Anda di halaman 1dari 9

ISBN 978-979-3541-50-1 IRWNS 2015

Model Disain Rencana Bisnis UKM Konveksi di Kabupaten


Bandung
Mardha Tri Meilani,SE.,M.Si.a, Rivan Sutrisno,SE.,MA.b
aJurusan Akuntansi, Politeknik Negeri Bandung, Bandung 40012
E-mail : mardhatrimeilani@polban.ac.id
bJurusan Administrasi Niaga, Politeknik Negeri Bandung, Bandung 40012
E-mail : rivansutrisno@polban.ac.id

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk membantu UKM Konveksi di Kabupaten Bandung agar memiliki rencana
bisnis sehingga UKM tersebut dapat mengembangkan bisnis mereka dan mampu bertahan di tengah
persaingan yang ketat. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif, eksperimen dan studi kasus
dengan disain penelitian menggunakan penelitian eksploratif. Metode pengambilan sampel yang digunakan
pada penelitian ini adalah purposive sampling dengan ukuran sampel penelitian sebanyak 5 UKM. Hasil
penelitian mengungkapkan bahwa disain model rencana bisnis untuk UKM Konveksi di Kabupaten
Bandung terdiri dari (1) Ringkasan bisnis, (2) Gambaran umum perusahaan, (3) Rencana pemasaran, (4)
Rencana produksi, (5) Rencana keuangan dan (6) Kesimpulan dan rekomendasi. Model disain rencana
bisnis dibuat untuk merancang cetak biru menyusun rencana bisnis bagi UKM Konveksi di Kabupaten
Bandung.

Kata Kunci : Disain, Rencana, Bisnis, UKM, Konveksi,

1. PENDAHULUAN sehingga visi, misi, tujuan dan sasaran dari UKM


1.1. Latar Belakang Penelitian dapat tercapai. Inovasi atau temuan yang
Jumlah UKM di Kabupaten Bandung ditargetkan pada penelitian ini adalah untuk
didominasi oleh UKM Konveksi. Namun merancang suatu model pembuatan rencana bisnis
pekermbangan UKM ini masih belum (business plan) bagi UKM Konveksi. Model ini
memuaskan. Hal ini terlihat dari hasil penelitian akan menghasilkan format rencana bisnis yang
sebelumnya yang menunjukkan bahwa sekitar dapat digunakan oleh UKM dalam menyusun
30% dari UKM Konveksi yang masih bertahan di rencana bisnisnya. Buku rencana bisnis tersebut
tengah persaingan yang sangat ketat (Mardha dan diharapkan dapat digunakan UKM dalam
Rivan, 2014). Kegagalan bisnis ini disebabkan mengembangkan bisnisnya.
oleh ketidakmampuan UKM dalam melakukan
perencanaan bisnis. Survey yang dilakukan pada 1.2. Perumusan Masalah
tahun 2014 tentang perencanaan strategi Rumusan masalah pada penelitian ini adalah
terungkap bahwa 70% UKM Konveksi di 1. Bagaimana model desain rencana bisnis
Kabupaten Bandung belum memiliki perencanaan bagi UKM Konveksi di Kabupaten Bandung
strategi yang jelas termasuk belum memiliki visi, 2. Bagaimana cetak biru model desain rencana
misi, tujuan dan sasaran serta struktur organisasi bisnis bagi UKM Konveksi di Kabupaten
meskipun mereka telah menjalankan usahanya Bandung.
selama puluhan tahun (Mardha dan Rivan, 2014).
Padahal perencanaan strategies sangat 1.3. Tujuan Penelitian
berhubungan dengan kinerja keuangan UKM Tujuan penelitian ini adalah membuat disain
(Wheelen dan Hunger, 2000; Mason dan Stark, rencana bisnis dan blue print desain rencana
2004). bisnis bagi UKM Konveksi di Kabupaten
Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk Bandung.
membantu UKM Konveksi di Kabupaten
Bandung dalam merancang rencana bisnis

202
2. KAJIAN PUSTAKA Didalam melakukan rencana bisnis, terdapat
Langkah yang paling penting dalam beberapa aspek rencana dari berbagai bidang
membangun bisnis baru atau memperluas bisnis yang akan dibahas. Bidang-bidang tersebut yaitu:
perusahaan adalah dengan menyusun rencana rencana pemasaran, rencana teknis dan produksi,
bisnis (Barrow et al. (2001). Alasan mengapa rencana manajemen dan organisasi dan rencana
rencana bisnis memegang peranan penting bagi keuangan.
perusahaan dalam mengembangkan bisnis karena
rencana bisnis merupakan alat untuk memperoleh 2.1. Rencana Pasar dan Pemasaran
pendanaan bagi usahanya. Rencana bisnis bukan Pemasaran merupakan salah satu bagian
hanya bermanfaat bagi perusahaan yang baru terpenting dalam rencana usaha dalam
akan dirintis, namun juga berguna bagi semua menyampaikan langsung sifat dasar usaha yang
jenis usaha (termasuk perusahaan nonlaba) diharapkan dan cara dilakukan agar usaha dapat
sebagai cara untuk merencanakan tujuan jangka sukses. Secara spesifik, kegunaan bagian
menengah dan jangkan panjang (Ford, Bornstein, pemasaran adalah menjelaskan bagaimana usaha
Pruitt, 2008). yang prospektif akan menggerakkan dan bereaksi
Rencana bisnis memiliki tiga fungsi dasar terhadap kondisi pasar untuk menghasilkan
yaitu: penjualan. Penilaian aspek pasar dilakukan untuk
1. Menetapkan proyek masa depan membantu wirausaha untuk menentukan
2. Menetapkan seberapa baik sasaran telah kelangsungan hidup dari produk yang diusulkan
terpenuhi di pasar. Penilaian aspek pasar akan membantu
3. Mendapatkan uang wirausaha untuk mengidentifikasi adanya peluang
Rencana bisnis sangat diperlukan oleh pada suatu pasar atau segmen pasar. Jika tidak
banyak kalangan, khususnya bagi para investor ditemukan suatu peluang, maka ada alasan bagi
selaku pemrakarsa, pihak kreditor (bank) selaku wirausaha untuk tidak melanjutkan studi
pemberi kredit, dan pihak manajemen, pemerintah kelayakan bisnis. Namun jika ditemukan peluang,
yang memberikan fasilitas tata peraturan hukum maka penilaian aspek pasar ini akan memberikan
dan perundang-undangan, yang tentunya suatu arahan untuk menyusun suatu kontruksi
kepentingan semuanya itu berbeda satu sama alternatif bisnis yang akan dituangkan pada studi
lainya (Suwinto Johan,2011). Investor kelayakan bisnis. Penilaian aspek pasar akan
berkepentingan dalam rangka mengetahui tingkat menyediakan banyak informasi tentang aspek-
keuntungan dari investasi, bank berkepentingan aspek pemasaran pada studi kelayakan bisnis.
untuk mengetahui tingkat keamanan kredit yang Tujuan utama dari analisis aspek pasar dan
diberikan dan kelancaran pengembaliannya, pemasaran adalah untuk memperoleh proyeksi
pemerintah lebih menitik-beratkan manfaat dari penjualan yang realistis untuk bisnis ini. Maka
investasi tersebut secara makro baik bagi langkah-langkah yang perlu diambil pada saat
perekonomian, pemerataan kesempatan kerja dan menganalis aspek pasar dan pemasaran adalah
lainnya. menentukan jenis produk yang akan dipasarkan,
Suatu bisnis umumnya memerlukan dana pasar dan wilayah pemasaran, potensi pasar,
yang cukup besar dan mempengaruhi organisasi pangsa pasar, faktor-faktor persaingan, dan
dalam jangka panjang, maka perlu dilakukan studi strategi pemasaran yang efektif.
yang hati-hati agar bisnis tersebut sesuai dengan 1. Jenis Produk yang dipasarkan
tujuan yang diharapkan. Suatu bisnis dapat tidak 2. Pasar dan wilayah pemasaran
menguntungkan karena kesalahan perencanaan, 3. Potensi Pasar
kesalalahan dalam menaksir pasar yang tersedia, 4. Pangsa Pasar
kesalahan dalam memperkirakan teknologi yang 5. Faktor-Faktor Persaingan
digunakan, kesalahan dalam memperkirakan 6. Strategi Pemasaran yang Efektif
kontinuitas bahan baku, kesalahan dalam
memperkirakan kebutuhan tenaga kerja. 2.2. Rencana Teknis dan Produksi
Kesalahan tersebut dapat diminimalisir dengan Rencana teknis merupakan suatu aspek yang
melakukan rencana bisnis. Ringkasnya, Suratman berkenaan dengan proses pendirian bisnis secara
(2001) mengungkapkan tujuan dilakukannya teknis dan pengoperasiannya setelah bisnis
rencana bisnis adalah untuk menghindari tersebut mulai dijalankan. Berdasarkan analisa ini
keterlanjuran penanaman modal yang terlalu pula dapat diketahui rancangan awal penaksiran
besar untuk kegiatan yang ternyata tidak biaya investasi termasuk biaya eksploitasinya.
menguntungkan. Pelaksanaan evaluasi rencana ini seringkali tidak
dapat memberkan suatu keputusan yang baku,

203
atau dengan kata lain masih tersedia berbagai dengan adanya bisnis tersebut di wilayah
berbagai alternatif jawaban. Karenanya sangat setempat menjadi semakin ramai, lalu lintas
perlu diperhatikan suatu atau beberapa semakin lancar, adanya jalur komunikasi,
pengalaman pada bisnis lain yang serupa di lokasi penerangan listrik dan lain sebagainya. Dari sisi
lain yang menggunakan teknik dan teknologi budaya apakah dengan adanya proyek tersebut
serupa. Keberhasilan penggunaan teknologi terjadi pergeseran perilaku masyarakat dari adat
sejenis di tempat lain sangat membantu dalam kebiasaaannya.
pengambilan keputusan akhir, setidaknya
memperhatikan pengalaman di tempat lain tidak 2.4. Rencana Manajemen
dapat begitu saja ditingggalkan. Konsep dasar dari manajemen adalah
Kajian rencana teknis dan teknologi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan
menitikberatkan pada penilaian dari aspek teknis pengendalian suatu aktivitas yang bertujuan untuk
dan teknologi. Penilaian rencana teknis meliputi mengalokasikan sumber daya sehingga
(Suratman, 2001): mempunyai nilai tambah. Kaitannya dalam
1. Penentuan lokasi bisnis rencana pendirian bisnis, aspek manajemen perlu
2. Penentuan model bangunan dikaji agar bisnis yang didirikan dan dioperasikan
3. Pemilihan mesin, peralatan lain dan sesuai dengan yang direncanakan sebelumnya.
teknologi Dalam aspek manajemen, hal-hal yang harus
4. Penentuan layout dikaji adalah penentuan waktu pelaksanaan usaha,
5. Penentuan skala operasi (kapasitas siapa yang melaksanakan usaha tersebut dan
produksi). bagaimana manajemen yang efektif dalam
operasional usaha.
2.3. Rencana Aspek Hukum, Sosial Ekonomi 1. Penentuan Waktu dan Pelaksanaan Bisnis
dan Budaya 2. Siapa Pelaksana Bisnis
Aspek hukum, sosial ekonomi dan budaya 3. Manajemen dalam operasi
merupakan aspek yang menjadi dasar dari aspek- 4. Jenis-Jenis Pekerjaan yang diperlukan
aspek lain dalam menentukan kelayakan suatu 5. Struktur Organisasi
proyek investasi. Tidak jarang banyak proyek
yang gagal karena terbentuk masalah legalitas, 2.5. Rencana Keuangan
klaim dari masyarakat setempat. Pada pada Rencana keuangan merupakan faktor yang
pembahasan kali ini akan dijelaskan tentang apa paling menentukan, artinya betapapun aspek-
saja yang harus dikaji dalam aspek hukum dan aspek yang lain mendukung namun kalau tidak
bagaimana menganalisis dan apa saja yang harus tersedia dana maka semuanya sia-sia. Faktor
dikaji dalam aspek sosial ekonomi dan budaya yang menjadi pertimbangan adalah menghitung
serta bagaimana menganalisisnya. kebutuhan dana, baik kebutuhan dana untuk
1. Rencana Aspek Hukum aktiva tetap, maupun dana untuk modal kerja.
Aspek hukum mengkaji legalitas usulan bisnis Selain itu juga akan dibahas sumber dana yang
yang akan dibangun dan dioperasikan. Ini berarti bisa dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan
bahwa setiap bisnis yang akan didirikan dan akan data tersebut. Menurut Kasmir (2006)
dibangun di wilayah tertentu harus memenuhi dalam aspek keuangan yang dikaji dalam menilai
hukum dan tata peraturan yang berlaku di wilayah rencana bisnis adalah:
tersebut. Memilih badan hukum usaha merupakan 1. Kebutuhan dan Pengalokasian Dana
keputusan yang rumit yang harus dibuat oleh 2. Biaya Prainvestasi
wirausaha ketika akan merintis bisnis baru atau 3. Biaya Pembelian Aktiva Tetap
membeli bisnis yang sudah ada. Bentuk badan 4. Biaya Operasional (Modal Kerja)
hukum yang dapat dipilih adalah Perseroan 5. Sumber Dana dan Biaya Modal
Terbatas (PT), CV, Perusahaan Perseorangan, 6. Proyeksi Laporan Keuangan yang terdiri
Koperasi, dan lainnya. dari proyeksi Laporan laba rugi, arus kas
2. Rencana Aspek Ekonomi, Sosial dan dan neraca.
Budaya 7. Kriteria penilaian investasi
Keberadaan suatu bisnis terhadap kehidupan
masyarakat terutama masyarakat setempat baik 3. METODOLOGI PENELITIAN
dari sisi sosial, ekonomi dan budaya. Dari sisi Secara umum disain penelitian ini
ekonomi apakah keberadaan bisnis dapat merubah menggunakan penelitian eksploratori karena sifat
atau justru mengurangi pendapatan per kapita dari penelitian ini bersifat kreatif, fleksibel dan
penduduk setempat. Dari sisi sosial apakah terbuka terhadap semua sumber yang dianggap

204
penting sebagai sumber informasi. Selain itu, bisnis. Model ini digunakan sebagai dasar untuk
metode eksperimen dan simulasi juga digunakan Merancang cetak biru (blue print) dari model
pada penelitian ini. Metode eksperimen dan rencana bisnis yang pada akhirnya digunakan
simulasi dilakukan untuk menguji apakah hasil sebagai dasar untuk pembuatan buku panduan
model desain rencana bisnis dapat diterapkan dan praktis menyusun rencana bisnis perusahaan.
dilakukan oleh UKM di Kabupaten Bandung atau Untuk disain model rencana bisnis pada penelitian
tidak. Desain penelitian ini, lebih lengkapnya ini dapat dilihat pada Gambar 2.
dapat dilihat pada Gambar 1. Model Disain Rencana Bisnis pada Gambar
2. bertujuan untuk memudahkan penulis dalam
3.2. Populasi dan Metode Penarikan Sampel merancang buku panduan praktis menyusun
Populasi dari penelitian ini adalah seluruh Rencana Bisnis Perusahaan. Adapun langkah
Usaha Kecil Menengah Konveksi di Kabupaten pertama untuk model desain rencana bisnis ini
Bandung. Pemilihan UKM Konveksi di adalah:
Kabupaten Bandung, karena Konveksi merupakan 1. Pendahuluan
usaha terbesar di Kabupaten Bandung. Sedangkan Sub judul pertama dari buku ini adalah Mengapa
Metode penarikan sampelnya dengan Merancang Rencana Bisnis. pada tahap ini
menggunakan purposive sampling. Ukuran disajikan informasi tentang alasan mengapa
sampel penelitian ini adalah 5 UKM Konveksi. perusahaan pelu menyusun rencana bisnis dan tip-
tip yang dapat dilakukan untuk menyusun rencana
3.3. Metode Analisis bisnis yang efektif.
Secara umum, metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
kualitatif, studi kasus dan eksperimen. Diagram
alur penelitian dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Desain Penelitian Model Disain Gambar 2. Model Disain Rencana Bisnis
Menyusun Rencana Bisnis UKM Konveksi di Perusahaan Bagi UKM Konveksi di
Kabupaten Bandung Kabupaten Bandung

3. PEMBAHASAN 2. Langkah-langkah Menyusun Rencana Bisnis


3.1. Desain Model Perencanaan Strategis Pada bagian ini disajikan bagaimana perusahaan
UKM Konveksi di Kabupaten Bandung dapat menyusun rencana bisnisnya dan informasi
Tujuan utama penelitian ini adalah untuk apa saja yang diperlukan untuk menjalankan
merancang model rencana bisnis bagi UKM bisnis secara efektif. Terdapat 6 (enam) langkah
Konveksi di Kabupaten Bandung, mengingat
mayoritas UKM Konveksi di Kabupaten Bandung yang dapat dilakukan oleh pemilik atau manajer
belum memiliki rencana bisnis yang jelas. UKM dalam menyusun rencana bisnis
Langkah pertama dalam merancang rencana perusahaan.
bisnis adalah membuat model disain rencana

205
6. Rencana Produksi
Rencana produksi berkaitan dengan rencana dari
operasional perusahaan anda. Hal ini termasuk
menjelaskan proses produksi dari bisnis anda,
menentukan kapasitas produksi, menentukan aset-
aset yang diperlukan dalam menunjang kegiatan
produksi seperti tanah atau bangunan, mesin dan
peralatan yang diperlukan serta bahan baku dan
bahan pembantu yang diperlukan dalam proses
produksi.
7. Rencana Manajemen dan Legalitas
Konsep dasar dari manajemen adalah
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan
pengendalian suatu aktivitas yang bertujuan untuk
Gambar 3. Proses Penyusunan Rencana Bisnis
mengalokasikan sumber daya sehingga
Perusahaan
mempunyai nilai tambah. Kaitannya dalam
3. Menyusun Rencana Bisnis rencana bisnis, rencana manajemen dan legalitas
Ringkasan bisnis ditempatkan di halaman depan perlu dikaji agar bisnis yang didirikan dan
namun sebenarnya dikerjakan setelah rencana dioperasikan sesuai dengan yang direncanakan
bisnis selesai dilakukan. Ringkasan bisnis ini sebelumnya. Maka dalam rencana manajemen dan
berisi gambaran singkat, padat dan jelas tentang legalitas, hal-hal yang harus dilakukan adalah
rencana bisnis perusahaan. Maka dari itu menyusun profil perusahaan, meranang struktur
ringkasan bisnis harus ditulis kurang dari 2
organisasi, menguraikan jabatan yang diperlukan,
halaman saja dan berisi tentang gambaran ringkas
dari aspek-aspek yang penting dari rencana bisnis. membuat uraian jabatan, persyaratan jabatan dan
Tujuan utama dari ringkasan bisnis adalah untuk jumlah karyawan serta sistem penggajian.
menyediakan informasi yang singkat dan jelas 8. Rencana Keuangan
bagi para pembuat keputusan bisnis. Pada bagian Rencana keuangan merupakan faktor yang paling
ini diungkapkan juga beberapa hal yang harus menentukan, artinya betapapun aspek-aspek yang
disajikan dalam ringkasan bisnis yang mencakup lain mendukung namun kalau tidak tersedia dana
semua rencana bisnis yang terdiri dari rencana
maka semuanya sia-sia. Pada bagian rencana
pemasaran, rencana produksi, rencana manajemen
dan legalitas, dan rencana keuangan. keuangan ini, akan disajikan langkah-langkah
4. Menyusun Gambaran Umum Perusahaan dalam melakukan rencana keuangan bagi bisnis
Gambaran umum perusahaan ini meliputi anda yang dimulai dari membuat anggaran sampai
penjelasan tentang kegiatan utama dari dengan membuat laporan keuangan perusahaan.
perusahaan, sejarah perusahaan, visi dan misi Anggaran yang dibuat berupa anggaran penjualan,
yang dimiliki oleh perusahaan, keunggulan anggaran harga pokok produksi, anggaran
bersaing yang dimiliki, dll. persediaan, anggaran beban usaha, anggaran
5. Menyusun Rencana Pemasaran pembelian aset, daftar kebutuhan dana dan alokasi
Rencana pemasaran merupakan salah satu bagian dana, sumber dana dan biaya modal, anggaran
terpenting dalam rencana usaha. Karena tujuan pembayaran utang, dan menyusun proyeksi
utama dari analisis rencana pemasaran adalah laporan keuangan serta melakukan analisis
untuk memperoleh proyeksi penjualan yang penilaian investasi.
realistis untuk bisnis ini. Maka langkah-langkah
yang perlu diambil pada saat menganalis aspek 3.2. Blue print Model Penyusunan Rencana
pasar dan pemasaran adalah menentukan jenis Bisnis UKM Konveksi di Kabupaten Bandung
produk yang akan dipasarkan, target pasar dan Model penyusunan rencana bisnis UKM pada
wilayah pemasaran, rencana penjualan, analisis Gambar 3. Dapat digunakan dasar untuk
perancangan cetak biru (blue print) untuk
pesaing utama yang menghasilkan produk sejenis,
penyusunan rencana bisnis UKM Konveksi di
dan rencana strategi pemasaran perusahaan. Kabupaten Bandung. Blue print tersebut terdiri

206
dari 7 langkah. Di setiap langkah disertai teori- Lanjutan Tabel 1. Blue Print Penyusunan
teori dan praktek kerja yang diperlukan dalam Rencana Bisnis UKM Konveksi di Kabupaten
mendukung penyusunan rencana bisnis. Langkah Bandung
terakhir merupakan rangkuman dari praktek kerja
yang dilakukan mulai dari langkah 1 s.d. langkah
7. Tabel 4.1 menyajikan Blue print Penyusunan
Rencana Bisnis UKM Konveksi di Kabupaten
Bandung

Tabel 1. Blue Print Penyusunan Rencana


Bisnis UKM Konveksi di Kabupaten Bandung

207
Lanjutan Tabel 1. Blue Print Penyusunan Tabel 2. Hasil Simulasi Disain Rencana Bisnis
Rencana Bisnis UKM Konveksi di Kabupaten UKM Konveksi di Kabupaten Bandung
Bandung

4. KESIMPULAN
Berdasarkan Laporan kemajuan penelitian,
dapat disimpulkan bahwa:
1. Menyusun Rencana Bisnis terdiri dari 5
langkah yaitu menyusun ringkasan bisnis,
gambaran umum perusahaan, rencana
pemasaran, rencana produksi, rencana
manajemen dan legalitas serta rencana
keuangan.
2. Disain model penyusunan rencana bisnis
dibuat untuk merancang blue print rencana
Cetak biru yang disajikan pada Tabel 1 bisnis bagi UKM Konveksi di Kabupaten
merupakan dasar untuk pembuatan Buku Panduan Bandung
Praktis Menyusun Rencana Bisnis bagi 3. Hasil simulasi, menunjukkan bahwa disain
Perusahaan khususnya UKM. Cetak biru ini model rencana bisnis ini dapat diterapkan dan
kemudian disimulasikan kepada 5 UKM digunakan oleh UKM Konveksi di
Konveksi di Kabupaten Bandung untuk Kabupaten Bandung.
membuktikan apakah disain rencana bisnis
tersebut dapat diterapkan pada bisnisnya. Ke-5
UKM Konveksi tersebut yaitu: (1) Flasher DAFTAR PUSTAKA
Apparel, (2) Dinnar Collection, (3) My Home Aaker, D.A. (1995). Strategic Market
Bed Cover, (3) Nazla Collection, (5) Sunda Toys. Management, John Willey & Sons, Inc.
Hasil simulasi dari ke – 5 UKM Konveksi Agus Sartono (1998) Manajemen Keuangan:Teori
memuat rencana pemasaran, rencana produksi, dan Aplikasi, Edisi , BPFE Yogyakarta.
rencana manajemen dan rencana keuangan. Hasil Agustinus Sri Wahyudi (2002). Manajemen
ringkasan bisnis dari ke-5 UKM Konveksi di Strategik, Jakarta : Binarupa Aksara.
Kabupaten Bandung dapat dilihat pada Tabel 2. Barney, J.B. (1991). “Firm Resources and
Contoh dari hasil simulasi dari disain model suistained Competitive
penyusunan rencana bisnis bagi UKM Konveksi Advantange.Journal of Management 17
telah menghasilkan 5 Buku Rencana Bisnis. Buku (1): pp. 99-120.
Rencana Bisnis setiap UKM memiliki rata-rata Barrow, C., Barrow P. dan Brown R. (2001). The
halaman sebanyak 20 halaman. Buku Rencana Business Plan Workbook, 4th edn. London:
Bisnis tersebut diharapkan dapat menjadi panduan Kogan Page.
bagi UKM Konveksi di Kabupaten Bandung Brigham, Eugene F. dan Phillip R. Daves (2004).
untuk dapat mengembangkan usahanya di masa Intermediate Financial Management. 8th
yang akan datang. Edition, Thomson South-Western (atau
edisi yang lebih baru).
Brigham, Eugene F. dan Houston (2003).
Fundamentals of Financial Management,
tenth edition, Thomson South-Western

208
Charles W.L. Hill & Gareth R. Jones , 2001. Merancang Strategi Bersaing UKM di
Theory of Strategic Management, Cengage Kabupaten Bandung. Laporan Penelitian
Learning, Inc Terapan Politeknik Negeri Bandung.
Cravens, David W., 1999. Pemasaran strategis Mardha Tri Meilani & Rivan Sutrisno (2014).
edisi 4. edisi 1 cetakan 2. erlangga-Jakarta. Perancangan Model Proses Pembuatan
Cragg, P.B., & King, M. (1998). Organizational Strategis Bagi UKM di Kabupaten
characteristics and small firms’ Bandung. Laporan Penelitian Hibah
performance revisited. Entrepreneurship Bersaing Politeknik Negeri Bandung.
Theory & Practice, 49-64. Mardha Tri Meilani & Rivan Sutrisno (2014).
Danes, SM. (2002). Business Planning Practices Panduan Praktis Merancang Strategi
of Family-Owned Businesses Within a Perusahaan. UPT Penerbit Politeknik
Quality Framework. Family Business Negeri Bandung.
Review. 15 31-34 Mardha Tri Meilani & Any Noor Ariany (2014).
Eddy Cahyono Sugiarto, (2013). Prospek Analisis Kelayakan Bisnis Toko Buku
Ekonomi Indonesia 2014, Asisten Staf Polban, Jurnal Ekspansi, Volume 5 No.
Khusus Presiden Bidang Ekonomi dan I/2014.
Pembangunan. Mason, Colin dan Stark, Matthew (2004). What
Ford., Brian R.; Bornstein, Jay M. dan Pruitt, do Investor Look For in a Business Plan?:
Patrick T. (2008). Ernest & Young A Comparison of the Investment Criteria
Business Plan – Panduan Rencana Usaha of Bankers, Venture Capitalists and
Anda. UFUKPRESS. Business Angels. International Small
Greene, Glen (2005). Business Builder 1 – How Business Hounral 2004; 22; 22.
To Develop and Use a Business Plan – Porter, Michael (1997). Strategi bersaing: Teknik
Zions Bank. Edward Lowe Foundation. Menganalisis Industri dan Pesaing,
Hitt, M. A., Keats, B. A, & DeMarie, S. M. Erlangga Jakarta.
(1998). Navigating in the new competitive Richbell, Suzanne M., Watts, H. Doug., Wardle,
landscape: Building strategic flexibility Perry (2009). Owner Manager and
and competitive advantage in the 21st Business Planning in The Small Firm.
century. Academy of Management International Small Business Journal Vol
Executive, 12, 22–42. 24(5): 496-514.
Honig, Benson & Karlsson, Tomas (2004). Suad Husnan & Suwarsono Muhammad (2005).
Institutional Force and The Written Studi Kelayakan Proyek, UPP AMP YKPN,
Business Plan. Journal of Management Yogyakarta.
2004 (1) 29-48. Suwinto Johan (2001). Studi Kelayakan
Pengembangan Bisnis. Graha Ilmu.
Kasmir (2006). Kewirausahaan. Rajawali Pers. , Yogyakarta.
Jakarta Suratman (2001). Studi Kelayakan Proyek -
Kawiji dan Nuning Setyowati (2013). Teknik dan Prosedur Penyusunan Laporan,
Pengembangan Usaha Kerajinan Rotan J&J Learning, Yogyakarta, Suratman.
(Pendekatan Action research) Studi Kasus Storey, D.J., (1994). Understanding the Small
di UKM Asri Rotan Desa Trangsan, Business Sector. London: Routledge.
Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo, Journal of Asia Entrepreuneurship and
Jurnal Inovasi danKewirausahaan, Volume Sustainability
2 No. 1 Januari 2014. Hal 9-18. Thompson, Strickland (2001). “Strategic
Kotler Philip (1995). Marketing Management. Management: Concept and Cases”. 12th
Eight Edition, Prentice Hall, New Jersey, Ed. Mc-Graw-Hill Companies.
Maes, Johan; Sels, Luc; & Filip Roodhooft (2003) Thompson,Allan (2003). Overview of a Business
Modelling Small Business Profitability. An Plan. Perth, Best Entrepreneur.
Empirical Test in The Construction Thompson, Allan (2003). Understanding the
Industry, Working Paper Steunpunt OOI” Proof of Business Concept. Pert, Best
August 2003. Entrepreneur.
Mardha Tri Meilani. Studi Kelayakan Bisnis Thompson,Allan, 2005. Entrepreunership and
(2014). UPT Penerbit Politeknik Negeri Business Inovation, The Art of Successful
Bandung. Business Start Ups and Business Planing,
Mardha Tri Meilani & Diharpi Herli (2011). Perth. Best Entrepreuner.
Estimasi Kinerja Keuangan Dalam Upaya

209
Truit, W. (2002). Business Planning: A
Comprehensive Framework and Process.
London, Quorum Books.
Watson, John; Ralph, Kober; Juliana Ng,
Thanseswary Subramaniam (2003). “The
Impact of TQM Adoption on SME
Financial Performance”. Paper for the
Small Enterprise Association of Australia
and New Zealand 16th Annual Conference
Ballarat, 28 Sept-1 Oct 2003
Wheelen, Thomas L. & Hunger, J. David, (2004).
Concept in Strategic Management and
Business Policy. Ninth Edition, Prestice
Hall.
Weston, J. Fred; Thomas E. Copeland, (1999).
Manajemen Keuangan, Edisi Kesembilan,
Jilid 2, Jakarta: Binarupa Aksara. Weston,
J. Fred; Eugene F. Bringham, 1998,
Manajemen keuangan, Terjemahan
Wasana, Jaka A. Jilid 1, Jakarta: Binarupa
Aksara.
Weston, J. Fred; Eugene F. Bringham, (1999).
Manajemen Keuangan, Terjemahan
Wasana, Jaka A. Jilid 2, Jakarta: Binarupa
Aksara.
Wright,P, Kroll,M, Pray,B, Lado,A. (1995).
“Strategic Orientations, Competitive
Advantage and Business Performance.”
Journal of Business Research” Vol 33:
pp.143-
____________(2006). Business Planning Guide:
Practical Application for SMEs. Published
by the Professional Accountants in
Business Committee. ISBN: 1-931949-
58-1.
_____________How to Write a Business Plan.
McKinsey & Company.

210

Anda mungkin juga menyukai