FISIKA MODERN
“EFEKFOTOLISTRIK”
OLEH :
NAMA : YULI
NIM :18033022
JURUSAN FISIKA
2020
EFEKFOTOLISTRIK
A. TUJUAN
1. Seperangkat komputer/laptob
2. Java Runtime Environment
3. Softwafe simulasi efek fotolistrik
C. DASAR TEORI
c
E = nhf = nh
λ
Dengan E adalah energi radiasi (joule), h adalah konstanta Planck, f adalah
frekuensi radiasi (Hz), λ adalah panjang gelombang radiasi (m), n adalah jumlah
foton.
EKm = hf −Wo
½ mv2 = hf − hf o
c h c
½ mv2 = h -
λ λ0
Keunikan efek fotolistrik adalah ia hanya muncul ketika cahaya yang menerpa
memiliki frekuensi di atas nilai ambang tertentu. Di bawah nilai ambang tersebut,
tidak ada elektron yang terpancar keluar, tidak peduli seberapa banyak cahaya yang
menerpa benda. Frekuensi minimum yang kemunculan efek fotolistrik tergantung
pada jenis bahan yang disinari. Efek fotolistrik ini ditemukan oleh Albert Einstein,
yang menganggap bahwa cahaya (foton) yang mengenai logam bersifat sebagai
partikel. Untuk melepaskan elektron dari suatu logam diperlukan sejumlah tenaga
minimal yang besarnya tergantung pada jenis / sifat logam tersebut.
Tenaga minimal ini disebut work function atau fungsi kerja dari logam, dan
dilambangkan oleh Φ. Keperluan tenaga tersebut disebabkan elektron terikat oleh
logamnya. Tenaga gelombang elektromagnetik/ foton yang terkuantisasi, besarnya
adalah
Ef = h υ . . . . . . . . . . . . . . . (1)
. . . . . . . . . . . . . . . (2)
Sehingga dapat dikatakan bila frekuensi foton lebih kecil daripada frekuensi ambang
logam, maka tidak akan terjadi pelepasan elektron dan jika lebih besar frekuensi
foton terhadap frekuensi ambang logamnya maka akan terjadi pelepasan elektron,
yang biasa disebut efek foto listrik atau gejala foto listrik. Elektron yang lepas dari
logam karena dikenai foton, akibat efek foto listrik ini, disebut foto elektron, yang
mempunyai tenaga kinetik sebesar
Ek = h υ - θ . . . . . . . . . . . . . . . (3)
Sistem peralatan untuk mempelajari efek foto listrik ditujukan pada gambar simulai
phet.
Dua elektroda dalam tabung hampa, dimana salah satunya adalah logam yang
disinari (sebuat sel foto). Antara kedua elektroda diberi beda potensial sebesar V α
dengan baterai E1 dan E2, yang nilainya dapat divariasi dari V α = - E1 sampai dengan
Vα = + E2 dengan suatu potensiometer. Arus foto elektron (I e) dapat diukur dengan
mikro meter atau Gavanometer.
Untuk suatu nilai υ >υo dengan intensitas tertentu, dapat diamati Ie sebagai Vα. Ie
akan mencapai nilai nol bila Vα diturunkan mencapai nilai tertentu, Vα = Vg
(tegangan penghenti/ stopping voltage), yang memenuhi persamaan
Dengan
Susunan alat percobaan Efek Fotolistrik
https://www.slideshare.net/prisiliamondigir1/laporan-praktikum-repaired
Principle of Physics.
1995
Misalnya, fungsi kerja logam sodium adalah 2,5 eV. Elektron-elektron tidak
dapat dikeluarkan dari logam ini oleh cahaya merah. tetapi cahaya biru dapat
menyebabkan elektron-elektron untuk dikeluarkan dari sodium. Oleh karena foton-
foton cahaya merah mempunyai 2 eV. tetapi foton- foton cahaya biru mempunyai
energi 3 eV. Gambaran energi cahaya ini sebagai sesuatu yang dibawa oleh foton
foton menjawab empat pertanyaan yang dituliskan pada halaman sebelumnya yang
menyulitkan para ilmuwan sepanjang waktu. Ketika cahaya biru dengan 3 eV datang
ke logam sodium, energi elektronelektron yang terpancarkan menjadi 3 -2.5= 0.5 eV.
Energi ini adalah energi kineuk elektron. Oleh karena itu. energi cahaya 2.5 eV
digunakan untuk mengeluarkan elektron dari permukaan logam dan sisanya 0,5 eV
ditransfer ke berbagai fotoelektron sebagai energi kinetik Fenomena ini dinyatakan
sebagai berikut.
D. PROSEDUR KERJA
d) Mencatat nilai panjang gelombang saat elektron mulai terlepas dari logam
c) Memberikan beda potensial misalnya sebesar 1 volt dan mencatat nilai arus
yang terbaca pada Phet
E. TABEL DATA
N Intensitas Arus
O
1 20% 0
2 40% 0,018
3 60% 0,027
4 80% 0,036
5 100% 0,045
2. Menentukan pengaruh panjang gelombang terhadap kuat arus
4. Melihat peristiwa efek fotolistrik berdasarkan panjang gelombang dengan jenis logam
yang berbeda
Tabel 3
Data 1
c
f
3x10 8
1x10 7
3 1014 Hz
Data 2
c
f
3 x10 8
2 x10 7
1.5 1014 Hz
Data 3
c
f
3x108
3x10 7
1 1014 Hz
Data 4
c
f
3x108
4 x10 7
0,75 1014 Hz
Data 5
c
f
3x108
5 x10 7
0.6 1014 Hz
Tabel 5
19
Energi kinetik ( e 1.602 10 C)
Data 1
Ek eV
1.6 10 19 J
Data 2
Ek eV
3.2 10 19 J
Data 3
Ek eV
4.8 10 19 J
Data 4
Ek eV
6.4 10 19 J
Data 5
Ek eV
G. PEMBAHASAN
Berdasarkan percobaan Phet Simulation dapat diamati bahwa efek fotolistrik adalah
munculnya arus listrik atau lepasnya elektron yang bermuatan negatif dari
permukaan sebuah logam akibat permukaan logam tersebut disinari dengan berkas
cahaya yang mempunyai panjang gelombang. Keunikan efek fotolistrik adalah
hanya muncul ketika cahaya yang menerpa memiliki frekuensi di atas nilai ambang
tertentu. Di bawah nilai ambang tersebut, tidak ada elektron yang terpancar keluar,
tidak peduli seberapa banyak cahaya yang menerpa benda.
Frekuensi
c 8
f= Dengan c = 3 x 10 m
λ
Energi Kinetik
Ek = eV, Dengan e = 1.602 x 10−19 C
Setelah dilakukan perhitungan yang ada di lampiran dan hasilnya yang tertera
pada tabel hasil pengamatan. Dari hasil frekuensi dan energy kinetik dibuat grafik lalu
di cari gradienya. Grafiknya seperti gambar di bawah ini:
Hubungan intensitas cahaya dengan arus
0.05
0.05
0.04
0.04
0.03
0.03 Series 1
0.02
0.02
0.01
0.01
0
20 40 60 80 100
Tabel 1
0.08
0.07
0.06
0.05
0.04 Series 1
0.03
0.02
0.01
0
475 455 433 422 400
Tabel 2
Hubungan panjang gelombang dengan frekuensi
9
8
7
6
5 Series 1
4
3
2
1
0
100 200 300 400 500
Tabel 3
2.5
1.5 Series 1
0.5
0
1 2 3 4 5
Tabel 5
H. KESIMPULAN
1. Besarnya arus listrik yang dihasilkan bergantung pada intensitas cahaya yang
dipancarkan, jika intensitas cahaya besar arusnya akan besar pula dan sebaliknya.
2. Pada intensitas yang sama, semakin besar panjang gelombang arus yang
dihasilkan akan semakin kecil dan sebaliknya.
3. Banyaknya elektron oton yang dihasilkan tidak bergantung pada panjang
gelombang melainkan bergantung pada intensitas cahaya yang diberikan.
4. Setiap jenis logam memiliki range yang berbeda-beda untuk dapat menghasilkan
efek fotolistrik.
5. Energi kinetik tidak bergantung pada besarnya intensitas, tetapi bergantung
kepada frekuensi foton datang