Askep Presus
Askep Presus
Nama : Ny. N
Umur : 76 tahun
Tempat/ tgl lahir : Temanggung, 7 Desember1944
Alamat : Soropadan Pringsurat Temanggung
Jenis kelamin : Perempuan
Suku : Jawa
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Status Perkawinan : Janda
Tanggal masuk PSTW :-
1. KELUARGA/ PENANGGUNG JAWAB
Nama : Ny. I
Alamat : Soropadan Pringsurat Temanggung
Hubungan dgn klien : Anak
Genogram
Keterangan :
1. : Laki-laki
2. : Perempuan
3. x : Meninggal
4. : Garis Keturunan
5. : Klien
b. Eliminasi
1) BAK
Frekuensi dan waktu : 5 kali BAK dengan waktu pagi-siang , malam
Konsistensi : cair, berwarna kuning jernih
Kebiasaan BAK malam hari:
Klien mengatakan sering BAK pada malam sering ± 5 x /24 jam.
Keluhan yang b/d BAK :
Klien mengatakan merasa capek buang BAK pada malam hari dikarenakan
sangat menganggu tidur klien.
2) BAB
Frekuensi dan waktu : Pagi 1x/hari
Konsistensi : Lembek, berwarna kuning kecoklatan, dan berbau
khas
Keluhan yg b/d BAB : Tidak ada keluhan
G. Pemeriksaan Fisik
a. Umum
Keadaan umum :
Klien composs mentis dan kooperatif. Klien dapat melakukan ADL secara mandiri
dan melakukan segala aktifitas sendiri tanpa bantuan orang lain.
TD : 165/105 mmHg RR : 22x/mnt HR : 71x/mnt T: 360 C
DO :
2.
- klien tampak lebih sering menyendiri duduk
dan melamun.
PRIORITAS DIAGNOSA
1. Risiko ketidakefektifan perfusi jaringan perifer dibuktikan dengan hipertensi
2. Resiko kesepian
3. Gangguan pola tidur berhubungan dengan Pola tidur tidak meyehatkan
(proses penuaan)
4. Risiko Jatuh
RENCANA KEPERAWATAN
Risiko ketidakefektifan perfusi Setelah dilakukan tindakan keperawatan Monitor Tanda-Tanda Vital
jaringan perifer dibuktikan dengan selama 3x8jam diharapkan risiko jatuh tidak 1. Monitor tekanan darah, nadi, suhu, dan
1.
hipertensi terjadi dengan: status pernafasan dengan tepat.
Perfusi jaringan: Perifer
- Tekanan darah sistolik klien stabil (120-
140)
- Tekanan darah diastolik klien stabil (80-
90)
2. Resiko kesepian Setelah dilakukan tindakab selama 1x2 jam Dukungan emosional
klien diharapkan masalah dengan risiko 1. Diskusikan dengan pasien mengenai
kesepian dapat teratasi dengan kriteria hasil : pengalaman emosinya
Keterlibatan social 2. Eksplorasi apa yang memicu emosi klien
- berinteraksi dengan teman dekat (5 menit) 3. Rujuk dengan konseling sesuai kebutuhan
dari kadang-kadang menunjukkan (3) menjadi Peningkatan sosialisasi
secara konsisten (5) 1. Anjurkan kegiatan sosial
- berinteraksi dengan tetangga (5 menit) dari 2. Anjurkan komunikasi verbal
jarang menunjukkan (2) menjadi sering
menunjukkan (4)
3. Gangguan pola tidur berhubungan Setelah dilakukan tindakan keperawatan Peningkatan Tidur
dengan Pola tidur tidak meyehatkan selama 3 x 8 jam masalah keperawatan 1. Monitor pola tidur klien dan jumlah jam
(proses penuaan) dengan Gangguan pola tidur behubungan tidur.
dengan Pola tidur tidak meyehatkan (proses 2. Sesuaikan lingkungan (seperti cahaya, suhu,
penuaan) dapat teratasi dengan kriteria hasil : kasur, dan tempat tidur).
Sleep 3. Anjurkan pasien untuk menghindari
1. Klien bisa tidur lebih awal dari jam makanan dan minuman yang dapat
kebiasaan dirinya tidur dari cukup menggangggu tidur.
terganggu (3) menjadi tidak terganggu 4. Bantu meningkatkan jumlah jam tidur, jika
(5) diperlukan.
2. Klien mampu tidur dengan kualitas 5. Berikan informasi mengenai teknik yang
tidur yang baik dari sedikit terganggu dapat membantu meningkatkan tidur.
(4) menjadi tidak terganggu (5) 6. Kolaborasi pemberian obat tidur dengan
3. Klien dapat mengatur pola tidur setiap dokter, jika diperlukan.
harinya dari cukup terganggu (3)
menjadi tidak terganggu (5)
4. Klien merasakan nyaman dengan
lingkungan tempat tidurnya dari
sedikit terganggu (4) menjadi tidak
terganggu (5)
Risiko jatuh dibuktikan dengan usia Setelah dilakukan tindakan keperawatan Manajemen Lingkungan
>65th selama 3x8jam diharapkan risiko jatuh tidak 1. Safety: awasi dan gunakan lingkungan
4.
terjadi dengan: fisik untuk meningkatkan keamanan
Perilaku pencegahan jatuh Pencegahan Jatuh
- Klien mampu meminta bantuan 1. Kaji gaya berjalan, keseimbangan dan
- Klien mampu menggunakan pegangan kelelahan dengan ambulasi
tangan seperti yang diperlukan 2. Monitor kemampuan berpindah dari
tempat tidur ke kursi
3. Instruksikan pasien agar memanggil
asisten ketika melakukan pergerakan
4. Ajarkan tandem exercise