Anda di halaman 1dari 28

BASIC PLC TWIDO

BASIC
INSTRUCTION SET
•TIMER
• COUNTER
BASIC PLC TWIDO

TIMER
Timer (1)

1. Digunakan sebagai pengatur waktu proses.


2. Dapat digunakan sebagai komponen tundaan (delay) ⇒ timer
on delay.
3. Umumnya merupakan kotak fungsi yang dapat diatur
memberikan suatu keluaran kondisi On selama selang waktu
tertentu ⇒ timer off delay.
4. Dapat digunakan untuk membuat pulsa dengan lebar
tertentu ⇒ timer pulsa (ini termasuk ke fitur tambahan, hanya
terdapat pada PLC tertentu saja).

Schneider Electric Automation Business


Timer (2)

• Dalam timer terdapat : input, konstanta timer, output.

• Input berfungsi men-start aktifnya timer untuk mulai


menghitung waktu.

• Konstanta timer memberikan nilai berapa lama timer


aktif.

• Output memberikan keluaran logika 1 atau 0 bila


waktu yang dinyatakan dalam konstanta timer telah
tercapai.

Schneider Electric Automation Business


Timer (3)

Dalam hard-wired circuit,


timer berupa komponen
fisik yang dapat diset nilai
konstanta waktunya.

Schneider Electric Automation Business


Contoh Timer

Timer analog Timer digital

Schneider Electric Automation Business


Contoh Rangkaian Timer
• Saklar S1 (NO) seri dengan timer TR1 (on-delay) yang di-set
5 detik.
• Setelah S1 ditutup, TR1 bekerja menunda “ON” selama 5
detik. Setelah 5 detik TR1 kontak untuk menyalakan lampu
PL1.

Schneider Electric Automation Business


Jenis Timer (1)

Timer secara umum ada dua jenis :


ON-Delay
t

OFF-Delay

t = konstanta timer (nilai preset yang


diberikan)

Schneider Electric Automation Business


Jenis Timer (2)

• Pada PLC Twido ada tambahan timer pulsa

t = konstanta timer

Schneider Electric Automation Business


Jenis Timer (3)

• Dari kedua jenis tadi dikembangkan beberapa fitur


tambahan, misal : timer bisa diaktifkan dengan trigger
saja baik untuk ON-Delay ataupun OFF-Delay.

• Penambahan fungsi memory (Retentive Timer),


sehingga meskipun daya input yang diberikan hilang,
timer tidak me-reset ke nilai 0.

• Pada PLC Twido dikembangkan jenis timer yang lain


yaitu timer yang membentuk pulsa.

Schneider Electric Automation Business


Jenis Timer (4)

• Dalam diagram ladder, timer biasa digambarkan


dalam bentuk kotak.

Schneider Electric Automation Business


Instruksi Timer yang Ada pada Twido PLC

Diagram Ladder

Schneider Electric Automation Business


Keterangan Blok Fungsi Timer

Parameter Label Value


Timer Number %TMi PLC Compact : 0 s/d 63

PLC Modular : 0 s/d 127

Jenis TON On-delay (by difault)

TOF Off-delaly

TP Pulse

Time Base TB 1 Min (default), 1 s, 100 ms, 1ms

Current Value %TMi.V Alamat ini akan increment dari 0 hingga nilai preset tercapai ketika timer aktif. Nilai pada
alamat ini dapat dibaca tetapi tidak dapat ditulis.
Preset Value %TMi.P Alamat ini dapat diisi dengan nilai antara 0-9999. nilai pada alamat ini dapat dibaca dan
ditulis. Perioda = %TMi.P x TB.
Data Editor Adj Y : yes, nilai preset dapat diubah dari data editor

N : no, nilai preset tidak dapat diubah dari data editor

Setting Input (atau IN Timer mulai aktif saat rising edge (TON dan TP) dan falling edge (TOF)
perintah)
Timer Output Q Nilai output ini akan bernilai 1 sesuai dengan fungsi dari jenis timernya.

Schneider Electric Automation Business


Contoh Program Timer untuk PLC Twido (1)

1. Timer On_delay Æ timer ini aktif jika input-nya high.


output akan aktif (high) setelah 5 detik.
- output lampu 1 (%Q0.0)
- input saklar toggle (%I0.8)

Schneider Electric Automation Business


Contoh Program Timer untuk PLC Twido (2)

2. Timer Off_delay Æ timer akan aktif jika input-nya low.


Output-nya akan aktif (high) selama 5 detik.
- output lampu 2 (%Q0.1)
- input saklar toggle (%I0. 9)

Schneider Electric Automation Business


Contoh Program Timer untuk PLC Twido (3)

3. Pulsa (monastable) Æ aktif jika input-nya high.


Output akan berbentuk pulsa selama 5 detik.
- output lampu 3 (%Q0.2)
- input saklar toggle (%I0.10)

Schneider Electric Automation Business


BASIC PLC TWIDO

COUNTER
Counter

1. Berfungsi untuk menghitung jumlah perubahan input.


2. Dapat untuk membatasi banyaknya perubahan input.
3. Ada dua jenis counter: menghitung naik (up-counter) dan
turun (down-counter).
4. Dalam kehidupan sehari-hari terdapat juga counter mekanik
dan elektronik.
5. Counter akan mengeluarkan nilai logika 0 atau 1 bila nilai
preset telah tercapai.
6. Ada juga step counter dimana perubahan input akan
ditampilkan pada setiap alamat output tertentu.

Schneider Electric Automation Business


Contoh Fisik Counter

Schneider Electric Automation Business


Contoh Aplikasi 1

Aplikasi counter dalam pengemasan barang

Schneider Electric Automation Business


Contoh Aplikasi 2

Up-counter
digunakan untuk
sortir dalam
proses produksi,
misalnya dengan
mengambil 1
sample tiap 1000
unit.

Schneider Electric Automation Business


Contoh Aplikasi 3

Counter bisa juga


mengukur panjang,
dengan cara
menghitung berapa
gigi/satuan panjang.

Schneider Electric Automation Business


Contoh Aplikasi 4 (1)

Isi counter
menunjukkan
jumlah barang
yang masih
dalam “proses”
(jumlah yang
masuk dikurangi
yang keluar).

Schneider Electric Automation Business


Contoh Aplikasi 4 (2)

• Salah satu contoh dari aplikasi yang ke-4 adalah


tempat parkir.
• Setiap kendaraan yang masuk dihitung.
• Setiap kendaraan yang keluar juga dihitung.
• Hasilnya jumlah kendaraan yang parkir diketahui
(masuk dikurangi keluar).
• Bila jumlahnya mencapai kapasitas area parkir,
maka ada tanda/lampu yang menyatakan parkir
penuh.

Schneider Electric Automation Business


Counter di PLC

• Counter dalam PLC bekerja seperti halnya counter


mekanik atau elektronik yaitu membandingkan nilai
yang terkumpul dengan nilai pengesetan dan hasil
pembandingan dipakai sebagai keluaran.
• Dalam aplikasi-aplikasi yang menggunakan counter
secara umum bekerja sebagai berikut :
1. Menghitung hingga ke suatu nilai preset, setelah
tercapai akan menghasilkan suatu event.
2. Membuat suatu event tetap terjadi, sampai counter
mencapai nilai preset baru berhenti.

Schneider Electric Automation Business


Diagram Ladder Counter pada PLC Twido

Schneider Electric Automation Business


Keterangan Ladder :

Parameter Label Value


Counter Number %Ci 0 s/d 31
Current Value %Ci.V Nilai pada alamat ini akan di increment atau decrement
tergantung input dari CU atau CD. Nilai pada alamat ini dapat
dibaca tetapi tidak dapat ditulis.
Preset Value %Ci.P Nilainya diantara 0-9999. nilai alamat ini dapat dibaca dan ditulis.
Data Editor Y/N Y: yes, nilai presetnya dapat diubah dari data editor
N: no, nilai presetnya tidak dapat diubah dari data editor
Reset input (or insturction) R Jika diberi input 1 maka %Ci.V = 0
Set input (or instruction) S Jika diberi input 1 maka %Ci.V = %Ci.P
Upcount input (or instruction) CU Setiap ada input rising edge maka nilai %Ci.V akan di increment
Downcount input (or CD Setiap ada input rising edge maka nilai %Ci.V akan di decrement
instruction)
Underflow output E Output akan aktif jika %Ci.V bernilai negatif (%Ci.V sudah
bernilai 0 lalu CD diberi rising edge maka nilai %Ci.V = 9999)
Preset output reached D Output akan bernilai 1 jika dan hanya jika %Ci.V = %Ci,P
Overflow output F Output akan aktif jika %Ci.V bernilai 10000 (%Ci.V sudah
bernilai 9999 lalu CU diberi rising edge maka nilai %Ci.V = 0)
Schneider Electric Automation Business
Contoh Program Counter untuk PLC Twido

Program counter di bawah ini bertujuan untuk memahami karakteristik dari


blok counter.

Schneider Electric Automation Business

Anda mungkin juga menyukai