DISUSUN OLEH :
NIM: 1810207001
DOSEN PEMBIMBING:
(IAIN) KERINCI
1441 H/2020 M
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya sehingga saya berhasil menyelesaikan Makalah ini tepat pada
makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang pembahasan bab
yang akan kita pelajari ini. Kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun
selalu saya harapkan demi kesempurnaan Makalah ini. Akhir kata, saya ucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi. Semoga Allah SWT senantiasa
KATA PENGANTAR..............................................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Kelompok..........................................................................................2
B. Terbentuknya Kelompok.....................................................................................3
C. Jenis Kelompok dan Keanggotaanya..................................................................3
D. Faktor Pengikat dalam kelompok.......................................................................4
E. Kelompok dalam Bimbingan dan Konseling Kelompok....................................4
F. Cara Pembentukan kelompok pada layanan BK Kelompok...............................5
G. Permainan Pengakraban : Pohon Keluarga.........................................................6
A. Kesimpulan.........................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................8
BAB I
PENDAHULUAN
A . Latar Belakang
Manusia pada umumnya dilahirkan seorang diri, namun manusia tidak bisa hidup sendiri
tanpa orang lain, karena sifat manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan teman,
partner, dan kawan. Hampir semua manusia pada awalnya merupakan anggota kelompok
sosial yang dinamakan keluarga yang mempunyai tujuan bersama.
Ketika satu individu bergabung dengan individu lainnya, maka dapat dikatakan
penggabungan tersebut adalah kelompok. Karena pengertian kelompok itu sendiri
merupakan suatu unit yang terdiri atas dua orang atau lebih yang berinteraksi dan
mengoodinasi kerja mereka untuk tujuan tertentu. Dalam suatu kelompok yang terdiri dari
lebih dari satu orang maka akan banyak sekali dinamika didalamnya, karena setiap orang
akan memiliki pemeikiran dan pandangan berbeda-beda dalam menentukan tujuan di
dalam kelompoknya.
Oleh karena itu, makalah ini akan menjelaskan mengenai konsep dasar kelompok, agar
dapat lebih memahami perbedaan-perbedaan yang terdapat di dalam setiap kelompok yang
terbentuk terutama dalam bimbingan dan konseling kelompok.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kelompok?
2. Bagaimana Terbentuknya Kelompok?
3. Apa sajakah jenis kelompok dan keanggotaannya?
4. Apa sajakah faktor pengikat dalam kelompok?
5. Apa yang dimaksud dengan kelompok dalam bimbingan dan konseling kelompok?
6.Bagaimana cara pembentukan kelompok pada layanan bimbingan dan konseling
kelompok?
7. Bagaimana Permainan Pengakraban : pohon keluarga?
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kelompok
Para Ahli tidak memiliki pengertian atau definisi kelompok secara spesifik,
dikarenakan masing-masing mempunyai sudut pandang yang berbeda antara satu dengan
yang lannya. Keadaan demikian merupakan keadaan yang biasa dalam ilmu noneksak.
(Walgito, 2010:28). Namun kita dapat memandang definisi kelompok dari beberapa
macam sudut pandang diantaranya:
1. Segi Persepssi
Smith, bahwa sosial adalah satu unit yang terdiri atas sejumlah orang yang
memiliki persepsi kolektif mengenai kesatuan mereka dan yang memiliki kemampuan
untuk bertindak dalam cara yang sama terhadap lingkungan mereka. ( Harfinah,2009:22).
Pengertian kelompok dari segi persepsi berdasarkan asumsi bahwa anggota
kelompok sadar dan mempunyai persepsi bersama akan hubungan mereka dengan anggota
lainnya. Dalam hal ini smith menggunakan istilah sosial group sebagai suatu unit yang
terdiri atas beberapa anggota yang mempunyai persepsi bersama tentang kesatuan mereka.
(Walgito, 2010 :6).
2. Segi Organisasi
Mc David dan Harari mengatakan bahwa kelompok adalah suatu sistem yang
diorganisasikan pada dua orang atau lebih yang dihubungkan satu dengan yang lainnya
dimana sistem tersebut menunjukkan fungsi yang sama, memiliki sekumpulan standar
(patokan) peran dalam berhubungan antar anggotanya, dan memiliki sekumpulan norma
yang mengatur fungsi kelompok dan setiap anggotanya. (Harfinah, 2009 :23).
Dalam Al-Qur’an Allah banyak membahas tentang kelompok diantaranya:
Q.S Annisa Ayat 71 yang Artinya :
“Hal orang-orang yang beriman, bersiap siagalah kamu, dan majulah (ke medan
pertempuran) berkelompok-kelompok atau majulah bersama-sama.”
2
3
B. Terbentuknya Kelompok
Tahap pembentukan kelompok yang pertama kalinya adalah tahap pngenalan dan
penjajakan, dimana para peserta diharapkan dapat lebih terbuka menyampaikan harapan
keinginan dan tujuan-tujuan yang ingin dicpai oleh masing-masing anggota. Penampilan
pemimpin kelompok pada tahap ini hendaknya benar-benar bisa meyakinkan anggota
kelompok sebagai orang yang bisa dan bersedia mencapai tujuan yang diharapkan.
menyimpang dari ketentuan itu. Aturan ini biasanya tertulis dalam Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga. Contohnya antara lain BEM, HMPS merupakan kelompok
formal yang mempunyai AD dan ART sehingga keanggotan, kegiatan BEM, HMPS
tersebut diatas diatur oleh AD dan ART Tersebut.
Keberadaan kelompok informal tidak didasarkan atas hal-hal yang bersifat resmi seperti
diatas, melainkan berdasarkan pada kemauan, kebebasan, dan selera orang-orang yang
terlibat didalamnya. Contonya antara lain kelompok sepeda santai, mereka memakai
seragam sesuai dengan selera bersama, kapan mereka bersepeda juga bebas.
Apabila keadaan seperti yang dikemukakan di atas memang dirasakan terjadi dalam
kelompok, maka tugas seorang pemimpin kelompok adalah membina suasana
keakraban dan merangsang keterlibatan anggota dengan menumbuhkan semangat
kebersamaan perasaan sekelompok. Bila masih dirasakan anggota kelompok masih
6
enggan memikul tugas atau tanggung jawab, atau masih terjadi kebekuan suasana,
maka pemimpin kelompok harus dapat merangsang dan mengarahkan anggota
kelompok. Misalnya dengan melalui permainan kelompok yang menyenangkan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Para Ahli tidak memiliki pengertian atau definisi kelompok secara spesifik,
dikarenakan masing-masing mempunyai sudut pandang yang berbeda antara satu dengan
yang lannya. Keadaan demikian merupakan keadaan yang biasa dalam ilmu noneksak.
(Walgito, 2010:28). Tahap pembentukan kelompok yang pertama kalinya adalah tahap
pngenalan dan penjajakan, dimana para peserta diharapkan dapat lebih terbuka
menyampaikan harapan keinginan dan tujuan-tujuan yang ingin dicpai oleh masing-
masing anggota. Untuk jenis-jenis kelompok dibagi menjadi beberapa seperti kelompok
primer dan sekunder, kelompok formal dan informal dan kelompok sosial.
Beberapa tahapan dalam pembentukan kelompok adalah sebagai berikut :
a. Mengembangkan alasan-alasan pembentukan kelompok
b. Adanya konsep teori yang jelas yang mendasari pembentukan suatu kelompok.
c. Mempublikasikan kelompok untuk mendapatkan anggota
8
DAFTAR PUSTAKA