Pendekatan Menghindari Pajak Internasional
Pendekatan Menghindari Pajak Internasional
Ptkp terbaru
1. Status Lajang (TK)
o PTKP TK/0: tidak kawin dan tidak ada tanggungan.
o PTKP TK/1: tidak kawin dan 1 tanggungan.
o PTKP TK/2: tidak kawin dan 2 tanggungan.
o PTKP TK/3: tidak kawin dan 3 tanggungan.
2. Status Menikah (K)
o PTKP K/0: kawin dan tidak ada tanggungan.
o PTKP K/1: kawin dan 1 tanggungan.
o PTKP K/2: kawin dan 2 tanggungan.
o PTKP K/3: kawin dan 3 tanggungan.
3. Status PTKP Digabung (K/I)
o PTKP K/I/0: penghasilan suami dan istri digabung dan tidak ada tanggungan.
o PTKP K/I/1: penghasilan suami dan istri digabung dan 1 tanggungan.
o PTKP K/I/2: penghasilan suami dan istri digabung dan 2 tanggungan.
o PTKP K/I/3: penghasilan suami dan istri digabung dan 3 tanggungan.
SOAL BU NANIEK
TARIF PPH 21
Sesuai dengan Pasal 17 ayat 1, tarif pajak penghasilan pribadi perhitungannya dengan
menggunakan tarif progresif sebagai berikut:
Hibah
Termasuk objek pph karena menurut PMK No.245/PMK.03/2008 , objek hibah yang tidak
dikenakan pajak penghasilan jika diberikan oleh Keluarga sedarah dalam satu garis keturunan dalam
hubungan anak dan orang tua kandung. Sedangkan mertua diluar hubungan sedarah. Hal ini juga
termasuk penghasilan karena merupakan tambahan kekayaan
Perbedaan pbb dan bphtb
PBB
Subjek pajak:
1. Orang atau badan yang secara nyata mempunyai hak atas bumi, dan atau memperoleh manfaat
atas bumi, dan atau memiliki, menguasai, dan atau memperoleh manfaat atas bangunan.
2. Subjek PBB yang dikenakan kewajiban membayar PBB berdasarkan ketentuan perundang
undangan perpajakan yang berlaku menjadi Wajib Pajak.
Objek Pajak: Bumi dan Bangunan
Tarif Pajak: tunggal sebesar 0,5%
Dasar Pengenaan Pajak: Nilai jual objek pajak (sales value = NJOP), yaitu harga rata-rata yang
diperoleh dari transaksi jual beli yang terjadi secara wajar.
Dibayarkan setiap tahun
BPHTB
Subjek Pajak:
1. Orang pribadi atau badan yang memperoleh hak atas tanah atau bangunan
2. Subjek BPHTB yang dikenakan kewajiban membayar BPHTB menurut perundang-undangan
perpajakan yang menjadi Wajib Pajak.
Objek Pajak: pemindahan hak dan pemberian hak baru
Tarif Pajak: tunggal sebesar 5%
Dasar Pengenaan Pajak: Nilai Perolehan Objek Pajak (NPOP)
Pembayaran dilakukan sekali ketika terjadi pemindahan hak
Pungutan PPN dengan tarif yang ditetapkan didasarkan atas dasar pengenaan pajak PPN yang
meliputi lima nilai, yakni:
1. Harga Jual, Dalam UU PPN dan PPnBM, yang dimaksud dengan harga jual adalah nilai berupa
uang.
2. Penggantian
3. Nilai Impor
4. Nilai ekspor
5. Nilai lain yang diatur oleh Menteri Keuangan
Saat terutang
Saat terutangnya bea meterai adalah saat sebelum dokumen yang terutang bea
meterai tersebut digunakan. Dalam Pasal 5 Undang-undang No. 13 Tahun 1985
disebutkan saat terutangnya Bea Meterai adalah:
Dokumen yang dibuat oleh satu pihak adalah pada saat dokumen itu diserahkan;
Dokumen yang dibuat oleh lebih dan satu pihak adalah pada saat selesainya
dokumen dibuat;
Dokumen yang dibuat di luar negeri adalah pada saat digunakan di Indonesia
Objek tarif 3000
- Surat yang memuat jumlah uang (poin huruf d) dan surat berharga seperti wesel,
promes, dan aksep (poin huruf e) yang mempunyai harga nominal lebih dari
Rp250.000 (dua ratus lima puluh ribu rupiah) sampai dengan Rp1.000.000 (satu juta
rupiah).
- Cek dan bilyet giro tanpa batas pengenaan besarnya harga nominal.
- Efek dengan nama dan dalam bentuk apapun yang mempunyai harga nominal sampai
dengan Rp1.000.000.
- Sekumpulan efek dengan nama dan dalam bentuk apapun yang tercantum dalam
surat kolektif yang mempunyai jumlah harga nominal sampai dengan Rp1.000.000.