GESERAN
A. Tujuan Pembelajaran Umum
Mahasiswa memahami konsep geseran
C. Uraian Materi
Kita telah mempelajari, jika A suatu titik yang diketahui, s dan t dua garis
yang saling berpotongan tegak lurus di A maka H A= Ms Mt. Pada bab ini akan kita
pelajari bentuk dari M s Mt jika s || t. Sebelum mempelajari Geseran terlebih dahulu
akan dibahas tentang konsep ruas garis berarah.
Definisi 6.1
Ruas garis berarah adalah suatu ruas garis yang salah satu ujungnya disebut
titik pangkal dan ujung lainnya disebut titik akhir. B
Gambar 6.1
⃑⃑⃑⃑⃑ menyatakan ruas garis berarah dengan A sebagai titik pangkalnya dan
Notasi 𝐴𝐵
B sebagai titik akhirnya. Dua buah ruas garis berarah dikatakan kongruen jika kedua
garis berarah tersebut mempunyai panjang yang sama.
Definisi 6.2
AB dikatakan ekuivalen dengan CD (dinotasikan dengan AB ≗ CD ) jika
Hp(A) = D dengan P adalah titik tengah ̅̅̅̅
𝐵𝐶
Gambar 6.2
Teorema 6.1
Misalkan ⃑⃑⃑⃑⃑ ⃑⃑⃑⃑⃑ tak segaris, ABCD adalah jajar genjang jika dan
𝐴𝐵 dan 𝐶𝐷
hanya jika ⃑⃑⃑⃑⃑ ⃑⃑⃑⃑⃑
𝐴𝐵 ≗ 𝐷𝐶
Bukti:
=> Misalkan ABCD suatu jajar genjang maka diagonal-diagonal AC dan BD
berpotongan di suatu titik P dan saling membagi dua sama panjang. Akibatnya,
Keekuivalenan dua ruas garis berarah merupakan suatu relasi ekuivalensi yakni
bersifat refleksif, simetris dan transitif.
Akibat 6.1
Jika AB DC maka AB CD dan AB serta CD sejajar atau kolinear.
Teorema 6.2
Diberikan suatu titik P dan suatu ruas garis berarah AB . Ada dengan
tunggal titik Q sehingga PQ AB .
Bukti:
A Q H R ( A)
R
P
Gambar 6.3
Akibat 6.1
Jika P1 ( x1 , y1 ) , P2 ( x 2 , y 2 ) dan P3 ( x3 , y 3 ) adalah titik-titik yang diketahui
Akibat 6.2
P1 P2 P3 P4 jika dan hanya jika x2 x1 x4 x3 dan y 2 y1 y 4 y3 dengan
Pn ( xn , y h ), n 1,2,3,4
Definisi 6.3
Contoh 6.1
Diberikan tiga titik tak segaris A, B dan C seperti pada gambar berikut. Tentukanlah
suatu titik E sehingga CE AB
B E
A C
Gambar 6.3
Prosedur melukis
1. Hubungkan B dengan C dan selanjutnya cari titik tengahnya. (Misalkan D)
2. Carilah H D ( A) . Titik E yang dicari adalah E H D ( A)
6.2 Geseran
Definisi 6.4
Suatu pemetaan S merupakan suatu geseran jika terdapat suatu garis
A P
Gambar 6.4
Teorema 6.3
Bukti:
(=>) Diketahui S AB S CD . Untuk sembarang titik P, misalkan S AB ( P ) P
dengan PP AB . Karena S AB S CD maka S CD (P) = P'
dengan PP CD . Akibatnya, AB CD .
(<=) Diketahui AB CD . Untuk sembarang titik Q akan ditunjukkan bahwa S AB (Q) S CD (Q) .
dan QQ21 CD . Karena AB CD maka QQ1 QQ2 yang berlaku apabila Q1 Q2 . Jadi,
S AB S CD .
maka setiap titik akan dipindahkan sehingga tidak ada titik tetap. Garis tetapnya adalah semua
Akibat 6.3
Jika A, B dan C tiga titik tak segaris maka S AB S CD jika dan hanya jika CABD merupakan
suatu jajar genjang.
Pada bidang koordinat XOY pilih titik B(a, b) . Secara analitis S OB dapat dinyatakan
dengan S OB ( x, y ) ( x a, y b) atau jika ( x' y' ) S OB ( x, y) maka x' x a, y' y b
P’(x’,y’)
B(a,b)
P(x,y)
b
O X
a
Gambar 6.5
x x x x0
S AB 1
y y y1 y 0
x1 x0
dan disebut vektor geseran.
y1 y0
Contoh 6.2
Diketahui A(2,-1) , B(3,4) dan g = {(x, y) | y + 2 x = 4 }
a) Dicari suatu titik F sehingga S AB (F) = (1,3) . Berdasarkan rumus geseran, maka
(x , y) pada persamaan garis g maka diperoieh S AB (g) seperti pada gambar di atas
yakni (y' - 5) + 2 (x' - 1) = 4
Teorema 6.4
Jika k || I dan diberikan dua titik A dan B maka AA' BB' dengan
A' = M I M k (A) dan B' = M I M k (B) .
Bukti:
Tanpa kehilangan umumnya bukti, pilih k sebagai sumbu Y dan g sebagai sumbu X.
Misalkan A(x 0 , y 0 ) dan B(x 1 , y1 ) . Jika T titik tengah ruas garis A' B
Gambar 6.7
Akan ditunjukkan H T (A) = B' . Misalkan I mempunyai persamaan x = m (m 0) .
Apabila P = (x, y) dan P' = M I (P) maka PP' memotong I di Q(m, y) dengan Q adalah titik
2m x0 x1 y 0 y1
Karena T titik tengah A' B maka T ,
2 2
Sedangkan
2m x0 x1 y y1
H T ( A) 2 x0 ,2 0
2 2
2m x1 , y1
B'
Berikut akan disajikan suatu teorema yang menyatakan bahwa dengan suatu
parsyaratan tertentu maka suatu geseran dapat dinyatakan sebagai komposisi dari dua
pencerminan.
Teorema 6.5
g || h , CD g dengan C g dan D h . Jika AB 2 CD maka
SAB = M h M g .
Bukti:
Misalkan P sembarang titik. Jika P' = S AB (P) dan P" = M h M g (P) maka akan
ditunjukkan P' = P" . Jika P' = S AB (P) maka PP' = AB . Karena AB 2 CD maka PP'= 2 CD .
Gambar 6.8
Karena C" M h M g (C ), C g maka C" M h (C ) sehingga D merupakan titik tengah CC"
sehingga, CC" = 2 CD .Menurut Teorema 6.4 maka CC" = PP' ' = PP' . Dengan kata lain,
S AB M h M g
Dengan mengambii kejadian khusus seperti pada gambar di bawah maka akan
diperoleh akibat seperti dinyatakan berikut ini.
Gambar 6.9
Akibat 6.4
Diberikan AB dan M titik tengah AB . Jika u AB di A, v AB di M dan
w AB di B maka S AB = M v M u = M w M v .
Teorema 6.6
Untuk sembarang S AB maka SAB SAB
1
Bukti :
S AB = M v M u dan SBA = M u M v .
-1 -1
(S AB ) -1 = (M v M u ) -1 = M u M v = M u M v = S BA .
Contoh 6.3
Diketahui A = (-1 ,3) , B = (-5. - 1) dan C = (2,4) . Tentukanlah persamaan garis g dan
h sehingga C g dan M h M g = SAB .
Jawab :
S AB (x, y) = (x - 4 , y - 4 ). Misalkan I adalah garis yang melalui A dan B. Persamaan
garis I berbentuk
y 3 x (1)
I: atau I {( x, y) | y x 4}
1 3 5 (1)
Misalkan g adalah garis yang melalui C dan g I . Persamaan garis g
berbentuk
g : ( y 4) 1( x 2) atau
g {( x, y) | y x 5}.
Misalkan D adalah titik potong garis g dengan l . Maka koordinat D dapat
ditentukan melalui x 6 x 4 sehingga x 1 dan y 5 . Jadi, D (1,5) .
Gambar 6.10
( x0 1) 2 ( y0 5) 2 ( x0 1) 2 ( x0 4 5) 2 8
2 2 4
Karena DF1 dan DF2 sedangkan AB maka koordinat F
2 2 4
yang memenuhi adalah F2 ( 1,3) . Garis h yang dicari adalah garis yang melalui
F2 (1,3) dan sejajar g yang mempunyai persamaan
y x 2 .
Teorema 6.7
Teorema 6.8
Kita teiah mempeiajari bahwa suatu geseran dapat dinyatakan sebagai komposisi
dari dua buah pencerminan. Di samping itu, berikut akan kita pelajari bahwa suatu
geseran juga dapat dinyatakan sebagai komposisi dari dua buah setengah putaran.
Teorema 6.9
Bukti:
Gambar 6.11
Misalkan s CD , u dan v adalah garis-garis yang tegak lurus pada s masing-
masing di C dan D . Menurut Teorema 6.5 maka S AB M v M u .
H D H C ( M v M s )( M s M u ) M v ( M s M s ) M u M v M u S AB .
Contoh 6.4
Jawab:
Misalkan E adalah titik sedemikian hingga CE AB . Menurut Akibat 6.1
Maka
E (4 [1 3],2 [7 1]) (2,10)
Ambil D adalah titik tengah dari CE , maka D (3,6) . Akibatnya CE 2 AD .
Dan juga AB 2 AD . Jadi titik D yang dicari adalah D (3,6) .
Akibat 6.5
Bukti :
Misalkan E adalah suatu titik tunggal sedemikian sehingga CE AB
dan misalkan D adalah titik tengah dari CE . Akibatnya, CE 2 CD dan juga
AB 2 CD . Menurut Teorema 6.9 maka S AB H D H C . Selanjutnya,
S AB H C ( H D H C ) H C
H D (H C H C ) H D
Akibat 6.6
Teorema 6.10
Bukti:
Gambar 6.12
Untuk sembarang titik T pada bidang, S AB (T ) T ' dengan TT ' // AB .
S CD (T ' ) T ' ' dengan T ' T ' ' CD . Dengan demikian,
Contoh 6.5
Sebuah sungai digambarkan dengan tepinya adalah kedua garis s ║ t seperti pada
gambar. Di atas sungai akan dibangun sebuah jembatan dan rnenurut konstruksi,
Jembatan harus tegak lurus terhadap sungai. Di tititk mana jembatan harus dibuat
supaya jalan penghubung dari D ke E paling pendek.
Gambar 6.13
Jawab:
Pengertian geseran didasarkan pada konsep ruas garis berarah. Suatu geseran akan tertentu jika
vektor geserannya juga tertentu. Suatu geseran SAB merupakan suatu isometri langsung yang tidak
memiliki titik tetap dan garis tetapnya adalah semua garis yang ǁ ⃡⃑⃑⃑⃑
𝐴𝐵. Setiap geseran SAB selalu dapat
dinyatakan sebagai komposisi dari dua buah pencerminan. Di samping itu, suatu geseran SAB juga dapat
dinyatakan sebagai komposisi dari dua buah setengah putaran. Komposisi dari dua buah geseran
bersifat tertutup, atau dengan kata lain, komposisi dua buah geseran akan berupa suatu geseran lagi.
D. Latihan
Lukislah
⃑⃑⃑⃑⃑ ≐ − 4 AB
(b) E sedemikian sehingga AE ⃑⃑⃑⃑⃑
3
⃑⃑⃑⃑ ≐ √2 AB
(c) F sedemikian sehingga CF ⃑⃑⃑⃑⃑
2. Diketahui A(2,1) , B(3,4) dan C(-1,5). Tentukanlah
⃑⃑⃑⃑⃑ ≐ AB
(a) D sehingga CD ⃑⃑⃑⃑⃑ ⃑⃑⃑⃑⃑ ≐ 1 AC
(b) F sehingga AF ⃑⃑⃑⃑⃑
2
Gambar 6.17
11. Diketahui dua buah Lingkaran C1 dan C2, garis s dan titik-titik D dan E seperti pada
gambar 6.18 berikut.
Gambar 6.18
12. Diberikan s dan t beserta ruas garis RS seperti pada gambar berikut.
Gambar 6.19
Lukislah garis x yang membentuk sudut 60o terhadap sedemikian sehingga jika {P} =
x ∩ s dan {Q} = x ∩ t maka jarak PQ = RS (Petunjuk: gunakan geseran S yang sesuai
dan gunakan S(s))