Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

KEWIRAUSAHAWAN

Dosen pengampu : Nurhikmah SST.,MPH

Disusun Oleh :

Nama : Syifa (1914201210121)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN ALIH JENIS


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN

TAHUN 2020

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah
“KEWIRAUSAHAWAN” ini dapat tersusun hingga selesai. Karena keterbatasan pengetahuan
maupun pengalaman saya, saya yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena
itu saya sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Semoga makalah yang saya tulis ini dapat memberikan tambahan wawasan bagi teman-
teman mahasiswa keperawatan dan semoga bisa menjadi bahan referensi untuk pembelajaran
kita bersama.

   Banjarmasin, 4 oktober 2020

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.....................................................................................................ii 

Daftar isi.............................................................................................................iii 

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...........................................................................................1

B. Rumusan Masalah......................................................................................1

C. Tujuan........................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN 

A. Karakteristik wirausahawan.......................................................................3

1. Pengertian karakteristik................................................................................3

2. Pengertian Wirausahawan (Entrepreneur)........................................4

3. Pengertian Karakteristik Wirausahawan...........................................5

B. Factor-faktor yang mempengaruhi kewirausahawan..................................10

C. Berfikir kreatif dan perilaku kerja prestatif................................................12

1. Pengertian berfikir kreatif.............................................................................13

2. Pengertian perilaku kerja prestatif................................................................14

D. Kemampuan mengambil risiko dan membuat keputusan..........................19


iii
E. Mengembangkan semangat wirausaha dan membangun komitmen...........20

BAB III PENUTUP 

Kesimpulan....................................................................................................25

DAFTAR PUSTAKA 

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kewirausahaan (Entrepreneurship) adalah proses mengidentifikasi,
mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut
bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan
sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang
dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian.
Sejalan dengan perkembangan dan tantangan seperti adanya krisis ekonomi,
pemahaman kewirausahaan baik melalui pendidikan formal maupun pelatihan-
pelatihan di segala lapisan masyarakat kewirausahaan menjadi
berkembang.Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut
wirausahawan.Muncul pertanyaan mengapa seorang wirausahawan (entrepreneur)
mempunyai cara berpikir yang berbeda dari manusia pada umumnya.Mereka
mempunyai motivasi, panggilan jiwa, persepsi dan emosi yang sangat terkait
dengan nilai nilai, sikap dan perilaku sebagai manusia unggul.
Karakteristik seorang wirausaha pada umumnya dapat dilihat pada saat
berkomunikasi dalam rangka mengumumkan informasi maupun pada waktu
menjalankan usaha dan menjalin hubungan dengan para relasi bisnis.Untuk
itu, dalam menjalin hubungan bisnis dengan seseorang kita harus mengetahui
karakteristiknya. Karena tanpa kita perhatikan karakternya bisa-bisa kita akan
rugi sendiri apabila menjalin hubung-anbisnis dengan orang yang berkarakter
tidak baik. Seorang wirausaha harus memiliki potensi dan motivasi untuk maju
dalam segala situasi dan kondisi, serta mampu mengatasi masalah yang timbul
tanpa mengharapkan bantuan dari pihak lain.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu pengertian karakter?
2. Apa itu pengertian wirausahawan?
3. Apa itu pengertian karakteristik wirausahawan?
4. Apa saja faktor yang mempengaruhi kewirausahawan?
5. Apa itu berfikir kreatif?
6. Apa itu pengertian prilaku kerja prestatif?
7. Apa saja kemampuan mengambil risiko usaha dan membuat keputusan?
8. Bagaimana cara mengembangkan semangat wirausaha dan membangun
komitmen?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari karakter
2
2. Mengetahui pengertian dari wirausahawan
3. Mengetahui pengertian karakteristik wirausahawan.
4. Mengetahui apa saja faktor yang mempengaruhi kewirausahawan
5. Mengetahui pengertian berfikir kreatif
6. Mengetahui pengertian prilaku kerja prestatif
7. Mengetahui kemampuan mengambil risiko usaha dan membuat keputusan
8. Mengetahui cara mengembangkan semangat wirausaha dan membangun
komitmen.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Karakteristik kewirausahawan
1. Pengertian karakteristik
Definisi karakteristik adalah fitur pembeda dari seseorang atau
sesuatu. Karakteristik didefinisikan sebagai kualitas atau sifat.
Contoh dari karakteristik adalah kecerdasan.
Karakteristik adalah kualitas tertentu atau ciri yang khas dari
seseorang atau sesuatu. Dalam ilmu biologi karakteristik
seringkali dikaitkan dengan anatomi dan ciri khas dari hewan
lainnya. Misalnya karakteristik capung adalah mempunyai
sayap yang tipis. Karakteristik amoeba adalah dapat membelah
diri dsb.
Karakteristik adalah sesuatu yang khas atau mencolok
dari seseorang ataupun sesuatu benda atau hal. Contoh
karakteristik api adalah panas dan karakteristik air adalah
menyejukkan.
Karakteristik manusia dalam geografi adalah fitur dan corak
fasilitas di permukaan bumi yang dibuat oleh manusia. Ini
termasuk bangunan, bendungan, jalan dll. Karakteristik
manusia dalam biologi adalah watak dan sifat-sifat manusia
yang mendasar. Ini termasuk ciri-ciri fisik, tindakan manusia
dsb.

2. Pengertian Wirausahawan (Entrepreneur)

7
Entrepreneur berasal dari bahasa prancis entrepreneur, yang
secara harfiah mempunyai arti perantara. Dalam bahasa
indonesia, dikenal istilah wirausaha yang merupakan
gabungan dari kata wira (gagah berani, perkasa) dan kata
usaha. Dengan demikian wirausaha berarti seorang yang
mampu memulai dan atau menjalankan usaha secara gagah
berani. Dalam kamus umum bahasa indonesia entrepreneur
diartikan sebagai orang yang pandai atau berkat mengenali
produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun
operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkan serta
mengatur permodalan operasinya. Secara sederhana arti
wirausahawan (entrepreneur) adalah orang yang berjiwa berani
mengambil risiko untuk membuka usaha dalam berbagai
kesempatan. Berjiwa berani mengambil risiko artinya bermental
mandiri dan berani memulai usaha, tanpa diliputi rasa takut
atau cemas sekalipun dalam kondisi tidak pasti. Kegiatan
wirausaha dapat dilakukan seorang diri atau berkelompok.
Seorang wirausahawan dalam pikirannya selalu berusaha
mencari, memanfaatkan, serta menciptakan peluang usaha yang
dapat memberikan keuntungan. Menurut John J. Kao
berkewirausahaan adalah usaha untuk menciptakan nilai
melalui pengenalan kesempatan bisnis, manajemen
pengambilan risiko yang tepat, melalui keterampilan
komunikasi dan manajemen untuk memobilisasi manusia, uang,
dan bahan-bahan baku atau sumber daya lain yang diperlukan
untuk menghasilkan proyek supaya terlaksana dengan baik.

8
Sedangkan menurut David E. Rye wirausahawan adalah
seorang yang mengorganisasikan dan mengarahkan usaha baru.

3. Pengertian karakteristik kewirausahawan


Unsur sikap dan karakteristik yang wajib dimiliki oleh seorang
wirausahawan adalah :

a. Motif Berprestasi Tinggi


Para ahli mengemukakan bahwa seseorang
memiliki minat berwirausaha karena adanya motif
tertentu, yaitu motif berprestasi (achievement motive).
Menurut Gede Anggan Suhanda (dalam Suryana, 2003 :
32) Motif berprestasi ialah suatu nilai sosial yang
menekankan pada hasrat untuk mencapai yang terbaik
guna mencapai kepuasan secara pribadi. Faktor dasarnya
adalah kebutuhan yang harus dipenuhi. Seperti yang
dikemukakan oleh Maslow (1934) tentang teori motivasi
yang dipengaruhi oleh tingkatan kebutuhan kebutuhan,
sesuai dengan tingkatan pemuasannya, yaitu kebutuhan
fisik (physiological needs), kebutuhan akan keamanan
(security needs), kebutuhan harga diri (esteem needs),
dan kebutuhan akan aktualisasi diri (self-
actualiazation needs). Kebutuhan berprestasi wirausaha
terlihat dalam bentuk tindakan untuk melakukan sesuatu
yang lebih baik dan lebih efisien dibandingkan
sebelumnya.

b. Selalu Perspektif

9
Seorang wirausahawan hendaknya seorang yang mampu
menatap masa dengan dengan lebih optimis. Melihat ke
depan dengan berfikir dan berusaha. Usaha
memanfaatkan peluang dengan penuh perhitungan. Orang
yang berorientasi ke masa depan adalah orang yang
memiliki persepktif dan pandangan kemasa depan.
Karena memiliki pandangan jauh ke masa depan maka ia
akan selalu berusaha untuk berkarsa dan berkarya
(Suryana, 2003 : 23). Kuncinya pada kemampuan
untuk menciptakan sesuatu yang baru serta berbeda
dengan yang sudah ada. Walaupun dengan risiko yang
mungkin dapat terjadi, seorang yang perspektif harus
tetap tabah dalam mencari peluang tantangan demi
pembaharuan masa depan. Pandangan yang jauh ke
depan membuat wirausaha tidak cepat puas dengan karsa
dan karya yang sudah ada. Karena itu ia harus
mempersiapkannya dengan mencari suatu peluang.

c. Memiliki Kreatifitas Tinggi


Menurut Teodore Levit, kreativitas adalah
kemampuan untuk berfikir yang baru dan berbeda.
Menurut Levit, kreativitas adalah berfikir sesuatu yang
baru (thinking new thing), oleh karena itu menurutnya
kewirausahaan adalah berfikir dan bertindak sesuatu
yang baru atau berfikir sesuatu yang lama dengan cara-
cara baru. Menurut Zimmerer dalam buku yang ditulis
Suryana (2003 : 24) dengan judul buku

10
“Entrepreneurship And The New Venture Formation”,
mengungkapkan bahwa ide-ide kreativitas sering muncul
ketika wirausaha melihat sesuatu yang lama dan berfikir
sesuatu yang baru dan berbeda. Oleh karena itu
kreativitas adalah menciptakan sesuatu dari yang asalnya
tidak ada (generating something from nothing). Dari
definisi diatas, kreativitas mengandung pengertian, yaitu:

1) Kreativitas adalah menciptakan sesuatu yang asalnya


tidak ada.
2) Hasil kerjasama masa kini untuk memperbaiki masa lalu
dengan cara baru.
3) Menggantikan sesuatu dengan sesuatu yang lebih
sederhana dan lebih baik.
d. Memiliki Perilaku Inovatif Tinggi
Menjadi wirausaha yang handal tidaklah mudah. Tetapi
tidaklah sesulit yang dibayangkan banyak orang, karena
setiap orang dalam belajar berwirausaha. perilaku inovatif
menurut Wess & Farr (dalam De Jong & Kemp,
2003) adalah semua perilaku individu yang
diarahkan untuk menghasilkan, memperkenalkan, dan
mengaplikasikan hal-hal ‘baru’, yang bermanfaat dalam
berbagai level organisasi. Inovasi adalah kemampuan
untuk menerapkan kreativitas dalam rangka memecahkan
persolan-persolan dan peluang untuk meningkatkan dan
memperkaya kehidupan.

e. Selalu Komitmen dalam Pekerjaan, Memiliki Etos Kerja

11
dan Tanggung Jawab
Seorang wirausaha harus memiliki jiwa komitmen dalam
usahanya dan tekad yang bulat didalam mencurahkan
semua perhatianya pada usaha yang akan digelutinya,
didalam menjalankan usaha tersebut seorang wirausaha
yang sukses terus memiliki tekad yang mengebu- gebu
dan menyala-nyala (semangat tinggi) dalam
mengembangkan usahanya, ia tidak setengah-setengah
dalam berusaha, berani menanggung resiko, bekerja
keras, dan tidak takut menghadapi peluang-peluang
yang ada dipasar. Tanpa usaha yang sungguh-sunguh
terhadap pekerjaan yang digelutinya maka wirausaha
sehebat apapun pasti menemui jalan kegagalan dalam
usahanya. Oleh karena itu penting sekali bagi seorang
wirausaha untuk komit terhadap usaha dan pekerjaannya.

f. Mandiri atau Tidak Ketergantuangan


Sesuai dengan inti dari jiwa kewirausahaan yaitu
kemampuan untuk menciptakan seuatu yang baru dan
berbeda (create new and different) melaui berpikir kreatif
dan bertindak inovatif untuk menciptakan peluang dalam
menghadapi tantangan hidup, maka seorang wirausaha
harus mempunyai kemampuan kreatif didalam
mengembangkangkan ide dan pikiranya terutama
didalam menciptakan peluang usaha didalam dirinya, dia
dapat mandiri menjalankan usaha yang digelutinya tanpa
harus bergantung pada orang lain, seorang wirausaha

12
harus dituntut untuk selalu menciptakan hal yang
baru dengan jalan mengkombinasikan sumber-sumber
yang ada disekitarnya, mengembangkan teknologi
baru, menemukan pengetahuan baru, menemukan cara
baru untuk menghasilkan barang dan jasa yang baru yang
lebih efisien, memperbaiki produk dan jasa yang sudah
ada, dan menemukan cara baru untuk memberikan
kepuasan kepada konsumen.

g. Berani Menghadapi Risiko


Richard Cantillon,orang pertama yang menggunakan
istilah entrepreneur di awal abad ke-18, mengatakan
bahwa wirausaha adalah seseorang yang menanggung
risiko. Wirausaha dalam mengambil tindakan
hendaknya tidak didasari oleh spekulasi, melainkan
perhitungan yang matang. Ia berani mengambil risiko
terhadap pekerjaannya karena sudah diperhitungkan. Oleh
sebab itu, wirausaha selalu berani mengambil risiko yang
moderat, artinya risiko yang diambil tidak terlalu tinggi
dan tidak terlalu rendah. Keberanian menghadapi risiko
yang didukung komitmen yang kuat, mendorong
wirausaha untuk terus berjuang mencari peluang
sampai memperoleh hasil.

h. Selalu Mencari Peluang


Esensi kewirausahaan yaitu tanggapan yang positif
terhadap peluang untuk memperoleh keuntungan untuk
diri sendiri dan atau pelayanan yang lebih baik pada

13
pelanggan dan masyarakat, cara yang etis dan produktif
untuk mencapai tujuan, serta sikap mental untuk
merealisasikan tanggapan yang positif tersebut.
Pengertian itu juga menampung wirausaha yang
pengusaha, yang mengejar keuntungan secara etis serta
wirausaha yang bukan pengusaha, termasuk yang
mengelola organisasi nirlaba yang bertujuan untuk
memberikan pelayanan yang lebih baik bagi
pelanggan/masyarakat.

i. Memiliki Jiwa Kepemimpinan


Seorang wirausaha yang berhasil selalu memilikisifat
kepemimpinan, kepeloporan dan keteladanan. Ia selalu
ingin tampil  berbeda, lebih dahulu, lebih menonjol.
Dengan menggunakan kemampuan kreativitas dan
inovasi, ia selalu menampilkan barang dan  jasa-jasa
yang dihasilkanya lebih cepat, lebih dahulu dan segera
berada dipasar. Ia selalu menampilkan produk dan jasa-
jasa baru dan berbeda sehingga ia menjadi pelopor yang
baik dalam proses produksi maupun prmasaran. Ia selalu
memamfaatkan perbedaan sebagai suatu yang menambah
nilai. Karena itu, perbedaan bagi sesorang yang
memiliki jiwa kewirausahaan merupakan sumber
pembaharuan untuk menciptakan nilai. Ia selalu ingin
bergaul untuk mencari peluang, terbuka untuk menerima
kritik dan saran yang kemudian dijadikan peluang.
Leadership Ability adalah kemampuan dalam

14
kepemimpinan.Wirausaha yang berhasil memiliki
kemampuan untuk menggunakan pengaruh tanpa
kekuatan (power), seorang pemimpin harus memiliki
taktik mediator dan negotiator dari pada diktaktor.

j. Memiliki Kemampuan Manajerial


Salah satu jiwa kewirausahaan yang harus dimiliki
seorang wirausaha adalah kemampuan untuk
memanagerial usaha yang sedang digelutinya, seorang
wirausaha harus memiliki kemampuan perencanaan
usaha, mengorganisasikan usaha, visualisasikan usaha,
mengelola usaha dan sumber daya manusia,
mengontrol usaha,maupun kemampuan
mengintergrasikan operasi perusahaanya yang
kesemuanya itu adalah merupakan kemampuan
managerial yang wajib dimiliki dari seorang wirausaha,
tanpa itu semua maka bukan keberhasilan yang diperoleh
tetapi kegagalan uasaha yang diperoleh.

B. Faktor-faktor yang mempengaruhi karakter kewirausahawan


Faktor- faktor yang Mempengaruhi Karakter Wirausahawan
Adapun faktor-faktor yang menjadi melatar belakangi karakter
seorang entrepreneur adalah sebagia berikut :

1. Faktor lingkungan keluarga


Menurut Duchesneau wirausahawan yang berhasil adalah
mereka yang dibesarkan oleh orang tua yang juga entrepreneur,
karena mereka memiliki pengalaman yang lebih luas dalam
usaha. Selanjutnyampengaruh pekerjaan orang tua terhadap

15
pertumbuhan semangat kewirausahaan ternyata memiliki
pengaruh yang signifikan.

2. Faktor pendidikan
Pendidikan yang baik akan memberikan pengetahuan yang
lebih baik dalam mengelola usaha. Hal tersebut akan
mempengaruhi seseorang dalam mengatasi masalah dan
mengoreksi penyimpangan dalam bisnis.

3. Faktor usia
Menurut Staw, usia bisa terkait dengan keberhasilan bila
dihubungkan dengan lamanya seseorang menjadi entrepreneur.
Artinnya dengan betambahnya usia seorang entrepreneur maka
semakin banyak pengalaman dibidang usahanya.

4. Faktor pengalaman kerja


Pengalaman kerja tidak sekedar menjadi salah satu hal
yang menyebabkan seseorang untukmenjadi seorang
entrepreneur. Pengalaman ketidakpuasan dalam bekerja
juga turut menjadi salah satu pendorong dalam
mengembangkan usaha baru.

C. Berfikir kreatif dan perilaku kerja prestatif


1. Pengertian berfikir kreatif
Menurut Teodore Levit, kreativitas adalah kemampuan untuk
berfikir yang baru dan berbeda. Menurut Levit, kreativitas adalah
berfikir sesuatu yang baru (thinking new thing), oleh karena itu
menurutnya kewirausahaan adalah berfikir dan bertindak sesuatu yang
baru atau berfikir sesuatu yang lama dengan cara-cara baru.Menurut

16
Zimmerer dalam buku yang ditulis Suryana (2003 : 24) dengan judul
buku “Entrepreneurship And The New Venture Formation”,
mengungkapkan bahwa ide-ide kreativitas sering muncul ketika
wirausaha melihat sesuatu yang lama dan berfikir sesuatu yang baru
dan berbeda. Oleh karena itu kreativitas adalah menciptakan sesuatu
dari yang asalnya tidak ada (generating something from nothing).
Dalam Wikipedia disebutkan bahwa yang dimaksud dengan
kreativitas adalah proses mental yang melibatkan pemunculan
gagasan atau konsep baru, atau hubungan baru antara gagasan dan
konsep yang sudah ada. Seseorang yang kreatif akan mampu untuk
selalu melihat segala sesuatu dengan cara berbeda dan baru, yang
biasanya tidak dilihat oleh orang lain.
Dari definisi diatas, kreativitas mengandung pengertian ,yaitu:
1. Kreativitas adalah menciptakan sesuatu yang asalnya tidak ada.
2. Hasil kerjasama masa kini untuk memperbaiki masa lalu dengan
cara baru.
3. Menggantikan sesuatu dengan sesuatu yang lebih sederhana dan
lebih baik.
Menurut Zimmerer ada tujuh langkah proses berpikir kreatif dalam
kewirausahaan, yaitu:
Tahap 1: Persiapan (Preparation) meletakan dasar pemikiran,
mempelajari latar belakang masalah, seluk beluk dan
problematikanya.
Tahap 2: Penyelidikan (Investigation) melakukan penyelidikan
terhadap hal-hal yang akan dikembangkan
Tahap 3: Transformasi (Transpormation) berkaitan dengan proses
konversi/perubahan dari data sumber ke data tujuan.

17
Tahap 4: Penetasan (Incubation) mengeluarkan atau mendapatkan ide,
gagasan baru, pemecahan masalah, penyelesaian, cara kerja, jawaban
baru dan lain-lain.
Tahap 5: Penerangan (Illumination) memberikan urain yang jelas pada
persoalan yang ada sehingga menjadi semakin terang pokok persolan
dan pemecahannya
Tahap 6: Pengujian (Verification) melakukan pengjuian kecil maupun
besar dengan alat bantu uji statistik, matematik, historis, maupun
diskriptif
Tahap 7: Implementasi (Implementation) mengimplementasikan
semua yang telah diperoleh agar semakin menunjukkan hasil yang
semakin baikdan sempurna.
Untuk menjadi kreatif, seseorang tidak dapat melakukannya begitu
saja. Ada proses yang harus dilalui. Proses kreativitas melibatkan
adanya ide-ide baru, berguna, dan tidak terduga tetapi dapat
diimplementasikan.Tahap yang biasa dilalui dalam suatu kreativitas
yaitu:
1. Menyelidiki (peluang) : proses mengidentifikasi hal-hal apa saja
yang ingin dilakukan. Jika jawaban atas suatu pertanyaan telah
didapat maka proses kreativitas sudah dimulai.
2. Menemukan (ide-ide) : proses melihat dan menilai berbagai teknik
dan metode yang mungkin dapat membantu dalam menyelesaikan
masalah, tanpa menggunakan cara berpikiryang traditional.
3. Memilih (ide yang paling berpeluang) : proses untuk
mengidentifikasi dan memilih ide-ide yang paling mungkin
untukdilaksanakan.

18
4. Melaksanakan : bagaimana membuat suatu ide dapat
diimplementasikan.

2. pengertian perilaku kerja prestatif


seorang wirausahawan harus berbuat dan bekerja prestatif. Bekerja
Prestatif artinya seorang wirausahawan selalu berambisi ingin maju di
segala bidang. Wirausaha yang kerjanya secara prestatif, memiliki
kegemaran dan kegilaan pada pekerjaan, usahanya atau bisnisnya. Di
sini seorang wirausahawan memiliki komitmen tinggi terhadap
pekerjaannya atau tugasnya. Segenap kemapuannya dicurahkan
sepenuhnya pada kemajuan usahanya atau bisnisnya.
Jenis dan perilaku kerja prestatif yang harus diperhatikan oleh para
wirausaha untuk mencapai keberhasilan di dalam mengelola usahanya
atau bisnisnya antara lain meliputi hal-hal berikut ini :
a. Kerja Ikhlas
Kerja ikhlas adalah bekerja dengan bersungguh-sungguh, dapat
menghasilkan sesuatu yang baik dan dilandasi dengan hati yang
tulus.
b. Kerja Mawas Terhadap Emosional
Kerja mawas terhadap emosional adalah bekerja dengan tidak
terpengaruh oleh perasaan/kemarahan (emosi) yang sedang
melanda jiwanya. Seorang wirausahawan harus dapat menjaga
emosinya agar dalam setiap tindakan usahanya dilakukan
berdasarkan cara berfikir yang logis dan rasional dan tidak
dilandaskan pada emosinya.
c. Kerja Cerdas
Kerja cerdas adalah bahwa di dalam bekerja harus pandai

19
memperhitungkan resiko, mampu melihat peluang dan dapat
mencari solusi sehingga dapat mencapai keuntungan yang
diharapkan. Perilaku/sikap cerdas dalam melakukan
pekerjaannya menggunakan teknologi yang tepat, prosedur
yang benar dan pandai pula mengelola informasi.
d. Kerja Keras
Kerja keras adalah dalam bekerja wirausahawan harus memiliki
sifat mabuk kerja atau gila kerja untuk mencapai sasaran yang
ingin dicapai. Mereka dapat memanfaatkan waktu yang secara
optimal sehingga kadang seperti terlihat tidak mengenal waktu,
jarak serta kesulitan yang dihadapi. Dalam bekerja mereka
penuh semangat dan berusaha keras untuk meraih hasil yang
baik dan maksimal.
e. Kerja Tuntas
Kerja tuntas adalah di dalam bekerja mampu
mengorganisasikan setiap bagian kegiatan usaha secara terpadu
dari awal sampai akhir untuk dapat menyelesaikan kegiatan
usahanya hingga selesai secara maksimal.
D. Kemampuan mengambil risiko usaha dan membuat keputusan
Para wirausaha mendapat kepuasan dlm melaksanakan tugas yg sukar dan
penuh rintangan.
Pengambilan resiko usaha merupakan hal yang hakiki dan wajar dalam
merealisasi potensi sendiri sebagai wirausaha. Pengambilan resiko dalam
hidup melibatkan suatu kesadaran akan peristiwa-peristiwa yg akan terjadi,
perhatian utk masa depan, dan keinginan hidup masa sekarang. Sebagai
seorang wirausaha harus sadar akan pertumbuhan usaha pada masa yang

20
akan datang ditentukan oleh adanya keuntungan peluang usaha masa
sekarang dan pengambilan risiko untuk mencapai tujuan bisnis.
Jika wirausahawan tidak bersedia mengambil risiko, maka mereka tdk akan
pernah dpt mewujudkan bakat berwirausaha dan semangat jiwa
kewirausahaan. Apabila suatu keadaan risikonya sudah jelas ada, maka
keputusan untuk mengambil risiko sangatlah penting.
Adapun kemampuan didalam memperkecil suatu risiko usaha ditingkatkan
oleh :

1. Keyakinan pada diri sendiri untuk sukses.


2. Kemampuan menghadapi situasi risiko menurut tujuan usaha atau
bisnis.
3. Kemampuan untuk menilai risiko secara realistis.
4. Kesediaan untuk mengubah keadaan demi keuntungan usaha atau
bisnis.
pengambilan dan kemampuan memperkecil risiko usaha itu adalah
perilaku dengan penuh perhitungan dan merupakan suatu keterampilan
seorang wirausaha yang dapat ditingkatkan dan dikembangkan.

ada beberapa evaluasi bagi para wirausaha sebelum mengambil


keputusan yang mengandung resiko usaha :

1. Apakah risiko itu sepadan dengan hasil usaha atau bisnisnya.?


2. Mengapa Risiko usaha atau bisnisnya itu sangat penting bagi seorang
wirausaha.?
3. Apakah Risiko Itu dapat dikurangi atau dihilangkan.?
4. Informasi usaha atau bisnis apa yang diperlukan seorang wirausaha
sebelum pengambilan risiko.?

21
5. Persiapan-persiapan apa saja yang diperlukan sebelum wirausaha
mengambil risiko.?
6. Orang-orang dan sumber daya manakah yang dapat membantu
mengurangi risiko dan untuk mencapai tujuan usaha atau bisnis.?
7. Apakah ada rasa takut di dalam mengambil risiko usaha.?
8. apakah wirausaha itu bersedia berusaha sekuat tenaga untuk mencapai
tujuan usaha atau bisnisnya.?
9. apa yang akan dapat dicapai oleh seorang wirausaha di dalam
mengambil risiko itu.?
Faktor evaluasi yang paling penting dlm mengambil dan memperkecil
risiko usaha atau bisnis, yaitu dengan adanya kesediaan menerima
tanggungjawab pribadi atas akibat keputusannya, baik yang
menguntungkan ataupun yang tidak.

E. Mengembangkan semangat wirausaha dan membangun komitmen


1. Pengertian semangat berwirausaha
Menurut para ahli
Alex S. Niti Semito
Semangat kerja adalah melakukan pekerjaan secara lebih giat
sehingga dengan demikian pekerjaan akan dapat diharapkan lebih
cepat dan lebih baik.
Alexander Leighten
Semangat kerja adalah sekelompok orang untuk bekerja sama dengan
giat dan konsekuen dalam mengejar tujuan bersama.
Bedjo Siswanto
Semangat kerja adalah suatu kondisi rohaniah atau perilaku individu
tenaga kerja dan kelompok-kelompok yang menimbulkan kesenangan

22
yang mendalam pada diri tenaga kerja untuk bekerja dengan giat dan
konsekuen dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan oleh
perusahaan.
Kesimpulannya
Semangat kerja adalah suatu sikap kejiwaan yang dimiliki oleh
wirausaha untuk bekerja lebih giat dengan mencurahkan segala
kemampuan yang dimiliki sehingga dapat menjalankan dan mencapai
tujuan usaha secara optimal.

2. Pentingnya semangat wirausaha


Semangat kerja sangat penting bagi para wirausaha, karena dengan
dilandasi oleh semangat kerja dalam menjalankan usahanya akan
diperoleh beberapa kebaikan yaitu :
1. Pekerjaan lebih cepat diselesaikan
2. Kerusakan dapat dikurangi
3. Absen dan perpindahan karyawan dapat diperkecil
4. Tercapai efisiensi kerja
5. Tercapai produktivitas kerja yang tinggi
6. Lebih cepat mencapai kemajuan usaha
Semangat merupakan factor yang sangat penting bagi keberhasilan
seseorang dalam kegiatan berwirausaha. Ciri orang yang bersemangat
yang menonjol adalah :
a. Tidak mengenal lelah
a. Pantang menyerah
b. Rela berkorban
c. Mencurahkan perhatian penuh
d. Bersedia mengeluarkan potensi yang dimiliki

23
3. Faktor yang mempengaruhi semangat wirausaha. Ada 2 faktor yang
mempengaruhi semangat wirausaha yaitu:
Faktor Internal :
Dorongan dalam dirinya dan bersumber dari kebutuhan: kebutuhan
bertahan hidup, kebutuhan bersosialisasi ,kebutuhan spiritual ,harga
diri dan aktualisasi
Faktor eksternal :
Dorongan dari orang lain seperti teman, istri/suami/keluarga,
tetangga,masyarakat dan Negara.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Seorang wirausahawan haruslah mempunyai karakter dan mental
yang kuat dan gigih dalam menghadapi segala macam kendala
sehubungan dengan upaya untuk meraih sukses kedepannya.
Kesuksesan tidak datang begitu saja melainkan harus dengan usaha
yang keras dan kegigihan dalam menghadapi segala kemungkinan
kegagalan. Semakin mendekati kesuksesan semakin besar pula
rintangan yang akan dihadapi seorang wirausahawan. Keberanian
dalam mengambil tindakan, pintar dalam membaca peluang, tekun

24
serta mempunyai sikap yang baik (jujur) merupakan modal
untuk meraih kesuksesan dalam berwirausaha.

DAFTAR PUSTAKA

suryana,bayu kartib.2010. kewirausahawan pendekatan karakteristik


wirausahawan sukses. Hal 154-161. Jakarta; kencana
http://coreei7.blogspot.co.id/2012/04/materi-wirausaha-bab-v-menmbangun.html
(4-oktober-2020)
http://www.pengertianmenurutparaahli.com/pengertian-karakteristik-menurut-
para-ahli/. (4-oktober-2020)
http://damayantii.blogspot.com (4-oktober-2020)

25

Anda mungkin juga menyukai