Anda di halaman 1dari 3

I.

Soal nomor 1

1. Teori Korespondensi (The Correspondence Theory of Thruth) memandang bahwa


kebenaran adalah kesesuaian antara pernya-taan tentang sesuatu dengan kenyataan
sesuatu itu sendiri. Contoh: “Ibu kota Republik Indonesia adalah Jakarta”. Teori
Koherensi/Konsistensi (The Consistence/Coherence Theory of Truth) memandang
bahwa kebenaran ialah kesesuaian antara suatu pernyataan dengan pernyataan-
pernyataan lainnya yang sudah lebih dahulu diketahui, diterima dan diakui sebagai
benar. Teori Pragmatis (The Pragmatic Theory of Truth) memandang bahwa
“kebenaran suatu pernyataan diukur dengan kriteria apakah pernyataan tersebut
bersifat fungsional dalam kehidupan praktis”; dengan kata lain, “suatu pernyataan
adalah benar jika pernyataan itu mempunyai kegunaan praktis dalam kehidupan
manusia”. Kata kunci teori ini adalah: kegunaan (utility), dapat dikerjakan
(workability), akibat atau pengaruhnya yang memuaskan (satisfactory consequencies).
Kelima macam teori kebenaran yang akan dibahas berikut ini adalah berbagai cara
manusia memperoleh kebenaran yang sifatnya relatif atau nisbi. Kebenaran absolut
atau kebenaran mutlak berasal dari Tuhan yang disampaikan kepada manusia melalui
wahyu. Alam dan kehidupan merupakan sumber kebenaran yang tersirat dari tuhan
untuk dipelajari dan diobservasi guna kebaikan umat manusia.

II. Soal nomor 2

Bahkan, sudah sangat umum rumah yang kita tempati saat ini bukan lagi berupa
rumah yang berdiri menginjak tanah seperti yang biasa ada sejak zaman dahulu,
melainkan berupa rumah susun ataupun apartemen yang dibangun bertingkat di
sebidang lahan tertentu. Menurut Plato, realitasnya adalah ide atau gambaran yang
membuat kita selalu mengenali tentang rumah. Di tengah begitu banyak bentuk
atau model-model rumah, namun ide tentang rumah ini yang membuat kita tetap
mengenali bahwa apa yang kita lihat adalah rumah meskipun dari segi bentuknya
sudah banyak berubah. Kita akan tetap mengenalinya sebagai rumah dimana
sebuah keluarga pulang dan berkumpul serta menjadi tempat tujuan untuk pulang.

Sebelumnya sudah dibahas bahwa epistemologi ini adalah cara manusia dalam memperoleh sebuah ilmu

pengetahuan. Maka, jika kita membahas mengenai rumah yang sebelumnya, maka pertanyaannya adalah

bagaimana kita bisa mengetahui bahwa sesuatu tersebut disebut sebagai rumah.

Apa saja yang kita lihat sehingga kita mengetahui bahwa benda yang sedang kita lihat adalah benar-benar

rumah. Misalnya, melihat dari fungsinya, lokasinya, atau tolak ukur lainnya.

Lalu, bagaimana dengan aksiologi? Apa contoh kasus aksiologi dalam kehidupan sehari-hari? Jika kita

ingat di pembahasan awal, aksiologi membahas tentang manfaat dari ilmu pengetahuan yang kita peroleh.

Ranah dari aksiologi ini sendiri adalah tentang etika dan estetika. Maka, dengan aksiologi kita bisa

memilah apakah ilmu pengetahuan yang kita peroleh tersebut bermanfaat atau tidak bermanfaat bagi kita.
Maka, jika kita masih membahas mengenai ilmu pengetahuan tentang rumah seperti sebelumnya, maka

dengan aksiologi kita mencoba untuk mengetahui apakah rumah memberi manfaat atau tidak untuk

kehidupan kita sehari-hari.

Misalnya, dengan kita mengetahui bahwa sesuatu itu adalah rumah, kita bisa lebih mudah untuk

menentukan dimana kita akan tinggal, tempat seperti apa yang nyaman untuk kita dan kita bisa mengenali

bahwa rumah itu adalah komponen yang penting untuk kebahagiaan keluarga kita sehari-hari

Contoh lain dari ontologi adalah ontologi tentang sahabat kita. Kita mungkin memiliki seorang sahabat

yang kita kenal sejak sekolah dasar. Setelah kita lama berpisah, kita bertemu kembali 15 tahun kemudian

dalam sebuah acara. Saat bertemu kembali, kita mungkin melihat adanya perubahan fisik dari sahabat kita

itu, seperti terlihat lebih tua, lebih tinggi, lebih gemuk, dan perubahan-perubahan lain yang mungkin

terjadi secara fisik.

Epistemologi dari sahabat kita ini adalah bagaimana cara kita mengetahui bahwa orang yang kita temui ini

adalah orang yang sama dengan yang ada ingatan kita sejak 15 tahun lalu. Pada awalnya, kita akan

menangkap keberadaan dan pengetahuan tentang rumah dan sahabat kita melalui panca indera yang kita

punya. Informasi yang kita tangkap melalui panca indera itu selanjutnya akan dianalisa oleh otak atau akal

yang kita miliki. Akal yang akan mengklasifikasinya informasi yang kita terima menjadi sebuah ilmu

pengetahuan mengenai rumah dan sahabat kita. Inilah yang menjadi contoh kasus sederhana mengenai

epistemologi dalam kehidupan sehari-hari.

kita membahas tentang sahabat, dengan aksiologi kita mengetahui apakah dengan kita masih mengenali

sahabat lama kita memberi manfaat untuk kita. Misalnya, kita bisa menjalin kembali persahabatan yang

telah lama berpisah, menjalin silaturahmi, atau menghibur diri dengan bernostalgia bersama sahabat.

III. Soal 3
Birokrasi menurut max Weber memusatkan perhatian pada pertanyaan mengapa
orang merasa wajib untuk mematuhi perintah ?, fokus ini merupakan salah satu
bagian dari penekanan weber terhadap organisasi kemasyarakatan sebagai
keseluruhan dan peranan negara pada khususnya. Ia mengatakan bahwa
kepercayaan bawahan terhadap legitimasi akan menghasilkan kestablian pola
kepatuhan dan perbedaan sumber perintah dalam sistem organisasi.
Contohnya: dalam pengurusan surat – surat yang memakan waktu lama

Birokrasi menurut webber harusnya terintegrasi terstruktur sehingga semua berada


pada posisi yang sesuai dengan jabatan dan tugas dan fungsi yang sesuai.
Birokrasi harusnya lebih memetingkan kepentingan publik.

Contohnya ; pelayanan kepada publik harusnya tidak ada hambatan

Pemikiran manajemen yang dikembangkan oleh taylor adalah pemikiran yang


mengutamakan produktivitas kerja dengan menerapkan revolusi mental pada
setiap pekerja, dimana pekerja dibina berdasaarkan kinerja yang dilakukan agar
supaya pekerjaan tersebut menjadi cepat dan efisiensi, dimana taylor sendiri
mengembankan teknis pengembangan para pekerja, agar supaya pekerjaan dapat
terlaksana dan mencapai hasil yang maksimal.

Contohnya :

Pemikiran manajeman yang dikembangkan oleh taylor adalah pemikiran yang


mengutamakan meningkatkan produktivitas kerja berdasrakan prinsip yang
dimiliki oleh taylor para pekerja harusnya berada pada posisi kerja yang sesuai
sehingga produktivitas kerja dapat tercapai, dengan memiliki latar belakang
pendidikan yang sesuai dengan pekerjaan yang dimiliki, dengan prinsip yang
dipegang taylor juga adalah adanya kerjasama yang baik antara manajeme dan
para pekerja.

Contohnya :

Kontribusi yang diberikan oleh chester benhard terhadap ilmu administrasi publik
adalah merubah mainset banyak orang tentang ilmu administrasi bersifat teknis-
matematis (kuantitatif) serta aliran perilaku ( behavioral). Namun saat ini terdapat
pergeseran analisis administrasi dari segi teknis matematis ke aspek perilaku. Dengan
demikian orang-orang yang terlibat dalam proses administrasi tidak lagi dipandang
semata-mata selaku robot-robot tanpa perasaan atau angka-angka dalam deretan
nomor-nomor, tetapilebih dilihat sebagai manusia sesuai dengan hakikat ciptaanNya.

Kontribusi yang diberikan chester benhard adalah merubah pola pikir orang-orang
tentang pandangan mereka yang menganggap ilmu administrasi sebagai robot
tanpa perasaan atau angka-angka dalam deretan nomor-nomor tetapi lebih dilihat
sebagai manusia sesuai dengan hakikat ciptaanya.

Anda mungkin juga menyukai