TM Komunikasi Bisnis
TM Komunikasi Bisnis
KOMUNIKASI BISNIS
PRESENTASI BISNIS
NPM : 180810209
Puji dan syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, yang telah banyak memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah sederhana ini dengan baik.
Adapun tujuan dari membuat makalah ini yaitu untuk mengulas lebih lanjut tentang Presentasi
Bisnis, dan sebagai syarat untuk mendapatkan nilai mata kuliah Komunikasi Bisnis.
Saya mengakui bahwa saya adalah manusia yang mempunyai keterbatasan dalam
berbagai hal. Oleh karena itu tidak ada hal yang dapat diselesaikan dengan sangat sempurna.
Begitu pula dengan makalah ini yang telah saya selesaikan. Tidak semua hal dapat saya
deskripsikan dengan sempurna dalam makalah ini. Saya melakukannya semaksimal mungkin
dengan kemampuan yang saya miliki. Dimana saya juga memiliki keterbatasan kemampuan.
Maka dari itu saya bersedia menerima semua kritik dan saran. Saya akan menerima semua kritik
dan saran tersebut sebagai batu loncatan yang dapat memperbaiki makalah saya di masa dating.
Sehingga semoga makalah berikutnya dan makalah lain dapat diselesaikan dengan hasil yang
lebih baik.
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I Pendahuluan…………………………………………………………………………… 4
Daftar Pustaka
3
BAB I
PENDAHULUAN
Presentasi adalah suatu kegiatan berbicara di hadapan banyak hadirin atau salah satu
bentuk komunikasi. presentasi merupakan kegiatan pengajuan suatu topik, pendapat atau
informasi kepada orang lain. Berbeda dengan pidato yang lebih sering dibawakan dalam
acara resmi dan acara politik, presentasi lebih sering dibawakan dalam acara bisnis.
Presentasi juga adalah penyampaian suatu materi atau masalah kepada pendengar dan
khalayak yang mengikuti presentasi. Presentasi dapat pula diartikan sebagai kegiatan
seseorang yang berbicara di hadapan public, baik dalam kegiatan seminar, kuliah, mengajar
di kelas, ataupun kegiatan sejenis. Orang yang menyampaikan presentasi disebut presentator
atau presenter, sedangkan orang yang menghadiri presentasi disebut audience. Selain
makalah, juga menyiapkan media/alat bantu yang diperlukan dalam presentasi. Kemudian
latihan sebelum melakukan presentasi agar benar-benar siap dan menyesuaikan penyampaian
materi dengan waktu yang disediakan.
4
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana cara berbicara dan presentasi dalam lingkungan bisnis?
1.2.2 Bagaimana persiapan berbicara dan presentasi?
1.2.3 Bagaimana cara untuk mengembangkan presentasi?
1.2.4 Apa saja seni penyampaian presentasi?
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui cara berbicara dan presentasi dalam lingkungan bisnis
1.3.2 Untuk mengetahui persiapan berbicara dan presentasi
1.3.3 Untuk mengetahui cara untuk mengembangkan presentasi
1.3.4 Untuk mengetahui seni penyampaian presentasi
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
Selain memberikan informasi dan menghibur, presentasi bisnis juga memberikan tujuan
untuk dapat menyentuh emosi audiens. Seorang pembicara yang berpengalaman tentunya tahu
bagaimana menyampaikan pesan-pesan bisnis yang mampu menyentuh emosi audiens.
Kebanyakan orang menyelesaikan presentasi begitu saja. Dalam hal ini, kualitas
presentasi perlu diperhatikan karena presentasi menujukan “siapa saya”. Kualitas presentasi bias
dilhat dari pertanyaan yang muncul setelah kita mempresentasikan sesuatu.
7
2. Teknik pembuatan presentasi yang buruk
3. Teknik penyampaian materi yang membosankan
Ada juga seorang presentator yang hanya membaa kan satu persatu kalmia yang ada
didepan. Jadi audiens audiens seperti disuruh melihat punggungnya saja. Ini sunggu
membosankan dalam presentasi. Untuk itu diperlukan rancangan khusus untuk membuat
presentasi yang efektif dan efisien.
Untuk mendapatkan gambaran mengenai calon pendengar, sebelum tampil kita harus
mengetahui berbagai informasi tentang pendengar kita. Informasi berhubung dengan pendengar
ini penting diketahui karena dengan informasi ini kita dapat menyesuaikan isi pidato dengan
kebutuhan mereka. Ada beberapa informasi yang perlu diketahui sehubung dengan pendengar
yaitu:
Jika mengalami kesulitan atau keterbatasan waktu tidak dapat memperoleh informasi
tentang pendengar maka dapat mencoba untuk mencari informasi dari panitia atau pihak yang
mengundang dalam acara tersebut.
8
a. Papan tulis hitam dan putih
Papan tulis hitam merupakan salah satu alat bantu presentasi yang sudah cukup kuno,
sehingga kini alat bantu tersebutrelatif jarang digunakan. Selain papan tulis hitam, kini muncul
papan tulis putih yang banyak digunakan diberbagai perkantoran bisnis maupun nonbisnis.
Sarana ini mempunyai keunggulan dan kelemahan sebagai berikut.
Keunggulan:
Kelemahan:
b. Flip charts
Flips charts adalah sebuah papan yang dilengkapi dengan lembaran lembaran kertas
berukuran besar. Apabila lembar pertama sudah penuh, pembicara dapat membuka lembar
berikutnya. Sarana ini juga memiliki keunggulan dan kelahannya.
Keunggulan:
9
Kelemahan:
Keunggulan:
Kelemahan:
d. Slide
10
Sekitar tahun 1980-an slide cukup popular sebagai alat bantu presentasi. Slide dapat berupa
foto, grafis, atau gabungan keduanya. Kualitas gambar dan tampilan yang disajikan dengan slide
ini cukup baik, di samping juga mudah dan ringan dapat membawanya.
Keunggulan:
Keunggulan:
Kelemahan:
Tulisan tangan
Audiens sering kali terhalang oleh pembicara saat menulis
Pembicara tidak dapat menulis dan berbicara pada saa yang bersamaan sehingga arus dan
ritme dapat terganggu
11
Hasil cetakam sering kali berkualitas rendah dan sukar dibaca jika tulisan tanganya memang
jelek
Sering kali pembicara menghadapi kesulitan dalam operasionalnya
Keunggulan:
Kelemahannya:
Panel LCD versi lama cenderung menghasilakan kualitas gambar yang jelek
Keterbatasan kualitas gambar dari proyektor overhead karena rendahnya kekuatan watt
Ada 3 peralatan yang diperluakan seperti computer, proyektor overhead, dan panel LCD.
Di dalam presentasi bisnis, pada umumnya audiens sudah siap mendengar apa yang akan
dipresentasikan. Seperti halnya laporan tertulis, sebagian presentasi bisnis dimaksud untuk
memenuhi kebutuhan informasi dari audiensnya. Secara umum, format presentasi terdiri dari 3
bagian, yaitu bagian pembuka, bagian isi, dan bagian penutup
1. Bagian pembuka
Bagian pembuka berisi/bertujuan mendapatkan perhatian audiens, membangun kepercayaan
diri, dan mempersiapkan audiens. Oleh karena itu, bagian pembukaan ini harus dibuat menari,
sehingga audiens tertarik dan siap menerima presentasi.
a. Menarik perhatian audiens
12
Sebelum pembicara menyampaikan materi presentasi, ia harus dapat menarik perhatian
audiens terlebih dahulu. Mendapatkan perhatian audiens merupakan faktor penting dalam
kesuksesan presentasi. Dalam hal ini faktor penarik perhatian audiens dapat berupa: intensitas,
gerakan, keakraban, kebaruan, humor, dan ketegangan. Berikut akan dibahas faktor-faktor secara
singkat.
Intensitas
Sesuatu yang lain dari hal-hal yang ada disekitarnya akan menarik perhatian,
contohnya: cahaya, suara, bau, dan obyek. Cara menarik perhatian dengan cara
intensitas dapat dilakukan dengan menampilkan obyek dapat melalui OHP maupun
viewer, atau menunjukkan obyek yang tidak dibawa atau tidak dimilki oleh audiens.
Gerakan
Obyek yang bergerak biasanya menarik dari pada obyek yang diam. Seorang
pembicara yang tadinya duduk kemudian membuat gerakan berdiri akan lebih
menarik perhatian audiens.
Keakraban
Salah satu cara menarik perhatian adalah dengan mengacu pada keakraban. Apabila
pembicara dapat mengenal audiens baik dengna hal nama, jabatan, atau presentasi
maka pembicara tersebut lebih menarik perhatian audiens dari pada tidak mengenal
sama sekali.
Kebaruan
Sesuatu yang baru akan menarik perhatian audiens dari pada sesuatu yang sudah
dikenalnya. Contohnya, seorang sales computer yang mempresentasikan alat
multimedia yang baru keperusahaan akan lebih menarik pihak perusahaan daripada
presentasi multimedia yang sudah dimiliki oleh perusahaan tersebut.
Humor
13
Humor akan menarik perhatian audiens, karena humor akan menurunkan ketegangan
baikdari audiens Maupin dari pembicaranya. Namun demikian, dalam presentasi
bisnis humor ini harus relevan dan dengan cita rasa yang baik.
Ketegangan
Situasi yang diciptakan dengan kesan tegang juga dapat menarik perhatian audiens.
Namun demikian, situasi tegang ini baiknya di akhiri sehingga audiens segera
menangkap materi dan memberikan umpan balik baik dengan pertanyaan maupun
dengan komentar komentar.
b. Membangun kredibilitas
Mengapa pembicara perlu membangun kredibilitas dimata audiensnya?
Karena pembicra yang mempunyai kredibilitas dimata audiens dari pada krdibilitasnya rendah.
Permasalahannya sekarang adalah bagaimana membangun kredibilitas. Pertama, dari segi
penampilan. Penampilan yang rapid an serasinakan meningkatkan kredibitas pembicara. Kedua,
dengan memperkenalkan siapa diri pembicara tersebut.mpada umumnya orang paling
mempunyai kompetensi dengan materi yang dipresentasikan akan mendapatkan kredibilitas yang
lebih tinggi.
c. Peninjauan Audiens
Pada bagian awal presentasi perlu dilakukan peninjauan audiens, yaitu membiarkan
audiens memahami apa yang akan dipresentasikan dengan membacakan judul presentasi atau
dengan membacakan tujuan presentasi. Dengan audien memahami judul atau tujuan presentasi
akan membantu audiens memahami isi presentasi secara keseluruhan.
14
a. Penekanan struktur/format
Didalam komunikasi tertulis, struktur bagian isi lebih mudah didentifikasidengan melihat
judul paragraph, jarak antar paragraph, dan daftar yang ada. Di dalam presentasi,
format/struktur ini sulit didentifikasi. Untuk melihat struktur/format presentasi audiens dapat
menggunakan transisi. Transisi yaitu kata-kata atau kalimat-kalimat yang menghubungkan
kalmia-kalimat atau bagian-bagian dalam presentasi.
Dalam presentasi, setiap pergantian kalimat, paragraph, atau pokok pikiran lebih
ditekankan hubungan antra satu dengan yang lain. Karen tidak semua audien mempunyai daya
ingat yang luar biasa, sehingga tidak semua audiens dapat mengulas apa yang telah
dipresentasikan pembicara. Mereka juga tidak dapat membaca kembali halaman-halaman atau
bagian-bagian yang baru saja dipresentasikan, dan tidak dapat memahami tanda baca untuk
membantu membedakan ide pokok yang lan.
3. Bagian penutup
Bila telah sampai pada bagian penutup /akhir, berarti semua ide poko yang direncanakan
telah disampaikan semua. Bagian penutup ini harus terstuktur, sehingga audience memahami ide
pokok yang disampaikan. Lebih dari itu, bagian ini pembicara harus memperhatikan 3 hal
berikut:
15
a. Meringkas dan mengulang pokok pikiran
Sebelum presentasi ditutup, pembicara harus mengulang pokok pikiran yang telah
dijelaskan pada bagian isi. Maksud pembuatan meringkas pokok pikiran ini dan kemudian
membacanya adalah untuk mengingatkan kembali tentang isi presentasi, sehingga audience
memahami secara jelas isi dan maksud presentasi.
b. Menggaris bawahi tahap selanjutnya
Secara umum tujuan presentasi bisnis adalah menginginkan audience untuk melakukan
perubahan tertentu, seperti dalam hal sikap, perilaku, tondakan, nilai, dan kepercayaan. Oleh
karena itu, pembicara harus menekankan tindakan yang harus dilakukan audience setelah
presentasi berakhir. Tindakan yang diinginkan harus cukup jelas, sehingga audience
memahami tugas yang harus dilakukan dengan tepat. Apabila tugas yang dilakukan cukup
banyak, sehingga salah satu orang dapat berbeda dengan orang lain, lebih dirinci lagi siapa
yang harus bertanggung jawab terhadap tindakan tertentu.
c. Menutup dengan kesan yang baik
Penutupan presentasi harus dilakukan dengan baik, sehungga menimbulkan rasa antusias
dan meninggalkan kesam yang baik pada audience. Untuk pesan-pesan yang sifatnya
informative, penutup dengan nada positif lebih mudah dilakukan, karena disini pembicara
sifatnya hanya memberikan informasi. Apabila pembicara menginginkan perubahan atau
menginginkan audiens melakukan tindakan tertentu, disini sifatnya sangat lemah. Berbeda
dengan yang sifatnya persuatif, dengan jelas mengharuskan audience untuk melakukan tindakan
tertentu. Penutup dengan kesan positifpaling sulit dilakukan untuk pesan dengan sifat intruktif
ini, karena mengharuskan audiens melakukan tindakan tertentu.
Disamping persiapan dalam hal materi dan media, pembicara harus memperhatikan
beberapa faktoryang dapat mem[engaruhi keberhasilanpresentasi. Faktor-faktor tersebut
selanjutnya disebut dengan ketrampilan praktis dalam presentasi, yang terdiri faktor-faktor
seperti: cara berpakaian, pandangan mata, ekspresi wajah, sikap tubuh, suara, dan bahasa.
1. Cara berpakaian
16
Dalam presentasi formal, cara berpakaian menentukan kredibilitas. Pembicara yang
berpakaian baik, rapi, dan bersih akan lebih diterima disbanding pembicara yang dasinya
menceng, kurang rapi, kotor, dll.
Karena pentingnya cara berpakaian dalam presentasi, maka faktor ini akan mendapat
perhatian yang sungguh-sungguh. Berikut beberapa tip atau petunjuk yang dapat digunakan
dalam hal cara berpakaian.
a. Pakaian yang serasi baik warna maupun bentuk/modelnya. Warna pakaian untuk
presentasi formaldipilih warna formal seperti hitam, biru, abu-abu, putih dan coklat.
b. Memperhatikan kelengkapan pakaian seperti kancing baju, resriting, ikat pinggang,
sepatu, kaos kaki, dan dasi.
c. Memeriksa kerapian atau kesempurnaan berpakaian seperti kerah baju, warna sepatu, dan
penggunaan dasi.
d. Perhatikan penggunaan make up, tidak perlu tebal namun tidak boleh tanpa make up.
2. Pandangan mata
Untuk menunjukkan etika kewibawaan, pada saat pembicara harus memandang kearah
audiens pandangan mata menyapu seluruh ruangan. Apabila jumlah audience tidak terlalu
banyakdapat memandang audience satu persatu. Tidak dibenarkan pada saat pembicara dengan
pandangan mata melihat kelantai.
3. Ekpresi wajah
Presentasi memang mengandalakn kata-kata yang disampaikan informasi kepada audience.
Namun menyampaikan informasi ini akan lebih efektif ketika apabiladisertai dengan ekspresi
wajahyang sesuai.
17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Presentasi Bisnis kerap kali dilakukan dalam dunia bisnis, baik dalam kaitannya dengan
masalah pemasaran, keuangan, personalia, produksi, dan teknologi informasi. Oleh karena itu,
mereka perlu memerhatikan berbagai faktor yang dapat menunjang keberhasilan presentasi
secara efektif. Presentasi bisnis memiliki empat tujuan utama yaitu menginformasikan pesan-
pesan bisnis, menghibur audiens, menyentuh emosi audiens, dan memotifasi audiens untuk
melakukan sesuatu. Meskipun dalam prakteknya, suatu perusahaan dapat saja bertujuan untuk
sekedar menyampaikan pesan-pesan bisnis tertentu bagi audiens. Sebelum melakukan presentasi
bisnis perlu dipersiapkan beberapa hal seperti penhuasaan materi yang ingin disampaikan,
penguasaan alat bantu presentasi bisnis, menganalisa audiens dan menganalisis lingkungan
tempat berlangsungnya presentasi bisnis, alat bantu presentasi bisnis yang ada di pasar saat ini
cukup banyak variasinya mulai dari yang paling sederhana sampai pada alat bantu visual
elektronik dengan teknologi canggih. Sebagai sarana pendukung dalam presentasi bisnis, alat
bantu itu diharapkan mampu memperjelas pemahaman para audiens dalam menangkap suatu
materi dan menarik bagi audiens. Selain itu. perlu pula seorang presenter menganalisis bahasa
tubuh yang sebaiknya digunakan, serta peninjauan lokasi secara sekilas. Satu hal yang tak boleh
dilupakan adalah bagaimana berupaya untuk selalu menumbuhkan rasa percaya diri dan berlatih
melakukan presentasi bisnis.
3.2 Saran
Setelah mengetahui tentang berbagai tujuan, tahapan serta bagaimana cara melakukan
presentasi bisnis, kita diharapkan dapat melakukan presentasi bisnis dengan baik dan benar.
Dalam pengimplementasiannya baik di kelas maupun pada bisnis.
18
DAFTAR PUSTAKA
Pratminingsi, Sri Astuti. 2006. Komunikasi Bisnis. Yogyakarta : Graha Cipta
19