Anda di halaman 1dari 9

TELAAH JURNAL

Judul : Pengaruh Pengetahuan Kebencanaan Terhadap Sikap Kesiapsiagaan


Dalam Menghadapi Bencna Pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan
Geografi Universitas Kanjuruhan Malang (Kurniawati & Malang, n.d.).

Penulis : Dwi Kurniawati, Suwito.

Publikasi : Jurnal Pendidikan Dan Ilmu Geografi (JPIG) Vol. 2 No. 2 (2017).

Judul Skripsi : Hubungan Antara Pengetahuan Dan Kesiapsiagaan Bencana Gempa


Bumi Pada Siswa SMA Citra Nusa Cibinong.

Penelaah : Aggita Cahyani


Komponen Pertanyaan untuk membantu telaah jurnal
jurnal
1. Pendahuluan Masalah penelitian yang disampaikan peneliti :
 Pengetahuan kebencanaan merupakan komponen penting untuk
kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana. Apalagi mahasiswa
yang menjadi salah satu agen of chance. Jadi diharapkan untuk
mahasiswa lebih meningkatkan pengetahuan tentang kebencaan.

Besar masalah menurut peneliti (berdasarkan prevalensi atau


insiden masalah, adanya peningkatan masalah dibandingkan
sebelumnya atau dibandingkan dengan area lain) :
 Menurut BPBD selama tahun 2016 terdapat 2.342 kejadian bencana
dan mengalami kenaikan 35% jika dibandingkan dengan jumlah
bencana pada tahun 2015. Dari banyaknya kejadian bencana
tersebut, bencana yang mendominasi sebanyak 92% bencana
hidrometerologi yaitu seperti banjir, longsor, dan putting beliung.
Dan 8% lainnya tediri dari kebakaran hutan dan lahan, gempa bumi,
gunung meletus, gelombang pasang dan abrasi.
Dampak masalah jika tidak diatasi :
 Dampak jika masalah tidak diatasi yaitu akan sangat minimnya
mahasiswa yang dapat membantu dan peduli terhadap orang lain
atau orang disekitarnya. Karena mereka yang tidak memiliki
pengetahuan yang cukup tinggi akan bingung untuk menyelamatkan
diri atau tidak tahu apa yang harus dilakukan jika terjadi bencana.
apalagi jika harus menolong orang lain jika menolong diri sendiripun
masih tidak tahu.
Kesenjangan yang terjadi/perbandingan antara masalah yang ada
dengan harapan/target
 Berdasarkan yang peneliti jelaskan pada penelitian ini bahwa dalam
menghadapi bencana harus memiliki kesiapan terlebih dahulu.
Pengetahuan merupakan hal penting untuk kesiapsiagaan, tetapi
masih banyaknya masyarakat yang belum paham pentingya
pengetauan tentang kebencanaan.

Berdasarkan masalah penelitian, apa tujuan dan hipotesis yang


ditetapkan oleh peneliti?
 Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar
tingkat pengetahuan dan kesiapsiagaan mahasiswa sebelum
menempuh mata kuliah geografi bencana.
2. Desain Apa desain penelitian yang digunakan oleh peneliti?
penelitian  Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain
penelitian cross sectional.
3. Populasi dan Siapa populasi target?
sample  Seluruh mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi Universitas
Kanjurruhan Malang Angkatan 2014 tahun ajaran 2016/2017.
Siapa sample penelitian?
 Sampel penelitian ini adalah 53 mahasiswa Program Studi
Pendidikan Geografi Universitas Kanjurruhan Malang Angkatan
2014 tahun ajaran 2016/2017.
Apakah kriteria inklusi dan eksklusi?
 Pada penelitian ini peneliti tidak menjelaskan secara rinci mengenai
kriteria inklusi dan eksklusi.
Bagaimana metode sampling yang digunakan untuk memilih
sample dari populasi target?
 Peneliti menggunakan teknik propotional random sampling untuk
menentukan sampel yang akan di ambil dalam penelitian.
Berapa jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian? Metode
atau rumus apa yang digunakan untuk menentukan jumlah
sample?
 Jumlah sampel yang di ambil dalam penelitian ada sebanyak 53
responden.
 Peneliti tidak menjelaskan rumus apa yang digunakan dalam
menentukan jumlah sampel.
4. Pengukuran Variable apa saja yang diukur dalam penelitian?
data  Variable independen adalah pengetahuan
 Variable dependen adalah kesiapsiagaan dalam menghadapi
bencana
Metode apa yang digunakan untuk mengumpulkan data?
 Metode yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu melalui
penyebaran angket.

Alat ukur apa yang digunakan untuk mengumpulkan data?


 Alat ukur yang digunakan dalam peneltian ini yaitu angket berskala
Linkert dengan empat tingkat jawaban.
Bagaimana validitas dan reliabilitas alat ukur/instrument yang
digunakan?
 Peneliti tidak menjelaskan secara rinci tentang uji validitas yang
digunakan.
Apakah peneliti menguji validitas dan reliabilitas alat ukur?
 Peneliti melalukan uji validitas pada instrument angket yang akan di
sebarkan kepada responden, guna memenuhi syarat sebagai alat
ukur yang baik.
Siapa yang melakukan pengukuran/pengumpulan data? Apakah
dilakukan pelatihan khusus untuk obsever?
 Pengumpulan data dilakukan sendiri oleh peneliti dan tidak ada
pelatihan khusus untuk pengumpulan data.
5. Analisis data Uji statistic apa yang digunakan untuk menguji hipotesis/analisis
data?
 Peneliti menggunakan analisa statistic dengan metode regresi linear
sederhana.
Program atau software statistik yang digunakan untuk
menganalisis data
 Perhitungan uji regresi linear sederhana menggunakan SPSS 16.0
for Windows.
6. Alur Alur penelitian
penelitian  Peneliti tidak menjelaskan alur penelitian secara rinci, tetapi peneliti
dan data menjelaskan karena menggunakan metode cross sectional maka
base line penelitian hanya mengkaji masalah atau keadaan objek pada saat
satu waktu secara bersamaan. Lalu sebelum menyebarkan angket
kuesioner, peneliti melakukan uji validitas terlebih dahulu untuk
memnuhi syarat sebagai alat ukur. Baru setelah itu penyebaran
angket dapat dilakukan dan di dapatkan hasil. Lalu setelah itu
peneliti melakukan perhitungan dengan rumus analisis deskripsi
presentase. Setelah didapatkan hasil, peneliti melakukan uji
hipotesis dengan anaisa stasitis metode regresi linear dengan
menggunakan SPSS 16.0 for Windows.
Karakteristik responden dan data baseline
 Peneliti tidak menjelaskan untuk karakteristik responden dan data
baseline dalam penelitian tersebut.
7. Hasil Hasil penelitian
penelitian  Didapatkan hasil bahwa sebagian besar siswa memiliki
penegtahuan kurang yaitu sebesar 93 siswa (74,4%). Nilai rata-rata
pengetahuan siswa dalah 29,82 yang mana itu termasuk kategori
tingkat pengetahuan kurang. Kemampuan mahasiswa dalam
pertolongan pertama juga masih kurang. Itu dikarenakan tidak
adanya ekstrakurukuler PMR di Perguruan Tinggi. Lalu didapatkan
hasil wawancara jika sebenarnya sudah ada pendidikan kebencaan
yang dilakukan di kampus, terakhir pada tahun 2017 tetapi hanya
diikuti oleh beberapa orang saja dan banyak mahasiswa yang
mengiktui kegiatan tersebut. Kebanyakan pendidikan
bencanadilakukan saat setelah terjadinya bencana dan akan
berkurang ketika bencana sudah lama tidak terjadi.
Berdasarkan hasil diatas maka disimpulkan
 Dari hasil yang didapat bisa disimpulkan bahwa tingkat
pengetahuan mahasiswa tentang kebencanaan masih kurang, dan
kurangnya minat yang menetap pada mahasiswa jika adanya
pendidikan bencana. Hal itu menyebabkan kesiapsiagaan
komunitas kebencanaan yang menurun jika mahasiswa masih
kurang berminat jika adanya pendidikan bencana jika sudah lama
tidak terjadi bencana.
8. Diskusi / Interpretasi peneliti terhadap hasil penelitian
 Peneliti membuat interpretasi pada hasil penelitian yaitu bahwa
pengetahuan kesiapsiagaan bencana mahasiswa dapat dicapai jika
mahasiswa dapat aktif dalam kegiatan yang berhubungan dengan
kebencanaan, seperti mengikuti pendidikan tentang bencana bukan
hanya jika setelah terjadinya bencan saja tetapi mengikuti
perkembangannya juga.

Perbandingan hasil penelitian dengan penelitian-penelitian


terdahulu serta teori yang saat ini untuk menunjukkan adanya
prevalensi :
 Peneliti menyamakan hasil penelitian dengan penelitian yang
dilakukan oleh Finnis et al (2010) yang mana ia menyatakan kalau
partisipasi dalam pendidikan bencana dapat meningkatkan
pemahaman responen tentang perilaku melindungi diri saat
bencana.

Penjelasan peneliti tentang makna dan prevalensi hasil


penelitiannya dengan perkembangan ilmu kesehatan serta
terhadap pemecahan masalah :
 Peneliti menjelaskan bahwa hasil penelitiannya membuktikan jika
pengetahuan sangat berpengaruh pada kesiapsiagaan bencana.
Karena jika tingkat pengetahuan tinggi, mereka akan bisa dan siap
untuk menghadapai bencana.

Kemampulaksanaan applicability hasil penelitian menurut


peneliti :
 Peneliti tidak menjeaskan secara jelas kemampulaksaan
(applicability) hasil penelitian pada tatan klinik maupun tatan lainnya.
Replikasi hasil penelitian ini pada setting praktik klinik lainnya :
 Penelitian ini dapat di replikasi pada anak SD, SMP maupun pada
anak SMA agar mengetahui tingkat pengetahuan tentang
kebencanaan.

Penjelasan peneliti tentang kekuatan dan kelemahan penelitian :


 Peneliti tidak menjelaskan mengenai kekuatan dan kelemahan pada
penelitian.
Level evidence penelitian :
 Level evidence penelitian ini adalah II a.

9. Kesimpulan Kesimpulan
saran  Terdapat pengaruh pengetahuan dengan perilaku kesiapsiagaan
terhadapat bencana. Hal ini juga menunjukkan jika hubungan yang
kuat dan berpola positif artinya semakin semakin bertambah
pengethuan semakin tinggi perilaku kesiapsiagaannya.

Saran
 Peneliti menyarankan untuk dapat menambahkan pngetahuan dan
perilaku kesiapan tentang bencana. dan di harapkan masyarakat
dapat memberikan motivasi kepada lingkungan, kelompok,
komunitas ataupun keluarga untuk dapat menghadapi bencana dan
ikut seta dalam sosialisasi bencana yang ada. Karena kurangnya
pengetahuan disebabkan dari kurangnya informasi atau minimnya
informasi yang jelas.
10. Daftar Kurniawati, D., & Malang, U. K. (n.d.). PROGRAM STUDI
pustaka PENDIDIKAN GEOGRAFI.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian suatu pendekatan
praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana. (2012). Buku Saku
Tanggap Tangkas Tangguh Menghadapi Bencana, Jakarta.
Bakornas-PB. 2007. Pengenalan Karakteristik Bencana dan Upaya
Mitigasinya di Indonesia Edisi II. Jakarta Pusat: Direktorat Mitigasi.
BNPB. 2017. Data Kejadian Bencana 2016, (Online),
(http://dibi.bnpb.go.id/DesInventar/about.jsp, diakses tanggal 30 Januari
2017).
Clust, Michael, R.j. Human, dan D.M. Simpson. 2007. Mapping and
Rail Safety: the Development of Mapping Display Technology for
Data Communication. Center for Hazard Research and Policy
Development.
Finnis, Kristen K, David M. Johston, Kevin R. Ronan, et al. 2010.
Hazard Perception and Preparedness of Taranaki Youth. Disaster
Prevention and
Management Journal, 19, (2), 178.
Firmansyah, Imam, Hanny Rasni, dan Rondhianto. 2014. Hubungan
Pengetahuan dengan Perilaku Kesiapsiagaan dalam Menghadapi
Bencana Banjir dan Longsor pada Remaja Usia15-18 tahun di
SMA Al-Hasan Kemiri
Kecamatan Panti Kabupaten Jember. Artikel Ilmiah Hasil Penelitian
Mahasiswa. Jember: Universitas Jember.
Hammad, K.S. 2011. Emergency Nurse and Disaster Response: An
Exploration of South Australian Emergency Nurses’ Knowledge of
Their Roles in Disaster Response. Australian Emergency Nursing
Journal, 14,
4-6
Heru Susetyo. (2006). Menggagas Pendidikan Kesiapsiagaan Bencana,
(Online), (http://indodisaster.multiply.com/journal/item/5, diakses
tanggal
30 Januari 2017).
Hidayati, Deny, dkk. (2006). Kajian Kesiapsiagaan Bencana
Masyarakat dalam Menghadapi Bencana Gempa dan Tsunami.
Jakarta: LIPI-UNESCO-ISDR.
Jaelani, Achmad. (2008). Pelatihan KBBM-PERTAMA untuk KSR.
Jakarta: PMI.
Motoyoshi, T. (2006). Public Perception of Flood Risk and
Community-Based Disaster Preparedness. A Better
Integrated Management of Disaster Risks: Toward Resilient Society to
Emerging Disaster Risks in Megacities. Tokyo, Japan: Terrapub,
121-134.
Ningtyas, Bestari Ainun. 2014. Pengaruh Pengetahuan Kebencanaan
terhadap Sikap Kesiapsiagaan Warga dalam Menghadapi
Bencana Tanah Longsor di Desa Sridadi Kecamatan Sirampog
Kabupaten Brebes Tahun 2014. Skripsi. Tidak Diterbitkan.
Semarang: Universitas Negeri Semarang.
Pangesti, Asih Dwi Hayu. 2012. Gambaran Tingkat Pengetahuan dan
Aplikasi Kesiapan Bencana pada Mahasiswa Fakultas Ilmu
Keperawatan Universitas Indonesia. Skripsi. Tidak diterbitkan.
Depok: Universitas Indonesia.
Pembriati, Erly Zohrian dkk. 2013. Pengaruh Model Pembelajaran
Terpadu pada Pengintegrasian Materi Pengurangan Risiko
Bencana dalam Mata Pelajaran IPS SMP terhadap Pengetahuan
dan Kesiapsiagaan Bencana. Jurnal Bumi Lestari, Vol. 1 No.1,
September 2013, hal. 1-8. Surakarta: UNS.
Riduwan. 2012. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru – Karyawan dan Peneliti
Pemula. Bandung: Alfabeta. Suparyanto. 2012. Konsep Pengetahuan,
(Online),
(http://drsuparyanto.blogspot.com/2012/02/konseppengetahuan.html,
diakses tanggal 30 Januari 2017).
Undang – undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 Tentang
Kebencanaan.
Wahyuni, Elida dan krianto. 2011. Tingkat Pengetahuan Siswa
tentang Kesiapsigaan Bencana di SMAN 1 Pariaman Sumatera Barat
dan SMAN 2 Depok Jawa Barat Tahun 2011. Skripsi. Tidak
Diterbitkan. Depok: Universitas Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai