Anda di halaman 1dari 3

DEMI IBU PERTIWI

Hai pahlawanku

Gagah perkasa kau berdiri

Tiada lelah engkau mengabdi

Untuk negeri ini

Matamu yang tajam menatap ke depan

Bak seekor singa mengintai mangsanya

Dengan kaki telanjang tak beralas

Pakaian basah dibadan kering pun dibadan

Kau rela tinggalkan anak istrimu

Kau rela biarkan mereka terlantar

Demi negeri ini

Bahkan tak segan kau korbankan nyawamu sendiri

Hari-hari mu di temani dengan bambu runcing

Bambu tajam siap sigap mengoyak tanpa ampun

Mengusir besi-besi baja bernyawa

Yang kuat gagah nan perkasa

Ujung bambu jadi saksi diam membisu

Melihat darah tumpah berceceran

Membasahi tanah bumi pertiwi

Satu persatu jatuh berguguran


Terlihat tubuh kaku di terik panasnya matahari

Terdampar di padang rumput yang bergoyang

Seraya terdengar suara dari sudut lainnya

Sorak riang gembira berteriak

Merdeka!

Suara itu keluar dari mulut para penantang maut

Lirih tak berdaya melangkah perlahan

Sambil mengibarkan bendera pusaka

Ya, berkat perjuanganmu

Diiringi dengan rahmat Tuhan yang memberkati

Negeri ini terbebas dari besi baja bernyawa

Yang garang menyiksa tanpa ampun

Aku tak tahu berkata apa

Selain terimakasih yang keluar dari mulut kecilku

Tak terbayang tanpamu

Bagaimana nasib ibu pertiwi

Merdeka!

Ya, kata itu aku perjuangkan

Bukan dengan bambu runcing

Bukan dengan pertumpahan darah

Tapi dengan mengisi kemerdekaan

Berjuang menggunakan tinta pena


Goresan demi goresan dirangkai

Menjadi sebuah kalimat yang penuh makna

Lalu ku gapai cita demi ibu pertiwi

Anda mungkin juga menyukai