Diagnosa Cairan
Diagnosa Cairan
☘️Diare
*Kata kunci; defekasi lebih dari tiga kali dalam 24 jam, feses lembek/cair.*
*Kata kunci; Frekuensi nadi meningkat, pulsasi lemah, membrane mukosa kering, TD menurun.*
*Kata kunci; Berat badan menurun minimal 10% di bawah rentang ideal atau Body Mass Index (Indeks
Massa Tubuh) pasien berada pada kategori “Underweight/Kurus” (IMT < 18,5 kg/m2).*
*Kata kunci; Indeks Massa Tubuh (IMT) 25 – 27 kg/m2 (pada dewasa) atau berat badan dan panjang
badan lebih dari persentil 95 (pada anak).*
☘️Obesitas
*Kata kunci; IMT >27 kg/m2 (pada dewasa) atau lebih dari persentil ke 95 untuk usia dan jenis kelamin
(pada anak).*
*Kata kunci; Hipoglikemia (Mengantuk, pusing, gangguan koordinasi, Kadar glukosa dalam darah/urin
rendah), Hiperglikemia (lelah, atau lesu, kadar glukosa dalam darah/urin tinggi).*
Soal 1
Seorang Perempuan (20 Tahun) dirawat di RS sejak 2 hari lalu. Pasien mengeluh sangat lemas, lapar dan
haus, mukosa kering, BAB sering dan lunak sehari ini, urin keluar sedikit dan pekat, CRT > 3 detik,
tekanan darah 90/60 mmHg, pulsasi nadi lemah dengan frekuensi 109 x/menit, frekuensi nafas 22
x/menit, suhu 37, 3 C, GDS 100 mg/dl.
c. Diare
Pembahasan;
Data fokus:
Berdasarkan data pada kasus di atas, diagnosis prioritas yang tepat adalah *kekurangan volume
cairan/hypovolemia* yang didefinisikan sebagai penurunan volume cairan (Intravaskuler, intraseluler,
intertisial), yang didukung dengan daa mayor; Frekuensi nadi meningkat, pulsasi lemah, membrane
mukosa kering, TD menurun.
Opsi Kelebihan volume cairan/Hipervolemia kurang tepat, diagnosis ini diangkatkan pada kondisi
dyspnea, orthopnea, JVP meningkat, BB meningkat drastis.
Opsi Diare (tidak tepat), karena data pada kasus tidak menjelaskan adanya tanda gejala diare (BAB encer
>3 x/24 jam).
Opsi Ketidakstabilan kadar glukosa darah (tidak tepat), karena tidak terdapat tanda gejala
hipoglikemia/hiperglikemia.
“Opsi perfusi jaringan perifer tidak efektif Kurang tepat. Karena hanya ada data CRT dan nadi perifer
lemah, tidak ada data akral traba dingin, warna kulit yng pucat dan turgor kulit yang menurun
.Soal 2
Seorang perempuan (46 tahun) dirawat dengan ca.nasofaring dan saat ini sedang menjalani kemoterapi.
Hasil pengkajian; badan lemah, bengkak di daerah leher kanan, nafsu makan menurun, sering mulas
mulas, konjungtiva anemis, turgor kulit menurun, BAB sering dan lunak, BB pasien menurun menjadi 40
Kg dan TB 162 cm, TD 100/70 mmHg, frekuensi nadi 90x/menit, glukosa darah sewaktu 90 mg/dl.
b. Diare
e. Defisit nutrisi
Data focus;
Diagnosis keperawatan yang tepat sesuai kondisi klinis pasien pada kasus adalah *Defisit Nutrisi,* yang
didefinisikan sebagai asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolisme (SDKI, 2017),
yang ditandai dengan adanya data mayor; terjadi penurunan BB minimal 10% BB ideal.
Opsi kekurangan volume cairan (tidak tepat), diagnosis ini diangkatkan dengan data mayor; Frekuensi
nadi meningkat, pulsasi lemah, membrane mukosa kering, TD menurun.
Opsi diare (tidak tepat), karena data pada kasus tidak menjelaskan adanya keluhan pasien BAB encer>3
x/24 jam.
Opsi Ketidakstabilan kadar glukosa darah (tidak tepat), tidak terdapat tanda tanda
hipoglikemia/hiperglikemia pada pasien di atas.
Opsi Kelebihan volume cairan (tidak tepat), pada kasus di atas tidak terdapat data yang menunjukkan
paisen mengalami penumpukan cairan; dyspnea, orthopnea, JVP meningkat, BB meningkat drastis
.Soal 3
Seorang perempuan (28 tahun) dirawat di RS dengan sejak 3 hari lalu. Hasil pengkajian: klien
mengatakan badannya terasa lemah, BAB 5 kali dalam sehari, dengan konsistensi encer. Pasien tampak
pucat, keringat dingin, makanan yang habis tidak sampai 1/4 porsi. Bising usus hiperaktif, Hasil
pemeriksaan gula darah sewaktu 113 mg/dl.
a. Diare
b. Defisit Nutrisi
Pembahasan;
Data focus;
Dari data di atas, disgnosis keperawatan actual yang sedang terjadi adalah *diare*, yang didefinisikan
sebagai kondisi dimana BAB > 3 x /24 jam, konsitensi lembek/cair.
Opsi Hipovolemia tidak tepat, tidak ada data kehilangan cairan yang aktual
Opsi Resiko Ketidak seimbangan cairan dan elektrolit. Kurang tepat. Diagnosis ini dapat diangakat
sebagai diagnosis sekunder dengan faktor resiko diare
Opsi Ketidakstabilan kadar glukosa darah tidak tepat, karena tdak terdapat tanda gejala spesifik
dangkatnya diagnosis ini; hipoglikemia/hiperglikemia
Soal 4
Seorang perempuan (50 tahun) dibawa ke IGD RS dengan keluhan: pasien tiba tiba pusing dan terjatuh,
penglihatan berkunang, berkeringat dingin. Menurut keterangan keluarga pasien mengalami diare 2 hari
lalu, makan dan minum sangat kurang, bengkak di tungkai kanan bawah. Pasien tampak pucat, tampak
bingung, pemeriksaan; GDS 65 g/dl, TD 90 mmHg, frekuensi nadi 100x/menit, suhu 37,5 C.
c. Diare
e. Defisit Nutrisi
Pembahasan;
Data focus;
- penglihatan berkunang
Berdasarkan data pada kasus di atas, diagnosis keperawatan yang tepat adalah ketidakstabilan kadar
glukosa darah, yang didefinisikan sebagai variasi kadar glukosa darah naik/nurun dari rentang normal,
yang dintai dengan data; Hipoglikemia (Mengantuk, pusing, gangguan koordinasi, Kadar glukosa dalam
darah/urin rendah), Hiperglikemia (lelah, atau lesu, kadar glukosa dalam darah/urin tinggi).
Soal 5
Seorang anak (3 tahun) dibawa ke Puskesmas dengan keluhan ; anak rewel, BAB cair dengan frekuensi 5
kali sehari kemarin, mual muntah dan sakit perut. Hasil pengkajian : suhu 37,5 C, frekuensi napas
32x/menit, frekuensi nadi 98x/menit dan BB 12 kg.
a. Defisit Nutrisi
b. Nyeri Akut
c. Diare
Pembahasan;
Data focus;
Masalah keperawatan yang tepat sesuai data adalah diare, dimana klien mengalami BAB dengan
konsistensi cair dengan frekuensi 5 kali sehari kemaren (24 jam).
Option Defisit nutrisi tidak tepat, karena tidak ada data penurunan berat badan yang signifikan pada
anak.
Option Nyeri akut tidak tepat, karena pada kasus tidak terdapat data pengkajian nyeri yang dirasakan
anak secara spesifik seperti : (skala, intensitas dan adanya perubahan vital sign yang signifikan).
Opsi pola napas tidak efektif tidak tepat, karena sesak napas yang dialami anak tidak dijelaskan secara
spesifik, dan itu bukan disebabkan karena adanya gangguan pada system pernapasannya.
Option Kekurangan volume cairan tidak tepat, karena tidak ada data yang menunjukkan terjadinya
dehidrasi/kehilangan cairan pada anak.
Soal 6
Seorang laki-laki (50 tahun) dirawat dengan DM, mengeluh mual, muntah dan berbicara ngawur sejak 2
hari yang lalu. Hasil pengkajian : kadar gula darah 485 mg/dl, BMI 28,51, tekanan darah 140/80 mmHg,
akral teraba dingin dan CRT 3 detik. Pasien juga merasa kebas pada telapak kaki dan tangan kanan.
d. Obesitas
Pembahasan;
Data focus;
*Ketidakstabilan kadar glukosa darah b.d DM d.d hiperglikemia* ; diagnosis ini menjadi prioritas karena
kadar glukosa yang sangat tinggi. Jika kadar gula tidak diintervensi, resiko syok diabetikum akan semakin
tinggi.
Opsi Kekurangan volume cairan (tidak tepat), karena pada kasus pasien tidak menunjukkan tanda geja
la kekurangan cairan; Frekuensi nadi meningkat, pulsasi lemah, membrane mukosa kering, TD menurun.
Opsi Nausea: kurang tepat, walaupun pasien mengeluh mual tetapi tidak mengancam kehidupan
Opsi Obesitas: kurang tepat. Data menunjukkan BMI 28,51 dengan interpretasi obesitas. Namun
masalah ini tidak dapat menjadi diagnosis prioritas karena tidak mengancam jiwa
Opsi Perfusi perifer tidak efektif: kurang tepat. Data menunjukkan akral teraba dinging, CRT lambat serta
parestesia, namun masalah ini tidak prioritas karena kondisi hiperglikemi lebih mengancam kehidupan.
Pasien dengan hiperglikemi terutama dengan kadar gula darah yang sudah sangat tinggi, kalau di kasus
leboh dari 400 ya.. Biasanya akan menunjukkan gejala penurunan kesadaran. Salah satunya ditunjukkan
dengan bicara ngawur dan perilaku yang mulai tidak normal disebabkan peningkatan gula darah yang
sangat tinggi.
[3/7 4.44 PM] +62 819-4765-4111: Akral dingin dan crt di bawah 3 detik bukan tanda gejala utama
hiperglikemi ya @Putri Belaakral dingin hanya gejala pengiring dan crt 3 detik bisa jadi gejala penyakit
lain.
[3/7 4.45 PM] +62 819-4765-4111: Jadi kanrekan, jika ada data di soal, belum tentu data itu
menunjukkan ke diagnosa utama ya kanrekan.. Ada juga data pengecoh. Jadi rekan2 harus jeli melihat
data yang di arahkan ke diagnosa utama ya..
[3/7 4.46 PM] +62 819-4765-4111: Karena biasanya pasien di rawat di rs itu diagnosa kepwatannya
banyak, namun pada soal2 ujian, kita hanya menentukan diagnosa prioritas. Jadi alan ada data2
pengecoh yang dihadirkan ya kanrekan..
Soal 7
Seorang perempuan (40 tahun) melakukan konsultasi kesehatan di poliklinik RS. Hasil pengkajian :
tekanan darah 130/90 mmHg, frekuensi nadi 88x/menit, frekuensi napas 22x/menit, suhu 37 C, tinggi
badan 175 cm, berat badan 80 kg dan nilai gula darah sewaktu 180 mg/dL. Pasien memiliki kebiasaan
sering mengemil dan jarang melakukan aktivitas fisik.
a. Obesitas
Pembahasan;
Data fokus diangkatkannya diagnosis berat badan lebih pada kasus, diantaranya : tinggi badan 175 cm
dan berat badan pasien 80 kg. IMT = 26,14
Opsi jawaban “Obesitas” tidak tepat Hasil pengkajian IMT pasien <27kg/m2
Opsi jawaban “resiko ketidakseimbangan nutrisi” tidak tepat Tidak ada data yang menunjukkan faktor
resiko pasien mengalami asupan nutrisi tidak cukup.
Opsi jawaban *resiko ketidakstabilan kadar glukosa darah” tidak tepat Hasil pengkajian klien memiliki
faktor resiko ketidakstabilan kadar glukosa darah seperti : berat badan lebih, memiliki kebiasaan sering
mengemil dan jarang melakukan aktivitas fisik. Namun diagnosis berat badan lebih aktual terjadi pada
pasien.
Opsi jawaban “ketidakstabilan kadar gula darah” tidak tepat Hasil pemeriksaan gula darah sewaktu 180
mg/dL. (dalam rentang normal). Tidak ada data yang menunjukkan klien mengalami hiper/hipoglikemia.
Soal 8
Seorang pasien laki-laki (47 tahun) dirawat di RS dengan keluhan sesak napas, kedua kaki bengkak dan
tidak BAK sejak tiga hari lalu. Hasil pengkajian: JVP > 5-2 cmH2O, tekanan darah 150/70 mmHg,
frekuensi nadi 100x/menit, frekuensi napas 28x/menit, suhu 37,3 C. Berat badan saat ini 70 Kg, naik 10
Kg dari seminggu yang lalu, TB 150 cm.
Pembahasan ;
Data focus;
Berdasarkan data di atas, maka diagnosis utama pada kasus adalah kelebihan volume
cairan/hypervolemia yang didefinisikan sebagai Peningkatan volume cairan (Intravaskuler, intraseluler,
intertisial), yang didukung oleh data; dyspnea, orthopnea, JVP meningkat, BB meningkat drastis.
Opsi Pola napas tidak efektif (tidak tepat), karena hanya ada data frekuensi napas di atas normal
Opsi kekurangan volume cairan (tidak tepat), tidak ada data penurunan tekanan darah, pulsasi nadi
lemah, frekuensi nadi meningkat dan tanda-tanda klinis lainya seperi turgor kulit jelek, pucat dan
produski urin sedikit
Opsi obesitas (tidak tepat) karena meskipun IMT pasien menunjukkan data obesitas (31), namun ini
bukan diagnosis prioritas.
Opsi berat badan lebih (tidak tepat), IMT 31 >> terjadi obesitas (akibat adanya penumpukan cairan).