Diagnosa Luka
Diagnosa Luka
16 PM] +62 819-4765-4111: Kalau pasien sudah infeksi, seperti adanya pus, leukosit sudah diatas
nilai normal, maka diagnosanya bukan resiko infeksi lagi ya kanrekan.. Diagnosa yang akan muncul
tergantung datanya, bisa saja hipertermi, atau perlambatan pemulihan pasca bedah jika lukanya akibat
pembedahan atau kerusakan integritas jaringan jika luka yang infeksi bukan disebabkan pembedahan..
[5/7 3.27 PM] +62 819-4765-4111: Yang harus diingat, resiko infeksi adalah diagnosa resiko, jika ada
data aktual infeksi, maka resiko infeksi tidak terjadi lagi
[5/7 3.28 PM] +62 819-4765-4111: Dan kalaupun ada data2 yang menunjukkan pasien beresiko infeksi,
namum data tersebut lebih mendukung diagnosa aktual, maka diagnosa aktual yang kita angkatkan..
Seorang perempuan (36 tahun) dirawat dengan post laparatomi eksplorasi + ileostomi hari ke-10. Pasien
mengeluh tidak nyaman di perut dan kadang muntah. Hasil pengkajian : luka laparatomi 20 cm dari
bawah umbilikus sampai batas atas pubis terbuka, lembab dan terdapat pus. Jahitan sudah dibuka
selang seling. Ileostomi tampak berwarna merah dengan konsistensi feses encer.
a. Resiko infeksi
d. Nyeri akut
*Pasien post op hari ke-10 dengan luka laparatomi 20 cm dari bawah umbilikus sampai batas atas pubis
terbuka, lembab dan terdapat pus. Jahitan sudah dibuka selang seling.*
Hal ini menunjukkan terjadi perlambatan penyebuhan luka yang seharusnya dengan keadaan seperti ini
terjadi pada hari 1-3 (tahap inflamasi).
Opsi Resiko Infeksi (Tidak Tepat), karena pada kasus masalah infeksi luka post operasi sudah tergolong
masalah infeksi yang aktual pada pasien, sehingga diagnosis ini kurang tepat ditegakkan.
Opsi Gangguan integritas kulit dan opsi gangguan integritas jaringan tidak tepat, karena pada kasus
dikatakan pasien post operasi, hal ini tidak termasuk dalam konteks terjadinya gangguan integritas
kulit/jaringan.
Opsi nyeri akut (tidak tepat), karena keluhan nyeri yang dialami pasien bukan menjadi masalah utama
mengingat adanya pemanjangan waktu rawatan akibat infeksi.
Seorang laki-laki (26 tahun) dipuasakan dan mendapat total parenteral nutrition (TPN) dengan indikasi
ileus obstruksi post laparotomy ke-4. Pasien mengeluh rongga mulutnya terasa nyeri dan kering serta
nyeri di bawah telinga. Pasien mengeluh merasa demam dan nafsu makan menurun. Hasil pengkajian:
rongga mulut tampak merah dan saliva kering.
a. Resiko infeksi
c. Nyeri akut
e. Hipertermia
DS:
- P/ mengeluh nyeri pada rongga mulut --> akibat kerusakan mukosa mulut
- P/ mengeluh nyeri di bagian bawah telinga --> indikasi adanya gangguan pada kelenjar ludah di bawah
telinga (glandula parotis)
DO:
- p/ dipuasakan
- saliva kering --> kemungkinan karena gangguan produksi saliva b.d gangguan pada kelenjar air ludah
(parotitis).
- Resiko infeksi: (kurang tepat), karena data pendukung tidak adekuat. Mungkin saja terjadi infeksi tetapi
perlu data tambahan seperti kadar leukosit.
- Nyeri akut: (tidak tepat), walau ada nyeri yang dirasakan saat dirawat tapi dapat dikompensasi dan
tidak menimbulkan masalah.
- Gangguan integritas kulit, tidak tepat karena pasien mengalami luka pada jaringan mukosa bukal.
- Opsi hipertermi tidak tepat, karena tidak ada data suhu tubuh di atas normal. Pasien hanya
mengatakan demam, namun tidak ada data objektif.
Seorang laki-laki (36 tahun) dirawat di RS dengan GGK. Hasil pengkajian; pasien post hemodialisa ke 20,
mengeluh lemas dan haus. Pasien mengeluh badan terasa gatal dan mengelupas, panas dingin. Kulit
tampak kering, warna kehitaman dan bersisik. Ureum 45 mg/dl, kreatinin 2,0 mg/dl, suhu tubuh 37,3 C.
a. Risiko infeksi
c. Hipertermi
Data fokus diangkatnya masalah keperawatan gangguan integritas kulit adalah; *pasien mengeluh
badan terasa gatal dan mengelupas. Kulit tampak kering, warna kehitaman dan bersisik.* Menurut SDKI,
2016, gangguan integritas kulit didefinisikan sebagai adanya kerusakan kulit (dermis, dan/atau
epidermis.
Opsi Hipertermi (tidak tepat), karena data suhu tubuh dalam batas normal (37,3 C).
Opsi Gangguan integritas jaringan (tidak tepat), karena kerusakan kulit yang dialami pasien sebatas
epidermis.
Opsi gangguan rasa nyaman (tidak tepat), karena tidak terdapat keluhan rasa tidak nyaman pada pasien.
Seorang laki-laki (56 tahun) dirawat di RS dengan post laparatomi e.c Ileus Obstruksi 3 hari yang lalu.
Hasil pengkajian : tampak adanya sedikit kemerahan di sekeliling bekas luka operasi, pus (-), leukosit
10.000 mm3 dan Hb 10 gr/dL.
a. Risiko infeksi
d. Risiko perdarahan
[5/7 4.34 PM] +62 819-4765-4111: Jawaban yang tepat utk soal no. 8 adalah A. RIsiko Infeksi
Data masalah : *tampak adanya sedikit kemerahan di sekeliling bekas luka operasi, pus (-) dan leukosit
15.000 mm3.*
Data kunci diangkatkannya diagnosis "Risiko infeksi" pada kasus, diantaranya : tampak adanya sedikit
kemerahan di sekeliling bekas luka operasi, leukosit 10.000 mm3 dan Hb 10 gr/dL.
Opsi Gangguan Integritas Jaringan (Tidak Tepat), karena tidak terdapat data penguat diangkatkannya
diagnosis berupa adanya kerusakan terjadi pada jaringan subkutan, mukosa, kornea, fasia, otot, tendon,
tulang, kartilago, kapsul sendi, dan/atau ligamen.
Opsi Risiko perdarahan (Tidak Tepat), karena tidak terdapat data penguat diangkatkannya diagnosis
berupa faktor risiko terjadinya perdarahan.
Opsi Perlambatan Pemulihan Pasca Operasi (Kurang Tepat), karena pada kasus masalah pasien baru
H+3 pasca operasi dan tidak ada tanda perlambatan penyembuhan luka operasi, seperti : kondisi luka
yang terbuka dan gangguan moblitas.
Opsi Gangguan integritas kulit (tidak tepat), karena diagnosis ini diangkatkan pada kasus bukan kondisi
post operasi.
Seorang perempuan (65 tahun) dirawat di bangsal penyakit dalam dengan stroke hari perawatan ke-10.
Pasien saat ini terbaring lemah di atas tempat tidur, saat membantu memandikan pasien, perawat
menemukan daerah sacrum pasien kemerahan dan teraba panas tetapi tidak ada luka terbuka pada
sacrum.
Apakah masalah keperawatan yang tepat?
d. Risiko Infeksi
DS : -
DO : terdapat kemerahan pada daerah sacrum, kulit pada sacrum dan sekitarnya teraba panas, tidak
terdapat luka terbuka.
*Masalah keperawatan yang tepat untuk kasus di atas adalah Kerusakan integritas kulit.* Kerusakan
integritas kulit adalah kerusakan pada epidermis dan atau dermis. Dapat kita lihat bahwa kerusakan
yang terjadi hanya pada dermis dan epidermis belum mencapai kerusakan jaringan.
Opsi “ risiko Luka Tekan” (kurang tepat), karena diagnosa resiko tidak tepat dotegakkan sebagai prioritas
utama saat data mendukung untuk menegakkan diagnosa aktual.
Opsi “Gangguan mobilitas fisik” (kurang tepat), karena tidak ada data yang menunjukkan kekuatan otot
serta kemampuan geran dan ROM pasien.
Opsi “risiko Infeksi” (tidak tepat), karena tidak ada data yang menunjukkan ketidakadekuatan
pertahanan tubuh sekunder (penurunan hemoglobin, imunosupresi, leukopenia, supresi respons
inflamasi, vaksinasi tidak adekuat).
Opsi “Kerusakan integritas jaringan” (kurang tepat), karena tidak ada yang menunjukkan luka pasien
hingga mencapai dibawah sistem integumen.
[5/7 4.55 PM] +62 819-4765-4111: Namun perlu diingat, jika data mendukung untuk menegakkan suatu
diagnosa resiko namun juga mendukung untuk menegakkan diagnosa aktuak seperti soal diatas, maka
untuk prioritas, kita pilih diagnosa aktual. Karena ketika kita atasi masalah aktual, maka data yang
menyebabkan resiko akan berkurang..
[5/7 4.56 PM] +62 819-4765-4111: Seperti contoh diatas. Data2 pada soal mendukung untuk
diteggakkannya diagnosa resiko luka tekan, namun kerusakan integritas kulit telah terjadi. Maka, kita
atasi kerusakan integritas kulitnya sehingga resiko luka tekannya berkurang..
Seorang anak (2 tahun) masuk IGD dengan keluhan ; demam tinggi, mual, muntah, tidak mau makan,
badan lemah dan diare dengan frekuensi 2x/24 jam. Hasil pengkajian : suhu tubuh anak 39,2 C, kulit
teraba hangat, frekuensi napas 30x/menit dan frekuensi nadi 102x/menit.
a. Diare
b. Hipovolemia
c. Mual
d. Hipertermi
e. Intoleransi Aktivitas
Hipovolemia tidak tepat karena belum ada tanda2 pasien mengalami hipovolemia
Intoleransi aktifitas tidak tepat karena tidak ada data yang menunjukkan perubahan ttv atau ekg saat
melakukan aktifitas normal.