Kepala Unit Penyakit Darurat dan Zoonosis WHO Maria Van Kerkhove
pada Rabu menekankan pentingnya dari spesies apa virus itu muncul.
“Ada diskusi dengan rekan-rekan kami di Tiongkok untuk misi lebih lanjut.
Misi itu akan fokus secara akademis dan benar-benar melihat apa yang
terjadi di awal pandemi, sehingga kita dapat melihat pendekatan baru
untuk temukan sumber virus,” kata Van Kerkhove saat konferensi pers di
kantor pusat WHO di Jenewa.
Para ilmuwan terus melakukan tes pada berbagai hewan. Namun sejauh
ini tidak menemukan inang atas wabah tersebut.
Empat hari setelah timbulnya penyakit, batuk dan rasa tidak nyaman di
dadanya memburuk, tetapi demamnya berkurang.
Pasien pertama dan ketiga pulih dan dipulangkan dari rumah sakit
pada 16 Januari 2020. Profil klinis pasien ketiga tidak diketahui.