Anda di halaman 1dari 38

CRITICAL BOOK REPORT (CBR)

KEPEMIMPINAN

NAMA : SAMUEL BERNAD HASUGIAN

NIM : 7193343005

DOSEN PENGAMPU : AINUL MARDHIYAH, SP.,M.Si.

MATA KULIAH : KEPEMIMPINAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BISNIS

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2019

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena memberikan saya
kesempatan untuk melaksanakan tugas kuliah saya yaitu Critical Book Report (CBR), yang
berjudul “Kepemimpinan”.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing saya yaitu bapak Drs. M
Yusuf NasutionM.Si. Saya menyadari bahwa CBR yang saya kerjakan masih memiliki banyak
kekurangan, baik dari materi ataupun teknik pengkajiannya. Oleh karena itu saya sangat
berharap bahwa CBR yang saya kerjakan dapat menambah wawasan kita semua tentang arti
kepemimpinan serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

Semoga CBR ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya dan sekiranya CBR
ini dapat berguna bagi diri kami sendiri maupun orang yang membacanya. Akhir kata saya
ucapkan terima kasih atas perhatian pembaca dan saya mohon maaf jika ada kata-kata yang
kurang dimengerti, saya berharap pembaca dapat memakluminya. Terima kasih.

Medan, September 2019

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................4
A. Latar Belakang...................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah..............................................................................................................4
C. Tujuan................................................................................................................................5
BAB II........................................................................................................................................6
PEMBAHASAN........................................................................................................................6
A. Ringkasan Buku Utama.....................................................................................................4
B. Ringkasan Buku Pembanding…………………………………………………………....26
BAB III.....................................................................................................................................21
PERBANDINGAN BUKU......................................................................................................21
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BUKU UTAMA..................................................36
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BUKU PEMBANDING........................................36
BAB IV....................................................................................................................................38
PENUTUP................................................................................................................................38
A. Kesimpulan......................................................................................................................38
B. Saran................................................................................................................................38

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia adalah mahluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam hidup, manusia
selalu berinteraksi dengan sesama serta dengan lingkungan. Manusia hidup berkelompok baik
dalam kelompok besar maupun dalam kelompok kecil. Hidup dalam kelompok tentulah tidak
mudah. Untuk menciptakan konisi kehidupan yang harmonis anggota kelompok haruslah saling
menghormati dan menghargai. Keteraturan hidup perlu dijaga. Hidup yang teratur adalah impian
setiap insan. Menciptakan dan menjaga kehidupan yang harmonis adalah tugas manusia. Manusia
adalah mahluk Tuhan yang paling tinggi dibanding mahluk Tuhan lainnya. Manusia di anugerahi
kemampuan untuk berpikir, kemampuan untuk memilah dan memilih mana yang baik dan mana
yang buruk. Dengan kelebihan itulah manusia seharusnya mampu mengelola lingkungan dan
kehidupan sosial dengan baik. Untuk itulah dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas.
Sumber daya yang berjiwa pemimpin, paling tidak untuk memimpin dirinya sendiri. Dengan
berjiwa pemimpin manusia akan dapat mengelola diri, kelompok dan lingkungan dengan baik
serta dapat membuat suatu kebijakan atau keputusan dengan tepat dan benar.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana makna kepemimpinan menurut para ahli?
2. Bagaimanakah penerapan kepemimpinan dalam kehidupan sehari-hari?
3. Apakah perbedaan penyajian materi dari setiap buku?

C. Tujuan
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah
2. Mengetauhi makna kepemimpinan dari para ahli
3. Mengetahui penerapan kepemimpinan dalam kehidupan sehari-hari

4
D. Manfaat

Manfaat dari penulisan Critical Book Report (CBR) ini adalah untuk menambah
pengetahuan pembaca tentangmakna kepemimpinan dan penerapan kepemimpinan dalam
kehidupan sehari-hari serta membantu pembaca dalam membandingkan isi materi tentang
kepemimpinan dari tiga buku.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. RINGKASAN BUKU UTAMA

Pertemuan 1

Sosialisasi : Kontrak Kuliah-Tugas & Sistem Perkuliahan-Penilaian

Melakukan sosialisasi : menjelaskan dan mendiskusikan beberapa hal yang berkaitan dengan
proses perkuliahan, antara lain :

1. Kronologis dan dasar pemikiran mata kuliah Kepemimpinan


2. Tujuan, indikator, serta topik/materi mata kuliah Kepemimpinan
3. Sistem Kurikulum/KKNI serta kaitannya dengan muatan dan format kontrak kuliah,
materi perkuliahan, literature pendukung, dan tagihan tugas.
4. Sumber-sumber pendukung mata kuliah kepemimpinan, baik berupa buku, jurnal, atau
sumber internet ataupun e-learning.
5. Format, teknik penggarapan, dan penyelesaian tugas-tugas dan jadwal/batas waktu
pengumpulan.
6. Sistem penilaian atas tugas-tugas, ujian, proses perkuliahan, serta penilaian sikap
mahasiswa selama perkuliahan.
7. Formula penentuan Nilai Akhir (NA)

Pertemuan 2

Konsep Manajemen

A. Konsep Manajemen

Kata “manajemen” berasal dari bahasa Perancis kuno menagement yang memiliki arti “seni
melaksanakan dan mengatur”. Pendapat lain menyebutkan bahwa kata managemen berasal dari
bahasa Latin, yaitu dari asal kata manus yang berarti tangan dan agere yang berarti melakukan.
Manajemen belum memiliki defenisi yang mapan dan diterima secara unniversal, tetapi pada
umumnya memiliki makna yang sama.

6
Bila dilihat dari literature-literature yang ada, pengertian manajemen dapat dilihat dari
tiga pengertian :

1. Manajemen sebagai suatu proses.


2. Manajemen sebagai suatu kolektivitas manusia.
3. Manajemen sebagai ilmu (science) dan sebagai seni (art).

Pengertian manajemen sebagai suatu proses dapat dilihat dari pengertian menurut :

1. Encyclopedia of the social science.


2. Haiman.
3. Georgy R. Terry.

Manajemen suatu kolektivitas yaitu merupakan suatu kumpulan dari orang-orang yang bekerja
sama untuk mencapai suatu tujuan bersama.

Pengertian manajemen sebagai suatu ilmu dan seni dari :

1. Chaster I Bernard.
2. Marry Parker Follet.

Beberapa pendapat ahli tentang pengertian manajemen :

 Menurut Mary Parker Follet.


 Menurut Ricky W. Griffin.
 Menurut Oey Liang Lee.
 Menurut Prof. Eiji Ogawa.

B. Konsep Kepemimpinan/Leadership

Kepemimpinan adalah entinitas yang mengarahkan kerja para anggota organisasi untuk
mencapai tujuan organisasi.

Northouse menggarisbawahi sejumlah konsep penting dalam defenisi kepemimpinan yaitu :

1. Kepemimpinan merupakan sebuah proses;


2. Kepemimpinan melibatkan pengaruh;

7
3. Kepemimpinan muncul di dalam kelompok;
4. Kepemimpinan melibatkan tujuan bersama;

Beberapa pendapat para ahli tentang kepemimpinan mengandung pengertian dan makna yang
sama, antara lain dikemukakan oleh :

 Andrew J. Durbin
 Sutarto
 Sondang P. Siagian
 Ordway Tead
 George Terry
 Franklin G. Mooore
 Young (dalam Kartono)
 H. Koontz dan C. O’Donnell
 R. Tannenbaum, Irving R, F. Massarik
 Robert Dubin
 J. K. Henphill
 Stoner
 Katz and Kahn
 Rauch and Jacques

Dari beberapa defenisi di atas dapat disimpulkan bahwa, kepemimpinan merupakan kemampuan
mempengaruhi orang lain, bawahan atau kelompok, kemampuan mengarahkan tingkah laku
bawahan atau kelompok, memiliki kemampuan atau keahlian khusus dalam bidang yang
diinginkan oleh kelompoknya, untuk mencapai tujuan organisasi atau kelompok.

Esensi dari Kepemimpinan

 Penetapan arah
 Penjajaran orang
 Memotivasi

Kepemimpinan adalah proses antar hubungan atau interaksi antara pemimpin, bawahan dan
situasi, dari berbagai defenisi yang ada, maka dapat dikatakan bahwa kepemimpinan adalah :

8
 Seni untuk menciptakan kesesuaian paham
 Bentuk persuasi dan inspirasi
 Kepribadian yang mempunyai pengaruh
 Tindakan dan perilaku
 Titik sentral proses kegiatan kelompok
 Hubungan kekuatan/kekuasaan
 Sarana pencapaian tujuan
 Hasil dari interaksi
 Peranan yang dipolakan
 Inisiasi struktur

C. Perbedaan Kepemimpinan-Manajemen

Kepemimpinan adalah suatu proses interaksi yang meliputi 3 faktor, yaitu :

1. Faktor pemimpin, meliputi :


a. Perilaku/gaya kepemimpinan
b. Keterampilan
c. Pengetahuan
d. Nilai-nilai yang dianut
2. Faktor pengikut/bawahan, meliputi :
a. Norma dan nilai
b. Kepaduan
c. Keterikatan pada tujuan
d. Harapan kelompok
e. Kebutuhan kelompok
3. Faktor situasi, meliputi :
a. Nilai-nilai organisasi
b. Teknologi yang digunakan
c. Tuntutan tugas
d. Variasi tugas

9
Proses interaksi dari 3 faktor diatas output/hasilnya adalah prestasi dan kepuasan kerja karyawan.

Pertemuan 3

Model dan Teori Kepemimpinan

A. Pendekatan Studi Kepemimpinan

1. Pendekatan Kesifatan
2. Pendekatan Perilaku
3. Pendekatan Situasional

B. Perkembangan Teori Kepemimpinan

1. Teori Sifat
2. Teori Perilaku
3. Teori Situasional-Kontingensi
4. Teori Fred Fiedler
5. Teori Hersey Dan Blanchard

C. Tipologi/Tipe-Tipe Kepemimpinan

Ada 5 tipe kepemimpinan yang diakui keberadaannya oleh beberapa ahli dan berkembang di
masyarakat, yaitu :

a. Tipe Kepemimpinan Otokratik


b. Tipe Kepemimpinan Paternalistik
c. Tipe Kepemimpinan Kharismatik
d. Tipe Kepemimpinan Laissez Faire
e. Tipe Kepemimpinan Demokratik

Pertemuan 4

Masalah Kepemimpinan

10
Dengan menjadikan masalah seperti anak tangga, maka seorang pemimpin seharusnya tahu dan
mengerti mana masalah yang harus diselesaikan secepatnya dan mana masalah yang baik untuk
dibiarkan.

Langkah-langkah yang dilakukan, antara lain sebagai berikut.

1. Mencari penyebab terjadinya masalah


2. Mencari siapa saja yang terlibat dalam masalah
3. Bersikap santai tapi serius
4. Tidak/jangan sampai pekerjaan lain terganggu
5. Memanfaatkan orang-orang disekitar anda

Ada beberapa masalah sebagai akibat proses pendidikan yang kurang tepat sehingga tercipta out-
put dan out-comes yang kurang tepat, antara lain adalah :

1. Pendidikan di Indonesia menghasilkan “manusia robot”


2. Masalah sistem pendidikan yang top-down(dari atas ke bawah)
3. Model pendidikan

Secara garis besar ada dua solusi untuk mengatasi masalah-masalah tersebut, yaitu :

1. Solusi sistemik
2. Solusi teknis
3. Solusi faktor penentu keberhasilan

Pandangan Filosofis Dunia Pendidikan

Dari beberapa aliran teori filsafat, ternyata yang paling relavan dengan pendidikan adalah :

1. Esensialisme
2. Perenialisme
3. Pragmatisme (John De Wey)
4. Rekontruktime

Kepemimpinan diBidang Pendidikan

a. Selalu mengidentifikasi perubahan perubaha yang dibutuhkan.


b. Menuliskan perubahan perubahan yang direncanakan

11
c. Mengembangkan suatu rencana untuk melakukan perubahan
d. Memahami proses transisi emosional
e. Mengidentifikasi orang-orang kunci dan menjadikan mereka pendukung perubahan
f. Menetapkan hearts and minds approach
g. Menerapkan strategi courtship (kemesraan)
h. Memberikan dukungan

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Pemimpin Pendidikan

a. Kepribadian (personality)
b. Harapan dan perilaku atasan
c. Karakteristik
d. Kebutuhan tugas
e. Iklim dan kebijakan organisasi
f. Harapan dan perilaku rekan.

Solusi Masalah Kepemimpinan

1. Mengembangkan budaya mutu organisasinya


2. Kepemimpinan pendidikan berbasis pemberdayaan
3. Efektivitas peran kepala sekolah sebagai pimpinan pendidikan
4. Kepala sekolah sebagai pencipta iklim kerja

Pertemuan 5

Gaya Kepemimpinan (Leadership Style)

A. Pengantar
Gaya kepemimpinan sangat penting dalam suatu organisaasi, karena gaya
kepemimpinan mencerminkan apa yang dilakukan pemimpin dalam memengaruhi para
pengikutnya untuk merealisasi visinya.
B. Gaya-gaya kepemimpinan
1. Gaya kepemimpinan otokratis
2. Gaya kepemimpinan demokratis

12
3. Gaya kepemimpinan delegatif
4. Gaya kepemimpinan birokratis
5. Gaya kepemimpinan laissez faire
6. Gaya kepemimpinan otoriter/authoritarian
7. Gaya kepemimpinan karismatis
8. Gaya kepemimpinan diplomatis
9. Gaya kepemimpinan moralis
10. Gaya kepemimpinan administratif
11. Gaya kepemimpinan analitis (analytical)
12. Gaya kepemimpinan asertif (assertive)
13. Gaya kepemimpinan enterpreneur
14. Gaya kepemimpinan visioner
15. Gaya kepemimpinan situasional
16. Kepemimpinan perilaku
17. Kepemimpinan militeristik

Pertemuan 6

Tupoksi Manager Dalam Organisasi

Tugas Manager

1. Memimpin organisasi
2. Mengatur organisasi
3. Mengendalikan organisasi
4. Mengembangkan organisasi
5. Mengatasi berbagai masalah yang terjadi dalam organisasi
6. Menumbuhkan kepercayaan
7. Meningkatkan rasa tanggung jawab
8. Mengawasi/mengendalikan kegiatan organisasi
9. Melakukan evaluasi terhadap kegiatan yang telah dilakukam
10. Menggali dan mengembangkan potensi sumber daya

13
Fungsi Manager

1. Fungsi perencanaan
2. Fungsi pengaturan
3. Fungsi pengawasan
4. Fungsi kepemimpinan
5. Fungsi evaluating

Problem Manager

1. Enterpreneur approach (pendekatan kewirausahaan)


2. Adaptif approach (pendekatan penyesuaian)
3. Planning approach (pendekatan perencanaan)

Atribut Manager

1. Kekuasaan
2. Tujuan
3. Proses
4. Manusia
5. Sumber daya

Peran Manager (Management Role)

1. Interpersonal role
2. Informatinal role
3. Decision making

Macam Skill (yang harus dimiliki manager)

1. Technical skill
2. Human skill
3. Conceptual skill

Pertemuan 7

Kepemimpinan Operasional
14
Kepemimpinan operasional akan menuntut seorang pemimpin yang mampu
berkomunikasi secara emotinal, srategis, dan taktis. Pola komunikasi ini akan dirasakan oleh
komunitas sebagai kehangatan yang sekaligus mencerdaskan komunitas yang ada. Pola
komunikasi kepemimpinan operasinal akan melahirkan pemimpin-pemimpin baru yang akan
lebih cemerlang dikemudian hari. Karena kepemimpinan operasional selalu akan memberikan
inspirasi bagi anggota komunitas yang memiliki potensi pemimpin.

Pertemuan 8

Kepemimpinan-Tim Dalam Organisasi

Apakah Yang Dimaksud Dengan Tim?

Tim adalah suatu unit yag terdiri atas dua orang atau lebih yang berinteraksi dan mengkoordinasi
kerja mereka untuk tujuan tertentu.

Perbedaan Kelompok Dan Tim Dalam Organisasi

Kelompok dan tim adalah dua konsep berbeda. Kelompok atau group didefenisikan sebagai 2
atau lebih individu yang saling bergantung dan bekerjasama, yang secara bersamaan berupaya
mencapai tujuan bersama. Kelompok kerja (work group) adalah kelompok yang berinteraksi
utamanya untuk saling berbagi informasi untuk membuat keputusan guna membantu satu sama
lain dalam hal wilayah kewenangannya masing masing.

Model Efektifitas Tim Kerja

Efektifitas tim kerja didasarkan pada hasil produktif dan kepuasan pribadi. Hasil produktif
berkenaan dengan kualitas dan kuantitas hasil kerja seperti yang didefenisikan oleh tujuan-tujuan
tim. Faktor-faktor yang mempengaruhi efektifitas tim yaitu konteks organisasional, struktur,
srategi, lingkungan budaya, dan sistem penghargaan.

Jenis Tim

1. Tim formal
2. Tim vertikal
3. Tim horizontal
4. Tim dengan tujuan khusus
5. Tim dengan kepemimpinan mandiri

15
6. Tim dilingkungan kerja yang baru

Karakteristik Tim

1. Tim kecil (2 sampai 4 orang) menunjukkan lebih banyak persetujuan, mengajukan lebih
banya pertanyaan,dan bertukar lebih banyak opini.
2. Tim besar cenderung memiliki lebih banyak perselisihan pendapat dan perbedaan opini.

Konsep Dasar Kelompok

1. Nilai dan norma


2. Peran
3. Ukuran
4. Komposisi
5. Status

Fungsi Utama Kelompok Informal

 Pelestarian “budaya” kelompok informal


 Pemeliharaan sistem komunikasi
 Pelaksanaan kontrol sosial
 Provisi minat dan kesenangan didalam kehidupan kerja

Pertemuan 9

Ujian Tengah Semester

Pertemuan 10

Kepemimpinan Pada Organisasi Publik

Beberapa ahli merumuskan beberapa karakteristik yang penting dari kepemimpinan sektor
publik atau pemerintahan, yaitu :

1. Membangun kesatuan tujuan (building unity of purpose) dengan cara berbagi visi (shared
vision)
2. Melakukan klarifikasi arahan (clarifying direction)

16
3. Melakukan pergeseran dari pendekatan transaksi menjadi transformasi

Peran Pemimpin Pada Organisasi Publik

a. Penetapan tujuan
b. Memotivasi
c. Komunikasi
d. Pengambilan keputusan

Penomena Kepemimpinan Publik

a. Pemimpin publik dalam menjalankan roda birokrasi umumnya belum digerakkan oleh
visi dan misi.
b. Pemimpin publik senantiasa mengendalikan kewenangan formal yang dimilikinya
c. Pemimpin publik memiliki kompetensi rendah
d. Lemahnya akuntabilitas pemimpin publik

Reformasi Kepemimpinan Publik

Organisasi Publik dan Swasta

Pertemuan 11

Konsep Dan Penerapan Pengambilan Keputusan

Pengertian pengambilan keputusan (desicion making) adalah melakukan penilaian dan


menjatuhkan pilihan. Secara umum pengertian pengambilan keputusan telah dikemukakan oleh
banyak ahli, diantaranya adalah:

1. G. R. Terry
2. Claude S. George, Jr
3. Horold dan Cyril O’Donnell
4. P. Siagian

Beberapa pendapat mengemukakan ada 4 metode pengambilan keputusan, yaitu kewenangan


tanpa diskusi (authority rule without discussion), pendapat ahli (expert opinion), kewenangan
setelah diskusi (authority rule after discussion), dan kesepakatan (consensus).

17
Secara umum, proses pengambilan keputusan meliputi 7 langkah berikut :

1. Menerapkan tujuan dan sasaran


2. Identifikasi persoalan
3. Mengembangkan alternatif
4. Menentukan laternatif
5. Memilih alternatif
6. Menerapkan keputusan
7. Pengendalian dan evaluasi

Hakekat Pengambilan Keputusan

Herbert A. Simon, ahli teori keputusan dan organisasi yang memenangkan hasiah Nobel, yang
mengonseptualisasikan tiga tahap utama dalam proses pengambilan keputusan:

1. Aktivitas intelegensi
2. Aktivitas desain
3. Aktivitas memilih

Berhubungan dengan tahap-tahap tersebut, tetapi lebih empiris (yaitu, menelusuri keputusan
sebenarnya dalam organisasi), adalah langkah pengambilan keputusan menurut Mintzberg :

1. Tahap identifikasi
2. Tahap pengembangan
3. Tahap seleksi

Ada 5 fase dalam pengambilan keputusan yaitu :

1. Fase intelegensi
2. Fase desain
3. Fase pilihan
4. Fase inplementasi
5. Fase monitoring

Perilaku Pengambilan Keputusan

Rasionalisasi Keputusan

18
Model Perilaku Pengambilan Keputusan

Model Rasionalitas Ekonomi

Model Sosial

Pertemuan 12

Koordinasi dan Etika Komunikasi Pada Organisasi

Banyak ahli yang memerikan konsep komunikasi, diantaranya sebgaia berikut.

1. Keith Davis
2. Chester I Barnart
3. Kootz O’Donnell

Unsur-unsur komunikasi dalam organisasi

1. Komunikator (communicator)
2. Menyampaikan informasi atau berita
3. Berita-berita (message)
4. Komunikan (communicate)
5. Raksi atau tanggapan (respon)

Etika Komunikasi

Berikut dibawah ini adalah beberapa etika dan etiket dalam berkomunikasi antar manusia dalam
kehidupan sehari-hari:

1. Jujur tidak berbohong


2. Bersikap dewasa dan tidak kekanak-kanakan
3. Lapang dada dalam berkomunikasi
4. Menggunakan panggilan/sebutan orang yang baik
5. Menggunakan pesan bahasa yang efektif dan efisien
6. Tidak mudah emosi/emosional
7. Berinisiatif sebagai pembuka dialog

19
8. Berbahasa yang baik, ramah dan sopan
9. Menggunakan pakaian yang pantas dan sesuai keadaan
10. Bertingkah laku yang baik
11. Komunikasi sering kali menjadi masalah karena tidak nyambung dalam penyampaian.

Fungsi Komunikasi Dalam Organisasi

a. Fungsi informatif
b. Fungsi regulatif
c. Fungsi persuasif
d. Fungsi integratif

Proses Komunikasi Dalam Organisasi

1. Komunikasi internal
a. Downward communication
b. Upward communication
c. Horizontal communication
d. Interline communication
2. Komunikasi eksternal

Gaya Komunikasi

1. The controlling style


2. The equalitarian style
3. The structuring style
4. The dynamic style
5. The relinguishing style
6. The withdrawal style

Ada beberapa masalah etika yang perlu diperhatikan dalam kaitan dengan praktek-praktek
organissi ditempat kerja, meliputi :

a. Rasa hormat, martabat, dan kebebasan perorangan


b. Kebijakan dan prakter personal
c. Keleluasan (privacy) dan pengaruh terhadap keputusan pribadi

20
d. Pemantapan prilaku
e. Kualitas lingkungan kerja

Pertemuan 13

Konsep dan Penerapan Pendelegasian-Wewenang Para Organisasi

Kunci Pokok Agar Pelimpahan Wewenang Efektif

a. Kepercayaan manager terhadap bawahan


b. Adanya komunikasi yang terbukan antara manager dan bawahan
c. Kemampuan manager dalam memahami tujuan organisasi

Adanya 3 prinsip klasik, yaitu : (1) prinsip skalar (scalar principle), (2) prinsip kesatuan perintah
(Unity of command), (3) tanggungjawab,kewenangan, dan pertanggungjawaban.

Tindakan Agar Pelimpahan Wewenang Berjalan Efektif

a. Penentuan hal-hal yang dapat didelegasi


b. Penentuan orang/bawahan yang layak menerima delegasi
c. Penyediaan sumber daya yang dibutuhkan
d. Pelimpahan tugas yang akan diberikan
e. Intervensi pada saat diperlukan

Pertemuan 14

Reward dan Punisment Dalam Organisasi

Pengertian Reward (penghargaan/imbalan)

Reward merupakan salah satu alat untuk peningkatan motivasi para pegawai. Reward dan
punishment merupakan suatu konsep yang dikembangkan dari suatu konsep manajemen sumber
daya manusia, terutama ditujukan dalam rangka memotivasi seseorang untuk melakukan
kebaikan dalam meningkatkan prestasinya.

Defenisi hukuman

21
Hukuman (punishment) adalah sebuah cara untuk mengarahkan sebuah tingkah laku yang
agar sesuai dengan tingkah laku yang berlaku secara umum.

Urgensi Reward dan Punishment Dalam Meningkatkan Kinerja

Reward dan punishment adalah bagian dari manajemen kompensasi. Adapun tujuan dari
manajemen kompensasi yaitu :

1. Sebagai daya tarik bagi karyawan


2. Pemerhatian terhadap karyawan
3. Imbalan atas prestasi
4. Mencerminkan adanya keadilan
5. Tidak melebihi dari kemampuan perusahaan
6. Tidak bertentang dengan peraturan pemerintah

Jenis-Jenis Reward

1. Penghargaan intrinsik
a. Penyelesaian (completion)
b. Pencapaian (achievement)
c. Otonomi (autonomy)
d. Pertumbyhan pribadi
2. Penghargaan ekstrinsik
1. Penghargaan finansial
a. Gaji dan upah
b. Tunjangan karyawan
c. Bonus/insentif
2. Penghargaan non finansial
a. Penghargaan interpersonal
b. Promosi

Jenis-Jenis Punishment

a. Hukuman ringan

Berupa teguran, dan lain lain

22
b. Hukuman sedang

Berupa penundaan kenaikan gaji dan lain lain


c. Hukuman berat

Berupa penurunan pangkat atau demosi dan lain lain

Pertemuan 15

Laporan Petanggungjawaban Dalam Organisasi

Pusat-pusat pertanggungjawaban pada organisasi dan perusahaan/bisnis pada tingkat lebih besar,
dapat dibagi menjadi 4 bagian, yaitu

a. Pusat biaya
b. Pusat pendapatan
c. Pusat laba
d. Pusat investasi

2 tipe struktur organisasi berkaitan dengan pusat-pusat pertanggungjawaban, yaitu,


Organisasi Fungsional dan Organisasi Unit Bisnis (divisional).

Pertemuan 16

Ujian Akhir Semester

23
ISI

( IDENTITAS BUKU DAN RINGKASAN BUKU )

A. IDENTITAS BUKU

1. Buku Pembanding

Judul buku :Kepemimpinan

Pengarang : Prof.Dr.Handari Nawawi

: Dra.H.Martini Handari

Penerbit : Gadjah Mada University Press

Tahun terbit : 2012

Kota terbit : Yogyakarta

Tebal buku : IX + 239 halaman

Bahasa teks : Bahasa indonesia

No.ISBN : 979-420-271-1

Buku ini ditulis oleh Prof. Dr. Handari Nawawi & Dra. H. Martin Handari, yang BAB VI:
Membahas tentang keterbatasn kepemimpinan

BAB VII : Membahas tentang hak-hak asasi dalam kepemimpinan

BAB VIII : Membahas tentangpeningkatan kualitas pemimpin

BAB IX :Membahas tentang mengendalikan konflik dalam kepemimpinan

Buku Kepemimpinan ini memiliki tebal ix+233 halaman dengan warna sampul biru yang
di desain oleh GADJAH MADA UNIVERSITY PRESS, dengan warna sampil ungu. Buku
pertama terdiri atas 9 bab, masing-masing tiap bab membahas topik yang berbeda.

Adapun isi-isi dari tiap bab buku ini ialah:

24
BAB I : Membahas tentang pengertian kepemimpinan

BAB II : Membahas tentang dinamika kepemimpinan

BAB III : Membahas tentang kepribadian pemimpin

BAB IV : Membahas tentang fungsi dan tipe kepemimpin

BAB V : Membahas tentang proses kaderisasi

BAB VI :Membahas tentang keterbatasn kepemimpinan

BAB VII : Membahas tentang hak-hak asasi dalam kepemimpinan

BAB VIII : Membahas tentangpeningkatan kualitas pemimpin

BAB IX :Membahas tentang mengendalikan konflik dalam kepemimpinan

25
B.RINGKASAN BUKU

Buku pembanding

BAB I
PENGERTIAN KEPEMIMPINAN

Dalam kehidupan manusia di dunia banyak di temui usaha kerja sama untuk mencapai
suatu tujuan tertentu yang disepakati bersama.kerja sama itu dilakukan oleh beberapa orang (dua
orang atau lebih),dalam kegiatan yang terarah pada tujuan, yang lebih mudah dicapai daripada
jika dikerjakan sendiri.keseluruhan proses kerja sama itu disebut organisasi . Organisasi adalah
proses atau rangkaian kegiatan kerja sama sejumlah .orang untuk mencapai tujuan
tertentu.organisasi juga dapat diartikan juga sebagai suatu system kerja sama sejumlah orang
(dua orang atau lebih untuk mencapai suatu tujuan ,pengertian organisasi seperti itu disebut
pengertian dinamis , karena maknanya menunjuk pada suatu kegiatan yang berproses, sehingga
dapat berubah dan berkembang dalam kenyataanya apapun bentuk suatu organisasi , pasti
memerlukan seorang dengan atau tanpa dibantu oleh orang lain,untuk menempati posisisebagai
pimpinan/pemimpin (leader).
Seorang yang menduduki posisi pemimpin di dalam suatu organisasi mengemban tugas
melaksanakan kepemimpinan. Dengan kata lain pemimpin adalah orangnya dan
kepemimpinan(ledearship)adalah kegiatanya.sehubungan dengan itu untuk sementara dari segi
organisasi , kepemimpinan dapat diartikan sebagai kemempuan atau kecerdasan mendorong
sejumlah orang (dua orang atau lebih) agar bekerja sama melakukan atau me;laksanakan
kegiatan-kegiatan yang terarah pada tujuan bersama.

A.Kepemimpinan dalam konteks structural

Struktur seperti ini biasanya ditetapkan secara resmi oleh pihak yang berwewenang,sebagai
pihak yang bertanggung jawab pada organisasi tersebut secara keseluruhan. Kepemimpinan
dalam konteks structural ini terikat pada pembidangan kerja yang disebut structural
organisasi.Apabila suatu unit dipandang sebagai total sistem,maka pembidanganya sebagai unit

26
yang lebihnkecil merupakan sub-sistem sehubungan dengan itu system diartikan sebagai suatu
keseluruhan yang terdiri dari berbagai unsur atau elemen(bidang) yang saling berhubungan satu
dengan yang lain.

B.Kepemimpinan dalam konteks Non-struktural

Kepemimpinan dalam konsep non structural dapat diartikan sebagai proses mempengaruhi
pikiran,perasaan,tingkah laku dan mengarahkan semua fasilitas untuk mencapai tujuan bersama
yang telah ditetapkan secara bersama-sama pula.

BAB II
DINAMIKA KEPEMIMPINAN

A.Hubungan Manusiawi dalam Kepemimpinan

Setiap manusiawi yang menginginkan kehidupan yang bersifat manusiawi harus berusaha
menjalin hubungan antara sesamanya.hubungan yang wajar itu disebut hubungan pergaulan yang
harmonis.Hubungan seperti itu didasari oleh sikap antipasti,kebencian dan saling tidak
mengerti,sehingga individu yang satu berusaha menjauh dari individu yang lain.kepemimpinan
memerlukan hubungan yang efektif .

B.Proses Pengambilan Keputusan

Keputusan dari seorang pemimpin tidak muncul secara tiba-tiba,tetapi berlangsung


sebagai suatu proses.Di dalam kepemimpinan harus jelas “dari siapa keputusan berupa perintah
atau tugas yang diterima dan kepada siapa melaporkan atau mempertanggung jawabkan
pelaksanaanya”,bagi setiap anggota didalam sebuah kelompok/organisasi.Sebagaimana telah
dikemukakan dahulu setiap pemimpin perlu mengatur pelimpahan wewenang dan tanggung
jawab.

Proses pengambilan keputusan itu berlangsung dengan tahapan sebagai berikut.

27
1. Menghimpun data melalui pencatatan dan bahkan mungkin berupa kegiatan penelitian.
2. Melaksanakan analisis data.
3. Menetapkan keputusan yang ditempuh dengan memilih salah satu diantara beberapa
alternative yang mungkin atau terbaik untuk memecahkan masalah yang dihadapi.
4. Mengoperasionalkan keputusan menjadi kegiatan atau tindakan mengamati hasilnya dan
kemungkinan adanya risiko yang tidak diramalkan sebelumnya.
5. Selama berlangsung nya kegiatan sebagai pelaksanaan keputusan akan diperoleh data
operasional baru

C. Pengendalian Dalam Kepemimpinan

Tujuan pokok kegiatan pengendalian dalam kepemimpinan adalah untuk memperoleh


btanggapan berupa kesediaan mewujudkan program kerja dari para anggota
kelompok/organisasi.Rapat-Rapat sebagai kegiatan pengendalian dalam kepemimpinan,dapat
dise lenggarakan dalam beberapa tujuan.

Tujuan itu antara lain sebagai berikut:

1. Untuk mengumpulkan informasi


2. Untuk mengevaluasi pelaksanaan program kerja pelaksanaan program kerja organisasi
3. Untuk memecahkan masalah bersama
4. Untuk menyampaikan informasi
5. Untuk berdiskusi

Rapat yang diprogramkan secara tetap dan teratur tetapi dengan jarak yang relatif lama
disebut rapat berkala. Rapat darurat disebut juga rapat insidentil adalah rapat yang di
selenggarakan sewaktu-waktu sesui keperluan.Pemimpin harus berusaha menghindari
penyelenggaraan pertemuan atau rapat yang tidak bermanfaat,karena akan kehilangan fungsinya
sebagai pengendali.Rapat atau pertemuan tidak bermanfaat sebagai kegiatan pengendalian dalam
kepemimpinan,terjadi apabila:

1. Rapat tidak dipersiapkan secara baik


2. Pemimpin membatasi waktu rapat
3. Rapat diselenggarakan tanpa masalah atau tidak jelas atau masalahnya
4. Rapat tidak bermanfaat jika waktu yang dipergunakan untuk mengesyahkan keputusan-

28
keputusan yang telah dipersiapkan para pemimpin

Pengendalian dalam kepemimpinan,di satu [pihak bermaksud memelihara norma-norma


atau kepribadian atau kode etik kelompok/organisasi yang mampu mengatur dan menggerakan
anggota pada tujuan yang hendak di capai.

BAB III

KEPRIBADIAN PEMIMPIN

Kepribadian manusia termasuk kepribadian pemimpin cenderung bersifat


stabil(permanen)atau sulit berubah , namun tidak berarti sama sekali tidak dapat berubah atau
berkembang.Oleh karena itu dengan kemauan yang keras bagi seorang pemimpin ,m selalu
terbuka untuk mengurangi aspek-aspek kepribadianya yang bernilai negative,agar tidak
merugikan dalam mewujudkan kepemimpinannya

A. Hubungan Kepribadian dengann Motivasi


Kepribadian manusia terbentuk karena keterpaduan jiwa dan tubuh.Kepribadian merupakan
corak kejiwaan (psikis), yang dipengaruhi oleh kondisi tubuh(jasmani/fisik)manusia. Demikian
pula roh dan jiwa (psikis) mengalami perkembangan sejalan dengan pertumbuhan dan
perkembangan potensi-potensi yang sifatnya abstrak. Perkembangan fisik dan psikis pada usia
lanjut terjadi berupa kebalikan pada masa muda , karena baik kemampuan fisik maupun psikis
menunjukkan penurunan

B. Aspek-Aspek Kepribadian Pemimpin

1. Mencintai kebenaran dan beriman pada Tuhan Yang Maha Esa.


2. Dapat dipercaya dan mampu mempercayai orang lain.
3. Mampu bekerja sama dengan orang lain
4. Ahli di bidangnya dan berpandangan luas didasari oleh kecerdasan (inteligensi) yang
memadai
5. Senang bergaul,ramah tamah,suka menolong dan memberikan petunjuk serta terbuka
pada kritik orang lain
6. Memiliki semangat untuk maju,pengabdian dan kesetiaan yang tinggi ,serta kreatif dan

29
inisiatif penuh
7. Bertanggung jawab dalam mengambil keputusan,konsekuen, berdisiplin,dan bijaksana
8. Aktif memelihara kesehatan jasmani dan rohani

BAB IV

FUNGSI DAN TIPE KEPEMIMPINAN

A. Fungsi Kepemimpinan

Fungsi kepemimpinan memiliki dua dimensi sebagai berikut:

1. Dimensi yang berkenaan dengan tingkat kemampuan mengarahkan(direction)dalam


tindakan atau motivasi pemimpin,yang terlihat pada tanggapan orang-orang yang
dipimpinya.
2. Dimensi yang berkenaan dengan tingkat dukungan (support) atau keterlibatan orang-
orang yang dipimpin dalam melaksanakan tugas-tugas pokok kelompok/organisasi ,yang
dijabarkan dan dimanifestasikan melalui keputusan-keputusan dan kebijaksanaan-
kebijaksanaan pemimpin.

Berdasarkan kedua dimensi itu , selanjutnya secara operasional dapat dibedakan lima fungsi
pokok kepemimpinan.

a. fungsi instruktif
b. fungsi konsultatif
c. fungsi partisipasi
d. fungsi delegasi
e. fungsi pengendalian

B.Tipe Kepemimpinan

30
Gaya kepemimpinan memiliki tiga pola dasar , yang secara terinci dijabarkan menjadi delapan
pola

1.gaya kepemimpinan yang berpola mementingkan pelaksanaan tugas secara efektif dan efisien

2.gaya kepemimpinan yang berpola mementingkan pelaksanaan hubungan kerja sama

3.gaya kepemimpinan yang berpola mementingkan hasil yang dapat dicapai dalam rangka
mewujudka tujuan kelompok/organisasi

Tipe kepemimpinan pelengkap itu terdiri dari

1.tipe kepemimpinan kharismatik

2.tipe kepemimpinan symbol

3.tipe pengayom(headmanship)

4.tipe pemimpin ahli

5.tipe kepemimpinan organisatoris dan administrator

6.tipe kepemimpinan agiatator

BAB V

PROSES KADERISASI

Kaderisasi diperlukan karena semua manusia termasuk yang sekarang menjadi


memimpin,pasti harus mengakhiri kepemimpinanannya,baik dikehendaki dan tidak
dikehendakinya.dari suatu sisi proses pengantian itu dapat terjadi karena adat kebiasaan atau
ketentuan di dalam etika kelompok/organisasi yang menetapkan batas/tenggang waktu tertentu
(periode) kepemimpinan seseorang.sedang dari sisi lain dapat pula disebabkan oleh penolakan
anggota kelompok/ organisasi , yang menghendaki pemimpin diganti,baik melalui proses yang
wajar sifatnya maupun secara tidak wajar. Semakin banyak kader yang disiapkan , akan semakin
baik,karena bararti tersedia peluang untuk memilih yang terbaik di antaranya:

a. kaderisasi informal
b. kaderisasi formal

31
BAB VI

KETERBATASAN PEMIMPIN

Pemimpin yang mengiginkan keberhasilan dalam mewujudkan kepemimpinannaya ,harus


menyadari bahwa dirinya dan orang yang dipimpinya,adalah manusia.Dalam penciptaanya
sebagai penghuni bumi,ternyata manusia merupakan mahluk yang tidak sempurna. Setiap
pemimpin harus berusaha mengatasi kekurangan dan kelemahan masing-masing,meskipun sama
sekali mustahil untuk menghilangkan atau meniadakanya.mDengan mengetahui mampu
mengatasi setiap kelemahan tanpa menghilangkanya,dapat diharapkan kepemimpinan akan
berlangsung secara efektif

A. keterbatasan Manusiawi

-keterbatasan normative/spiritual

-Keterbatasan fisik(jasmaniah)

-Keterbatasan psikis(rohaniah)

-Keterbatasan Administratif

-Keterbatasan karena missi(mission)dan posisi

BAB VII

HAK-HAK ASASI MANUSIA DALAM KEPEMIMPINAN

Masalah yang sering timbul adalah ketidakmampuan para pemimpin melindungi hak asasi
orang-orang yang dipimpinya,baik sebagai individu maupun berupa suatu kelompok.

A.Hakikat Individu sebagai Pribadi

Kehidupan merupakan milik manusia yang paling berharga.dengan demikian berarti setiap
individu sebagai pribadi memiliki hak asasi untuk hidup bebas/merdeka,bukan sebagaiindividu
yang terjajah,tertindas,di perbudak dan sejenisnya.

32
B.Harkat manusia sebagai Mahluk Sosial

Hak asasi ini yang utama danbersifat principal adalah kebebasan beragama,berupa kemerdekaan
seseorang atau kelompok orang atau memeluk dan menjalankan syariat agamannya.

Dalam kehidupan masyarakat modern hak asasi memperoleh pendidikan menyentuh dua
aspek/prinsip pokok kedua prinsip itu adalah

a.prinsip(asas)kesamaan

b.prinsip kemerdekaan atau kebebasan

C.Harkat sebagai Mahluk Tuhan Yang Maha Esa

Manusia memiliki hak asasi untuk hidup dengan harkat yang mulia,secara material dan spiritual
baik selama kehidupanya di duniamaupun dalam mempersiapkan kehidupanya di alam akhirat
yang kekal dan abadi.

BAB VIII

PENINGKATAN KUALITAS KEPEMIMPINAN

Kondisi dan proses globalisasi seperti tersebut di atas tidak sekedar menyantuh aspek-aspek
material dalam usaha pembangunan bangsa di Negara yang sedang berkembang.

A. Berpikir Efektif Efektif dalam Menetapkan Keputusan

Berpikir merupakan potensi psikis yang sangat istimewa , yang kualitasnya pada manusia jauh
melampaui kemampuan berpikir yang di berikan tuhan yang maha esa kepada hewan sebagai
mahluk ciptaanya yang sama-sama menjadi penghuni bumi. Proses berpikir yang berlangsung di
dalam diri seseorang dapat dibedakan sebagai berikut:

1. berpikir yang bersifat intra-personal,yakninyang berlangsung di dalam psikis/otak


seseorang yang bersangkutan dengan atau untuk dirinya sendiri
2. berfikir yang bersifat inter-personal yakni yang berlangsung di dalam psikis/otak
seseorang yang berhubungan dengan dan berakibat sesuatu kepada orang lain

B. Mengkomunikasikan Hasil Berpikir

33
Hasil berpikir seseorang yang cemerlang tidak ada artinya jika tidak dinyatakan dan
dikomunikasi.

C. Meningkatkan Partisipasi dalam Pemecahan Masalah

Kepemimpinan yang berkualitas adalah yang mampu mewujudkan dan membina kerja sama
yang efektiftidak saja antara pemimpin dengan orang yang dipimpin tetapi juga diantara dan
sesame orang yang dipimpinya.

D. Menggali dan Meningkatkan Kreativitas

Perkataan kreatifitas merupakan istilah yang paling luas pengertianya ,karena mencakup seluruh
pengertian istilah-istilah lainya.

BAB IX

MENGENDALIKAN KONFLIK DALAM KEPEMIMPINAN

A.PENGERTIAN KETEGANGAN DAN KONFLIK

Ketegangan dan konflik adalah kondisi batin ,yang tidak mudah merumuskan
pengertianya,meskipun setiap orang mudah sekali mengalaminya.

B.BENTUK-BENTUK KETEGANGAN BATIN

1. kegelisahan

2. kecenasan

3. perasaan bersalah

4. konflik

5. perasaan takut

6. stress

34
7. frustasi

C.KONFLIK DAN PERTIKAIAN

1. pelaksanaan

2. kekuasaan

3. acuh dan dibiarkan

4. di tindak dan di biarkan

5. di tindak dan di sisihkan

35
BAB III

PERBANDINGAN BUKU

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BUKU UTAMA

1. Untuk penilaian tampilan buku, buku utama ini memiliki tampilan yang menarik yang
dilengkapi dengan gambar dan sesuai dengan materi yang dibahas.

2. Penggunaan kata yang mudah dipahami , sehingga kalimat atau bahasannya mudah di
mengerti.

3. Buku ini mencakup semua materi yang dibahas dalam kepemimpinan

4. Kekurangan buku , buku ini tidak memiliki bab,seperti buku pada umumnya

5. Buku ini tidak ada nama penyususnnya melainkan berdasarkan oleh tim penyususn

A.Kelemahan Buku

1. Setelah saya membaca dan menganalisis buku yang berjudul ”Kepemimpinan” bab demi bab
saya menemukan beberapa kelebihan maupun kelemahan yang terdapat pada buku ini.dari
segi kelemahan buku ini terdapat beberapa kesalahan baik dari kesalahan penulisan maupun
penggunaan tanda baca.contohnya dari segi penulisan terdapat kesalahan kata contohnya
pada halaman 11 yaitu” oleh sebab itu itu ”dalam penulisan tersebut terdapat pengulangan
kata itu,sehinnga tidak efektif.pada halaman yang sama terdapat ketidak paduan contohnya”
yaitu diri,tim,kelompok,organisasi/masyarakat”pada kalimat tersebut tidak dibubuhi kata dan
pada perincian terakhir sehingga tidak sesuai dengan ejaan yang disempurnakan.
2. Dari segi kesinambungan antar kalimat makalah ini memiliki ketidak sinambungan antar
kalimat yakni pada halaman 13 ”teori ini,yang sampai pertengahan” pada kata tersebut
terdapat penggunaan kata yang mubazir sebaiknya hanya menggunkan salah satu dari kata
yang atau sampai sehingga lebih efektif.dan terdapat juga kesalahan yang sama pada halaman
57 yakni” semua anggota atau karyawan dan bahwa organisasi”terdapat kata dan serta bahwa

36
seharusnya hanya digunakan dari salah satu kata.
3. Penulisan kata terdapat pada halaman 49 yaitu kata”suportif”kalimat ini tidak baku dan
seharusnya sportif.struktur buku ini kurang efektif karena terlalu banyak bahasan yang
dimuat dalam buku ini tetapi pembahasan yang kurang mendukung.contohnya adanya
pembahasa pengendalian mutu dan evaluasi yang terdapat pada halaman 119.

A. Kelebihan Buku`

1. Penggunaan bahasa dalam buku ini termasuk bagus karena memiliki kosa kata yang mudah
kita mengerti. Kosa kata tersebut sesuai dengan orang yang membacanya khusunya kita
sebagai mahasiswa.dari segi cover tergolong bagus karena kita dapat mengenali buku
tersebut tanpa kita membaca judulnya dan adanya kesesuaian antara gambar yang ada di
cover dengan isi buku.identitas buku ini juga lengkap.
2. Susunan penulisan juga sitematis yang dimulai dengan kata pengantar sampai dengan daftar
pustaka.
3. Dari segi bahasan buku ini dilengkapi dengan pembahasan yang jelas dan lengkap dan
memuat semua konsep dasar kepemimpinan.dan setiap penjelasan didukung oleh pendapat
beberapa ahli.
4. Hal yang paling menarik dalam buku ini adalah adanya latar belakang penulisan buku yang
berjudul “Kepemimpinan”sehingga memudahkan kita mengerti apa masalah dalam
kepemimpinan yang ada dilingkunan kita melalui buku ini.
5. Setiap penomoran buku disesuaikan dengan penomoran karya ilmiah yang tergolong formal.
6. Pada latar belakang masalah terdapat juga tujuan dari penulisan buku ini.

37
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kedua Buku Kepemimpinan ini sangat baik dan layak digunakan sebagai bahan ajar,
karena telah diambil dari berbagai sumber belajar yang dapat digunakan mahasiswa dalam
rangka mencapai kompetensi belajar. Buku berisikan peningkatan gaya kepemimpinan .
Seorang yang menduduki posisi pemimpin di dalam suatu organisasi mengemban tugas
melaksanakan kepemimpinan. Dengan kata lain pemimpin adalah orangnya dan kepemimpinan
(leadership) adalah kegiatanya.sehubungan dengan itu untuk sementara dari segi organisasi ,
kepemimpinan dapat diartikan sebagai kemempuan atau kecerdasan mendorong sejumlah orang
(dua orang atau lebih) agar bekerja sama melakukan atau melaksanakan kegiatan-kegiatan yang
terarah pada tujuan bersama.

B. Saran
Materi pembelajaran yang disajikan dalam buku Kepemimpinan masih belum sempurna,
namun namanya manusia tidak ada yang sempurna. Maka diharapkan pada pembaca dapat
memberikan kritikan yang bersifat membangun yang dapat meningkatkan kesempurnaan buku.

38

Anda mungkin juga menyukai