Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Dosen pengampu :
Kelompok 10 :
2020
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang, kami panjatkan
puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-
Nya kepada kami.
Dan dengan memanjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT kita dapat menyelesaikan
makalah ini dengan maksimal dan mendapat bantuan dari berbagai pihak sehingga memperlancar
pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam pembuatan makalah “Telaah Kurikulum SD/MI” tentang “Observasi dan
menelaah kurikulum SD/MI pada sekolah yang menggunakan kurikulum 2013” ini.
Terlepas dari segala hal tersebut, kami sadar sepenuhnya bahwa makalah ini masih ada
banyak kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karenanya kami
dengan lapang dada menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ilmiah ini menjadi lebih baik lagi
Akhir kata kami berharap semoga makalah “Telaah Kurikulum SD/MI” ini bisa memberi
manfaat maupun inspirasi untuk pembaca.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................. i
PENDAHULUAN ...................................................................................................................2
Tujuan .....................................................................................................................................3
PEMBAHASAN .........................................................................................................................4
Observasi.................................................................................................................................4
PENUTUP............................................................................................................................. 16
Kesimpulan ........................................................................................................................... 16
Saran ..................................................................................................................................... 17
ii
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan nasional, sebagai salah satu sektor pembangunan nasional dalam upaya
mencerdaskan kehidupan bangsa, mempunyai visi terwujudnya sistem pendidikan sebagai
pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara
Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif
menjawab tantangan zaman yang selalu berubah. Makna manusia yang berkualitas, menurut
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu manusia
terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan
bertanggung jawab. Oleh karena itu, pendidikan nasional harus berfungsi secara optimal
sebagai wahana utama dalam pembangunan bangsa dan karakter. Penyelenggaraan
pendidikan sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional diharapkan dapat mewujudkan proses berkembangnya
kualitas pribadi peserta didik sebagai generasi penerus bangsa di masa depan, yang diyakini
akan menjadi faktor determinan bagi tumbuh kembangnya bangsa dan negara Indonesia
sepanjang jaman.
Kurikulum merupakan ciri utama pendidikan di sekolah, dengan kata lain kurikulum
merupakan syarat mutlak bagi pendidikan sekolah” 5 . Menurut Undang-Undang No. 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 19, pengertian kurikulum
adalah “seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta
cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan”.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan observasi?
2. Apakah pengertian kurikulum 2013 pada jenjang SD/MI?
3. Bagaimanakah pendekatan tematik pada kurikulum 2013 pada jenjang SD/MI?
4. Bagaiamanakah implementasi kurikulum 2013 pada jenjang SD/MI?
5. Apa saja kendala penerapan kurikulum 2013 pada jenjang SD/MI?
6. Bagaimanakah sistem evaluasi pada kurikulum 2013 ada jenjang SD/MI
2
7. Bagaimana ruang lingkup telaah kurikulum jenjang SD/MI
8. Bagaimanakah kajian khusus telaah kurikulum pada jenjang SD/MI?
C. Tujuan
1. Dapat mengetahui tentang observasi.
2. Untuk mengetahui pengertian kurikulum 2013 pada jenjang SD/MI.
3. Mengetahui pendekatan tematik pada kurikulum 2013 pada jenjang SD/MI.
4. Untuk mengetahui tentang implementasi kurikulum 2013 pada jenjang SD/MI.
5. Mengetahui kendala penerapan kurikulum 2013 pada jenjang SD/MI.
6. Dapat mengetahui sistem evaluasi pada kurikulum 2013 ada jenjang SD/MI.
7. Untuk mengetahui ruang lingkup telaah kurikulum jenjang SD/MI.
8. Untuk mengetahui kajian khusus telaah kurikulum pada jenjang SD/MI.
3
PEMBAHASAN
A. Observasi
Pada makalah ini, pemateri seharusnya melakukan kegiatan observasi di SD/MI, namun
ada hal yang menghambat kegiatan observasi kali ini, yakni penyebaran covid-19 yang
menyebabkan kegiatan belajar mengajar dilakukan secara daring, maka pemateri hanya
memaparkan tentang penjelasan tentang observasi saja.
1. Pengertian observasi
a. Wawancara
1
Hasyim Hasanah, “Teknik-teknik observasi”, Jurnal at-Taqaddum, Vol. 8, No. 1, 2016, hlm. 26.
2
Amir Syamsudin, “Pengembangan Instrumen Evaluasi Non Tes (Informal) untuk Menjaring Data Kualitatif
Perkembangan Anak Usia Dini”, Jurnal Pendidikan Anak, Vol. 3, No1, 2014, hlm. 405.
4
Disebut tidak sistematis, maka peneliti meakukan wawancara secara
langsung tanpa terlebih dahulu menyusun instrument pedoman wawancara.
b. Dokumentasi
Dokumentasi berasal dari kata dokumen, yang berarti barang tertulis, metode
dokumentasi berarti tata cara pengumpulan data dengan mencatat data-data
yang sudah ada. Teknik dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang
digunakan untuk menelusuri data historis. Dokumen tentang orang atau
sekelompok orang, peristiwa, atau kejadian dalam situasi sosial yang sangat
berguna dalam penelitian kualitatif.3
3
Risky Kawasati, file:///C:/Users/HP/Downloads/Teknik%20Pengumpulan%20Data%20Metode%20Kualitatif.pdf,
(diakses pukul 13:45 tanggal 30 November 2020).
4
Aisyah Nur Rahmawati, “Identifikasi Masalah yang Dihadapi Guru dalam Penerapan Kurikulum 2013 ”
Indonesian Journal of Primary Education, Vol. 2, No.1, 2018. Hlm 117.
5
pengetahuan, keterampilan, nilai, atau sikap pembelajaran, serta pemikiran yang kreatif
dengan menggunakan tema. Dari pernyataan tersebut dapat ditegaskan bahwa pembelajaran
tematik kurikulum 2013 dilakukan dengan maksud sebagai upaya untuk memperbaiki dan
meningkatkan kualitas pendidikan, terutama untuk mengimbangi padatnya materi
kurikulum. Disamping itu Pembelajaran Tematik pada kurikulum 2013 akan memberi
peluang pembelajaran terpadu yang lebih menekankan pada partisipasi/keterlibatan siswa
dalam belajar. Keterpaduan dalam pembelajaran ini dapat dilihat dari aspek proses atau
waktu, aspek kurikulum, dan aspek kegiatan belajar mengajar.
2. Bentuk belajar dirancang agar siswa menemukan tema, Bentuk belajar harus
dirancang agar siswa bekerja secara sungguhsungguh untuk menemukan tema
pembelajaran yang ril sekaligus mengaplikasikannya. Dalam melakukan
pembelajaran tematik kurikulum 2013 siswa didorong untuk mampu menemukan
tema-tema yang benar-benar sesuai dengan kondisi siswa, bahkan dialami siswa.
5
Maskur, Teori Dan Telaah Pengembangan Kurikulum, (Bandar Lanpung: CV. Anugrah Utama Raharja, 2012),
hlm 107.
6
Menempatkan siswa sebagai subjek belajar, sedangkan guru banyak berperan
sebagai fasilitator yaitu memberikan kemudahan-kemudahan kepada siswa untuk
melakukan aktivitas belajar.
Siswa dihadapkan pada suatu yang nyata (konkret) sebagai dasar untuk memahami
hal-hal yang lebih abstrak.
Dari beberapa mata pelajaran yang terkumpul menjadi konsep yang utuh dan mudah
dipahami oleh siswa. Hal ini diperlukan sebagai bekal untuk memcahkan masalah
dalam kehidupan siswa sehari-hari.
5. Bersifat fleksibel
Guru dapat mengaitkan bahan ajar dari satu mata pelajaran dengan mata pelajaran
yang lainnya, bahkan mengaitkannya dengan kehidupan siswa dan keadaan
lingkungan di mana sekolah dan siswa berada.
6
Nurul Anisah, Skripsi, Implementasi Pembelajaran Tematik Kurikulum 2013 pada Siswa Kelas I Tema
Keluargaku, (Semarang: UIN Wali Songo, 2015), hlm 27.
7
Tematik Kurikulum 2013 harus sebaik mungkin Oleh karena itu ada beberapa
langkah yang perlu dilakukan dalam merancang pembelajan tematik ini yaitu:
1) Pelajari kompetensi dasar pada kelas dan semester yang sama dari setiap mata
pelajaran,
2) Pilihlah tema yang dapat mempersatukan kompetensi-kompetensi untuk setiap
kelas dan semester,
3) Buatlah ”matriks hubungan kompetensi dasar dengan tema”,
4) Buatlah pemetaan pembelajaran tematik. Pemetaan ini dapat dapat dibuat
dalam bentuk matriks atau jaringan topik,
5) Susunlah silabus dan rencana pembelajaran berdasarkan matriks/jaringan topik
Pembelajaran Tematik Kurikulum 2013.
2. Penerapan Pembelajaran Tematik
Pada tahap ini intinya guru melaksanakan rencana pembelajaran yang telah
disusun sebelumnya. Pembelajaran Tematik Kurikulum 2013 ini akan dapat
diterapkan dan dilaksanakan dengan baik perlu didukung laboratorium yang
memadai. Laboratorium yang memadai tentunya berisi berbagai sumber belajar yang
dibutuhkan bagi pembelajaran di SD/MI.
Dengan tersedianya laboratorium yang memadai tersebut maka guru ketika
menyelenggarakan Pembelajaran Tematik Kurikulum 2013 akan dengan mudah
memanfaatkan sumber belajar yang ada di laboratorium tersebut, baik dengan cara
membawa sumber belajar ke dalam kelas maupun mengajak siswa ke ruang
laboratorium yang terpisah dari ruang kelasnya.
3. Evaluasi Pembelajaran Tematik
Evaluasi Pembelajaran Tematik Kurikulum 2013 difokuskan pada evaluasi
proses dan hasil. Evaluasi proses diarahkan pada tingkat keterlibatan, minat dan
semangat siswa dalam proses pembelajaran, sedangkan evaluasi hasil lebih diarahkan
pada tingkat pemahaman dan penyikapan siswa terhadap substansi materi dan
manfaatnya bagi kehidupan siswa sehari-hari. Disamping itu evaluasi juga dapat
berupa kumpulan karya siswa selama kegiatan pembelajaran yang bisa ditampilkan
dalam suatu paparan/pameran karya siswa.
8
Instrumen yang dapat digunakan untuk mengungkap pemahaman siswa terhadap
materi pelajaran dapat digunakan tes hasil belajar. dan untuk mengetahui tingkat
kemampuan siswa melakukan suatu tugas dapat berupa tes perbuatan atau
keterampilan dan untuk mengungkap sikap siswa terhadap materi pelajaran dapat
berupa wawancara, atau dialog secara informal. Disamping itu instrumen yang
dikembangkan dalam Pembelajaran Tematik Kurikulum 2013dapat berupa: kuis,
pertanyaan lisan, ulangan harian, ulangan blok, dan tugas individu atau kelompok,
dan lembar observasi.
Pembelajaran Tematik Kurikulum 2013 di samping memiliki beberapa
keuntungan sebagaimana dipaparkan di atas, juga terdapat beberapa kekurangan yang
diperolehnya. Kekurangan yang ditimbulkannya yaitu:
1) Guru dituntut memiliki kompetensi baik pedagogik, profesional, sosial maupun
kepribadian
2) Tidak setiap guru mampu mengintegrasikan kurikulum dengan konsep-konsep
yang ada dalam mata pelajaran secara tepat.
3) Sarana dan prasarana masih belum memadai. 7
7
R. Masykur, Teori Dan Telaah Pengembangan Kurikulum, hlm.111-112
9
mengimplementasikan proses pembelajaran maka proses dan hasil yang akan dicapai
oleh siswa akan rendah pula.
2. Kurangnya pelatihan kurikulum 2013 terhadap guru SD/MI.
Pelatihan kurikulum 2013 sangatlah dibutuhkan oleh guru untuk meningkatkan
pemahaman serta kemampuanya dalam mengimplementasikan kurikulum 2013.
Proses pembentukan kualitas guru dapat dilaksanakan dengan beberapa upaya antara
lain:
a) pelatihan pelaksanaan kurikulum 2013 oleh guru dan
b) proses pembelajaran mandiri yang harus dilakukan oleh guru sebagai
pelaksanan pendidikan yang merupakan tolak ukur berhasilan dan tidaknya
pembelajaran dalam pendidikan.
3. Kurangnya sarana ataupun fasilitas penunjang penerapan pembelajaran pada
kurikulum 2013 di SD/MI.
sarana ataupun fasilitas sekolah merupakan salah satu penunjang proses
pembelajaran menuju pelaksanaan pembelajaran yang efektif, kreatif dan inovatif.
Keterbatasan sarana sekolah tidak akan bisa melahirkan proses pembelajaran yang
efektif guna untuk mnciptakan hasil pembelajaran pada siswa yang kreatif dan
inovatif. Pembelajaran yang ditunjang oleh sarana dan prasarana sekolah akan
menghasilkan siswa yang terampil dan berpengetahuan tinggi dalam menciptakan
suatu ketermpilan dan keahlian pada dirinya.
Sekolah yang tidak ditunjang dengan sarana yang memadai tidak akan bisa
melahirkan proses dan hasil pembelajaran yang sesuai dengan tujuan serta tuntutan
pembelajaran yang ingin dicapai. Proses pelaksanaan pendidikan sangat bergantung
pula pada sarana atau fasilitas sekolah yang mendukung pelaksanaan pembelajaran.
Dimana tidak semua siswa dapat menalar semua materi yang diberikan oleh guru
karena kemampuan individual siswa sangat berbeda-beda.
Akibat dari perbedaan kemampuan dan karakter tersebut sehingga dalam proses
pembelajaran terdapat siswa yang tidak bisa bekerja sama selama pembelajaran
dilaksanakan, sehingga guru mengalami kendala dalam proses pembelajaran dan
penilaan terhadap siswa.
4. Rendahnya minat belajar siswa.
10
Proses pembelajaran yang dilaksanakan siswa tidak akan menghasilkan
pengetahuan serta kemampuan yang maksimal manakala siswa tidak memiliki minat
belajar yang sungguhsungguh dalam menerima pelajaran yang disamapaikan oleh
guru. Minatbelajar siswa sangat berpengaruh terhadap hasil belajar yang didapatkaan
oleh siswa tersebut. Pada hakikatnya pembelajaran yang dilaksanakan dengan
sepenuh hati, dengan semangat yang mengibar, dan ketekunan akan membuahkan
hasil yang maksimal. Pengetahuan dan kompetensi akan didapatakan dengan mudah
karena adanya minat serta semangat siswa dalam menerima dan melaksanakan
pembelajaran.
Guru pada hakikatnya adalah tolak ukur pelaksanan dan keberhasila pendidikan,
namun jika siswa dan guru tidak bisa bekerjasama untuk saling melaksanakan tugas
dan kewajiban sesuai dengan proporsinya maka pendidikan yang dilaksanakan tidak
akan bisa mendapatkan hasil sesuai dengan tujuan serta tuntutan yang ingin dicapai
dalam pembelajaran. Karena pendidikan tidaklah terlepas dari peran masing-masing
antara guru dan siswa. Pelaku pendidikan dalam pembelajaran adalah siswa dan guru
yang saling melengkapi dengan melaksanakan tugas dan kewajiban sesuai dengan
profesinya masing-masing untuk menuju pendidikan yang berkualitas.
Upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala guru dalam menerapkan
kurikulum 2013 di SD/MI.
1) Adanya kegiatan workshop oleh kepala sekolah setiap 1 kali sebulan dalam
meningkatkan kemampuan pengetahuan dan pemahaman guru untuk menerapkan
kurikulum 2013.
2) Guru melakukan proses peningkatan kualitas pengetahuan dan pemahaman dalam
menerapkan kurikulum 2013 melalui pembelajaran secara mandiri.
3) Adanya peningkatan pemberian motivasi oleh guru kepada siswa guna untuk
meningkatkan semangat belajar siswa dalam proses pembelajaran dikelas maupun
diluar kelas.
11
4) Adanya usaha kepala sekolah dan guru untuk memusyawarahkan persoalan sarana
sekolah dan penialaian otentik untuk lebih di sederhanakan dalam kurikulum 2013
kepada pihak Dinas. 8
12
didasarkan pada indikator keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran baik
secara individu maupun kelompok dan penilaian dilakukan melalui lembar observasi. 9.
9
Ibid., hlm.540
13
materi secara optimal, metode tanya jawab yaitu penyajian materi pelajaran melalui
bentuk pertanyaan yang harus dijwab oleh anak didik.metode ini bertujuan
memotivasi anak mengajukan pertanyaan, metode diskusi dan metode pemberian
masalah kepada siswa dan siswa diminta untuk memecahkan masalah secara
kelompok, metode demonstrasi dengan cara memperlihatkan suatu proses atau suatu
benda yang berkaitan dengan pembelajaran dan terakhir melalui upaya penanaman
kebiasaan-kebiasaan.
4. Evaluasi
Evaluasi yang dapat dilakukan pada kurikulum 2013 yaitu: (a) pemberian tugas,
(b) portofolio, (c) ulangan tiap bab dan (d) test. Selain itu juga evaluasi pembelajaran
pada kurikulum 2013 meliputi evaluasi proses dan hasil. 10
10
Masykur, Teori dan Telaah Pengembangan Kurikulum, hlm. 113-116
14
Kurikulum 2013 merupakan penyempurnaan dari kurikulum sebelumnya, setiap
kurikulum pasti memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. oleh karena itu kita
bisa mengambil dan mengembangkan aspek positip atau kelebihan pada kurikulum 2013
dan bisa kita juga mengambil aspek kelebihan dari kurikulum 2006 atau kurikulum
tingkat satuan pendidikan.11
11
Ibid, hal 117 – 118.
15
PENUTUP
Kesimpulan
Observasi adalah aktivitas mencatat suatu gejala atau peristiwa dengan bantuan
alat/instrumen untuk merekam atau mencatatnya guna tujuan ilmiah. Teknik pengumpulan
data observasi bisa menggunakan teknik wawancara ataupun dokumentasi, dan lain
sebagainya. Kurikulum 2013 adalah kurikulum berbasis kompetensi dan karakter yang
bertujuan untuk meningkatkan pencapaian pendidikan dan diharapkan dapat menghasilkan
generasi muda yang produktif, kreatif, inovatif, dan efektif. Prinsip dasar implementasi
pembelajaran tematik: 1) Bersifat terintegrasi dengan lingkungan 2) Bentuk belajar
dirancang agar siswa menemukan tema 3) Efisiensi. Karakteristik pembelajaran tematik,
meliputi: a. Berpusat pada siswa (Student Centered) b. Memberikan pengalaman langsung
c. Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas d. Menyajikan konsep dari berbagai mata
pelajaran e. Bersifat fleksibel f. Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan
menyenangkan.
Sistem evaluasi pada kurikulum 2013 pada jenjang SD/MI, dapat dilaksanakan dalam
bentuk tes dan non tes. Teknik tes dapat dilakukan untuk mengukur ranah kognitif
sedangkan teknik non tes dilakukan untuk mengukur ranah afektif dan psikomotorik.
Penilaian aspek kognitif didasarkan pada ketuntasan siswa pada aspek pengetahuan dan
langkah penilianya dilakukan melalui tes dengan indikator penilaian didasarkan pada tugas
pribadi maupun kelompok, ulangan harian, UTS, dan ujian semester. Ruang lingkup kajian
telaah kurikulum jenjang pendidikan sd/mi, meliputi: 1) tujuan pembelajaran 2) materi 3)
pembelajaran 4) metode 5) evaluasi. Pada sistem kurikulum 2013 masih banyak sekali
16
mengalami kendala terutama pada fasilitas-fasilitas yang ada dan juga tentunya sumber
daya manusia yang masih memerlukan pembinaan dan pelatihan. Sebagai tenaga pendidik
harus mengikuti pekembangan zaman yang ada, guru harus berlatih dan berlajar untuk
mengembangkan pembelajaran pada kurikulum 2013.
Saran
Dengan terselesainnya makalah ini diharapkan guru, calon guru maupun pembaca
lainnya dalam mengerti tentang kurikulum 2013 pada jenjang SD/MI. Kemudian diharapkan
kepada pembaca untuk memberikan masukan beruupa kritik saran guna perbaikan makalah ini.
17
DAFTAR PUSTAKA
Anisah, Nurul. 2015. Skripsi, Implementasi Pembelajaran Tematik Kurikulum 2013 pada Siswa
Kelas I Tema Keluargaku. Semarang: UIN Wali Songo.
Maskur. 2012. Teori Dan Telaah Pengembangan Kurikulum, Bandar Lanpung: CV. Anugrah
Utama Raharja.
Rahmawati, Aisyah Nur ,2018. “Identifikasi Masalah yang Dihadapi Guru dalam Penerapan
Kurikulum 2013 ” Indonesian Journal of Primary Education, Vol. 2, No. 1
Syamsudin, Amir. 2014 “Pengembangan Instrumen Evaluasi Non Tes (Informal) untuk
Menjaring Data Kualitatif Perkembangan Anak Usia Dini”, Jurnal Pendidikan Anak,
Vol. 3, No1.
18