Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

PADA KELUARGA Ny. S (DENGAN USIA LANJUT)


MATA KULIAH KEPERAWATAN KELUARGA

DOSEN : ARITA MUWARNI, S.Kep. Ns

Disusun Oleh :
1. Afidah Setyowati 04.03.0212
2. Erik Endra Cita 04.03.0224
3. Erwan Hartanto 04.03.0225
4. Fajar Nurohmad 04.03.0228
5. Imas Masmilah 04.03.0233
6. Miftafu Darussalam 04.03.0236

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


PRODI ILMU KEPERAWATAN
YOGYAKARTA
2006
PENGKAJIAN KELUARGA

I. DATA UMUM
1. Nama kepada keluarga : Trisno Wiarjo (55 th)
2. Alamat : Gambiran UH V No 369 Yogyakarta
3. Pekerjaan kepala keluarga : Dagang
4. Pendidikan kepala keluarga : SR (Sekolah Rakyat)
5. Komposisi Keluarga
Pendi Status Imunisasi
N Hub dg Umur BCG Ket
Nama JK Polio DPT Tetanus Camp
dikan
o Keluarga
1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
1. Agus L Anak 27 SMK - - - - - - - - - - - - -
Trianto
2. Bambang L Anak 26 SMU - Ö Ö Ö Ö - - - - - - Ö -
Harianto

Genogram :

Keterangan :
: laki-laki
: perempuan
: yang sudah meninggal
------ : tinggal dalam rumah
6. Tipe keluarga
Single parent karena sudah ditinggalkan oleh suami selama 4 tahun
yang lalu, jadi di rumah hanya tinggal bersama kedua orang anaknya.

7. Suku bangsa
Jawa – Indonesia

8. Agama
Islam

9. Status sosial ekonomi keluarga


Pendapatan Rp. 500.000,- / Bulan

10. Aktifitas rekreasi keluarga


 Kunjungan ke tempat cucu 1 bulan sekali di daerah
Condong Catur
 Mengikuti karang taruna
 Mengikuti kegiatan PKK dan pengajian

II. RIWAYAT TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


11. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Dilihat dari anak pertama sampai anak terakhir yang tinggal satu
rumah semua tergolong orang yang sukses dan tidak ada yang
mengalami kesulitan dalam bidang ekonomi karena sudah memiliki
pekerjaan masing-masing.

12. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi


Kepala keluarag (Ibu Sutrisno) menginginkan kedua anaknya yang
masih tinggal satu rumah dengannya cepat berkeluarga agar ada yang
membantunya di rumah.
13. Riwayat keluarga inti
Ibu Sutrisno tinggal bersama kedua anaknya yang belum berkeluarga.
Namun kedua anaknya itu telah bekerja disebuah percetakan Ibu
Sutrisno sebagai seorang kepala keluarga mempunyai riwayat
penyakit hipertensi, maagh, diare hal itu terjadi setelah tragedy gempa
di Jogja 27 Mei yang lalu. Dan untuk pemenuhan kebutuhan sehari-
hari ataupun dimasa yang akan datang nanti Ibu Sutrisno akan tetap
berdagang.

14. Riwayat keluarga sebelumnya


Sebelumnya keluarga ini merupakan keluarga utuh dimana ada bapak,
ibu dan anak, tetapi secara tiba-tiba suami Ibu Sutrisno meninggal
sekitar tahun 2002 meninggalkan 1 istri dan 4 orang anak (2 laki-laki
dan 2 perempuan) adapun kedua anak perempuannya semua sudah
berkeluarga dan tidak tinggal lagi di rumah Ibu Sutrisno sampai saat
ini Ibu Sutrisno tinggal bersama kedua anak laki-lakinya.
III. LINGKUNGAN
15. Karakteristik rumah B

K.
M Halaman
an S U
di

T
Kamar Ruang Santa
(4) Dapur

Kamar
(2) Ruang
Tamu Kamar
Kamar Garasi
(3)
(1)

WARUNG

16. Karakteriatik tetangga dan komunikasi RW


Kebiasaan yang sering dilakukan tetangg setempat yaitu pengajian
bersama, ngerumpi adapun aturan yang berlaku yaitu :
 Matikan mesin motor pada jam 21.00
 Siskamling
 Kerja bakti di lingkungan sekitar
Budaya sekitar yang mempengaruhi kesehatan yaitu kebiasaan buruk
dari ulah para pemuda yang sering mengkondumsi narkoba.

17. Mobilitas geografis keluarga


Keluarga tidak pernah berpindah-pindah tempat tinggal kecuali pada
saat ada gempa, keluarga ini pernah tinggal di tenda untuk beberapa
hari.

18. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat


 Perkumpulan ibu-ibu PKK setiap 1 bulan sekali
 Perkumpulan pengajian setiap 1 minggu sekali
 Perkumpulan pemuda kampung

19. Sistem pendukung keluarga


Jumlah anggota keluarga yang sehat 2 orang (anaknya), fasilitas-
fasilitas keluarga yang dimiliki keluarga untuk menunjang kesehatan
yaitu tersedianya obat-obatan warung dan seperangkat P3K, juga
kebiasaan keluarga membawa anggota keluarga yang sakit untuk
berobat ke layanan kesehatan.

IV. STRUKTUR KELUARGA


20. Pola komunikasi keluarga
Cara berkomunikasi antar keluarga terjalin dengan baik, apapun yang
terjadi selalu diselesaikan dengan musyawarah keluarga.

21. Struktur kekuatan keluarga


Kepala keluarga bersifat otoriter

22. Struktur peran


Ibu Sutrisno berperan sebagai kepala keluarga dan kedua anaknya
berperan sebagai pemenuhan kebutuhan ibu sehari-hari.

23. Nilai atau norma keluarga


Menjaga kebersihan dan kedua anaknya.

V. FUNGSI KELUARGA
24. Fungsi efektif
Saling terbuka, mengerti antara keluarga yang satu dengan lainnya
selalu menyelesaikan masalah secara sharing dan kekeluargaan.

25. Fungsi sosialisasi


Interaksi dan hubungan keluarga komunikatif, saling menghormati
dan menghargai disiplin adat budaya dan norma yang berlaku itu
sudah tertanam / diajarkan sejak kecil.

26. Fungsi perawatan kesehatan


Keluarga mampu mengenal masalah kesehatan, mengambil keputusan
untuk melakukan tindakan, melakukan perawatan terhadap anggota
yang sakit, menciptakan lingkungan yang dapat meningkatkan
kesehatan dan keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan
yang terdapat di lingkungan setempat.

27. Fungsi reproduksi


a. Jumlah anak 2 laki-laki dan 2 perempuan
b. Kepala keluarga menghendaki kelahiran cucu
perempuan dari anak laki-lakinya
c. KB
28. Fungsi ekonomi
a. Keluarga memenuhi kebutuhan sandang, pangan,
papan dari penghasilan sehari-hari yang didapat dari warung dan
percetakan.
b. Menggunakan fasilitas-fasilitas yang ada
dimasyarakat yang berhubungan dengan tenaga kesehatan

VI. STRES DAN KOPING KELUARGA


29. Stresor jangka pendek dan panjang
a. Stresor jangka pendek yang dialami keluarga yaitu
pada saat tragedi gempa yang merobohkan tempat tinggal mereka
b. Stresor jangka panjang dialami keluarga yaitu pada
saat ditinggal oleh suami 4 tahun silam

30. Kemampuan keluarga terhadap situasi


Ibu Sutrisno sebagai kepala keluarga tidak mudah untuk menerima
kenyataan hidup, bersifat temprament.

31. Strategi koping yang digunakan


Strategi koping yaitu pertahanan diri keluarga dengan tidak
melibatkan orang lain dalam setiap permasalahan cukup hanya
keluarga inti yang mengetahui juga yang menyelesaikannya.

32. Strategi adaptasi difungsional


Biasanya masalah yang ada ditanggung sendiri sama kepala rumah
tangga (Ibu Sutrisno) apabila anaknya tidak mau terlibat.
VII. PEMERIKSAAN FISIK
No Nama VS Kepala Dada Abdomen Extermitas
1. Ibu Sutrisno TD : 150/100 Mesochepal Simetris - Simetris - Terkoordi
Wiarjo N : 80 - Tidak ada nasi
S : 365 pembengkakan
R : 24

2. Agus Trianto TD : 120/100 Mesochepal Simetris - Simetris - Gerakan ter


N : 88 - Tidak ada kordinasi
S : 37 pembengkakan
R : 24

3. Bambang Hari TD : 120/100 Mesochepal Simetris - Simetris - Terkoordi


anto N : 85 nasi
S : 369 -
R : 24

VIII. Harapan Keluarga


Keluarga berharap petugas kesehatan baik formal atau non formal bisa
lebih memperhatikan kesehatan setiap anggota keluarga dengan berbagai
cara, misal : Penkes ker rumah-rumah agar anggota keluarga yang tadinya
tidak mengerti menjadi tahu sehingga sadar akan pentingnya pola hidup
sehat.

ANALISA DATA
N SYIMTOMP ETIOLOGI PROBLEM
O
1. DS : Ibu mengatakan Agen cedera kimia Penurunan status
sering pusing, (peningkatan tekanan inha kesehatan (Nyeri
mata berkunang- kranial) akut)
kunang
DO : VS = TD : 150/100
N : 80
S : 365
R : 24

2. DS : Struktur kekuatan Ketidakmampuan keluarga Resiko koping tidak


keluarga (KRT membuat keputusan efektif
otoriter)
Masalah yang ada di
tanggung sendiri sama
kepala rumah tangga
apabila anaknya tidak
mau terlibat (34)
- Defensif koping (31)
- KRT temprament
(30)

SCORING (Nyeri Akut)


No Kriteria Perhitungan Skor Rasional
1. Sifat masalah aktual 3/3 x 1 1 Masalah aktual
Kemungkinan masa 1/2 x 2 1 Karena proses penyembuhannya
2.
lah dapat diubah memerlukan waktu yang lama
Potensial masalah 2/3 x 1 2/3 Sudah menjadi penyakit tetap
3.
untuk dicegah sehingga perlu control secara rutin
Keluhan utama pasien adalah
4. Menonjolnya masalah 2/2 x 1 1 pusing dan mata berkunang-
kunang, TD 150/100 mmHg
3 2/3

SCORING (Resiko Koping tidak Efektif )


No Kriteria Perhitungan Skor Rasional
Keluarga dalam menggunakan
1. Sifat masalah resiko 2/3 x 1 2/3 koping defensif tapi keluarga
dapat memecahkan masalahnya
sendiri
Kemungkinan 0/2 x 2 0 Karena pada struktur kekuatan
2.
masalah dapat diubah peran keluarga bersifat otoritas
Potensial masalah 2/3 x 1 2/3 Komunikasi antar keluarga masih
3.
untuk dicegah teratasi dan efektif
Keluarga menganggap metode
4. Menonjolnya masalah 0/2 x 1 02/3 yang dipakai sudah cukup untuk
menangani masalah yang ada
4/3

PRIORITAS MASALAH
1) Penurunan status kesehatan (Nyeri akut) pada keluarga Tn. S pada Ny. S
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam perawatan keluarga
yang sakit dengan gangguan kardiovaskular.

2) Resiko koping tidak efektif pada keluarga Tn. U pada keluarga Ny. S
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga membuat keputusan dan
penggunaan koping yang tidak efektif.
PERENCANAAN (NURSING CARE PLAN)

DIAGNOSA TUJUAN KRITERIA EVALUASI RENCANA INTERVENSI


UMUM KHUSUS KRITERIA STANDART
No. KEPERAWATAN
KELUARGA
1. Perubahan status Setelah 1. Keluarga Verbal - Penyebab 1. Kaji latar belakang budaya pasien
kesehatan pada dilakukan dapat menge nyeri 2. Kaji pengalaman individu
keluarga Tn.N pada tindakan nail masalah - Tanda-tanda terhadap nyeri, keluarga dengan nyeri
Ny.S (nyeri akut) keperawatan nyeri dengan timbulnya kronis
b/d ketidakmam selama 7x24 menjelas nyeri dan 3. Gunakan komunikasi terapeutik
puan keluarga jam kan : hipertensi agar pasien dapat mengekspresikan
dalam perawatan diharapkan - Penyebab - Menu sehari- nyeri
keluarga sakit nyeri dapat nyeri kepa hari 4. Berikan dukungan terhadap
berkurang la pasien dan keluarga
dengan - Tanda- 5. Kontra faktor-faktor lingkungan
kriteria : tanda yang dapat mempengaruhi respon
- Mengenal timbulnya pasien terhadap ketidaknyamanan
penyebab nyeri dan 6. Tentukan dampak dan ekspresi
nyeri - Hipertensi nyeri terhadap kualitas hidup : pola
- Tindakan 2. Keluarga Verbal - Keputusan tidur, nafsu makan, aktifitas kognisi,
pencega dapat keluarga mood
han memutuskan 7. Berikan informasi tentang nyeri,
- Tindakan tindakan seperti penyebab, berapa lama terjadi
pertolo yang tepat dan tindakan pencegahan
ngan dan untuk 8. Evaluasi tentang keefektifan dan
analgetik mengatasi tindakan mengontrol nyeri yang telah
- Mengenal masalah digunakan
gejala nyeri 9. Anjurkan keluarga untuk
nyeri memonitor sendiri nyeri
- Tidak 3. Keluarga Verbal - Menu sehari- 10. Anjurkan penggunaan non
menunjuk mampu redemontrasi hari farmako logi (ex: relaksasi, guided
kan eks melakukan - Teknik imagery, terapi musik, distraksi,
presi nyeri perawatan relaksasi aplikasi panas dingin, masase)
secara pada - Metode 11. Modifikasi tindakan mengontrol
verbal dan anggota distraksi nyeri berdasarkan respon pasien
non verbal keluarga 12. Tingkatkan istirahat / tidur yang
serta kege yang cukup
lisahan mengalami 13. Anjurkan pasien untuk berdiskusi
- Perubahan nyeri kepala tentang pengalaman nyeri secara tepat
TD (Hipertensi) 14. Monitor kenyamanan pasien
terhadap manajemen nyeri
4. Keluarga Verbal - Lingkungan 15. Informasikan kepada tim
dapat memo redemontrasi yang tenang kesehatan /anggota keluarga saat
difikasi ling - Cara menata tindakan non farmakologi dilakukan
kungan untuk lingkungan untuk pendekatan preventif
mengurangi tempat tidur, 16. Berikan analgetik sesuai anjuran
nyeri temperatur 17. Pilih ruangan dengan lingkungan
ruangan, yang tepat
5. Keluarga Verbal hygiene 18. Tentukan hal-hal yang menyebab
dapat meng pasien kan ketidaknyamanan
gunakan - Fasilitas 19. Sediakan tempat tidur yang
fasilitas Yan YanKes nyaman dan bersih
kes secara untuk 20. Sediakan lingkungan yang tenang
tepat untuk pengobatan 21. Atur posisi pasien yang membuat
mengontrol - nyaman
kesehatan 22. Perhatikan hygiene pasien untuk
menjaga kesehatan
DIAGNOSA TUJUAN KRITERIA EVALUASI RENCANA INTERVENSI TGL
KEPERAWATAN JAM
No.
KELUARGA TTD
UMUM KHUSUS KRITERIA STANDART
2. Resiko koping Setelah 1. Keluarga Verbal 1. Pengertian 1. Menjadi pendengar yang baik
tidak efektif pada dilaku kan dapat menge koping untuk anggota keluarga
keluarga Tn.N tindakan nal koping 2. Pengguna 2. Membina hubungan saling
pada Ny.S b/d keperawatan dengan baik an koping percaya antar anggota keluarga
ketidakmampuan selama 7 x dengan men 3. Strategi 3. Mengidentifikasi mekanisme
keluarga keputu 24 jam jelaskan koping koping keluarga
san dan penggu diharap kan pengertian yang 4. Memperioritaskan konflik-
naan koping yang koping koping, efektif konflik dalam anggota keluarga
tidak efektif keluarga penggunaan 5. Bantu keluarga dalam
efektif koping dan pemecahan masalah
dengan strategi 6. Berikan konseling pada
kriteria : koping yang anggota keluarga tentang
- Mengeks efektif. kemampuan koping yang efektif
presikan yang telah digunakan
perasaan 7. Berikan privacy pada keluarga
emosi 2. Keluarga Verbal - Keputusan 8. Sampaikan pada anggota
dengan dapat keluarga keluarga untuk mengekspresikan
bebas memutuskan - Memilih perasaan yang dapat diterima
- Dapat koping yang koping 9. Berkolaborasi dengan anggota
memana tepat untuk - Menyusun keluarga untuk pemecahan masalah
jemen mengatasi koping yang (partisipasi aktif)
masalah masalah digunakan 10. Fasilitasi agar setiap anggota
- Mengguna keluarga bersikap terbuka
kan 3. Keluarga Verbal - Mengenal 11. Berikan kunjungan pada
strategi mampu redemontrasi masalah keluarga
pengu melakukan 1. Mengemu
rangan perawatan kakan masa
stres dengan lah
- Anggota mengguna 2. Mencari
keluarga kan koping koping
menem yang yang sesuai
patkan efektif 3. Mengguna
diri kan koping
sesuai yang tepat
dengan 4. Keluarga Verbal
perannya dapat memo redemontrasi
masing- difikasi ling
masing kungan untuk
- Memberi menaikkan
kan pera koping yang
watan lebih efektif
pada selu
ruh anggo
ta keluar
ga
- Antisipasi
kegawat 5. Keluarga Verbal 1. Fasilitas
daruratan dapat meng YanKes
- Menum gunakan untuk
buhkan fasilitas Yan pemecahan
keperca kes secara masalah
yaan sesa tepat untuk (Konseling)
ma mengatasi
anggota masalah
keluarga
dalam
pemeca
han masa
lah
- Membuat
prioritas
- Membuat
jadwal
aktivitas
rutin
keluarga
- Dapat
menga
tasi masa
lah
-
No Diagnosa Keperawatan Tujuan Khusus Tanggal Implementasi Evaluasi TTD
Keluarga
1. Perubahan status 1. Keluarga 8 November - Mengkaji latar belakang S : - Ny.S mengatakan
kesehatan pada keluar dapat mengenali 2006 budaya pasien mengetahui
ga Tn.N pada Ny.S nyeri dengan - Mengkaji pengalaman indvidu penyebab nyeri,
(nyeri akut) b/d ketidak menje laskan : terhadap nyeri tanda-tanda
mampuan ke dalam - Penyebab - Menggunakan komunikasi timbulnya nyeri dan
perawatan keluarga nyeri kepala terapeutik agar pasien bisa hipertensi
sakit - Tanda-tanda mengekspresikan nyeri - Ny.S mengatakan
timbulnya - Mengontrol faktor-faktor belum bisa sempurna
nyeri + hiper lingkungan yang dapat menerapkan teknik
tensi mempengaruhi ketidaknya relaksasi untuk
2. Keluarga manna lingkungan mengurangi nyeri
dapat - Menentukan dampak dari O : - Keluarga dapat
memutuskan ekspresi nyeri memodifikasi
tindakan yang - Berikan informasi tentang lingkungan dengan
tepat untuk nyeri memahami
mengatasi masa Seperti : Penyebab berapa keinginan Ny.S
lah nyeri lama terjadi dan TTV :
3. Keluarga tindakan - TD : 170/90
mam pu pengurangan nyeri - R : 24
melakukan (contoh, relaksasi, - N : 90
perawatan pada distraksi) - S : 36,7 0C
anggota keluar - Mengatur lingkungan yang A : Masalah teratasi semua
ga yang menga tenang
lami perubahan - Menganjurkan pasien untuk P : Lanjutkan intervensi
status kesehatan berdiskusi tentang lakukan kunjungan
(nyeri kepala, pengalaman nyeri secara tepat ulang untuk
hipertensi) - Memberikan analgetik nyeri mengetahui status
4. Keluarga secara tepat kesehatan keluarga
dapat - Memonitor kenyamanan klien
memodifikasi pasien terhadap
lingkungan manajemennyeri
untuk mengu - Mengukur TTV
rangi nyeri
5. Keluarga
dapat
menggunakan
fasilitas YanKes
secara tepat
2. Resiko koping tidak untuk 8 November - Mengkaji koping keluarga S : Ny. S mengatakan
efektif pada keluarga mengontrol 2006 - Mengidentifikasi meka nisme mengerti mengani
Tn.N pada Ny.S b/d kesehatan koping dalam keluarga koping yang efektif
ketidakmampuan - Memberikan privacy pada Ny. S dan keluarga
keluarga membuat 1. Keluarga dapat keluarga belum dapat
keputusan dan mengenali - Memberikan kesempatan pada menggunakan koping
penggunaan koping koping dengan keluarga untuk secara efektif untuk
tidak efektif baik dengan mengekspresikan masalah nya pemecahan masalahnya
menjelaskan : - Menjadi pendengar yang baik O : Keluarga masih sulit
- Pengertian - Membantu keluarga dalam dalam membuat suatu
koping pemecahan masa lah keluarga keputusan
- Penggunaan - Memberikan konseling pada Ny. S dan keluarga
koping anggota keluarga tentang memerlukan konseling
- Strategi kemampuan koping yang yang lebih lanjut
koping yang efektif A : Tujuan umum tercapai
efektif - Memberikan kunjungan pada dan tujuan khusus
2. Keluarga dapat keluarga tercapai sebagian
memutuskan P : Lanjutkan intervensi,
koping yang lakukan kunjungan
tepat untuk untuk mengetahui
mengatasi strategi dan
masalah penggunaan koping
3. Keluarga yang efektif
mampu
melakukan
perawatan
dengan
menggunakan
koping yang
efektif
4. Keluarga dapat
memodifikasi
lingkungan
untuk
meningkatkan
koping yang
lebih efektif
5. Keluarga dapat
menggu nakan
fasili tas
YanKes dengan
secara tepat
untuk
mengatasi
masalah

Anda mungkin juga menyukai