Anda di halaman 1dari 28

TUGAS MANDIRI

AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN

KONSEP BIAYA

Nama : Izzatul Yazidah Tanjung

NPM : 180810209

Dosen : Erni Yanti Natalia, S.Pd., M.Pd.K., M.Ak.

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS PUTERA BATAM
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang
KONSOLIDASI meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih
kepada ibu Euis selaku Dosen mata kuliah AKL 1 UNISMUH Makassar yang telah memberikan
tugas ini kepada kami.

       Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai dasar Auditing. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam
makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap
adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan
datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

       Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Batam, 7 Juli 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

Kata Pengantar........................................................................................        ii


Daftar Isi.................................................................................................       iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1   Latar Belakang............................................................................        4
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................        4
1.3 Tujuan..........................................................................................        5
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Laporan Keuangan Konsolidasi................................        6
2.2   Tujuan dan Manfaat Laporan Keuangan Konsolidasi.................        7
2.3   Teknik dan Prosedur Laporan Keuangan Konsolidasi................        8
2.4  Konsolidasi Sebelum dan Sesudah Laporan Keuangan..............      11
2.5   Konsolidasi Pada Tanggal Ekusisi..............................................      12
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan .................................................................................      28
3.2 Saran............................................................................................      28
Daftar Pustaka.........................................................................................      29
BAB I
PENDAHULUAN

A.    1.1 Latar Belakang


Laporan Keuangan Konsolidasi adalah Laporan yang menyajikan posisi keuangan dan
hasil operasi untuk induk perusahaan (entitas pengendali) dan satu atau lebih anak perusahaan
(entitas yang dikendalikan) seakan-akan entitas-entitas individual tersebut merupakan satu
entitas atau perusahaan satu perusahaan. Laporan Keuangan Konsolidasi diperlukan apabila
salah satu perusahaan yang bergabung memiliki kontrol terhadap perusahaan lain, dan
sebaliknya laporan keuangan konsolidasi tidak diperlukan apabila satu perusahaan tidak
memiliki kontrol terhadap perusahaan lain. Artinya,  jika tidak memiliki hak kendali (control)
yang lebih, maka mereka adalah badan usaha (entity) mandiri, artinya mereka masing-masing
akan membuat laporan keuangan yang sendiri-sendiri dan tidak mungkin untuk digabungkan,
ditambahkan atau yang sejenisnya. Jadi, tidak ada maksud untuk membuat sebuah laporan
keuangan konsolidasi.
dapun maksud dan tujuan Laporan Keuangan Konsolidasi disusun, yaitu: agar dapat
memberikan gambaran yang obyektif dan sesuai atas keseluruhan posisi dan aktivitas dari satu
perusahaan (economic entity) yang terdiri atas sejumlah perusahaan yang berhubungan
istimewa, dimana laporan konsolidasi keuangan diharapkan tidak boleh menyesatkan pihak-
pihak yang berkepentingan dan harus didasarkan pada substansi atas peristiwa ekonomi juga.
Dalam PSAK No. 4, Paragraf 4 penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi oleh induk
Perusahaan bertujuan untuk memberikan informasi kepada para pemakai Laporan Keuangan
mengenai data keuangan dari suatu kelompok perusahaaan dalam kelompok tersebut
merupakan suatu entitas hukum yang terpisah satu sama lain. Dalam menyusun laporan
keuangan konsolidasi, laporan keuangan bank dan anak perusahaan digabungkan satu persatu
dengan menjumlahkan unsure-unsur yang sejenis dari asset, kewajiban, ekuitas, pendapatan
dan beban.

    1.2 Rumusan Masalah


    Apa pengertian laporan keuangan konsolidasi?
    Apa tujuan dan manfaat laporan keuangan konsolidasi?
    Bagaimana teknik dan prosedur laporan keuangan konsolidasi?
    Bagaimana konsolidasi sebelum dan sesudah laporan keuangan?
    Bagaimana konsolidasi pada tanggal ekusisi?

    1.3 Tujuan  


    Untuk mengetahui pengertian laporan keuangan konsolidasi
    Untuk mengetahui tujuan dan manfaat laporan keuangan konsolidasi
    Untuk mengetahui teknik dan prosedur laporan keuangan konsolidasi
    Untuk mengetahui konsolidasi sebelum dan sesudah laporan keuangan
    Untuk mengetahui konsolidasi pada tanggal ekusisi
BAB II
PEMBAHASAN

A.    2.1 Pengertian Laporan Keuangan Konsolidasi


Berdasarkan Pasal 1 angka 10 UU RI Nomor 40 Tahun 2007, peleburan (konsolidasi)
adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua perseroan terbatas atau lebih, untuk
meleburkan diri dengan cara mendirikan satu perseroan tebatas yang baru yang karena hukum
memperoleh akitva dan pasiva dari perseroan terbatas yang meleburkan diri dan status badan
hukum perseroan tebatas yang meleburkan diri berakhir karena hukum. Sementara Pasal 1
angka PP Nomor 27 Tahun 1998, peleburan (konsolidasi), adalah perbuatan hukum yang
dilakukan oleh dua perseroan terbatas atau lebih untuk meleburkan diri dengan cara
membentuk satu perseroan terbatas baru dan masing-masing perseroan terbatas yang
meleburkan diri menjadi bubar.
Laporan Keuangan Konsolidasi adalah Laporan yang menyajikan posisi keuangan dan
hasil operasi untuk induk perusahaan (entitas pengendali) dan satu atau lebih anak perusahaan
(entitas yang dikendalikan) seakan-akan entitas-entitas individual tersebut merupakan satu
entitas atau perusahaan satu perusahaan. Laporan Keuangan Konsolidasi diperlukan apabila
salah satu perusahaan yang bergabung memiliki kontrol terhadap perusahaan lain, dan
sebaliknya laporan keuangan konsolidasi tidak diperlukan apabila satu perusahaan tidak
memiliki kontrol terhadap perusahaan lain. Artinya,  jika tidak memiliki hak kendali (control)
yang lebih, maka mereka adalah badan usaha (entity) mandiri, artinya mereka masing-masing
akan membuat laporan keuangan yang sendiri-sendiri dan tidak mungkin untuk digabungkan,
ditambahkan atau yang sejenisnya. Jadi, tidak ada maksud untuk membuat sebuah laporan
keuangan konsolidasi.
Adapun maksud dan tujuan Laporan Keuangan Konsolidasi disusun, yaitu: agar dapat
memberikan gambaran yang obyektif dan sesuai atas keseluruhan posisi dan aktivitas dari satu
perusahaan (economic entity) yang terdiri atas sejumlah perusahaan yang berhubungan
istimewa, dimana laporan konsolidasi keuangan diharapkan tidak boleh menyesatkan pihak-
pihak yang berkepentingan dan harus didasarkan pada substansi atas peristiwa ekonomi juga.
Dalam PSAK No. 4, Paragraf 4 penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi oleh induk
Perusahaan bertujuan untuk memberikan informasi kepada para pemakai Laporan Keuangan
mengenai data keuangan dari suatu kelompok perusahaaan dalam kelompok tersebut
merupakan suatu entitas hukum yang terpisah satu sama lain. Dalam menyusun laporan
keuangan konsolidasi, laporan keuangan bank dan anak perusahaan digabungkan satu persatu
dengan menjumlahkan unsure-unsur yang sejenis dari asset, kewajiban, ekuitas, pendapatan
dan beban. Agar laporan keuangan konsolidasi dapat menyajikan informasi keuangan dari
kelompok perusahaan tersebut sebagai satu kesatuan ekonomi, maka perlu dilakukan langkah-
langkah berikut:
    Transaksi dan saldo resiprokal antara induk perusahaan dan anak perusahaan harus dieliminasi
    Keuntungan dan kerugian yang belum direalialisasi, yang timbul dari transaksi antara bank dan
anak perusahaan harus dieliminasi
    Untuk tujuan konsolidasi, tanggal laporan keuangan anak perusahaan pada dasarnya harus
sama dengan tanggal laporan keuangan bank. Apabila tanggal laporan keuangan tersebut
berbeda maka laporan keuangan konsolidasi per tanggal laporan keuangan bank masih dapat
dilakukan sepanjang:
    Perbedaan tanggal pelaporan tersebut tidak lebih dari 3 bulan
    Peristiwa atau transaksi material yang terjadi diantara tanggal pelaporantersebut diungkapkan
dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasi.
    Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang sama
untuk transaksi, peristiwa dan keadaan yang sama atau sejenis.
    Hak minoritas (minority interest) harus disajikan tersendiri dalam neraca konsolidasi antara
kewajiban dan modal sedangkan hak minoritas dalam laba disajikan dalam laporan laba rugi
konsolidasi.

    2.2 Tujuan dan Manfaat Laporan Keuangan Konsolidasi

    Tujuan Laporan Keuangan Konsolidasi


Maksud dan tujuan penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi, yaitu agar dapat memberikan
gambaran yang obyektif dan sesuai atas keseluruhan posisi dan aktivitas dari satu perusahaan
(economic entity) yang terdiri atas sejumlah perusahaan yang berhubungan istimewa, dimana
laporan konsolidasi keuangan diharapkan tidak boleh menyesatkan pihak-pihak yang
berkepentingan dan harus didasarkan pada substansi atas peristiwa ekonomi juga.
    Manfaat Laporan Keuangan Konsolidasi
Diantara manfaat disusunnya Laporan Keuangan Konsolidasi adalah:
    Untuk kepentingan jangka panjang, efek anak perusahaan terhadap induk
    Memberikan informasi terkini bagi manajemen induk perusahaan tehadap kinerja grup (anak)
perusahaan
    Kepentingan informasi pihak luar
    Keterbatasan Laporan Keuangan Konsolidasi
Disamping memiliki manfaat, Laporan Keuangan Konsolidasi juga memiliki beberapa
keterbatasan, diantaranya:
    Kinerja keuangan anggota perusahaan yang tidak bagus akan tertutupi
    Rasio keuangan tidak mencerminkan rasio keuangan perusahaan
    Ketidaktepatan penyusunan rekening akuntansi seluruh perusahaan
    Kekurang lengkapan catatan laporan keuangan perusahaan individu

    2.3 Teknik dan Prosedur Laporan Keuangan Konsolidasi


Prosedur Konsolidasi diatur dalam PSAK No. 4 (Paragraf 8,21 & 23) antara lain
dinyatakan bahwa dalam menyusun Laporan Keuangan Konsolidasi Laporan Keuangan Induk
Perusahaan (Parent Company) dan Anak Perusahaan (Subsidary Company) digabungkan satu
persatu dengan menggabungkan unsure-unsur yang sejenis dari Aktiva, Kewajiban, Ekuitas,
Pendapatan dan Beban.
Adapun prosedur penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi Dijelaskan lebih
terperinci lagi, yaitu:
    Mempersiapkan kertas kerja penyusunan laporan keuangan konsolidasi
    Memasukkan laporan keuangan meliputi laporan laba rugi, laporan laba ditahan dan neraca
masing-masing perusahaan induk dan anak pada kolomnya masing-masing.
    Jika ada kesalahan-kesalahan pada laporan keuangan induk atau anak (seperti koreksi terhadap
pencatatan investasi dengan metode biaya dikonversi ke metode ekuitas) perlu dibuatkan jurnal
penyesuaian (diposting ke buku besar perusahaan induk atau anak).
    Memasukkan jurnal eliminasi dalam kertas kerja, seperti:
Mengeliminasi laba atau rugi antar perusahaan (laba atau rugi anak yang telah diakui dalam
laporan laba-rugi perusahaan induk). Mengeliminasi dividen anak perusahaan yang telah
dicatat pada saat perusahaan induk menerima dividen dari anak.
Pendapatan dari perusahaan anak..................xxx
                                  Dividen.......................................................    xxx
                                    Investasi pada perusahaan anak.................     xxx
Penyesuaian untuk mencatat hak minoritas dalam laba dan dividen perusahaan anak.
Beban hak minoritas....................................   xxx
                                    Dividen......................................................       xxx
                                    Hak minoritas............................................      xxx
Mengeliminasi akun resiprokal, yaitu akun investasi pada perusahaan anak (di neraca induk)
dan akun ekuitas (di neraca anak) dikali dengan persentase kepemilikan induk.
Jika NW dari akun investasi pada perusahaan anak = NB dari akun ekuitas
Modal saham.................................................  xxx
Tambahan modal (jika ada)..........................  xxx
Laba ditahan..................................................  xxx
                                    Investasi pada perusahaan anak.................................   xxx
                                    Hak monoritas (% kepemilikan x total ekuitas)........  xxx

Jika NW dari akun investasi pada perusahaan anak > < NB dari akun ekuitas. (catatan lihat
penjelasan selanjutnya)    
Modal saham.................................................  xxx
Tambahan modal (jika ada)..........................  xxx
Laba ditahan..................................................  xxx
Alokasi kelebihan .........................................  xxx 
                                    Investasi pada perusahaan anak..............................   xxx
                                    Hak monoritas (% kepemilikan x total ekuitas).....  xxx

 Mengalokasikan dan mengamortisasi perbedaan nilai wajar dari akun investasi  dengan nilai
buku ekuitas (dari langkah ke 5).
Jika ada perbedaan itu dialokasikan ke aktiva tetap, maka perlu dibuatkan jurnal penyusutan.
Demikian pula jika ada hak paten perlu diamortisasi pertahun.
Mengeliminasi akun resiprokal lainnya (seperti hutang, piutang, pembelian dan penjualan antar
perusahaan.
    Menjumlah akun-akun pada kedua laporan keuangan untuk akun-akun yang tidak resiprokal
pada kolom laporan konsolidasi.
    Menjumlahkan akun-akun pada kedua laporan keuangan ditambah dan dikurangi akun-
akundalam kolom jurnal eliminasi.

Dalam penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi antara Induk Perusahaan dan Anak
Perusahaan dapat digunakan 3 (dua) metode yaitu:
a.         Metode Ekuitas (Equity Method)
b.         Metode Ekuitas Tidak Lengkap
c.         Metode Harga Perolehan (Cost Method)
           
    Konsolidasi dengan Metode Ekuitas (Equity Method)
Konsep dasar dari metode ekuitas pada dasarnya memandang investasi Induk
Perusahaan terhadap Anak Perusahaan sebagai sesuatu penyertaan modal sehingga jika aktiva
bersih Anak Perusahaan berubah karena kegiatan operasionalnya, secara otomatis akan
menyebabkan perubahan pada nilai investasi induk Perusahaan.data.
Pencatatan investasi saham pada Anak Perusahaan dengan metode ekuitas, didasarkan
pada suatu anggapan investasi pada Anak Perusahaan sejajar dan sama dengan investasi pada
perusahaan-perusahaan cabangnya. Alasan diterapkannya metode ekuitas juga didasarkan atas
suatu fakta bahwa  Induk Perusahaan dan Anak Perusahaan merupakan bagian-bagian dari satu
kesatuan usaha, seperti halnya hubungan antara Kantor Pusat dan Cabang-Cabangnya. Oleh
sebab itu perubahan-perubahan yang terjadi didalam hak-hak pemegang saham pada Anak
Perusahaan harus diakui dan dicatat oleh Induk Perusahaan, untuk dapat mengikuti dan
melaporkan posisi keuangan dan perkembangan usahanya secara lengkap.
Nilai investasi Induk Perusahaan terhadap Perusahaan akan meningkat jika Anak
Perusahaan memperoleh laba bersih dan akan menurun atau berkurangnya nilainya, jika Anak
Perusahaan menderita kerugian.
Meskipun Laporan Keuangan Konsolidasi hasil penerapan metode ekuitas ini nantinya
akan sama dengan penerapan metode biaya, namun lembar kerja konsolidasi beserta jurnal
untuk penyesuaian dan eliminasi akan berbeda. Harus memperhatikan pengaruh perubahan
modal anak Perusahaan terhadap hak pemilikan Induk Perusahaan.

Beberapa perkiraan (account) yang perlu diperhatikan antara lain:


     Perkiraan “Investasi Saham dalam Anak Perusahaan
Akan berubah jumlahnya apabila Anak Perusahaan melaporkan adanya Laba Rugi atau
pembagian Dividen.
     Perkiraan “Kas”
Akan berubah jumlahnya apabila Induk Perusahaan melaporkan adanya Laba Rugi atau
pembagian Dividen.
     Perkiraan “Piutang Dividen Anak Perusahaan”
Timbul karena perusahaan mengumumkan Dividen namun belum dibayar.Perkiraan ini harus
dihapuskan apabila telah dibayar tunai (kas).
     Perkiraan “Laba yang ditahan (Retained Earning) Induk Perusahaan”
Akan berubah jumlahnya apabila Anak Perusahaan melaporkan adanya Laba atau Rugi. Selain
itu akan berubah juga karena adanya Laba atau Rugi milik Induk Perusahaan sendiri.
     Perkiraan “Laba yang ditahan (Retained Earning) Anak Perusahaan”
Akan berubah jumlahnya apabila ada Laba Rugi atau pembagian Dividen pada Anak
Perusahaan sendiri.
     
Perkiraan-perkiraan diatas, dalam Kertas Kerja (Worksheet) penyusunan Laporan
Keuangan Konsolidasi harus sudah menunjukkan Saldo Akhir pada Laporan Keuangan
Konsolidasi, artinya sudah diperhitungkan perubahan jumlahnya.

2.4 Konsolidasi dengan Metode Ekuitas Tidak Lengkap


   

Jika metode ekuitas diterapkan secara benar ,laba bersih perusahan induk adalah sama
dengan laba bersih konsolidasi,dan saldo laba perusahaan induk adalah sama dengan saldo laba
konsolidasi. Persamaan jumlah laba dan saldo laba perusahaan induk dan konsolidasi ini tidak
selalu ada. Persamaan tersebut tidak ada jika metode ekuitas diterapkan tidak secara benar,atau
jika akuntansi metode biaya digunakan untuk investasi perusahaan anak.
Contohnya, perusahaan induk dalam menerapkan akuntansi metode ekuias mungkin
mengamortisasikan perbedaan antara investasi dan nilai buku yang diperoleh pada buku
terpisah perusahaan induk, atau mungkin tidak mengeliminasi laba atau rugi antar-
perusahaan.Kelalaian-kelalaian seperti itu menyebabkan tidak lengkapnya penerapan akuntansi
metode ekuitas. Kesalahan-kesalahan lain dalam penerapan metode ekuitas menyebabkan salah
saji yang seruppa dalam laba dan saldo laba perusahaan induk.
Masalah yang timbul dari salahnya penerapan metode ekuitas atau menggunakan 
metode biaya untuk investasi perusahaan anak mugkin tidak seserius yang terlihat. Hal ini
dikarenakan akuntan harus menyiapkan laporan keuangan konsolidasi yang benar dengan
mengabaikan bagaimana perusahaan induk mempertanggungjawabkan investasinya pada
perusahan anak. Tidak ada pelanggaran terhadap prinsip akuntansi yang berlaku umum
sepanjang laporan keuangan konsolidasi yang disiapkkan bagi pemegang saham benar dan
perusahaan induk/investor tidak menerbitkan laporan keuangan yang telah diaudit yang lain.
Tetap digunakannya metode biaya atau metode ekuitas tidak lengkap oleh beberapa perusahaan
didasarkan pada asumsi bahwa penerbitan laporan keuangan konsolidasi hanya sebagai laporan
keuangan yang disiapkan bagi para pemegang saham dari entias utama.

   2.5 Konsolidasi dengan Metode Biaya (Cost Method)


Pada Metode Biaya, yang dipakai untuk mencatat investasi saham-saham Anak
Perusahaan, maka hanya dividen atas saham-saham tersebut (yang telah dibagikan oleh Anak
Perusahaan) yang diakui sebagi pendapatan (revenue) oleh Induk Perusahaan. Sebaliknya laba
atau rugi atas pemilikan modal (saham) hanya timbul apabila sebagian atau seluruh jumlah
saham yang dimiliki tersebut dijual.
Pada metode biaya bagian dividen yang dibagikan oleh Anak Perusahaan dicatat pada
sisi debit dalam rekening “Piutang Dividen (Kas)”, dengan rekening lawan kredit “Penghasilan
Dividen”.
Beberapa hal yang harus diperhatikan pada Metode biaya:
     Perkiraan “Investasi Saham pada Anak Perusahaan”, tidak mengalami perubahan jumlahnya.
Perubahan modal Anak Perusahaan akibat adanya Laba, Rugi atau pembagian Dividen tidak
mempengaruhi Perkiraan “Investasi Saham pada Anak Perusahaan, atau Induk Perusahaan
tidak menyesuaikan Investasinya.
     Laba atau rugi dari Anak Perusahaan baru diakui oleh Induk Perusahaan sebesar Prosentase
(%) kepemilikannya pada saat disusun Neraca Konsolidasi melalui perkiraan “Laba yang
ditahan (Retained Earning) untuk Induk Perusahaan”. Perkiraan ini hanya tampak pada
Worksheet penyusunan neraca Konsolidasi.
     Penghapusan (eliminasi) terhadap perkiraan-perkiraan Modal Saham, Agio Saham dan
Retained Earning Anak Perusahaan hanya didasarkan pada jumlah awal/Saldo Awal tahun atau
Saldo Awal pada saat kepemilikan.
     Metode Biaya berdasarkan pada asumsi bahwa investasi Induk terhadap Anak Perusahaan
merupakan bagian dari Aktiva.
     Nilai Investasi harus selalu tetap, karena akan dittampakkan dalam neraca sebesar harga
perolehannya saja.
     Perubahan nilai aktiva bersih Anak Perusahaan sebagai Konsekuensi dari kegiatan
operasionalnya tidak akan mempengaruhi besaarnya nilai investasi tersebut.

D.    Konsolidasi Sebelum dan Sesudah Laporan Keuangan


PT. Raihan membeli semua saham PT. Ramadhan dengan kas sebesar Rp600.000,-
tunai. Diasumsikan, nilai wajar/harga pasar PT. Ramadhan sama dengan nilai bukunya pada
tanggal penggabungan.
Neraca kedua perusahaan sebelum tanggal akuisisi adalah sebagai berikut:
PT. RAIHAN PT. RAMADHAN
Nilai buku Nilai buku
Kas 700.000 100.000
Piutang 150.000 100.000
Persediaan 200.000 120.000
Tanah 350.000 80.000
Bangunan – peralatan 1.600.000 1.200.000
Akumulasi depresiasi (800.000) (600.000)
Total aset 2.200.000 1.000.000
hutang lancar 200.000 200.000
Hutang aset 400.000 200.000
Saham 1.000.000 400.000
Laba ditahan 600.000 200.000
Total hutang dan modal 2.200.000 1.000.000

Dari neraca diatas, dapat diketahui bahwa total saham yang diperoleh adalah 400.000 +
200.000 = 600.000.
Perhitungannya adalah sebagai berikut:

Cost Of Investment =600.000


Nilai Buku : Saham 400.000
Laba ditahan 200.000+
Saham Raihan 600.000 x 100% =(600.000)
Selisih : = 0

Karena nilai wajar/harga pasar dan nilai bukunya sama, maka tidak ada selisih, dan tidak
ada pengakuan terhadap goodwill. Selanjutnya transaksi pembelian saham PT. Ramadhan ini
dicatat dalam jurnal seperti berikut:
1.       Investasi di PT. Ramadhan (Db) 600.000
Kas (Kr)                                              600.000
           (Mencatat pembelian saham PT. Ramadhan)
Dalam hal ini, tidak ada penambahan aset (aktiva) maupun kewajiban, melainkan dicatat
sebagai “Investasi” saja karena yang diakuisisi hanya sahamnya saja, dimana nilai saham seharga
600.000 tersebut merupakan cerminan dari nilai net aset atau aktiva bersihnya juga. Disini, hak
pengendali diperoleh dengan membeli saham PT. Ramadhan.
PT. RAIHAN PT. RAMADHAN
Nilai buku Nilai Buku
Kas 100.000 100.000
Piutang 150.000 100.000
Persediaan 200.000 120.000
Tanah 350.000 80.000
Bangunan- peralatan 1.600.000 1.200.000
Akumulasi depresiasi (800.000) (600.000)
Investasi di PT. Ramadhan 600.000 0
Total Aset 2.200.000 1.000.000
Hutang lancar 200.000 200.000
Hutang wesel 400.000 200.000
Saham 1.000.000 400.000
Laba ditahan 600.000 200.000
Total Hutang dan Modal 2.200.000 1.000.000

Berikut ini adalah neraca kedua perusahaan setelah akuisisi:


Perlu diingat bahwasannya neraca konsolidasi ini dibuat oleh PT. Raihan adalah untuk
menyatukan laporan keuangan dua perusahaan yang sebelumnya terpisah. Transaksi investasi ini
merupakan transaksi antar perusahaan yang ada dalam satu grup, maka harus dieliminasi.
Sehingga perlu membuat jurnal sebagai berikut:
RAIHAN RAMADHAN eliminasi Konsolidasi
Nilai buku Nilai buku Debit Kredit
Kas 100.000 100.000 200.000
Piutang 150.000 100.000 250.000
Persediaan 200.000 120.000 320.000
Tanah 350.000 80.000 430.000
Bagunan & 1.600.000 1.200.000 2.800.000
peralatan
Investasi di PT. 600.000 (b) 600.000 0
Ramadhan
Total Aset 3.000.000 1.600.000 4.000.000
Akm Depresiasi 800.000 600.000 1.400.000
Hutang lancar 200.000 200.000 400.000
Hutang wesel 400.000 200.000 600.000
Saham 1.000.000 400.000 (b) 400.000 1.000.000
Laba ditahan 600.000 200.000 (b) 200.000 600.000
Total hutang dan 3.000.000 1.600.000 600.000 600.000 4.000.000
modal
1.      Saham – PT. Ramadhan (Db)                          400.000
Laba di Tahan (Db)                                         200.000
Investasi di PT. Ramadhan (Kr)                            600.000
              (mencatat eliminasi di PT. Ramadhan)

Kemudian dibuat kerja kertas kerja konsolidasi:

Dan setelah kertas kerja selesai dibuat dengan diikutsertakan eliminasi, Neraca
Konsolidasi PT. Raihan akan tampak seperti berikut:
Neraca Konsolidasi
PT. Raihan
Kas 200.000 hutang lancar 400.000
Piutang 250.000 hutang wesel 600.000
Persediaan 320.000
Tanah 430.000 Modal:
Bangunan& 2.800.000 Saham 1.000.000
Peralatan
Akm. Depr. (1.400.000) 1.400.000 Laba ditahan 600.000
Total Aset 2.600.000 Total hutang & modal 2.600.000

E.     Konsolidasi Pada Tanggal Ekusisi


Pada dasarnya, laporan keuangan keungan konsolidasi disusun dengan menggunakan
prinsip akuntansi yang sama. Akan tetapi, laporan keuangan konsolidasi melaporkan hasil
operasi dan posisi keuangan dua entitas atau lebih yang memliki hubungan istimewa menjadi
sebuah laporan keuangan yang seolah-olah berasal dari satu entitas, tentu saja setelah mengalami
proses eliminasi.
1.      Kertas kerja konsolidasi
Kertas kerja konsolidasi merupakan mekanisme yang efisien untuk menggabungkan akun-
akun dari  perusahaan yang terpisah yang akan dikonsolidasi dan untuk menyesuaikan saldo
gabunganmenjadi angka-angka yang akan dilaporkan seakan-akan semua perusahaan yang
dikonsolidasi  adalah satu entitas. Penting untuk diketahui bahwa entitas konsolidasi tidak
mempunyai pembukuannya sendiri, tiap-tiap perusahaan  yang akan dikonsolidasi mempunyai
pembukuan mereka sendiri-sendiri. Kertas kerja konsolidasi berisi dari empat kolom yaitu:
a.       Nama pos, berisi nama pos-pos yang merupakan asset,kewajiban maupun ekuitas entitas.
b.      Data neraca, memuat 2 subkolom yaitu data perusahaan induk dan anak . Tiap subkolom
menjelaskan nilai dari pos-pos yang ada disebelah kiri
c.       Ayat jurnal eliminasi.  Pada kolom ini, total saldo akun perusahaan-perusahaan terpisah yang
akan dikonsolidasi disesuaikan untuk mencerminkan angka yang akan muncul jika entitas
konsolidasi berdiri sendiri sebagai entitas tunggal dan legal . agar tidak bercampur dengan ayat
jurnal umum, ayat jurnal eliminasi diberi tanda “E” pada sudut kiri jurnalnya. Ayat jurnal
eliminasi hanya muncul di kertas kerja konsolidasi dan tidak mempengaruhi pembukuan
perusahaan manapun
d.      Terakhir adalah kolom konsolidasi yang memuat hasil akhir dari peyesuaian dari entitas-entitas
yang akan dikonsolidasi. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut:
Data neraca percobaan Ayat jurnal eliminasi
Entitas induk Entitas anak Debit Kredit
Nama pos konsolidasi

2.      Penyusunan neraca konsolidasi sesaat setelah akuisisi kepemilikan penuh


Contoh kasus:
Alim corp. membeli seluruh saham deeny company pada  tanggal 1 januari dan sesaat setelahnya
langsung menyusun neraca konsolidasi . Berikut disajikan neraca terpisah kedua entitas tersebut
sebelum akuisisi:
Alim corp. Deeny company
Aktiva
Kas 700.000 100.000
Piutang usaha 150.000 100.000
Sediaan 200.000 120.000
Tanah 350.000 80.000
Bangunan dan peralatan 1.600.000 1.200.000
Akumulasi penyusuta (800.000) (600.000)
Total aktiva 2.200.000 1.000.000
Kewajiban dan ekuitas
Utang usaha 200.000 200.000
Utang obligasi 400.000 200.000
Saham biasa 1.000.000 400.000
Laba ditahan 600.000 200.000
Total ekuitas & ekuitas 2.200.000 1.000.000
Selanjutnya, semua ayat jurnal dan ayat jurnal eliminasi dalam materi ini  akan diberi nomor
berurut. Ayat jurnal eliminasi yang muncul di kertas kerja akan dibahas dalam teks.
3.      Kepemilikan penuh dibeli pada nilai buku
Dari contoh diatas, alim membeli saham deeny 100% saham biasa beredar seharga $600.000.
pada saat penggabungan usaha, nilai wajar yang masing-masing aktiva dan kewajiban deeny
sama dengan nilai buku yang disajikan dalam tabel diatas. Harga beli saham
sebesar  $600.000( 400.000+200.000).  alim mencatat akuisisi saham di pembukuannya pada
tanggal penggabungan usaha dengan ayat jurnal sebagai berikut:
1 januari 20X1
Investasi –saham deny                  600.000
                        Kas                                                                600.000
Berikut neraca kedua entitas sesaat setelah akuisisi:
           
Alim corp. Deeny company
Aktiva
Kas 100.000 100.000
Piutang usaha 150.000 100.000
Sediaan 200.000 120.000
Tanah 350.000 80.000
Bangunan dan
peralatan 1.600.000 1.200.000
Akumulasi penyusutan (800.000) (600.000)
Investasi-saham deeny 600.000
Total aktiva 2.200.000 1.000.000
Kewajiban dan ekuitas
Utang usaha 200.000 200.000
Utang obligasi 400.000 200.000
Saham biasa 1.000.000 400.000
Laba ditahan 600.000 200.000
Total ekuitas &
ekuitas 2.200.000 1.000.000

Kertas kerja konsolidasinya dapat dibuat sebagai berikut:


Konsolid
Data neraca ayat jurnal eliminasi
Pos asi
Alim Deeny Debet Kredit
Kas 100.000 100.000 200.000
Piutang
usaha 150.000 100.000 250.000
Sediaan 200.000 120.000 320.000
Tanah 350.000 80.000 430.000
Bangunan
dan 2.800.00
peralatan 1.600.000 1.200.000 0
Akumulasi 1.400.00
penyusutan (800.000) (600.000) 0
Investasi-
saham
deeny 600.000 600.000a
Total 2.200.000 1.000.000 600.000  3.200.00
aktiva 0
Kewajiban
dan ekuitas
Utang
usaha 200.000 200.000 400.000
Utang
obligasi 400.000 200.000 600.000
Saham 1.000.00
biasa 1.000.000 400.000 400.000a 0
Laba
ditahan 600.000 200.000 200.000a 600.000
Total
ekuitas & 3.200.00
ekuitas 2.200.000 1.000.000 600.000 0
Ayat jurnal eliminasi investasi:
1.      Saham biasa-deeny                                     400.000
Laba ditahan                                               200.000
                         Investasi-saham deeny                                           600.000
Setelah dieliminasi, neraca konsolidasi dapat disajikan sebagai berikut:
Alim corp. and subdiaries
Neraca konsolidasi
1 januari 20X1
Aktiva Kewajiban
Kas 200.000 Utang usaha 400.000
Piutang usaha 250.000 Utang obligasi 600.000
Sediaan 320.000 Ekuitas pemegang saham
Tanah 430.000
Bangunan dan Saham Biasa
peralatan 2.800.000 1.000.000
Akumulasi penyusutan 1.400.000 Laba ditahan 600.000
Total aktiva Total kewajiban dan
3.200.000 ekuitas 3.200.000

Kepemilikan penuh dibeli diatas nilai buku


Harga saham suatu persahaan biasanya dipengaruhi banyak factor, termasuk didalamnya
aktiva bersih, profitabilitas perusahaan, dan kondisi pasar secara umum. Pada saat membeli
saham perusahaan lain, tidak beralasan akan mengharapkan harga beli sama dengan nilai buku
saham yang diakuisisi. Berikut beberapa alasan mengapa harga beli saham suatu perusahaan
lebih tinggi dari nilai buku saham tersebut:
1.      Kesalahan dan penghilangan dari pembukuan anak perusahaan.
Jika pembukuan anak perusahaan diteliti, sangat mungkin kita akan menemukan  adanya
kesalahan dan penghapusan yang mengkibatkan timbilnya selisih antara nilai buku dengan nilai
wajar. Ketidaksesuaian itu biasanya disebabkan karena anak perusahaan tidak mengikuti prinsip
akuntansi berlaku umum untu aktivitas pencatatannya. Untuk menghapus ketidaksesuaian itu,
maka anak perusahaan dikoreksi dan setelah anakperusahaan  dinyatakan sesuai dengan PABU,
maka tidaka ada lagi bagian diferensial yang disebabkan kesalahan dan penghilangan tersebut.
2.      Selisih lebih nilai wajar diatas nilai buku dari aktiva bersih anak perusahaan yang dapat
diidentifikasi
Dalam banyak kasus, nilai wajar suatu aktiva yang diakuisisi  lebih tinggi dari nilai bukunya.
Akibatnya, harga beli lebih tinggi dari nilai buku saham yang diakuisisi. Prosedur konsolidasi
mewajibkan menyusu neraca konsolidasi harus berdasakan nilai wajar aktiva tersebut. Untuk
mencapai nilai wajar aktiva  dapat digunakan dua cara:(1) aktiva dan kewajiban direvaluasi
langsung dari pembukuan anak perusahaan.(2)dasar akuntansi anak perusahaan dipertahankan
dengan ketentuanrevaluasi dilakukan tiap periode.
Biasanya, perusahaan akan lebih condong untuk melakukan revaluasi aktiva dan
kewajiban karena asas praktisnya, dengan syarat didalam perusahaan tidak ada hak minoritas
yang berpengruh signifikan (karena dari sudut pandang minoritas anak perusahaan berkelanjutan
dan dasar akuntansi tidak boleh berubah). Namun, bila ada hak minoritas, maka diperlukan ayat
jurnal yang merevaluasi aktiva tersebut dan mengalokasikan dierensial dalam kertas kerja
konsolidasi tiap kali laporan keuangan konsolidasi disusun.
3.      Keberadaan goodwill
Pada suatu kondisi perusahaan membeli saham diatas harga total nilai wajar aktiva anak
perusahaan yang dapat diidentifikasi, tambahan pembayaran tersebut biasanya diperlakukan
sebagai pembayaran atas kemampuan laba yang tinggi perusahaan yang diakuisisi, karena itu
sisa diferensial debet akan dialokasikan ke sebagai goodwill.
Asumsikan bahwa alim membeli saham biasa dee seharga 680.000 tunai pada tanggal 1
januari 20X1. Dalam pembelian tersebut, dapat kita lihat bahwa alim membayar $80.000 lebih
tinggi dari nilai buku saham tersebut. Terkait hl ini, alim mencatat pembelian tersebut sebagai
berikut:
Investasi-saham dee                                                $680.000
                        Kas                                                                                 $680.000
Dalam suatu penggabungan usaha, harga beli harus dialokasikan ke aktiva dan kewajiban
yang diakuisisi. Karena itu, jumlah tertentu yang dibayar perusahaan tersebut harus dialokasikan
ke aktiva dan kewajiban tertentu dan juga dialokasikan ke goodwill bila ada kelebihan
(diferensial positif) pada nilai buku anak perusahaan.
Prosedur untuk kertas kerja konsolidasi seharusnya memiliki pola yang sama dengan
kertas kerja biasa, hanya saja ada perlakuan khusus pada selisih nilai buku dan harga beli
tersebut. Pada saat harga beli lebih tinggi, maka pembuatan ayat jurnal eliminasi harus mendebet
akun diferensial  yang menyamakan posisi jumlah debet dan kredit pembelian tersebut. Lebih
jelas, berikut ayat jurnal eliminasi  yang dibuat entitas konsolidasi:
1.      Saham biasadeeny                           400.000
Laba ditahan                                    200.000
Deferensiasi                                     80.000
                                          Investasi saham deeny                            680.000
Saldo yang dialokasikan ke akun deferensial dalam ayat jurnal eliminasi tersebut
selanjutnya akan dinolkan dengan melalui satu atau lebih ayat jurnal tambahan, tergantung nilai
lebih tersebut akan dialokasikan kemana, apakah ke aktiva( alasan kedua munculnya diferensial
positif) atau ke goodwill(syarat ketiga).
Bila dialokasikan ke aktiva seperti syarat kedua ,tanah misalnya, maka akan muncul ayat
jurnal penyesuaian dan neraca sebagai berikut:
2.      Tanah                                         80.000
                                      Diferensial                                                           80.000

Data neraca ayat jurnal eliminasi Konsolid


Pos
Alim Deeny Debet Kredit asi
Kas 20.000 100.000 120.000
Piutang 150.000 100.000 250.000
usaha
Sediaan 200.000 120.000 320.000
c
Tanah 350.000 80.000 80.000 430.000
Bangunan
dan
peralatan 1.600.000 1.200.000 2.800.000
Akumulasi
penyusutan (800.000) (600.000) 1.400.000
Investasi-
saham
deny 680.000 680.000a
a
diferensial 80.000 80.000c 
 Total aset 2.200.000 1.000.000 3.200.000
Kewajiban
dan ekuitas
Utang
usaha 200.000 200.000 400.000
Utang
obligasi 400.000 200.000 600.000
Saham
biasa 1.000.000 400.000 400.000a 1.000.000
Laba
ditahan 600.000 200.000 200.000a 600.000
Total
pasiva 2.200.000 1000.000 760.000 760.000 3.200.000

4.      Ilustrasi Perlakuan diferensial debet


Asumsikan bahwa alim membeli saham deeny seharga $800.000 pada tanggal  1 januari
20X1 dengan menerbitkan obligasi dengan tingkat bunga 9% dan nilai nominal $200.000 serta
membayar tunai sebesar $600.000. untuk mencatat pembelian tersebut, alim melakukannya
sebagai berikut:
1 jan 20X1
Investasi-saham deeny                                    800.000
                        Utang obligasi                                                        200.000
                        Kas                                                                         600.000
         
Berikut neraca deeny pada 1 jan 20X1
Nilai buku Nilai wajar Perbedaan nilai
wajar dan nilai
buku
Kas 100.000 100.000
Piutang usaha 100.000 100.000
Sediaan 120.000 150.000 30.000
Tanah 80.000 200.000 120.000
Bangunan dan
peralatan 1.200.000
Akumulasi
penyusutan (600.000) 580.000 (20.000)
1.000.000 1.130.000
Utang usaha 200.000 200.000
Utang obligasi 200.000 270.000 (70.000)
Saham biasa 400.000
Laba ditahan 200.000
Total ekuitas &
ekuitas 1.000.000 470.000 60.000

Total harga beli sebesar  $800.000 lebih tinggi 200.000 dibandingnilai buku aktiva
bersih  deeny (nilai total aktiva dikurangi kwajiban) sehingga terdapat difernsial sebesar itu.
Total nilai wajar dari aktiva bersih dan dapat didentifikasi adalah $ 660.000. jumlah selisih lebih
total harga beli dengan nilai wajar aktiva bersih adalah $140.000 . jumlah tersebut kemudian
dialokasikan ke goodwill dalam neraca konsolidasi.

Data neraca ayat jurnal eliminasi Konsolid


Pos
Alim Deeny Debet Kredit asi
Kas 100.000 100.000 200.000
Piutang
usaha 150.000 100.000 250.000
c
Sediaan 200.000 120.000 30.000 350.000
Tanah 350.000 80.000 120.000c 550.000
Bangunan 1.600.000 1.200.000 20.000c 2.780.00
dan
peralatan 0
Goodwill 140.000c 140.000
Investasi-
sahan deny 800.000 800.000d
Diferensial 200.000d 200.000c
Total debet 4.270.00
3.200.000 1.600.000 0
Akumulasi 1.400.00
penyusutan 800.000 600.000 0
Utang
usaha 200.000 200.000 400.000
Utang
obligasi 600.000 200.000 800.000
Premi utang
obligasi 70.000c 70.000
Saham 1.000.00
biasa 1.000.000 400.000 400.000d 0
Laba
ditahan 600.000 200.000 200.000d 600.000
Total 4.270.00
kredit 3.200.000 1.600.000 1.090.000 1.090.000 0

Kepemilikan penuh dibeli dibawah nilai buku


Ada beberapa factor yang bias menyebabkan saham dibeli dibawah nilai buku antara lain:
         Kesalahan pembukuan dari anak perusahaan,yang untuk perlakuan akuntansinya ama
dengan pembelian diatas nilai buku  yaitu dibuatkan koreksi.
         Selisih lebih nilai buku dengan nilai wajar aktiva yang dapat didentifikasi. Jika terjadi
seperti ini,standar akuntansi mewajibkan adanya pengakuan penurunan nilai.
         Berkurangnya nilai goodwill, jika ini terjadi, maka goodwill harus dihapusbuku
         Pembelian murah karena goodwill negative. Jika terdapat goodwill negative, maka goodwill
negatif tersebut harus dialokasikan kesemua aktiva yang diakuisisi kecuali kas dan setara kas.

Nilai buku Nilai wajar Perbedaan nilai


wajar dan nilai
buku
Kas 100.000 100.000
Piutang usaha 100.000 100.000
Sediaan 120.000 120.000
Tanah 80.000 90.000 10.000
Bangunan dan
peralatan 1.200.000
Akumulasi
penyusutan (600.000) 560.000 (40.000)
1.000.000 970.000
Utang usaha 200.000 200.000
Utang obligasi 200.000 200.000
Saham biasa 400.000
Laba ditahan 200.000
Total ekuitas &
ekuitas 1.000.000 970.000 (30.000)

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa konsolidasi adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua
perseroan terbatas atau lebih, untuk meleburkan diri dengan cara mendirikan satu perseroan
tebatas yang baru yang karena hukum memperoleh akitva dan pasiva dari perseroan terbatas
yang meleburkan diri dan status badan hukum perseroan tebatas yang meleburkan diri berakhir
karena hukum.

3.2 Saran
Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca. Apabila ada
saran dan kritik yang ingin di sampaikan, silahkan sampaikan kepada kami. Apabila ada terdapat
kesalahan mohon dapat mema'afkan dan memakluminya, karena kami adalah hamba Allah yang
tak luput dari salah khilaf, Alfa dan lupa.

DAFTAR PUSTAKA
anamsyaifulnews.blogspot.com21 September 2013 20.32
Putra, L. D. (2008, Mei 14). LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI. Retrieved Oktober 26, 2012,
from ACCOUNTING, FINANCE &       TAXATION: http://putra-finance-accounting-
taxation.blogspot.com
Putra, W. M. (2011). Modul Akuntansi Keuangan Lanjutan 2. Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai