Anda di halaman 1dari 21

1

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Smartphone merupakan alat komunikasi yang berkualitas tinggi dan

mempunyai banyak fungsi. Saat ini banyak yang menjadi pengguna smartphone,

bahkan hampir di seluruh dunia. Di Indonesia pun demikian.

Adapun fenomena yang terjadi di Indonesia tentang smartphone, yakni.

Jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2015 telah mencapai 250 juta jiwa,

jumlah penduduk ini, menjadika Indonesia sebagai pasar yang besar. Pengguna

smartphone Indonesia juga bertumbuh dengan pesat. Lembaga riset digital

marketing Emarketer memperkirakan pada 2018 jumlah pengguna aktif

smartphone di Indonesia lebih dari 100 juta orang. Dengan jumlah sebesar itu,

Indonesia akan menjadi negara dengan pengguna aktif smartphone terbesar

keempat di dunia setelah Cina, India, dan Amerika.

Dengan adanya smartphone masyarakat dapat menyelesaikan berbagai

pekerjaan. Seperti dalam urusan finansial melalui transaksi mobile banking, atau

dapat pula berdiskusi melalui sosial media yang ada (Whatsapp, LINE,

Messenger) dan lain-lain. Menggunakan smartphone, pekerjaan menjadi lebih

mudah, dan lebih cepat dilakukan. Terutama bagi para pelajar, saat ini banyak

para pelajar yang menggunakan smartphone canggih. Smartphone tersebut

mereka gunakan untuk mengerjakan tugas-tugas pelajaran melalui media internet

atau sosial media. Serta dapat pula dijadikan sebagi media hiburan.

Namun dari sekian banyaknya keuntungan yang diperoleh dari smartphone,

adapun beberapa kelemahan pada smartphone, seperti masalah keamaan yang


2

mengakibatkan hilangnya atau tercurinya data pribadi pengguna oleh orang lain.

Padahal smartphone merupakan tempat penyimpanan data-data penting pengguna,

seperti daftar kontak, atau bahkan melakukan log in ke sosial media, dan berisikan

password. Hilangnya data pribadi tersebut disebabkan oleh peretasan atas sistem

keamanan smartphone.Selain masalah keamanan, adapun masalah yang terjadi

pada remaja atau pelajaran. Ketika para pelajar sedang mengerjakan tugas melalui

internet, mereka cenderum ingin tau hasil atau jawabannya saja tanpa memahami

proses atau apa yang dimaksud. Sehingga dapat menyebabkan mereka menjadi

malas. Bahkan ketika sedang ulangan pun, mereka para pelajaran yang tidak tahu

malu dapat dengan mudahnya menyontek pada smartphone mereka sendiri.

Selain malas, hubungan sosialnya pun akan memudar. Seperti pertemanan,

mereka cenderung akan mengabaikan temannya sendiri karena telalu fokus pada

smartphone. Kemudian, smartphone juga mengakibatkan dampak buruk pada

kesehatan. Seperti kerusakan pada mata, karena terlalu sering menatap layar

smartphone.

Sebenarnya, smartphone sangat berpengaruh baik bagi kehidupan terutama

dalam bidang teknologi. Namun, tak sedikit orang yang menyalahgunakan

smartphone, sehingga dapat berpengaruh negatif pula. Dari latar belakang diatas

dapat diketahui bahwa tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah

smartphone dapat mempengaruhi perilaku siswa kelas XI-IPA 2 di SMA Negeri 1

Mande.
3

1.2. Rumusan masalah

1.2.1. Apakah smartphone mempengaruhi perilaku siswa kelas XI-IPA 2 di

SMA Negeri 1 Mande?

1.2.2. Bagaimana smartphone mempengaruhi perilaku siswa kelas XI-IPA 2

di SMA Negeri 1 Mande?

1.3. Cara pemecahan masalah

Pemecahan masalah dalam penelitian ini digunakan penelitian kualitatif

dengan metode observasi.

1.4. Tujuan penelitian

1.4.1. Untuk mengetahui apakah smartphone mempengaruhi perilaku siswa

kelas XI-IPA 2 di SMA Negeri 1 Mande.

1.4.2. Untuk mengetahui bagaimana smartphone mempengaruhi perilaku

siswa kelas XI-IPA 2 di SMA Negeri 1 Mande.

1.5. Ruang lingkup

Ruang lingkup penelitian ini adalah smartphone dapat mempengaruhi

perilaku siswa kelas XI IPA 2 di SMA Negeri 1 Mande dengan metode

wawancara dan observasi.


4

1.6. Manfaat penelitian

1.6.1. Untuk mengetahui apa saja pengaruh smartphone bagi siswa kelas XI-

IPA 2 di SMA Negeri 1 Mande.

1.6.2. Untuk mengetahui apakah smartphone berpengaruh baik atau buruk

terhadap perilaku siswa kelas XI-IPA 2 di SMA Negeri 1 Mande.

II. KERANGKA TEORETIS

.1. Smartphone

2.1.1. Pengertian smartphone

Seiring berjalannya waktu, kini teknologi semakin canggih. Salah satu

diantaranya yaitu smartphone atau yang lebih kita kenal dengan sebutan

ponsel pintar yang kini sedang merajalela di dunia. Smartphone merupakan

sebuah alat komunikasi yang dapat melakukan banyak fungsi seperti

komputer. Adapun beberapa pengertian dari smartphone, diantaranya.

Smartphone atau ponsel cerdas dapat dibedakan dengan telepon

genggam biasa dengan dua cara fundamental, yakni bagaimana mereka

dibuat dan apa yang mereka bisa lakukan (David Wood, Wakil Presiden

Eksekutif PT Symbian OS).

Smartphone adalah telepon selular dengan mikroprosesor, memori,

layar dan modem bawaan. Smartphone merupakan ponsel multimedia yang

menggabungkan fungsionalitas PC dan handset sehingga menghasilkan

gadget yang mewah, di mana terdapat pesan teks, kamera, pemutar musik,

video, game, akses email, tv digital, search engine, pengelola informasi


5

pribadi, fitur GPS, jasa telepon internet dan bahkan terdapat telepon yang

juga berfungsi sebagai kartu kredit (Williams & Sawyer (2011)).

Smartphone didefinisikan sebagai perangkat ponsel yang memiliki

fitur-fitur yang melebihi ponsel pada umumnya, hal ini ditandai dengan

keberadaan fitur tambahan selain komunikasi, seperti PIM, dukungan

penambahan aplikasi,serta memiliki sistem operasi yang mendukung

berbagai fitur multimedia dan kebutuhan bisnis (Ridi Ferdiana , ST, MT

(2008) ).

Menurut Gary B, Thomas J & Misty E, 2007, “smartphone adalah

telepon yang internet enabled yang biasanya menyediakan fungsi Personal

Digital Assistant (PDA), seperti fungsi kalender, buku agenda, buku alamat,

kalkulator, dan catatan”.

Ponsel cerdas (bahasa Inggris: smartphone) adalah telepon genggam

yang mempunyai kemampuan dengan pengunaan dan fungsi yang

menyerupai komputer. Belum ada standar pabrik yang menentukan arti

ponsel cerdas. Bagi beberapa orang, ponsel cerdas merupakan telepon yang

bekerja menggunakan seluruh perangkat lunak sistem operasi yang

menyediakan hubungan standar dan mendasar bagi pengembang aplikasi.

Bagi yang lainnya, ponsel cerdas hanyalah merupakan sebuah telepon yang

menyajikan fitur canggih seperti surel (surat elektronik), internet dan

kemampuan membaca buku elektronik (e-book) atau terdapat papan ketik

(baik sebagaimana jadi maupun dihubung keluar) dan penyambung VGA.


6

Dengan kata lain, ponsel cerdas merupakan komputer kecil yang

mempunyai kemampuan sebuah telepon.

2.1.1.2. Tujuan smartphone

Tujuan dibuatnya smartphone adalah untuk memudahkan segala

kebutuhan masyarakat, terutama dalam hal komunikasi. Tidak hanya

mengirim pesan, akan tetapi dapat juga digunakan komunikasi melalui

internet.

2.1.1.3. Manfaat smartphone

Secara umum, manfaat dari smartphone adalah pekerjaan dapat lebih

mudah dan cepat dilakukan. Baik bagi para pekerja maupun pelajar.

Adapun beberapa manfaat dari smartphone yang dimuat disalah satu

situs web, diantaranya.

 Komunikasi antar manusia

Smartphone adalah suatu bentuk pengembangan terbaru dari teknologi

telepon nirkabel. Dengan smartphone seseorang dapat melakukan

komunikasi seperti handphone biasa pada umumnya, yaitu seperti untuk

telepon suara, mengirim pesan sms, pesan mms, dan layanan data. Akan

tetapi smartphone dilengkapi dengan prosesor, memori, dan perlengkapan

lainnya yang lebih canggih mirip seperti teknologi yang ada pada komputer.

 Mencari informasi

Berselancar di dunia internet jauh lebih nyaman jika menggunakan

smartphone daripada hp biasa yang belum dilengkapi dengan teknologi

yang canggih. Berselancar di dunia maya akan terasa lebih cepat dengan
7

smartphone yang menggunakan koneksi internet tanpa kabel generasi

terbaru seperti 3G, 3,5G, 4G, 4,5G, 5G, dan seterusnya. Ditambah lagi

dengan web browser terbaru yang dapat menerjemahkan bahasa html dan

bahasa permograman web serta teknologi terbaru lainnya.

 Hiburan

Smartphone dapat menayangkan berbagai format multimedia yang

ada. Media streaming online pun juga dapat dengan mudah dijalankan di

smartphone yang canggih tanpa banyak kendala. Ditambah lagi dengan

adanya berbagai aplikasi hiburan gratisan yang dapat diunduh secara gratis

maupun berbayar menambah lengkap sarana hiburan yang ada pada

smartphone.

 Aplikasi

Pengguna smartphone dapat memasang dan menjalankan berbagai

aplikasi yang tersedia di internet dan juga non internet yang sesuai dengan

sistem operasi yang digunakannya. Setiap aplikasi memiliki spesifikasi

minimal yang dibutuhkan agar dapat berjalan dengan lancar. Semakin

canggih dan baru suatu gadget smartphone yang digunakan, maka pada

umumnya semakin banyak aplikasi yang bisa dijalankan.

 Penyimpanan data

Kapasitas memori smartphone yang besar bisa berfungsi sebagai

media penyimpanan data file. Seperti halnya usb flashdisk, usb external

drive dan multimedia card, handphone yang canggih pun dapat

dipergunakan untuk meletakkan berbagai file sesuai dengan kapasitas yang


8

ada pada smartphone. Smartphone yang diberi kartu memori tambahan akan

mampu menampung data lebih besar.

 Gaya

Ada banyak orang yang menggunakan smartphone untuk menunjang

penampilan sehari-hari. Orang yang memiliki gengsi yang tinggi akan

berusaha sekuat tenaga untuk menggunakan smartphone yang dipandang

orang keren dan canggih.

 Penunjuk arah

Salah satu fungsi penting dari smartphone adalah untuk mendapatkan

informasi arah mata angin, arah kiblat, dan lain sebagainya. Smartphone

yang memiliki fasilitas GPS dapat menunjukkan arah mata angin seperti

layaknya kompas sungguhan. Selain itu dengan dipadukan layanan jejaring

sosial maka dapat menjadi sesuatu yang sangat menarik dan dibutuhkan.

Banyak sekali keuntungan yang dapat kita peroleh dari smartphone,

terutama bagi para pelajar. Mereka dapat mempersiapkan masa depannya

dengan cerah.

II.2. Perilaku

2.2.1. Pengertian

Perilaku merupakan sebuah sikap atau tindakan yang dimiliki oleh

setiap orang. Menurut kamus besar bahasa Indonesia “perilaku adalah

tanggapan atau reaksi individu terhadap rangsangan atau lingkungan”.

Adapun pendapat para ahli tentang perilaku, diantaranya.


9

Menurut Ensiklopedi Amerika, “perilaku diartikan sebagai suatu aksi

dan reaksi organisme terhadap lingkungannya, hal ini berarti bahwa perilaku

baru akan terwujud bila ada sesuatu yang diperlukan untuk menimbulkan

tanggapan yang disebut rangsangan, dengan demikian maka suatu

rangsangan tertentu akan menghasilkan perilaku tertentu pula”.

Robert Y. Kwick (1972) menyatakan bahwa “perilaku adalah

tindakan atau perbuatan suatu organisme yang dapat diamati dan bahkan

dipelajari”.

Menurut Skinner, seperti yang dikutip oleh Notoatmodjo (2003),

merumuskan bahwa “perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang

terhadap stimulus atau rangsangan dari luar. Oleh karena perilaku ini terjadi

melalui proses adanya stimulus terhadap organisme, dan kemudian

organisme tersebut merespons”. Maka teori Skinner ini disebut teori “S-O-

R” atau Stimulus – Organisme – Respon.

Menurut Heri Purwanto, “perilaku adalah pandangan-pandangan atau

perasaan yang disertai kecendrungan untuk bertindak sesuai sikap objek

tadi”.

Menurut Petty Cocopio, “perilaku adalah evaluasi umum yang dibuat

manusia terhadap dirinya sendiri, obyek atau issue”.

Menurut Chief, Bogardus, Lapierre, Mead dan Gordon Allport,

menurut kelompok pemikiran ini “sikap merupakan semacam kesiapan

untuk bereaksi terhadap suatu objek dengan cara-cara tertentu. Dapat

dikatakan bahwa kesiapan yang dimaksudkan merupakan kecendrungan


10

yang potensial untuk bereaksi dengan cara tertentu apabila individu

dihadapkan pada suatu stimulus yang menghendaki adanya respon”.

Menurut Louis Thurstone, Rensis Linkert dan Charles Osgood,

menurut mereka “perilaku adalah suatu bentuk evaluasi atau reaksi

perasaan. Berarti sikap seseorang terhadap suatu objek adalah perasaan

mendukung atau memihak (favorable) maupun perasaan tidak mendukung

atau tidak memihak (unfavorable) pada objek tersebut”.

Menurut Reward dan Reinforcement, menurut pendapat mereka

“tingkah laku seseorang senantiasa didasarkan pada kondisi, yaitu tindakan

mengenal atau memikirkan seseorang terlibat langsung dalam situasi itu dan

memperoleh insight untuk pemecahan masalah”.

.2.2. Jenis-jenis tingkah laku atau perilaku

 Tingkah laku individu

Perilaku individu bisa terdiri dari berbagai macam bentuk tergantung

dari sudut pandang yang digunakan. Macam – macam tingkah laku dalam

psikologi berdasarkan perilaku individu adalah:

 Tingkah laku sadar

Merupakan tingkah laku yang dihasilkan dari melibatkan kinerja otak

dan susunan saraf, dan hanya dialami sebanyak sekitar 40% saja oleh

manusia.
11

 Tingkah laku tidak sadar

Tingkah laku ini adalah perilaku yang terjadi di ambang alam sadar

dan tidak sadar, dan berhubungan dengan harapan, impian dan ketakutan

yang disimpan oleh manusia. Biasanya perilaku ini muncul secara instingtif.

 Tingkah laku menurut jenis respon

Kategori tingkah laku ini didasarkan pada bagaimana seorang individu

memberikan responnya terhadap suatu hal yang pada akhirnya terwujud

dalam sebuah perilaku tertentu:

 Perilaku Pasif

Berupa perilaku yang berasal sebagai respons internal individu dan

sifatnya masih tertutup. Perilaku ini terjadi di dalam diri individu dan tidak

dapat diamati secara langsung, karena hanya ada atau terjadi di dalam benak

individu saja.

 Perilaku Aktif

Merupakan perilaku yang sifatnya terbuka dan berupa respons

eksternal dari seseorang, dan dapat diamati langsung. Perilaku ini berupa

tindakan nyata yang dilakukan oleh individu, seperti membaca, tidur,

menonton televisi, bekerja, dan lain sebagainya.

.2.3. Contoh-Contoh Perilaku

 Contoh perilaku positif

Di Lingkungan Rumah :

 Menaati perintah orang tua.

 Selalu menghormati orang tua.


12

 Membantu pekerjaan orang tua.

 Tidak menyusahkan orang tua.

Di Lingkungan Sekolah :

 Selalu hormat kepada guru.

 Selalu mengerjakan tugas tepat waktu.

 Membantu teman yang kesulitan belajar.

 Menjaga nama baik sekolah.

Di Lingkungan Masyarakat :

 Memabntu tetangga yang sedang dilanda musibah.

 Menjenguk tetangga apabila sedang sakit.

 Memberi sedekah kepada fakir miskin atau pengemis.

 Mengikuti kegiatan kerja bakti.

 Contoh perilaku negatif

Di Lingkungan Rumah :

 Membentak orang tua.

 Tidak menuruti perintah orang tua.

 Tidak menghormati orang tua.

 Membuat orang tua kecewa.

Di Lingkungan Sekolah :

 Tidak pernah mengerjakan tugas.

 Tidak pernah belajar.

 Selalu mengusili teman.


13

 Membentuk suatu geng.

Di Lingkungan Masyarakat :

 Tidak mengikuti kegiatan kerja bakti.

 Selalu membicarakan tetangga sebelah.

 Selalu mencaci maki warga yang miskin.

 Selalu sombong kepada tetangga.

.3. Siswa

2.3.1. Pengertian

Siswa/siswi istilah bagi peserta didik pada jenjang pendidikan

menengah pertama dan menengah atas. Siswa adalah komponen masukan

dalam sistem pendidikan, yang selanjutnya diproses dalam proses

pendidikan, sehingga menjadi manusia yang berkualitas sesuai dengan

tujuan pendidikan nasional. Sebagai suatu komponen pendidikan, siswa

dapat ditinjau dari berbagai pendekatan, antara lain: pendekatan sosial,

pendekatan psikologis, dan pendekatan edukatif/pedagogis.

Menurut Kompas (1985), “siswa merupakan seorang pelajar yang

duduk dimeja belajar dengan setrata SD (sekolah dasar), SMP (sekolah

menengah pertama), SMA (sekolah menengah atas). Siswa dan siswi

tersebut belajar agar bisa mendapatkan ilmu pengetahuan sehingga bisa

mencapai pemahaman ilmu yang sudah didapatkan didunia pendidikan.

Siswa ataupun peserta didik merupakan mereka yang secara khusus

diserahkan oleh kedua orang tua mereka untuk mengikuti pembelajaran


14

yang diselenggarakan disekolah dengan tujuan agar bisa menjadi manusia

yang berilmu pengetahuan, mempunyai ketrampilan, mempunyai

pengalaman, memiliki kepribadian serta berakhlak mulia dan mandiri”.

Menurut Jawa Pos (1949), “siswa merupakan organisme yang unik

dan berkembang sesuai dengan tahap-tahap perkembangannya.

Perkembangan anak sendiri merupakan perkembangan seluruh aspek dari

kepribadiannya. Akan tetapi dengan tempo dan irama dari perkembangan

masing-masing anak kepada setiap aspek tidaklah selalu sama. Hal yang

sama ialah siswa dapat dikatakan sebagai kelompok orang dengan usia

tertentu yang belajar dengan baik secara berkelompok ataupun perorangan.

Siswa juga dapat disebut sebagai pelajar, ketika berbicara siswa tentu fikiran

kita pasti akan tertuju pada lingkungan sekolah, baik sekolah dasar ataupun

menengah”.

III. METODE PENELITIAN

Metode yang dipakai pada penelitian ini adalah observasi melalui penilaian

kualitatif.

3.1.1. Observasi

Observasi atau pengamatan adalah aktivitas terhadap suatu proses atau objek

dengan maksud merasakan dan kemudian memahami pengetahuan dari sebuah

fenomena berdasarkan pengetahuan dan gagasan yang sudah diketahui

sebelumnya, untuk mendapatkan informasi-informasi yang dibutuhkan untuk

melanjutkan suatu penelitian. Ilmu pengetahuan biologi dan astronomi


15

mempunyai dasar sejarah dalam pengamatan oleh amatir. Di dalam penelitian,

observasi dapat dilakukan dengan tes, kuesioner, rekaman gambar dan rekaman

suara.

.2. Penilaian kualitatif

Penelitian kualitatif adalah penelitian tentang riset yang bersifat deskriptif

dan cenderung menggunakan analisis . Proses dan makna (perspektif subjek) lebih

ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. Landasan teori dimanfaatkan sebagai

pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta di lapangan. Selain itu

landasan teori juga bermanfaat untuk memberikan gambaran umum tentang latar

penelitian dan sebagai bahan pembahasan hasil penelitian. Dalam penelitian

kualitatif, peneliti bertolak dari data, memanfaatkan teori yang ada sebagai bahan

penjelas, dan berakhir dengan suatu “teori”.

IV. PEMBAHASAN

.1. Penggunaan smartphone dikalangan siswa

Pada saat ini, perkembangan smartphone semakin canggih oleh karena itu

tidak sedikit masyarakat yang mengaguminya. Mulai dari orang dewasa, remaja,

hingga anak kecil pun telah memiliki smarphone. Banyak remaja khususnya siswa

yang ketergantungan akibat penggunaan smartphone. Terutama di era globalisasi

yang semakin modern ini, para siswa dapat dengan mudah terpengaruh oleh hal-

hal dari luar. Contohnya, ketika seorang siswa melihat temannya memiliki

smartphone baru, pasti ia ingin segera memiliki atau membeli smartphone baru.
16

Jadi permasalahannya adalah bukan karena kebutuhan melainkan tren gaya dan

mengikuti perkembangan zaman. Serta karena kecanggihannya, membuat para

orang tua menjadi khawatir pada anaknya yang dapat melakukan browsing atau

searching berbagai hal yang bebas dan juga ketagihan sosial media.

.2. Minat siswa terhadap smartphone

Saat ini, perkembangan smartphone semakin pesat ini membuktikan bahwa

smartphone sangat berperan penting untuk mempermudah komunikasi, bertukar

informasi, dan sarana hiburan. Selain itu, perkembangan smartphone yang kian

merajalela itu juga untuk memenuhi permintaan konsumen. Berdasarkan

penelitian yang penulis lakukan dengan cara membagikan angket kepada siswa

kelas XI IPA 2 SMA N 1 Mande sebanyak 25 orang, hasilnya menunjukkan :

Jumlah yang
No Pertanyaan Pilihan
memilih
Kepemilikikan Punya 25 orang
1
smartphone Tidak -
Sosmed 9 orang
Searching 11 orang
2 Penggunaan smartphone
Keduany
a 6 orang
Baik 14 orang
Buruk 4 orang
3 Dampak smarphone
Keduany
a 7 orang
Ketergantungan Ya 9 orang
4
smartphone Tidak 7 orang

Hasil tersebut membuktikan bahwa begitu tingginya minat siswa terhadap

smartphone, mereka kebanyakan menggunakan smartphone untuk searching. Dan


17

mereka berpendapat bahwa smartphone berdampak baik. banyak diantara mereka

yang ketergantungan akan adanya smartphone.

.3. Dampak-dampak penggunaan smartphone

Banyak sekali dampak yang diberikan dari smartpho.ne terhadap siswa, baik

dampak baik maupun buruk. Berikut dampak-dampak smartphone :

.3.1. Dampak baik yang ditimbulkan dari penggunaan smartphone,

diantaranya sebagai berikut:

 Memudahkan mendapatkan informasi, siswa dapat mencari dan

mengakses informasi dangan cepat dan mudah, dan mendapat

pengetahuan yang lebih luas dari internet.

 Menambah fitur yang lebih canggih, smartphone memiliki berbagai

fitur aplikasi yang sangat membantu untuk pembelajaran siswa, seperti

pembelajaran online yang dilakukan oleh beberapa guru mata

pelajaran. Selain itu juga, siswa dapat menggunakan smartphone untuk

kepentingan dokumentasi, dan hiburan.

 Memudahkan mencari tempat dan tujuan, jika ada kegiatan belajar

kelompok siswa dapat mengetahui tempat dan tujuan dengan mudah

karen smartphone dilengkapi dengan fitur GPS / Google Map.

.3.2. Dampak buruk yang ditimbulkan dari penggunaan smartphone,

diantaranya sebagai berikut:

 Mempengaruhi kesehatan, jika terlalu sering menggunakan

smartphone akan berdampak buruk pada kesehatan. Apalagi


18

kebiasaan pada siswa sering menggunakan smartphone mereka

sampai malam, dengan keadaan yang gelap sehingga cahaya dari

smartphone tersebut berdampak buruk pada mata.

 Menimbulkan kecanduan, smartphone dapat memberikan

ketergantungan pada pemakainya. Seperti ketika sepulang sekolah

siswa akan langsung mengecek atau memainkan smartphonenya

hingga mereka lupa waktu dan lupa akan tugas-tugas sekolah.

 Tidak peduli terhadap orang lain, ketika sebuah keluarga yang semua

anggotanya memiliki smartphone dan sedang berkumpul, mereka

cenderung akan sibuk sendiri dengan smartphonenya masing-masing.

.4. Cara mengatasi penggunaan smartphone yang berlebihan

Banyak sekali siswa yang ketergantungan akan adanya smartphone.

Smartphone dapat berdampak buruk jika digunakan secara berlebihan. Penulis

akan menjelaskan cara untuk mengetasi dampak buruk tersebut:

.4.1. Gunakan smartphone dengan bijak. Siswa harus mengatur

penggunaan smartphone dengan baik, jangan sampai mereka

ketergantungan, apalagi jika mereka menggunakan smartphone

dengan tidak bijak.

.4.2. Menggunakan smartphone untuk hal-hal yang penting.

.4.3. Menyibukan diri dengan hal lain selain smartphone, contohnya bisa

bermain bersama teman, travelling, dan lain lain agar mereka tidak

terpaku dengan smartphone.


19

.4.4. Hindari penggunaan smartphone saat malam, karena akan

mengganggu dan merusak kesehatan mata.

V. PENUTUP

Dari hasil penelitian yang penulis lakukan, dapat disimpulkan bahwa

smartphone dapat mengpengaruhi perilaku siswa kelas XI IPA 2 di SMA Negei 1

Mande. Karena dapat dilihat, semua siswa yang penulis teliti memiliki

smartphone dengan penggunaan yang berbeda. Serta ada pula yang ketergantung,

hal tersebut lah yang dapat mengubah perilaku siswa. Semoga penelitian ini dapat

bermanfaat bagi pembaca.


20

DAFTAR PUSTAKA

Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta Barat : PT Media Pustaka Phoenix

https://www.kominfo.go.id/content/detail/6095/indonesia-raksasa-teknologi-

digital-asia/0/sorotan_media

https://definisimenurutparaahli.blogspot.co.id/2016/12/smartphone-menurut-para-

ahli.html

https://baturajahebat.wordpress.com/smartphone/

https://id.wikipedia.org/wiki/Ponsel_cerdas

http://www.organisasi.org/1970/01/kegunaan-fungsi-manfaat-handphone-

smartphone-bagi-manusia.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Pengamatan

https://id.wikipedia.org/wiki/Penelitian_kualitatif

http://www.masterpendidikan.com/2017/03/pengertian-siswa-secara-umum-dan-

para-ahli.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Peserta_didik

https://dosenpsikologi.com/macam-macam-tingkah-laku-dalam-psikologi
21

http://www.definisi-pengertian.com/2015/07/definisi-pengertian-perilaku-

menurut-ahli.html

Anda mungkin juga menyukai