Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN PRAKTIKUM

TEKNIK EKSPLORASI

Disusun Oleh :
Ria Pramesti Cahyani
7100190041
02

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FALKUTAS TEKNIK MINERAL
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA
2020
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK EKSPLORASI

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memenuhi Kurikulum


Semester Genap
Program Studi Teknik Pertambangan S-1

Oleh :
Nama : Ria Pramesti Cahyani
Nim : 7100190041

Telah Diperiksa dan Disetujui pada November 2020


Oleh :

Koordinator Asisten Asisten Pembimbing

(Divoko S.T) (Khindyarti Izulkhaq)


NIKK 1973 000117 710018081

DOSEN PENGAMPU
PRAKTIKUM TEKNIK EKSPLORASI

Ir. Ag. Isjudarto, M.T


NIK : 19730068

Ria Pramesti cahyani/ 7100190041 ii


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
rahmatNya, sehingga laporan ini dapat selesai tepat pada waktunya. Laporan ini
disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan mata kuliah Praktikum Teknik
Eksplorasi pada Program Studi Teknik Pertambangan Institut Teknologi Nasional
Yogyakarta.
Dalam penyusunan laporan praktikum ini penulis tidak terlepas dari bantuan
berbagai pihak. Untuk itu kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih
kepada :
1. Dr. Ir. H. Ircham, M. T. selaku ketua ector Institut Teknologi Nasional
Yogyakarta
2. Bayurohman Pangacella Putra, S.T., M.T selaku ketua prodi Teknik
Pertambangan Institut Teknologi Nasional Yogyakarta
3. Bapak Ir.Ag. Isjudarto, M.T, selaku Dosen Mata Kuliah Teknik Eksplorasi
4. Khindyarti Izulkhaq selaku asisten pembimbing kelompok 1 beserta
asisten lainnya yang sudah membimbing kami selama melaksanakan
Praktikum Eksplorasi
5. Kedua orangtua saya yang sudah membantu doa dalam melaksanakan
Praktikum Teknik Eksplorasi
6. Teman-teman kelompok 2 yang sudah bekerja sama dalam melaksanakan
Praktikum Teknik Eksplorasi
Penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk perbaikan
kedepan. Akhir kata, semoga laporan ini dapat bermanfaat dan memberikan ilmu
bagi penyusun pada khususnya dan pembaca pada umumnya

Yogyakarta, 25 November
2020

Ria Pramesti Cahyani

Ria Pramesti cahyani/ 7100190041 iii


DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL..................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN......................................................................ii
KATA PENGANTAR................................................................................iii
DAFTAR ISI...............................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR..................................................................................vi
DAFTAR TABEL......................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang..........................................................................1
1.2. Maksud dan Tujuan...................................................................2
1.3. Lokasi Daerah Penelitian..........................................................3
1.4. Keadaan Umum lingkungan......................................................4
1.4.1. Penduduk/Demografi.......................................................4
1.4.2. Iklim.................................................................................4
1.4.3. Curah hujan......................................................................4
1.4.4. Vegetasi...........................................................................4
1.4.5. Tata Guna Lahan..............................................................4
BAB II GEOLOGI
2.1. Geologi Regional......................................................................5
2.1.1. Geomorfologi...................................................................6
2.1.2. Litologi............................................................................6
2.1.3. Struktur............................................................................7
2.2. Penyelidikan Terdahulu............................................................7
BAB III KEGIATAN PENYELIDIKAN
3.1. Pemetaan Geologi.....................................................................9
3.2. PemetaanTopografi...................................................................10
3.3. Lokasi Sampel...........................................................................13
BAB IV HASIL PENYELIDIKAN
4.1. Analisa Data Lapangan.............................................................14
4.1.1. Pemetaan Geologi............................................................14
4.1.2. Peta Persebaran Bahan Galian.........................................14
4.1.3. Karateristik Batuan..........................................................15
4.2. Etimasi Sumberdaya..................................................................15
4.2.1. Metoda dan Parameter Estimasi......................................15
4.2.2. Jumlah dan Klasifikasi Sumberdaya................................16
BAB V LINGKUNGAN DAN KESELAMATAN PERTAMBANGAN
5.1. Lingkungan...............................................................................19
5.2. Keselamatan Pertambangan......................................................19
BAB VI PENUTUP
6.1. Kesimpulan...............................................................................21
6.2. Kritik dan Saran........................................................................21
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................22

Ria Pramesti cahyani/ 7100190041 iv


DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 1.1. Peta Kesampaian Daerah Praktikum Eksplorasi.....................3
Gambar 2.1. Geologi Regional....................................................................5
Gambar 2.2. Peta Topografi Daerah Penelitian...........................................6
Gambar 3.1. Peta Topografi Daerah Penelitian...........................................10
Gambar 3.2. Peta Topografi Daerah Penelitian...........................................12

Ria Pramesti cahyani/ 7100190041 v


DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 1.1. Data IUP Praktikum Eksplorasi..................................................3
Tabel 3.1. Data Letak Singkapan/Out Crop.................................................13

Ria Pramesti cahyani/ 7100190041 vi


BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Eksplorasi disebut juga penjelajahan atau pencarian, adalah tindakan
mencari atau melakukan perjalanan dengan tujuan menemukan sesuatu; misalnya
daerah tak dikenal, termasuk antariksa (penjelajahan angkasa), minyak bumi
(eksplorasi minyak bumi), gas alam, batubara. Jadi eksplorasi tambang adalah
suatu kegiatan untuk mencari titik-titik lokasi dimana satu daerah bias ditambang
serta daerah tersebut masih bernilai ekonomis untuk ditambang.
Menurut (UU No. 4 Th 2009) Eksplorasi adalah tahapan kegiatan usaha
pertambangan untuk memperoleh informasi secara terperinci dan teliti tentang
lokasi, bentuk, dimensi, sebaran, kualitas, dan sumberdaya terukur dari bahan
galian serta informasi mengenai lingkungan social dan lingkungan hidup.
Tahap Eksplorasi dilaksanakan melalui 4 (empat) kegiatan utama, yakni :
1. Survei Tinjau, yaitu kegiatan eksplorasi awal terdiri dari pemetaan
geologi regional, pemotretan udara, pengambilan citra satelit dan metode
survei tidak langsung lainnya untuk mengedintifikasi daerah-daerah
anomial atau meneraliasasi yang prospektif untuk diselidiki lebih lanjut.
Penyelidikan geologi yang berkaitan dengan aspek-aspek geologi
diantaranya: pemetaan geologi, parit uji, sumur uji. Pada penyelidikan
geologi dilakukan pemetaan geologi yaitu dengan melakukan
pengamatan dan pengambilan conto yang berkaitan dengan aspek geologi
di lapangan. Adapun pengamatan yang dilakukan meliputi: Jenis litologi,
mineralisasi, ubahan dan struktur pada singkapan, sedangkan
pengambilan conto berupa batuan terpilih. Disamping itu juga dilakukan
pembuatan Sumur Uji, Survei Geofisika dengan Induced Polarization
(IP) yang lebih dikenal dengan survei geolistrik atau aeromagnetic
survey, yaitu survei dari udara menggunakan pesawat terbang (helicopter

Ria Pramesti cahyani/ 7100190041 1


atau fixed wing) yang dilengkapi dengan perekam magnetik. Hasil dari
Survei Tinjau ini berupa sumber daya emas hipotetik sampai tereka.
2. Prospeksi Umum, dilakukan untuk mempersempit dearah yang
mengandung cebakan mineral yang potensial. Kegiatan Penyelidikan
dilakukan dengan cara pemetaan geologi dan pengambilan conto awal,
misalnya puritan dan pemboran yang terbatas, studi geokimia dan
geofisika, yang tujuanya untuk mengidentifikasi besaran Sumber Daya
Mineral yang perkiraan dan kualitasnya dihitung berdasarkan hasil
analisis kegiatan di atas. Tahap ini merupakan kelanjutan dari tahap
Survei Tinjau. Data yang didapat meliputi morfologi (topografi) dan
kondisi geologi (jenis batuan/stratigrafi dan struktur geologi yang
berkembang). Pengambilan contoh pada derah prospek berdasarkan
alterasi dan mineralisasi dilakukan secara sistematis dan terperinci untuk
analisa di laboratorium, sehingga dapat diketahui kadar/kualitas cebakan
mineral suatu daerah yang akan dieksplorasi.
3. Eksplorasi awal, yaitu deliniasi awal dari suatu endapan yang
teridentifikasi.
4. Exsplorasi rinci, yaitu tahap eksplorasi untuk mendeliniasi secara rinci
dalam tiga dimensi terhadap endapan mineral yang telah diketahui dari
dari percontohan singkapan, paritan, dan lubang bor.

1.2. Maksud dan Tujuan


Maksud dari kegiatan eksplorasi pemetaan geologi adalah untuk
memperoleh informasi awal baik mengenai kondisi geologi dan morfologi daerah
penelitian satuan morfologi diwilayah eksplora si , jenis batuan (litologi),
penyebaran batuan, urutan batuan atau stratigrafi, keberadaan struktur geologi
serta mengetahui lebih rinci mengenai potensi endapan bahan galian meliputi
karakteristik lapisan batuan dan pola penyebaran baik arah maupun kemiringan,
ketebalan, lapisan batuan, kualitas dan jumlah cadangan yang terdapat di area
penyelidikan.

Ria Pramesti cahyani/ 7100190041 2


1.3. Lokasi Daerah Penelitian
Lokasi daerah penelitian dilaksanakan di daerah Dusun Kembangsari, Desa
Srimartani, Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta, yang terletak di
sebelah Utara Desa Sumberharjo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman.
Sebelah Selatan Desa Srimulyo, Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul. Sebelah
Barat Desa Jogotirto, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman. Sebelah Timur
Desa Ngoro-oro, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul. Lokasi daerah
penelitian berjarak ± 14 km dari kampus ITNY dengan menempuh waktu selama
± 30 menit dengan menggunakan kendaraan bermotor.

Gambar 1.1. Peta Kesampaian Daerah Praktikum Eksplorasi

Adapun data dari IUP :


Tabel 1.1. Data IUP Praktikum Eksplorasi
No.
Easting Northing
1.
442449.9970 9133368.0240
2.
442649.9940 9133368.0220
3.
442649.9990 9133118.0170
4.
442449.9930 9133118.0190

Ria Pramesti cahyani/ 7100190041 3


1.4. Keadaan Umum Lingkungan
1.4.1. Penduduk/Demografi
Dari data Badan Pusat Statistik Kabupaten Bantul di daerah
Kecamatan Piyungan memiliki jumlah 56,272 jiwa dan di Desa Srimartani
sendiri mencapai 18,810 jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak
8,845 jiwa dan jumlah penduduk perempuan mencapai 8,965 jiwa. Dengan
pesentase oenduduk Desa Srimartani mencapai 31,65. Kepadatan penduduk
khususnya untuk Desa Srimartani 2,076 km2.
1.4.2. Iklim
Daerah eksplorasi Kecamatan Piyungan mempunyai iklim relatif sama
dengan daerah lainnya di Indonesia yaitu beriklim tropis dengan adanya ciri
pergantian dua musim, yaitu musim hujan dan kemarau.
1.4.3. Curah Hujan
Dari data curah hujan yang disajikan oleh Badan Pusat Statistik adalah
data pada tahun 2018. Untuk mengetahui pola curah hujan suatu wilayah
tertentu diperlukan parameter data minimal curah hujan perhari dan agar lebih
tepat apabila penggunaan data yang diambil dalam kurun waktu sedikitnya
satu tahun, yang terjadi pada daerah Kecamatan Piyungan curah hujan
tertinggi berada dibulan Januari dengan intensitas 586.5 dengan harian hujan
sebanyak 22, dan curah hujan terendah berada di bulan Agustus tidak ada
curah hujan.
1.4.4. Vegetasi
Pada daerah eksplorasi di Kecamatan Piyungan Desa Martani pastinya
dijumpai tumbuhan-tumbuhan seperti tanaman pangan, tanaman kebun.
Seperti jagung, kacang tanah, cabai, mangga, pisang, kelapa, tebu, tembakau,
1.4.5. Tata Guna Lahan
Penggunaan lahan adalah informasi yang menggambarkan sebaran
pemanfaatan lahan yang ada di Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul.
Penggunaan lahan diklasifikasikan menjadi kampung/pemukiman, pertanian,
perindustrian, pariwisata, pertambangan, perhutanan.

Ria Pramesti cahyani/ 7100190041 4


BAB II
GEOLOGI

2.1. Geologi Ragional


Peta geologi adalah bentuk ungkapan data dan informasi geologi
suatudaerah/wilayah/kawasan dengan tingkat kualitas berdasarkan skala. Yang
menggambarkan informasi sebaran dan jenis serta sifat batuan, umur, stratigrafi,
stuktur, tektonika, fisiografi dan sumberdaya mineral serta energy yang disajikan
berupa gambar dengan warna, simbol dan corak atau gabungan ketiganya.
Penjelasan berisi informasi, misalnya situasi daerah, tafsiran dan rekaan geologi,
dapat diterangkan dalam bentuk keterangan pinggir.
Daerah yang digunakan untuk penelitian praktikum eksplorasi berada di
Dusun Kembangsari, Desa Srimartani, Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul
Yogyakarta, terdapat daerah pegunungan selatan terdiri dari dua relirf secara
umum, yakni relief yang kasar di sisi timur, dan cenderung halus di sisi barat,
pada bagian utaranya terdapat gawir-gawir yang memanjang relatif barat-timur,
pembentukannya terjadi karena adanya evolusi tektonik yang terjadi di Pulau
Jawa pada zaman Kapur hingga sekarang.

2.1.1. Geomorfologi
Berdasarkan pengamatan di Kecamatan Piyungan dengan jarak yang
diada di peta menggambarkan dataran rendah karena jarak kontur satu sama
lain berjauhan/landai.
Pengamatan lapangan menunjukan daerah penelitian sudah berkembang
kearah erosi vertikal yang terbentuknya suatu lereng-lereng yang terjal yang
berada di pinggiran sungai-sungai dan dalam dengan kelerengan yang miring.
Berikut merupakan gambaran interpretasi morfologi di sekitar daerah
penelitian dengan media peta topografi

Ria Pramesti cahyani/ 7100190041 5


Gambar 2.2. Peta Topografi Daerah Penelitian

2.1.2. Litologi
Berdasarkan data petapesebaran bahan galian untuk penelitian di Desa
Srimartani, Kecamatan Piyungan terdapat dua litologi batuan, yakni batu
lempung dan batu kuarsa.
Batu lempung memiliki struktur padat dengan susunan mineral yang
lebih banyak dari batu lanau yang biasanya diartikan sebagai jenis batuan
sedimen yang bersifat pastis dengan ukuran butirannya halus, sedangkan batu
kuarsa mineral yang banyak ditemukan di batuan metamorf, batuan beku,
batuan sedimen dan kuarsa sendiri tahan terhadap pelapukan mekanik dan
kimia yang biasanya di temukan di puncak gunung, pantai, sungai, dan gurun
pasir.

Ria Pramesti cahyani/ 7100190041 6


Gambar 2.3. Peta Pesebaran Bahan Galian Daerah Penelitian

2.1.3. Struktur
Berdasarkan analisis dari skripsi Bekti Ayu Lestari, penyusun batuan
struktur bawah permukaan di kawasan Jalur Sesar Opak di daerah Piyungan
yakni untuk lapisan paling atas merupakan formasi Semilir dan nilai
suseptibilitas sebesar -0,3 (dalam SI) penyusun utamanya batuan alluvial dan
Endapan Merapi Muda dengan nilai suseptibilitas sebesar 0,1 (dalam SI)
penyusun utamanya dolomite, di bawahnya permukaan formasi Semilir
dengan nilai suseptibitas sebesar 0,4 (dalam SI) penyusun utamanaya batu
pasir, breksi batu apunh, dibawahnya permukaan formasi Kebo Butak dengan
nilai suseptibilitas sebesar 0,4 (dalam SI) penyusun utamanaya batu pasir,
batu pasir berkrikil, tuff dan serpih, dan dibawahnya di endapkan oleh
formasi Wungkal Gamping dengan nilai suseptibilitas sebesar 0,6 (dalam SI)
penyusun utamanya batu gamping.

2.2. Penyelidikan Terdahulu


Berdasarkan hasil beberapa penelitian terdahulu yang pernah melakukan studi
yang terkait dengan daerah telitian secacara lokal maupun secara regional,
meliputi :

Ria Pramesti cahyani/ 7100190041 7


a. Bothe (1929), melakukan penelitian pada Zona Pegunungan Selatan dan
merupakan orang pertama yang berhasil menyusun stratigrafi Zona
Pegunungan Selatan.
b. Van Bemmelen (1949), mengelompokkan geologi regional Pulau Jawa
berdasarkan fisiografi menjadi beberapa zona, salah satunya adalah Zona
Pegunungan Selatan dimana didaerah penelitian penulis tercangkup
didalamnya.
c. Rahardjo (1977), melakukan penelitian kemudian menyusun stratigrafi
pegunungan selatan secara lengkap meliputi aspek sedimentologi dan
paleontologi dengan penekanan untuk memperoleh kejelasan umur
pembentukan dan lingkungan pengendapan.
d. Martodjojo (1984), merupakan kelanjutan dan penyempurnaan dari
penelitian sebelumnya dan penyusunan stratigrafi pegunungan selatan.
e. Surono (1992), melakukan penelitian kemudian menyusun stratigrafi
pegunungan selatan secara lengkap. Beliau melakukan penelitian di
daerah Baturagung, Jawa Timur dan menyusun stratigrafi yang di
sempurnakan dari stratigrafi yang disusun oleh bothe 1929.
f. Samodra (1992), melakukan kemudian menyusun stratigrafi pegunungan
selatan secara lengkap.
g. Rahardjo,W., Sukandarrumidi, dan Rosidi, H.M.D., pada tahun 1977 telah
melakukan pemetaan geologi dan menghasilkan Peta Geologi Lembat.

Ria Pramesti cahyani/ 7100190041 8


BAB III
KEGIATAN PENYELIDIKAN

3.1. Pemetaan Geologi


Langkah pembuatan peta geologi, yaitu :
1. Buka Global Mapper, pilih menu Open Your Own Data Files setelah itu
masukan data GPS sesuai nim yang ada (Misalnya nim terakhir angka 1,
maka gunakan data nomor 1dan seterusnya)
2. Setelah itu klik Tools lalu Configure setelah itu Rubah Projection Dari
Geographic Ke UTM Apply Ok
3. Pilih file open data srtm jogja lalu

4. Buka menu File lalu Open Data Geologi Regional Ok

5. Setelah itu klik File lau klik Generate Contour OK setelah itu Export
Bounds , Draw A Box lalu Buat Box/Area Yang Didalamnya Applylalu
Ok
6. Setelah itu klik File lalu Export Vector Format lalu Rubah Formula Ke
DXF lalu Ok setelah itu Export Bounds lalu Draw A Box... lalu Buat
Box/Area Yang Didalamnya Sudah Termasuk Lokasi Kmapus IUPlalu
Apply lalu Ok setelah itu Simpan Data Yang Telah Dihasilkan
7. Buka Autocad Pilih File lalu Open lalu Pilih Data Yang Telah Tersimpan
Tadi Yang Merupakan Hasil Dari Proses Pada Tahap 1 lalu Peta Akan
Muncul Otomatis
8. Matikan Lampu Pada Poin Label Pada Autocad Agar Kontur Terlihat
Jelas
9. Pilih Untuk MenSmooth Contour Yaitu Click Quicksurf lalu Tekan
Annotate, lalu Pilih Smooth Contour lalu OK, Untuk Label Contour Yaitu
Click Quicksurf Tekan Annotate, Pilih Label Contour Secara Manual OK
Dan Untuk Indeks Conturnya Clik Quicksurf Annotate Pilih Indeks
Contour Setelah Itu Sesuaikan Indeks Interval Dan Indeks Layer Ok

Ria Pramesti cahyani/ 7100190041 9


10. Untuk Memberikan Warna Pada Lokasi Area Contur Nyalakan Lampu
Unknown_Area_Type Klik Hatch lalu Draw Order setelah itu Bring To
Front
11. Beri koordinat pada peta dengan cara pakai Polyline lalu di offset sejauh
75 untuk vertical pakai X untuk horizontal pakai Y

12. Untuk Memberikan Lingkaran Pada Out Crop Pilih Circle Lalu Tandai
Out Crop Yang Akan Dilingkari
13. Setelah Itu Buat Legenda Sesuai Data Peta Yang Telah Di Buat
14. Kemudian Convert Peta kedalam Pdf, Yaitu dengan cara tekan Ctrl+P,
Pilih tampilan DWG to pdf, pilihiso A4 (420.00 x 297.00 mm), kemudian
pilih windows, lalu klik center the plot dan tekan OK. Maka peta telah
tesimpan dalam bentuk pdf.Contoh gambar setelah di simpan

Gambar 3.1. Peta Geologi

3.2. Pemetaan Topografi


Peta topografi adalah peta yang menggambarkan relief permukaan bumi
dengan menggunakan garis kontur. Peta topografi umumnya berskala besar dan
menyajikan obyek dengan tingkat detail relatif tinggi. Peta topografi selalu
bertujuan untuk menggambarkan informasi ketinggian serta perbedaan ketinggian
antar lokasi. Langkah pembuatannya yaitu :

Ria Pramesti cahyani/ 7100190041 10


1. Buka Global Mapper, pilih menu Open Your Own Data Files setelah itu
masukan data GPS sesuai nim yang ada (Misalnya nim terakhir angka 1,
maka gunakan data nomor 1dan seterusnya)
2. Setelah itu klik tols lalu congfigure setelah itu rubah projection ke UTM
lalu aply dan ok
3. Pilih file lalu open file pilih data srtm jogja lalu ok
4. Buka menu file lalu klik generate contur lalu draw a box plot yang
didalamnya sudah terisi format atau lokasi lalu ok
5. Buka menu file lalu export vector format lalu rubah formula ke dfx lalu
export bound ok lalu draw a box plot yang didalamnya sudah terisi
format atau lokasi lalu ok
6. Lalu buka autocad open file yang sudah dibikin di GM
7. Lalu matikan lampu pada point lebel
8. Klik quicksurf lalu tekan annote lalu pilih smoth contur dan
menyesuaikan interval sesuai data
9. Beri koordinat pada peta dengan cara pakai Polyline lalu di offset sejauh
75 untuk vertical pakai X untuk horizontal pakai Y
10. Setelah itu Buat Legenda Sesuai Data Peta Yang Telah Di Buat
11. Kemudian Convert Peta kedalam Pdf, Yaitu dengan cara tekan Ctrl+P,
Pilih tampilan DWG to pdf, pilihiso A3 (420.00 x 297.00 mm), kemudian
pilih windows, lalu klik center the plot dan tekan OK. Maka peta telah
tesimpan dalam bentuk pdf.Contoh gambar setelah di simpan

Ria Pramesti cahyani/ 7100190041 11


Gambar 3.2. Peta Topografi Daerah Penelitian.

3.3. Lokasi Sampel

Tabel 3.1. Data Strike Dip


No Easting Northing Strike Dip
1 1750 18750 N 275 E/30
2 2250 17750 N 10 E/25
3 1750 17250 N 95 E/35
4 1250 17750 N 185 E/40

Ria Pramesti cahyani/ 7100190041 12


BAB IV
HASIL PENYELIDIKAN

4.1. Analisa Data Lapangan


Analisis data berupa analisis jenis batuan dan bahan galian yang terdapat di
lokasi penelitian. Yang ditemukan berupa data-data yang nantinya akan diolah.
Seperti ketinggi/rendahnya tempat lokasi penelitian, singkapan batuan yang ada
dilokasi penelitian tersebut, dan mengidentifikasi arah persebaran bahan galian
menggunakan data yang sudah diketahui dengan membuat peta lokasi
pengamatan, peta topografi, peta geologi, peta persebaran bahan galian dan peta
penyelidikan sayatan pada persebaran bahan galiannya.
4.1.1. Pemetaan Geologi
Hasil pemetaan geologi menunjukan dilokasi terdapat beberapa
formasi semilir / semilir formation yang didominasi oleh batuan vulkanik
berupa tuff kristal, tuff lapili, dan breksi batu apung. Bagian bawah dari
formasi lithilic/feldspatic wackes. Lempung gampingan dibagian bawah
mengandung fosil foraminifora dan nanno, mengindikasikan lingkungan laut
dan umur miosen awal. Bagian atas terdiri dari breksi batu apung dan breksi
batu apung andesitan.
4.1.2. Peta Sebaran Bahan Galian
Berdasarkan pada peta di lokasi penelitian terdapat persebaran bahan
galian batu lempung dan batu kuarsa. Dengan arah persebaran yang berbeda,
untuk persebaran batu lempung didominasi kearah utara dengan 4 data strike
dip singkapan yang berbeda-beda. OC 1 (N323E/35) ; OC 2 (N356E/30) ;
OC 3 (N330E/29) ; OC 4 (N323E/31). Dan untuk persebaran bahan galian
batu kuarsa dominan mengarah ke selatan dengan 3 data strike dipnya, OC 5
(N169E/25) ; OC 6 (N175E/25) ; OC 7 (N177/20).

Ria Pramesti cahyani/ 7100190041 13


Gambar 4.1. Peta Pesebaran Bahan Galian Daerah Penelitian

4.1.3. Karakteristik Batuan


Berdasarkan batuan yang diemukan di daerah lokasi penelitian
terdapat 2 batuan, yaitu batu lempung dan batu kuarsa.
Batu kuarsa, mineral ini mempunyai ukuran yang kecil, ini berarti
menunjukan bahwa mineral ini paling akhir terbentuk oleh karena mineral ini
tidak mempunyai cukup ruang untuk terbentuk sesudah mineral-mineral lain
terbentuk. Dari bentuk mineral yang anhedral dapat diketahui mineral ini
terbentuk paling akhir karena bidang batas mineral dipegaruhi oleh mineral
lain sehingga bidang batasnya hampir tidak terlihat, kemudian terdapatnya
sedikit pecahan pada mineral ini menunjukan bahwa mineral ini terletak pada
di akhir oleh karena itu mineral ini mempunyai resistensi yang tinggi dan
mineral ini terdapat pada batuan beku asam hal ini dikarenakan mineral ini
terbentuk di akhir (semakin keatas sifatnya semakin basa dan semakin
kebawah semakin asam).

4.2. Estimasi Sumberdaya

Ria Pramesti cahyani/ 7100190041 14


4.2.1. Metoda dan Parameter Estimasi
Perhitungan cadangan dengan menggunakan metode cross section
dilakukan dengan membuat penampang mewakili keseluruhan daerah yang
yang masuk dalam wilayah IUP. Pada penelitian ini di buat 4
penampang/sayatan dengan batas ketinggian perhitungan terendah pada
elevasi 80 dan level tertinggi 140. Proses perhitungan menggunakan software
AutoCad 2007 + Quicksurf untuk menghasilkan grid penampang.
Selanjutnya dari penampang sayatan yang telah dibuat dilakukan
perhitungan parameter setiap penampang. Pada penampang dengan jumlah
yang genap. Setelah parameter tersebut diketahui, lakukan perhitungan luas
masing-masing penampang. Selanjutnya dilakukan perhitungan luas volume
antar penampang dengan rumus mean area. Rumus mean area digunakan
untuk endapan yang mempunyai penampang uniform:
V = 0,5 x (S1 + S2) x L
Keterangan :
S = Luas Penampang
L = Jarak Antar Penampang
V = Volume Cadangan
Selanjutnya menghitung tonase cadangan, dimana nilai berat jenis
diperoleh dari data perusahaan yang telah ada. Rumus menghitung tonase :
T = V x Bj
Keterangan :
T = Tonase (ton)
V = Volume (m3)
Bi = Berat Jenis (2,3 ton/ms)
4.2.2. Jumlah dan Klasifikasi Sumberdaya
Sumberdaya Mineral adalah suatu konsentrasi atau keterjadian dari
material yang memiliki nilai ekonomi pada atau di atas kerak bumi, dengan
bentuk, kualitas dan kuantitas tertentu yang memiliki keprospekan yang
beralasan untuk pada akhirnya dapat diekstraksi secara ekonomis. Lokasi,
kuantitas, kadar, karakteristik geologi dan kemenerusan dari sumberdaya

Ria Pramesti cahyani/ 7100190041 15


Mineral harus diketahui, diestimasi atau diintepretasikan berdasar bukti-bukti
dan pengetahuan geologi yang spesifik. sumberdaya mineral dikelompokkan
lagi berdasar tingkat keyakinan geologinya, kedalam kategori Tereka,
Tertunjuk dan Terukur.
Dari hasil perhitungan cadangan/sumberdaya batu lempung dan
kuarsa dari lokasi penelitian, maka diperoleh contoh perhitungan sebagai
berikut :
Perhitungan :
Diketahui : Densitas Batu Lempung : 1,7 Ton/M3
Densitas Batu Kuarsa : 2,35 ton/m3
Blok 1 :
a. Luas penampang A-A’
Luas penampang batu lempung = 600,4 m2
b. Luas penampang B-B’
Luas penampang batu lempung = 1248,9 m2
c. Rata-rata luas 2 penampang (A-A’ dan B-B’)
Batu lempung = (600,4 + 1248,9) / 2 = 924,65 m2
d. Volume blok 1
Batu lempung = 924,65 m2 x 35 m = 32362,75 m3
e. Tonase blok 1
Batu lempung = 32362,75 m3 x 1,7 m3 = 55016,675 ton.

Gambar 4.2. Hubungan Antara Hasil Eksplorasi, Sumberdaya

Ria Pramesti cahyani/ 7100190041 16


Mineral dan cadangan Mineral
Kriteria keyakinan geologi didasarkan tingkat keyakinan mengenai
endapan mineral yang meliputi ukuran, bentuk, sebaran, kuantitasnya sesuai
dengan tahapan eksplorasinya. Kriteria kelayakan ekonomi didasarkan pada
faktor-faktor ekonomi layak atau tidaknya berdasarkan kondisi ekonomi pada
saat itu. Tingkat kesalahan adalah penyimpangan kesalahan baik kuantitas
maupun kualitas cadangan/sumberdaya yang masih bisa diterima sesuai
dengan tahapan eksplorasinya.

Ria Pramesti cahyani/ 7100190041 17


BAB V
LINGKUNGAN DAN KESELAMATAN KERJA

5.1. Lingkungan
Lokasi penelitian pemetaan geologi dilaksanakan di Dusun Pledesan, Desa
Srimartani, Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta dengan keadaan
lingkungan daerah penelitian sangat bervariasi, mulai dari persawahan,
perbukitan, jurang, dan hutam.

5.2. Keselamatan Pertambangan


Salah satu karakteristik industri pertambangan adalah padat modal, padat
teknologi dan memiliki risiko yang besar. Oleh karena itu, dalam rangka
menjamin kelancaran operasi, menghindari terjadinya kecelakaan kerja, kejadian
berbahaya dan penyakit akibat kerja maka diperlukan implementasi Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (K3) pada kegiatan pertambangan.
Terjadinya kecelakaan kerja tentu saja menjadikan masalah yang besar bagi
kelangsungan suatu usaha. Kerugian yang diderita tidak hanya berupa kerugian
materi yang cukup besar namun lebih dari itu adalah timbulnya korban jiwa yang
tidak sedikit jumlahnya. Kehilangan sumber daya manusia ini merupakan
kerugian yang sangat besar karena manusia adalah satu-satunya sumber daya yang
tidak dapat digantikan oleh teknologi apapun.
Manajemen Resiko Pertambangan adalah suatu proses interaksi yang
digunakan oleh perusahaan pertambangan untuk mengidentifikasi, mengevaluasi,
dan menanggulangi bahaya di tempat kerja guna mengurangi resiko bahaya
seperti kebakaran, ledakan, tertimbun longsoran tanah, gas beracun, suhu yang
ekstrem,dll. Jadi, manajemen resiko merupakan suatu alat yang bila digunakan
secara benar akan menghasilkan lingkungan kerja yang aman,bebas dari ancaman
bahaya di tempat kerja.

Ria Pramesti cahyani/ 7100190041 18


Terjadinya kecelakaan kerja tentu saja menjadikan masalah yang besar bagi
kelangsungan suatu usaha. Kerugian yang diderita tidak hanya berupa kerugian
materi yang cukup besar namun lebih dari itu adalah timbulnya korban jiwa yang
tidak sedikit jumlahnya. Kehilangan sumber daya manusia ini merupakan
kerugian yang sangat besar karena manusia adalah satu-satunya sumber daya yang
tidak dapat digantikan oleh teknologi apapun.
Manajemen risiko menuntut tidak hanya keterlibatan pihak manajemen tetapi
juga komitmen manajemen dan seluruh pihak yang terkait. Pada konsep ini,
bahaya sebagai sumber kecelakaan kerja harus harus teridentifikasi, kemudian
diadakan perhitungan dan prioritas terhadap risiko dari bahaya tersebut dan
terakhir adalah pengontrolan risiko. Ditahap pengontrolan risiko, peran
manajemen sangat penting karena pengontrolan risiko membutuhkan ketersediaan
semua sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan, karena pihak manajemen yang
sanggup memenuhi ketersediaan ini. Semua konsep-konsep utama tersebut
semakin menyadarkan akan pentingnya kebutuhan pengelolaan K3 dalam bentuk
manajemen yang sistematis dan mendasar agar dapat terintegrasi dengan
manajemen perusahaan yang lain. Integrasi ini diawali dengan kebijakan dari
perusahaan untuk mengelola K3 menerapkan suatu Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3).

Ria Pramesti cahyani/ 7100190041 19


BAB VI
PENUTUP

6.1. Kesimpulan
Dari kegaiatan praktikum eksplorasi yang telah dilakukan dapat
disimpulkan tahapan eksplorasi ada 4 kegiatan yaitu, survei tinjau, prospeksi
umum, eksplorasi awal, eksplorasi rinci. Dalam kegiatan eksplorasi pemetaan
geologi adalah untuk memperoleh informasi awal baik mengenai kondisi geologi
dan morfologi daerah penelitian satuan morfologi diwilayah eksplorasi , jenis
batuan (litologi), penyebaran batuan, urutan batuan atau stratigrafi, keberadaan
struktur geologi serta mengetahui lebih rinci mengenai potensi endapan bahan
galian meliputi karakteristik lapisan batuan dan pola penyebaran baik arah
maupun kemiringan, ketebalan, lapisan batuan, kualitas dan jumlah cadangan
yang terdapat di area penyelidikan.
Dalam kegiatan eksplorasi dilapangan menggunakan beberapa metode yaitu,
metode lintas kompas, metode orientasi lapangan. Dengan hasil yang dapat
dipejari dalam praktikum ini mengetahui cara mencari sumberdaya/cadangan dan
pembuatan peta.

6.2. Kritik dan Saran


Demi terlaksananya dan mempermudah dalam pembelajaran, alangkah
baiknya kegiatan praktiuk eksplorasi ini dilaksanakan langsung dilokasi kegiatan,
berhubung adanya pandemi covid 19 , semua praktikan/ mahasiwa mahasiswi
yang menggambil praktikum eksplorasi ini pastinya memaklumi.

Ria Pramesti cahyani/ 7100190041 20


DAFTAR PUSTAKA

Agus Haris, Metode Perhitungan Cadangan, Modul Responsi, Dep Teknik


Pertambangan, ITB, Bandung, 2005.

Metoda-Metoda Konvensional Departemen Teknik Pertambangan Institut


Teknologi Bandung, Bandung.

Suhala, Supriatna., 1997, Bahan Galian Industri, Pusat Penelitian dan


Pengembangan Teknologi Mineral, Bandung.

Sukandarrumidi, 1999, Bahan Galian Industri, Gajah Mada University Press,


Balaksumur, Yogyakarta.

http://bantulkab.go.id

http://kewilayahan .bantulkab.go.id/rtrw.php?mod=11

Ria Pramesti cahyani/ 7100190041 21


LAMPIRAN

Ria Pramesti cahyani/ 7100190041 22


LAMPIRAN A

PETA

Peta Aliran Sungai dan Singkapan

Peta Topografi

Peta Regional

Ria Pramesti cahyani/ 7100190041 23


Peta Persebaran Endapan Bahan Galian

Ria Pramesti cahyani/ 7100190041 24

Anda mungkin juga menyukai