Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

DESAIN PRODUK DAN JASA

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas perkuliahan

Mata Kuliah Manajemen Operasional

Dosen pengampu: Adriansah, M.Pd

Disusun Oleh:

Muthi’ah Nurul Hanifah (0103.1901.004)

JURUSAN EKONOMI SYARIAH

STAI DR. KHEZ. MUTTAQIEN

PURWAKARTA

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini meskipun
jauh dari kesempurnaan.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas perkuliahan pada mata kuliah Manajemen Oprasional . Selain itu, makalah
ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Konsep desain produk,
Perencanaan produk, Tingkatan klasifikasi, karakteristik, dan diferensial produk,
Pengembangan dan manajemen produk, Persaingan berdasarkan waktu, Penerapan
decision tree untuk keputusan desain produk, Permasalahan dan tantangan desain
produk untuk para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak Adriansah, M.Pd selaku


dosen Manajemen Oprasional Ekonomi Syariah Semester 3 yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.

Pada kesempatan ini kami membuka diri untuk menerima kritik dan saran
yang berguna untuk perbaikan dalam makalah ini. Semoga makalah ini dapat
memberikan pengetahuan dalam proses pembelajaran utamanya dalam
penggunaan ejaan Bahasa Indonesia yang benar.

Purwakarta, 29 Oktober 2020

Muthi’ah Nurul Hanifah

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................ii

BAB I.......................................................................................................................1

PENDAHULUAN...................................................................................................1

1.1 Latar Belakang..........................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................2

1.3 Tujuan Masalah.........................................................................................2

BAB II.....................................................................................................................3

PEMBAHASAN.....................................................................................................3

2.1 Konsep Desain Produk..............................................................................3

2.2 Perencanaan Produk..................................................................................6

2.3 Tingkatan Klasifikasi, Karakteristik, Dan Diferensial Produk..................8

2.4 Pengembangan Dan Manajemen Produk................................................11

2.5 Persaingan Berdasarkan Waktu...............................................................12

2.6 Penerapan Decision Tree Untuk Keputusan Desain Produk...................13

2.7 Permasalahan Dan Tantangan Desain Produk.........................................14

BAB III..................................................................................................................16

PENUTUP.............................................................................................................16

3.1 Kesimpulan..............................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................17

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari, barang dan jasa diperjualbelikan dan


dikonsumsi oleh masyarakat. Pada umumnya, barang dan jasa ada yang langsung
dikonsumsi oleh konsumen, dan ada yang di olah kembali untuk menjadi produk
lain, sehingga output suatu produsen menjadi input bagi produsen lain. Jumlah
dan bentuk barang jasa tersebut sangat bervariasi, mulai dari volume/kuantitas,
kualitas, model, ukuran, dan jenis.

Upaya untuk mewujudkan barang dan jasa tercipta melalui kegiatan


produksi dengan mentransformasikan faktor-faktor produksi melalui sistem
produksi. Fktor-faktor produksi yang ditransformasikan melalui adanya manusia,
bahan baku, modal, metode, dan manajemen.

Dalam kapasitasnya, peranan manajemen dalam konteks ini


mengkombinasikan faktor-faktor produksi tersebut sedemikian rupa, sehingga
produk yang tercipta sesuai dengan prinsip efisiensi dan efektivitas. Oleh karena
itu, manajer produksi dapat dengan mudah mencapai sasaran atau tujuan
perusahaan dengan menggunakan skill melalui proses manajemen serta
memperhatikan fungsi-fungsi manajemen (planning, organizing, actuating,
contolling).

Hal ini apabila diimplikasikan dengan baik, sangat memungkinkan bagi


ketercapaian sasaran tujuan perusahaan. Dengan kata lain, apabila seluruh
kegiatan yang akan dilaksanakan dimulai dengan rencana kerja atau rencana
produksi yang matang. Suatu kegiatan yang dimulai dengan perencanaan yang
kurang baik akan berpengaruh pada hasil akhir yang akan diperoleh. Pada
akhirnya perusahaan dimungkinkan tidak dapat berkembang, lebih dari itu
perusahaan akan mengalami kebangkrutan.

1
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang makalah ini, permasalahan yang akan


dibahas dalam makalah ini adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan konsep desain dan perencanaan produk?
2. Apa saja tingkatan klasifikasi, karakteristik, dan diferensiasi pada produk?
3. Apa saja persaingan, permasalahan, dan tantangan pada desain produk?
4. Bagaimana pengembangan dan manajemen pada produk ?
5. Bagaimana penerapan untuk keputusan desain produk ?

1.3 Tujuan Masalah

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan konsep desain dan


perencanaan produk.
2. Untuk mengetahui apa saja tingkatan klasifikasi, karakteristik, dan
diferensiasi pada produk.
3. Untuk mengetahui apa saja persaingan, permasalahan, dan tantangan yang
ada pada desain produk.
4. Untuk mengetahui bagaimana pengembangan dan manajemen produk.
5. Untuk mengetahui bagaimana penerapan untuk keputusan desain produk.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Konsep Desain Produk

1. Pengertian Desain atau Model


Sebuah rancangan merupakan faktor pemicu yang sering menjadi
keunggulan perusahaan. Kotler (2001:353) mendefinisikan rancangan sebagai
totalitas fitur yang memengaruhi penampilan dan fungsi produk tertentu menurut
yang diisyaratkan oleh pelanggan. Oleh karena itu, rancangan sangat penting
dalam membuat dan memasarkan jasa eceran (retail services), pakaian, barang-
barang kemasan, dan peralatan tahan lama. Dengan demikian, rancangan
memikirkan berapa besar yang perlu diinvestasikan dalam gaya, data tahan,
keandalan dan kemudahan perbaikan.

Desain juga diterjemahkan sebagai seni terapan, arsitektur, dan berbagai


pencapaian kreatif lainnya. Makna sebuah kaliamat dari kata “desain” bisa
digunakan, baik sebagai kata benda maupun kata kerja. Apabila sebagai kata
kerja, desain memiliki arti proses unruk membuat dan menciptakan objek baru.
Apabila sebagai kata benda, desain digunakan untuk menyebut hasil akhir dari
proses kreatif, baik berwujud rencana, proposal, maupun objek nyata.

2. Terminologi Desain
Pada hakekatnya desain merupakan suatu proses yang telah ada seiring
dengan keberadaan dan perkembangan manusia di bumi. Hal ini sering tidak
disadari, akibatnya sebagian orang berpendapat bahwa desain seolah-olah baru
dikenal sejak zaman modern dan merupakan bagian dari kehidupan modern.
Menurut sachari (2000), berdasarkan segi etimologis kata desain merupakan kata
baru, juga merupakan pengindonesiaan dari kata design (bahasa Inggris), hal ini
tetap dipertahankan. Makna kata desain yang kenyataannya menggeser kata
merancang bangun karena kata tersebut tidak dapat mewadahi kegiatan, keilmuan,
keluasan, dan pamor profesi atau kompetensi.

3
Pengertian desain dapat dilihat dari berbagai sudut pandang dan konteks
nya. Menurut Archer (1965), design dapat diartikan sebagai suatu kreasi seniman
untuk memenuhi kebutuhan tertentu dan cara tertentu pula. Desain juga dapat
merupakan pemecahan masalah dengan suatu target yang jelas. Menurut
Alexander (1963), desain merupakan temuan unsur fisik yang paling objektif.
Menurut Jones (1970), desain merupakan tindakan dan inisiatif untuk mengubah
karya manusia.

Pada dasarnya desain merupakan bidang lintas antara seni, sains dan
teknologi. Untuk lebih jelasnya, Sachari 1986 mengilustrasikan pada gambar 1.1
berikut ini.

Gambar 1.1 Desain merupakan bidang lintasan dari Seni, Sains, dan
Teknologi

Sumber : Sachari (1986:139)

Berdasarkan ilustrasi di atas, desain merupakan perpaduan antara seni,


sains, dan teknologi. Dengan demikian, seorang desain memiliki kemampuan dan
pengetahuan sekaligus pengalaman ketiga disiplin ilmu tersebut agar desain yang
dihasilkannya suatu desain yang berkualitas secara estetis, etis, komunikatif/
operasional dan ekonomis.

4
3. Dasar dan Tujuan Desain Produk
 Dasar-dasar Desain Produk
Salah satu upaya untuk menetapkan produkyang akan dihasilkan
didahului dengan penelitian, baik penelitian pasar, penelitian produk pesaing,
maupun penelitian tentang keuntungan yang diperoleh. Sebuah strategi produk
yang efektif adalah menghubungkan keputusan produk dengan investasi,
pangsa pasar, dan siklus hidup produk serta menggambarkan luasnya suatu
lini produk.
 Tujuan Desain Produk
Tujuan dasar dari desain merupakan segala upaya yang dilakukan oleh
seorang/sebuah tim desainer produk dalam kerjanya, yaitu untuk membuat
hidup lebih nyaman, menyenangkan, dan efisien. Dalam desain dipadukan
unsur khayal dan orientasi penemuan solusi untuk berbagai masalah yang
dihadapi manusia dengan menjembatani estetika, etika serta teknologi secara
dinamis dan memiliki pola tertentu dalam perkembangannya.

4. Ruang Lingkup Desain Produk


 Komponen Prinsip Desain Produk

Komponen prinsip yang mendasari desain produk, antara lain : (1) Mode.
Keadaan pasar akan menumbuhkan keinginan untuk membuat produk yang
memiliki kesamaan dari segi desain dan kemasan. (2) Teknologi. Perkembangan
teknologi memungkin kan para produsen memilih untuk menghasilkan produk
yang berkualitas danmemenuhi spesifikasi produk. (3) Tujuan. Diadakannya
perencanaan produk yang dihasilkan dapat memenuhi kebutuhan pemakaiannya.

 Batasan/Lingkup Model Desain Produk

Desain melingkupi semua aspek yang memungkinkan untuk dipecahkan oleh


profesi/kompetensi ini. Jika mengacu pada perkembangan internasional, terdapat
wilayah profesi yang terdiri atas desain produk, desain grafis, dan desain interior.
Wilayah desain yang disebutkan merupakan wilayah desain yang terletak pada
bidang seni rupa.

5
 Mekanisme Desain Produk

Mekanisme berpikir kreatif yang sama dalam perencanaan sebuah produk, pada
hakikatnya berawal dari masalah, lalu menciptakan benda agar dapat dijadikan
sebuah solusi yang efektif bagi permasalahan tersebut. Pola pikir ortodok tersebut
menjadi dasar metodologi keilmuan desain produk hingga saat ini.

 Peranan Desain Produk

Desain produk merupakan pioner dan kunci kesuksesan dari sebuah produk untuk
menembus pasar sebagai basic bagain marketing. Mendesain produk berarti
membaca sebuah pasar. Kemauan, kemampuan, pola pikir, serta banyak aspek
lain yang akhirnya dapat diterjemahkan dan diaplikasikan dalam perancangan
sebuah produk.

 Kompetensi Desain Produk

Desainer produk harus memiliki pengetahuan dan riset yang baik sebelum
merancang sebuah produk. Ketajaman berpikir dan membaca peluang sangat
dominan dalam menentukan rating desainer tersebut. Profesi desain ini terbagi
atas beberapa kelompok kopetensi : desain produk peralatan; desain perkakas
lingkungan; desain alat transportasi; desain produk kerajinan (kriya).

2.2 Perencanaan Produk

1. Hakikat Perancangan Produk

Perencanaan produk pada dasarnya proses penciptaan ide produk dan


menindaklanjuti sampai produk diperkenalkan ke pasar. Selain itu, pihak
perusahaan harus memiliki strategi cadangan apabila produk gagal dalam
pemasarannya, termasuk ekstensi produk atau perbaikan, distribusi, perubahan
harga, dan promosi. Kesuksesan ekonomi dari suatu perusahaan manufaktur
bergantung pada kemampuan untuk megidentifikasi kebutuhan pelanggan,
kemudian secara cepat menciptakan produk yang apat memenuhi kebutuhan
tersebut dengan biaya yang rendah.

6
2. Dimensi Spesifik yang Berhubungan dengan Laba

Apabila dipandang dari sudut pandang investor diperusahaan yang


berorientasi laba, usaha pengembangan produk dapat dikatakan sukses jika produk
dapat diproduksi dan dijual dengan menghasilkan laba. Oleh karena itu ada lima
dimensi spesifik yang berhubungan dengan laba dan biasa digunakan untuk
menilai kinerja usaha pengembangan produk, yaitu kualitas produk, biaya produk,
waktu pengembangan produk, biaya pengembangan, kapabilitas pengembangan.

3. Perancangan Produk

Untuk membuat produk yang berkualitas akan melewati tahap-tahap berikut :

a. Market Research dan Feasibility Study, dilakukan untuk mengetahui selera


pasar pada umumnya. Berdasarkan hasil market research ini akan didapatkan
jenis, bentuk, dan kualitas produk yang diinginkan konsumen.
b. Brainstorming, curah pendapat, atau diskusi merupakan proses yang
berfungsi untuk mengumpulkan ide-ide baru untuk mencari solusi atau jalan
keluar dari masalah yang didiskusikan, yaitu desain produk.
c. Menentukan Tujuan dan Batasan Produk, tujuan dan batasan desain
produk sangat dibutuhkan agar agar desain atau produknya tidak berlebihan
dalam merancang produk. Peran penting dari menentukan tujuan dan batasan
ini untuk memperoleh spesifikasi komponen dan material yang akan dipakai.
d. Menggambar Produk, produk barang pada umumnya bisa digambar dalam
dua atau tiga dimensi. Biasanya gambar tiga dimensi lebih mudah dimengerti
oleh sebagian besar konsumen. Biasanya dilakukan dengan menggunakan
software Solid Works, Inventor, catia, dan lain-lain.
e. Review Produk, dilakukan untuk mengevaluasi kekurangan pada rancangan
yang sudah di buat desainnya. Kegiata review produk dapat dilakukan melalui
diskusi dengan melihat gambar produk daripada hanya membayangkannya.
f. Membuata Prototype/Sample, arti penting dari sebuah barang yang akan
diproduksi massal bisa dibuat dengan berbagai cara.

7
g. Uji Coba, dilakukan sebelum dipasarkan. Yaitu untuk menguji suatu barang
yang diproduksi ini andal atau tidak. Biasanya ada yang mengujinya
berdasarkan waktu, ditekan, dijatuhkan, dan lain-lain.
h. Produksi Massal, sangat diperlukan adanya kontrol kualitas agar konsumen
tidak sampai menerima barang yang rusak. Apabila konsumen menerima
barang yang rusak akan berdampak negetif terhadap perusahaan.
i. Garansi, adalah layanan purna jual, biasanya diberikan oleh perusahaan yang
membuat produk dengan tujuan agar konsumen tenang jika sewaktu-waktu
ada kerusakan pada barang tersebut.

2.3 Tingkatan Klasifikasi, Karakteristik, Dan Diferensial Produk

1. Tingkatan Produk

Dalam memahami tingkatan produk, menurut Kotler (2003:408) ada


liamtingkatan produk, yaitu sebagai berikut :

 Manfaat dasar dari suatu produk yang ditawarkan kepada konsumen.


 Bentuk dasar dari suatu produk yang dapat dirasakan oleh pancaindra.
 Serangkaian atribut-atribut produk dan kondisi-kondisi yang diharapkan
oleh pembeli pada saat membeli suatu produk.
 Sesuatu yang membedakan antara produk yang ditawarkan oleh badan
usaha dengan produk yang ditawarkan oleh pesaing.
 Semua argumentasi dan perubahan bentuk yang dialami oleh suatu produk
pada masa datang.

2. Klasifikasi Produk

Menurut Kotler (2003), ada beberapa hal dalam memahami klasifikasi produk,
antara lain sebagai berikut :

 Berdasarkan wujudnya : Barang dan Jasa


 Berdasarkan tujuannya : Barang Konsumsi dan Barang Industri

8
Klasifikasi barang atau produk berdasarkan ketahanan (durability) :
 Barang tidak tahan lama, yaitu barang-barang berwujud yang dikonsumsi
dalam satu atau beberapa kali pengguanan, seperti sabun, mentega.
 Barang tahan lama, yaitu barang-barang berwujud yang digunakan untuk
waktu lama, misalnya kulkas, mesin, alat-alat onderil.
 Dalam penjualannya menggunakan jasa, margin yang tinggi, bahkan
memerlukan garansi dalam penjualannya.

Adapun klasifikasi produk atau barang konsumen, yaitu : barang sehari-hari,


barang belanja, barang khusus, dan barang yang tidak dicari.

Klasifikasi barang indrustri dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :


 Bahan dan suku cadang, artinya barang yang seluruhnya menjadi bagian dari
produk produsen yang dibagi menjadi dua, yaitu bahan mentah dan suku
cadang.
 Barang modal, artinya barang tahan lama yang memfasilitasi pengembangan
atas pengelolaan barang jadi. Brang modal mencakup dua kelompok, yaitu
instalasi dan peralatan.

3. Karakteristik Produk Jasa

Menurut Kotler (2003), ada empat karakteristik yang dimiliki oleh jasa, yaitu :

 Tidak berwujud. Jasa adalah sesuatu yang tidak berwujud. Tidak seperti
produk fisik, jasa tidak dapat dilihat, dirasa, didengar, atau dicium sebelum
jasa itu dibeli.
 Tidak dapat dipisahkan. Jasa pada umumnya diproduksi secara khusus dan
dikonsumsi pada waktu yang bersamaan, sehingga mutu dati suatu jasa terjadi
pada saat pemberian jasa. Interaksi yang terjadi antara penyedia jasa dan
konsumen sangat memengaruhi mutu dari jasa yang diberikan.
 Keragaman. Artinya suatu barang atau jasa memiliki banyak variasi jenis dan
kualitas bergantung pada siapa, kapan, dan di mana jasa tersebut disediakan.
 Tidak tahan lama. Jasa yang tidak disimpan karena sifatnya yang tidak
berwujud fisik.

9
4. Diferensiasi

Kotler (2003) mendefinisikan diferensiasi sebagai tindakan merancang


atau set perbrdaan yang berarti untuk membedakan penawaran perusahaan dari
penawaran pesaing. Diferensiasi juga dapat dilakukan melalui lima dimensi,
antara lain sebagai berikut :

 Diferensiasi produk berfungsi untuk membedakan produk utama berdasarkan


keistimewaan, kinerja, kesesuaian, daya tahan, kemudahan untuk diperbaiki,
gaya dan rancangan produk.
 Diferensiasi pelayanan berfungsi untuk membedakan pelayanan utama
berdasarkan kemudahan pemesanan, pengiriman, pemasangan, pelatihan
pelangganan, konsultasi pelanggan, pemeliharaan dan perbaikan.
 Diferensiasi personel berfungsi untuk membedakan personel perusahaan
berdasarkan kemampuan, kesopanan, kredibilitas, dapat diandalkan, cepat
tanggap, dan komunikasi yang baik.
 Diferensiasi saluran merupakan langkah-langkah untuk pembedaan melalui
cara membentuk saluran distribusi, jangkauan, keahlian dan kinerja saluran-
saluran tersebut.
 Diferensiasi citra berfungsi untuk membedakan citra perusahaan berdasarkan
perbedaan identitas melalui penetapan posisi, perbedaan lambang, dan
perbedaan iklan.

Pada salah satu titik tidak ekstrem, masyarakat/konsumen menemukan


produk yang memeungkinkan sedikit bervariasi, misalnya ayam, aspirin, dan baja.
Di sisi lain penjual menghadapi sejumlah kemungkinan diferensiasi termasuk
bentuk, fitur, penyesuaian, kualitas kerja, kualitas kesesuaian, ketahanan,
keandalan, kemudahan, perbaikan, dan gaya.

Ketika suatu produk tidak mudah untuk didiferensiasikan, kunci


keberhasilan competitive terletak pada menambah layanan yang bernilai dan
meningkatkan kualitas. Adpun diferensiator jasa yang utama dibutuhkan, antara
lain yaitu : kemudahan dalam pemesanan (ordering ease), pengiriman (delivery),

10
instalasi (installation), pelatihan pelanggan (customer training), konsultasi
pelanggan (customer consulting), pemeliharaan dan perbaikan (maintenance and
repair), pengembalian.

2.4 Pengembangan Dan Manajemen Produk

1. Pengertian dan Konsep Pengembangan Produk

 Perngertian pengembangan produk


Menurut Kotler (2000:374), pengembangan produk pada dasarnya adalah
perusahaan harus mengembangkan produk baru. Pengembangan produk baru
dapat diyakini berfungsi untuk membentuk masa depan perusahaan yang lebih
baik dan berkualitas. Upaya pengembangan produk, dapat dilakukan melalui
beberapa strategi, antara lain riset pemasaran, rekayasa, dan desain.
 Kategori produk baru
Ada beberapa hal yang dapat dikategorikan produk baru, yaitu :
1) Produk yang inovatif dan unik
2) Produk pengganti berbeda dari produk yang sudah ada
3) Produk imitative merupakan produk baru bagi perusahaan tertentu,
bukan baru di pasar
4) Produk yang menggunakan bahan baku yang baru
 Modifikasi produk
Modifikasi produk berfungsi untuk memperbaiki produk yang sudah ada,
kegiatannya meliputi quality, teature, dan style yang tujuannya meningkatkan
penjualan.
 Merchandising
Merchandising adalah semua aktivitas perencanaan, baik dari produsen
maupun pedagang perantara yang dimaksudkan untuk menyesuaikan antara
produk-produk yang dihasilkan dengan permintaan pasar.

11
2. Tujuan Pengembangan Produk Baru

Menurut Buchari Alma (2000:101), tujuan pengembangan produk, antara lain :

 Untuk memenuhi keinginan konsumen yang belum puas


 Untuk menambah omset penjualan
 Untuk memenangkan persaingan
 Untuk mendayagunakan sumber-sumber produksi
 Untuk meningkatkan keuntungan dangan pemakaian bahan yang sama
 Untuk mendayagunakan sisa-sisa bahan
 Untuk mencegah kebosanan konsumen
 Untuk menyederhanakan produk, pembungkus.

3. Tahap Pengembangan Produk Baru

Kolter (2003), mendesain tahap-tahap pengembangan produk menjadi delapan,


yaitu :

● Pemunculan Gagasan ● Analisis Bisnis

● Penyaringan Gagasan ● Pengembangan Produk

● Pengembangan dan Penyajian Konsep ● Pengujian Pasar

● Pengembangan strategi Pemasaran ● Tahap Komersialisasi

2.5 Persaingan Berdasarkan Waktu

Yaitu persaingan yang dipengaruhi oleh waktu, mengembangkan produk


dengan cepat, dan melemparkannya ke pasar. Pada saat ini telah diperkenalkan
tiga strategi pengembangan eksternal yang sering digunakan perusahaan besar.

 Membeli teknologi dengan cara mengakuisisi perusahaan. Microsoft dan


Cisco Systems merupakan contoh perusahaan berteknologi canggih yang
sering mempercepat pengembangan mereka dengan mengakuisisi perusahaan

12
yang telah mengembangkan teknologi yang sesuai dengan misi mereka.
Permasalahan yang muncul kemudian adalah menyesuaikan organisasi yang
diakuisisis, termasuk teknologinya, lini produknya, dan budayanya ke dalam
perusahaan pengakuisisi, alih-alih permasalahan pengembangan produk.
 Usaha patungan. Perusahaan yang membentuk kepemilikan bersama untuk
menghadirkan produk baru atau menguasai pasar baru.
 Aliansi. Perjanjian kerja sama yang menjadikan beberapa perusahaan tetap
independen, tetapi dapat mencapai strategi yang sesuai dengan misi masing-
masing.

2.6 Penerapan Decision Tree Untuk Keputusan Desain Produk

Contoh soal :
Sebuah peodusen semikonduktor sedang meneliti kemungkinan memproduksi dan
memasarkan sebuah mikroprosesor. Untuk menjalankan proyek ini dibutuhkan
sebuah sistem CAD yang canggih atau merekrut dan melatih beberapa insinyur
tambahan. Pasar untuk produk ini, bisa jadi baik, bisa jadi tidak baik. Tentu saja
perusahaan tersebut juga memiliki pilihan untuk tidak mengembangkan produk
baru sama sekali. Dengan penerimaan yang baik oleh pasar, penjualan akan
mencapai 25.000 prosesor dengan harga $100. Dengan penerimaan pasar yang
tidak baik, penjualan hanya akan mencapai 8.000 prosesor seharga $100. Harga
peralatan CAD $500.000, tetapi merekrut dan melatih tiga insinyur baru hanya
membutuhkan biaya $375.000. Walaupun demikian, biaya produksi akan turun
daei $50 per buah saat diproduksi tanpa CAD menjadi $40 dengan adanya CAD.
Kemungkinan penerimaan baik mikroprosesor baru adalah 0,40, sementara
kemungkinan penerimaan yang tidak baik adalah 0,60.

13
2.7 Permasalahan Dan Tantangan Desain Produk

1. Hakikat Nilai Desain Produk

Produk merupakan salah satu aspek penting dalam variabel marketing mix.
Produk juga merupakan salah satu variabel yang ikut menentukan dalam kegiatan
suatu usaha. Tanpa produk, suatu perusahaan tidak dapat melakukan kegiatan
untuk mencapai hasil yang diharapkan.

14
2. Permasalahan Desain Produk

 Desain yang Tangguh. Suatu produk yang dirancang sedemikian rupa


sehingga ada sedikit variasi pada produk atau perakitan tidak berdampak
banyak pada produk akhir.
 Desain Moduler. Merupakan sebuah desain ketika bagian atau komponen dari
suatu produk dibagi-bagi menjadi modul-modul yang dapat dipertukarkan dan
diganti dengan mudah.
 Computer-Aided Design. Adalah penggunaan komputer secara interaktif
untuk mengembangkan dan mendokumentasikan produk.
 Computer-Aided Manaufacturing. Adalah penggunaan teknologi informasi
untuk megendalikan mesin.
 Teknologi Virtual Reality. Bentuk komunikasi visual digunakan sebagai
pengganti dari benda aslinya, tatapi masih memungkinkan pengguna untuk
meresponsnya secara interaktif.

3. Tantangan dalam Desain Produk

Banyak faktor dalam desain produk yang perlu diperhatikan, di yaitu : kebutuhan
konsumen, segmentasi pasar, teknologi, dan kondisi lokal.

15
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
 Desain merupakan upaya yang dilakukan oleh seorang/sebuah tim desainer
produk dalam kerjanya, yaitu untuk membuat hidup lebih nyaman,
menyenangkan, dan efisien.
 Dalam perencanaan produk, pihak perusahaan harus memiliki strategi
cadangan apabila produk gagal dalam pemasarannya, termasuk ekstensi
produk atau perbaikan, distribusi, perubahan harga, dan promosi.
 Produk berupa jasa maupun barang memiliki tingkatan, klasifikasi,
karakteristik, dan diferensial yang berbeda-beda satu sama lainnya.
 Dalam pengembangan dan manajemen produk, harapan perusahaan ataupun
konsumen terhadap produk baru, manjadi sangat penting peranannya bahwa
produk baru dianggap mampu untuk mempertahankan tingkat pertumbuhan
dan keuntungan perusahaan serta untuk menggantikan produk-produk yang
sudah kuno dan usang.
 Manajer yang menguasai seni pengembangan produk secara bertahap akan
memenangkan persaingan dari para pesaingnya yang lebih lambat berarti
disebut menguasai konsep persaingan berdasarkan waktu.
 Desain produk perusahaan harus memiliki suatu ketangguhan, keunggulan
atau pun kelebihan dibandingkan dengan produk yang dihasilkan perusahaan
lain, meskipun permasalahan dan tantangan dalam desain produk pasti ada.

16
DAFTAR PUSTAKA

Blogspot. 2011.Desain Produk dan Jasa.http://nnif.blogspot.com/2011/12/desain-


produk-dan-jasa.html?m=1. Yang diakses pada 07.40, tanggal 26
Oktober 2020.

Deitiana, Tiana. 2011. Manajemen Operasional Strategi dan Analisa (Services


dan Manufaktur). Jakarta: Mitra Wacana Media

Rusdiana. 2015. Manajemen Operasi, cetakan ke-1. Bandung: CV. Pustaka Setia

17

Anda mungkin juga menyukai