Oleh :
Nyimas Rafika Anggraini
04074822022019
Dosen Pembimbing :
NON PLASTIS
Restorasi non plastis adalah restorasi yang biasanya dibuat diluar rongga mulut pada
model gigi yang memerlukan fasilitas laboratorium dan disementasi pada gigi. Restorasi ini
a. Onlay
Onlay melibatkan penggantian struktur gigi yang lebih banyak jika dibandingkan
dengan inlay. Digunakan untuk merestorasi pit, fissure, dan/atau lingual gigi, serta
mengembalikan satu atau lebih cusp. Onlay digunakan ketika kemungkinan fraktur cusp tinggi.
Gambar 1. Onlay
3. Komposit Indirect
• Pemakaian restorasi komposit di buat di laboratorium meningkat.
• Restorasi komposit indirek (dengan atau tanpa fibre reinforced)
digunakan pada: inlay 1 unit, onlay dan mahkota.
Kelebihan : Tidak mengikis gigi lawan dan mudah diperbaiki (dibandingkan
porselen).
Kekurangan : Mudah pecah dam berubah warna.
4. Metal keramik
• Restorasi mahkota metal ceramic memberikan kombinasi kekuatan
dan estetik.
• Perlu preparasi setebal 1,5 mm untuk penempatan bahan tersebut.
• Preparasi membutuhkan ketebalan yang cukup sehingga
meningkatkan insidensi kematian pulpa gigi vital.
• Permukaan oklusal dari porselen lebih estetik sehingga
membutuhkan pengurangan jaringan gigi lebih banyak dan
meningkatkan resiko excessive occlusal wear terhadap gigi lawan.
Bahan
Onlay Metal Ceramic Metal Bahan Sewarna Gigi
Kontraindikasi • Pada pasien usia muda • Resiko karies tinggi • Daya oklusal yang
sehingga resiko kerusakan • Pasien usia muda besar
pulpa tinggi. • Pertimbangan estetik • Tidak mampu
• Pada kasus dikhawatirkan • Restorasi kecil mengontrol daerah
akan terjadi keausan yang kering
permukaan oklusal berlebih. • Preparasi subgingival
yang
salah
PREPARASI ONLAY
Preparasi awal
A. Preparasi oklusal
1. Menggunakan bur karbid No. 271 yang paralel dengan sumbu
panjang mahkota gigi, preparasi lantai pulpa sedalam 2 mm di
sepanjang central groove (gambar a)
2. Untuk memastikan diagnosis praoperatif untuk pengurangan cusp,
preparasi oklusal ini diperluas secara fasial dan lingual tepat di luar
karies ke struktur gigi yang sehat. Namun, groove tidak boleh
diperpanjang lebih jauh dari dua pertiga jarak dari central groove ke
puncak cusp (gambar b)
3. Kurangi cusp untuk mendapatkan convenience form yang tepat.
4. Divergensi gingival-oklusal pada preparasi dinding berkisar 2-5o
tergantung tingginya. Jika dinding vertikal pendek, gunakan
divergensi minimal yaitu 2o, begitupula sebaliknya.
2. Bevel Oklusal.
Bevel oklusal 30- 40 derajat dimulai pada sepertiga dinding
oklusal. Menggunakan flame shaped diamond. Tujuan bevel
oklusal adalah untuk membuang ketidakteraturan dalam preparasi
atau enamel rod yang tidak didukung pada cavosurface margin.
Bevel memberikan cavosurface margin yang halus. Jika cusp
curam, berikan sedikut bevel atau tanpa bevel, namun jika cusp
dangkal, berikan bevel yang lebih jelas. Penyelesaian akhir dari
dinding dan margin dilakukan dengan membuang semua email
yang tidak didukung oleh dentin.
E. Preparasi Akhir
1. Bersihkan preparasi dengan semprotan udara/air atau dengan
menggunakan cotton pellet.
2. Bersihkan debris dan periksa semua sudut dan tepi cavosurface.
3. Buang karies yang masih tersisa, material restorasi yang lama, pit dan
fissure yang dalam yang termasuk dalam preparasi.
4. Pada preparasi yang besar dengan karies lunak, pembuangan dentin
yang berkaries dilakukan dengan ekskavator atau bur bulat kecepatan
rendah. Aplikasikan basis pada dasar preparasi. Jika karies dalam dan
sangat dekat ke pulpa, berikan kalsium hidroksida dengan ketebalan 1
mm sebelum diberikan base yang sesuai. (Gambar 9).
G. Restorasi Sementara
Restorasi sementara dibutuhkan pada periode waktu antara gigi yang
telah dipreparasi dan restorasi akhir selesai dibuat, sehingga restorasi ini
dapat melindungi gigi yang telah dipreparasi dan memberikan kenyamanan
pada pasien.
Syarat Restorasi Sementara :
b. Teknik Indirect
Caranya:
• Lakukan pencetakan preoperatif dengan alginat (cetakan no.1)
• Lakukan pencetakan pada gigi yang telah dipreparasi dengan
alginat (cetakan no.2)
• Lakukan pengecoran dengan gipsum fast-setting pada cetakan
no.2.Buang kelebihan bahan pada model kerja dan aplikasikan
cold mold seal separating media pada daerah gigi yang telah
dipreparasi.
• Manipulasi resin akrilik dan tuang ke dalam cetakan no.1 pada
daerah gigi yang telah dipreparasi.
• Secara perlahan, model kerja dicetakkan ke cetakan no.1. Buang
kelebihan resin dan tunggu hingga mengeras.
• Keluarkan mahkota resin dari cetakan no.1, lakukan finishing
dan polishing akhir.
a b
Gambar 12. (a) Rubber base material impression. (B) Hasil cetakan yang
diharapkan.
Gambar 15. Pembuatan pola malam onlay sesuai dengan bentuk anatomis awal dari gigi
tersebut.
J. Prosedur Laboratorium
K. Try-in
Hal-hal yang perlu diperhatikan saat uji coba pemasangan (try-in)
onlay antara lain:
A. Oklusi
Tidak boleh terjadi prematur kontak yang akan
mengakibatkan trauma oklusi. Untuk mengetahuinya digunakan
kertas artikulasi, adanya teraan yang lebih tebal menunjukkan
terjadinya traumatik oklusi.
B. Adaptasi
Diperiksa keadaan sela gusi. Terutama keakuratan/kerapatan
pinggiran servikal antara tepi inlay dengan bagian servikal gigi asli.
Pada bagian pundak, pinggiran mahkota tidak boleh menekan gusi
(overhang), karena kelebihan mahkota dapat menjadi tempat
tertimbunnya plak yang akan mengakibatkan peradangan gusi.