Soal nomor 1
Bahkan, sudah sangat umum rumah yang kita tempati saat ini bukan lagi berupa
rumah yang berdiri menginjak tanah seperti yang biasa ada sejak zaman dahulu,
melainkan berupa rumah susun ataupun apartemen yang dibangun bertingkat di
sebidang lahan tertentu. Menurut Plato, realitasnya adalah ide atau gambaran yang
membuat kita selalu mengenali tentang rumah. Di tengah begitu banyak bentuk
atau model-model rumah, namun ide tentang rumah ini yang membuat kita tetap
mengenali bahwa apa yang kita lihat adalah rumah meskipun dari segi bentuknya
sudah banyak berubah. Kita akan tetap mengenalinya sebagai rumah dimana
sebuah keluarga pulang dan berkumpul serta menjadi tempat tujuan untuk pulang.
Sebelumnya sudah dibahas bahwa epistemologi ini adalah cara manusia dalam memperoleh sebuah ilmu
pengetahuan. Maka, jika kita membahas mengenai rumah yang sebelumnya, maka pertanyaannya adalah
bagaimana kita bisa mengetahui bahwa sesuatu tersebut disebut sebagai rumah.
Apa saja yang kita lihat sehingga kita mengetahui bahwa benda yang sedang kita lihat adalah benar-benar
rumah. Misalnya, melihat dari fungsinya, lokasinya, atau tolak ukur lainnya.
Lalu, bagaimana dengan aksiologi? Apa contoh kasus aksiologi dalam kehidupan sehari-hari? Jika kita
ingat di pembahasan awal, aksiologi membahas tentang manfaat dari ilmu pengetahuan yang kita peroleh.
Ranah dari aksiologi ini sendiri adalah tentang etika dan estetika. Maka, dengan aksiologi kita bisa
memilah apakah ilmu pengetahuan yang kita peroleh tersebut bermanfaat atau tidak bermanfaat bagi kita.
Maka, jika kita masih membahas mengenai ilmu pengetahuan tentang rumah seperti sebelumnya, maka
dengan aksiologi kita mencoba untuk mengetahui apakah rumah memberi manfaat atau tidak untuk
Misalnya, dengan kita mengetahui bahwa sesuatu itu adalah rumah, kita bisa lebih mudah untuk
menentukan dimana kita akan tinggal, tempat seperti apa yang nyaman untuk kita dan kita bisa mengenali
bahwa rumah itu adalah komponen yang penting untuk kebahagiaan keluarga kita sehari-hari
Contoh lain dari ontologi adalah ontologi tentang sahabat kita. Kita mungkin memiliki seorang sahabat
yang kita kenal sejak sekolah dasar. Setelah kita lama berpisah, kita bertemu kembali 15 tahun kemudian
dalam sebuah acara. Saat bertemu kembali, kita mungkin melihat adanya perubahan fisik dari sahabat kita
itu, seperti terlihat lebih tua, lebih tinggi, lebih gemuk, dan perubahan-perubahan lain yang mungkin
Epistemologi dari sahabat kita ini adalah bagaimana cara kita mengetahui bahwa orang yang kita temui ini
adalah orang yang sama dengan yang ada ingatan kita sejak 15 tahun lalu. Pada awalnya, kita akan
menangkap keberadaan dan pengetahuan tentang rumah dan sahabat kita melalui panca indera yang kita
punya. Informasi yang kita tangkap melalui panca indera itu selanjutnya akan dianalisa oleh otak atau akal
yang kita miliki. Akal yang akan mengklasifikasinya informasi yang kita terima menjadi sebuah ilmu
pengetahuan mengenai rumah dan sahabat kita. Inilah yang menjadi contoh kasus sederhana mengenai
kita membahas tentang sahabat, dengan aksiologi kita mengetahui apakah dengan kita masih mengenali
sahabat lama kita memberi manfaat untuk kita. Misalnya, kita bisa menjalin kembali persahabatan yang
telah lama berpisah, menjalin silaturahmi, atau menghibur diri dengan bernostalgia bersama sahabat.
III. Soal 3
Birokrasi menurut max Weber memusatkan perhatian pada pertanyaan mengapa
orang merasa wajib untuk mematuhi perintah ?, fokus ini merupakan salah satu
bagian dari penekanan weber terhadap organisasi kemasyarakatan sebagai
keseluruhan dan peranan negara pada khususnya. Ia mengatakan bahwa
kepercayaan bawahan terhadap legitimasi akan menghasilkan kestablian pola
kepatuhan dan perbedaan sumber perintah dalam sistem organisasi.
Contohnya: dalam pengurusan surat – surat yang memakan waktu lama
Contohnya :
Contohnya :
Kontribusi yang diberikan oleh chester benhard terhadap ilmu administrasi publik
adalah merubah mainset banyak orang tentang ilmu administrasi bersifat teknis-
matematis (kuantitatif) serta aliran perilaku ( behavioral). Namun saat ini terdapat
pergeseran analisis administrasi dari segi teknis matematis ke aspek perilaku. Dengan
demikian orang-orang yang terlibat dalam proses administrasi tidak lagi dipandang
semata-mata selaku robot-robot tanpa perasaan atau angka-angka dalam deretan
nomor-nomor, tetapilebih dilihat sebagai manusia sesuai dengan hakikat ciptaanNya.
Kontribusi yang diberikan chester benhard adalah merubah pola pikir orang-orang
tentang pandangan mereka yang menganggap ilmu administrasi sebagai robot
tanpa perasaan atau angka-angka dalam deretan nomor-nomor tetapi lebih dilihat
sebagai manusia sesuai dengan hakikat ciptaanya.