Anda di halaman 1dari 9

Keadaan Ketenagakerjaan

No.03./3604/Th 2, 7 Desember 2019

BADAN PUSAT STATISTIK


KABUPATEN SERANG

Keadaan Ketenagakerjaan
Kabupaten Serang
Agustus 2019
 Jumlah penduduk Kabupaten Serang yang bekerja
pada Agustus 2019 sebanyak 608,87 ribu orang,
bertambah sekitar 34 ribu pekerja jika dibandingkan
dengan keadaan Agustus 2018.
Tingkat Pen  Pada periode yang sama terjadi penurunan Tingkat
Pengangguran Terbuka (TPT) yang cukup signifikan
dari 12,77 persen Agustus 2018 menjadi 10,65
persen Agustus 2019 atau turun sebesar 2,12
persen

 TPT lulusan pendidikan tertinggi SMA Umum (SMU)


menempati posisi tertinggi dibanding jenjang
pendidikan lain yaitu 30,00 persen pada Agustus
2019.

 Lapangan usaha yang paling banyak menyerap


tenaga kerja di Kabupaten Serang adalah sektor Jasa
dan sektor Manufaktur, masing-masing sebesar
44,45 persen dan 39,56 persen

 Berdasarkan status pekerjaan, sebagian besar


penduduk bekerja di Kabupaten Serang berstatus
buruh/karyawan (46,07 persen).

 Jumlah pekerja informal di Kabupaten Serang lebih


tinggi dibanding pekerja formal. Persentase pekerja
formal mengalami peningkatan dari 46,51 persen
pada Agustus 2018 menjadi 48,22 persen pada
Agustus 2019
1. Angkatan Kerja, Penduduk Yang Bekerja Dan Pengangguran

Pada periode Agustus 2018 - Agustus 2019 jumlah angkatan kerja


mengalami peningkatan dari 659,04 ribu orang pada Agustus 2018 menjadi 681,45
orang pada Agustus 2019. Peningkatan jumlah angkatan kerja tersebut disebabkan
oleh peningkatan jumlah penduduk yang bekerja sebesar 34 ribu pada periode
tersebut. Jumlah pengangguran justru mengalami penurunan dari 84,16 ribu orang
menjadi 72,58 ribu orang. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja mengalami kenaikan
dari 62,42 persen menjadi 64,06 persen. Naiknya TPAK ini merupakan indikasi
adanya kenaikan suplai tenaga kerja.

Tabel 1
Dekomposisi Penduduk Usia Kerja dan Indikator Ketenagakerjaan
Kabupaten Serang, Agustus 2018 - Agustus 2019

Agustus 2018 Agustus 2019


Jenis Kegiatan Utama
Laki Laki Perem-puan Total Laki Laki Perem-puan Total

1. Penduduk 15+ 532,479 523,355 1,055,834 536,366 527,483 1,063,849

2. Angkatan Kerja 432,347 226,695 659,042 441,109 240,341 681,450


- Bekerja (000) 378,075 196,804 574,879 393,454 215,412 608,866

- Penganggur (000) 54,272 29,891 84,163 47,655 24,929 72,584

3. Bukan Angkatan Kerja (000) 100,132 296,660 396,792 95,257 287,142 382,399

- Sekolah 50,782 40,020 90,802 42,992 46,141 89,133

- Mengurus Rumah 20,208 244,843 265,051 17,091 229,454 246,545


Tangga

- Lainnya 29,142 11,797 40,939 35,174 11,547 46,721

4. Tingkat Partisipasi 81.20 43.32 62.42 82.24 45.56 64.06


Angkatan Kerja/ TPAK (%)

5. Tingkat Pengangguran 12.55 13.19 12.77 10.80 10.37 10.65


Terbuka/TPT (%)

Secara relatif angka pengangguran menunjukan penurunan yang cukup


signifikan dari 12,77 persen pada Agustus 2018 menjadi 10,65 persen pada bulan
Agustus 2019. Angka pengangguran Kabupaten Serang selama beberapa periode
cenderung lebih tinggi dibanding kabupaten/kota lainnya se-Provinsi Banten.
Begitupun untuk Tahun 2019, angka pengangguran Kabupaten Serang masih
menempati peringkat tertinggi. Hal ini dimungkinkan oleh banyaknya lapangan
pekerjaan yang menarik migran untuk masuk ke Kabupaten Serang khususnya
sektor Industri. Banyaknya migran masuk yang mencari pekerjaan ini boleh jadi
tidak semuanya terserap oleh pasar kerja sehingga mengakumulasi jumlah
pengangguran di Kabupaten Serang. Di lain pihak, migran masuk yang
berpendidikan tinggi atau mempunyai keterampilan akan lebih mudah memperoleh
pekerjaan. Namun demikian setiap tahun terjadi penurunana angka pengangguran
dan pada tahun 2019 merupakan penurunan yang sangat tinggi dan dibandingkan

2 Keadaan Ketenagakerjaan Kabupaten Serang 2019


dengan penurunan tingkat pengangguran Kabupaten/Kota lain penurun ini paling
tinggi,

Gambar 1
Tingkat Pengangguran Terbuka Kabupaten Serang dan Banten
Agustus 2010 - Agustus 2019

18

16

14

12
Kab Serang,
TPT (Persen)

10 10,65

8
Banten, 8.11
6

0
Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2017 2018 2019

2. Penduduk Yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama

Dilihat berdasar tren sektoral, penyerapan tenaga kerja terbesar berada di


tiga lapangan pekerjaan yaitu di Jasa-jasa (270,65 ribu orang), Industri (240,89
ribu orang) serta Pertanian (97,33 ribu orang).

Tabel 2
Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama,
Agustus 2018 - Agustus 2019

Agustus 2018 Agustus 2019


Jenis Kegiatan Utama
Jumlah % Jumlah %

Pertanian 137.932 23,99 97.331 15,99

Manufaktur 161.660 28,12 240.888 39,56

Jasa-JAsa 275.287 47,89 270.647 44,45

Kabupaten Serang 574.879 100,00 608.866 100,00

Secara struktur sektoral tenaga kerja, selama periode Agustus 2018 -


Agustus 2019 telah terjadi pergeseran. Penyerapan tenaga kerja sekarang ini lebih
di dominasi oleh sektor jasa dan Manufaktur, yang sebelumnya lebih sering
didominasi oleh sektor jasa dan pertanian. Kedua sektor ini menyerap sekitar 84
persen penduduk bekerja di Kabupaten Serang.
Sektor Manufaktur pada Agustus 2019 mengalami peningkatan cukup tinggi
dalam penyerapan lapangan kerja. Dibanding Agustus 2018 terjadi penambahan
yang signifikan di sektor ini. Sebelumnya sebanyak 161,66 ribu pekerja atau
penduduk yang bekerja pada sektor manufaktur pada Agustus 2018, lalu melonjak
menjadi 240,88 ribu atau naik 79 ribu pada Agustus 2019.

Gambar 2
Persentase Penduduk yang Bekerja menurut Lapangan Pekerjaan di Kab. Serang,
Agustus 2018 – Agustus 2019 (persen)

60

50 47,89
44,45
39,56
40

30 28,12
23,99

20 15,99

10

0
Pertanian Manufaktur Jasa

2018 2019

3. Penduduk Yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama

Berdasarkan Tabel 3 tampak bahwa sebagian besar penduduk bekerja di


Kabupaten Serang berstatus sebagai buruh/karyawan yaitu sebesar 280,51 ribu.
Jumlah buruh/karyawan dalam setahun terakhir mengalami peningkatan yang
cukup besar yaitu 34 ribu jiwa. Untuk mereka yang berstatus berusaha dibantu
buruh tetap dan pekerja bebas di non pertanian mengalami penurunan.
Peningkatan jumlah pekerja yang cukup besar terjadi pada pekerja berusaha sendiri
dengan penambahan sebanyak 47 ribu orang. Status pekerjaan utama dapat
digunakan sebagai pendekatan untuk menyusun dua kelompok kegiatan ekonomi
yakni formal dan informal. Kegiatan formal terdiri dari mereka yang berusaha
dibantu buruh tetap dan mereka yang berstatus buruh/karyawan. Sementara
sisanya digolongkan ke dalam kegiatan informal.

4 Keadaan Ketenagakerjaan Kabupaten Serang 2019


Tabel 3
Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja
Menurut Status Pekerjaan Utama, Agustus 2018- Agustus 2019

2018 2019
Status Pekerjaan Utama
Jumlah % Jumlah %

Berusaha sendiri 103,942 18.08 151.575 24.89


Berusaha dibantu buruh tidak tetap 62,111 10.80 51.918 8.53
Berusaha dibantu buruh tetap 12,200 2.12 13.112 2.15
Buruh/Karyawan/Pegawai 255,150 44.38 280.511 46.07
Pekerja bebas di Pertanian 57,432 9.99 22.496 3.69
Pekerja bebas di Non Pertanian 48,381 8.42 48.256 7.93
Pekerja keluarga/ tidak dibayar 35,663 6.20 40.998 6.73

Kabupaten Serang 574,879 100.00 608.866 100.00

Persentase pekerja informal di Kabupaten Serang masih lebih tinggi


dibanding pekerja formal. Pada Agustus 2019, pekerja formal tercatat sebanyak
293,62 ribu orang atau sebesar 48,22 persen. Angka ini mengalami sedikit
peningkatan dibanding tahun 2018 yang tercatat sebesar 46,51 persen. Dengan
kata lain penyerapan tenaga kerja selama dua tahun terakhir masih didominasi oleh
kegiatan ekonomi informal.

Gambar 3
Penduduk yang Bekerja menurut Kegiatan Ekonomi Formal/Informal
Di Kabupaten Serang, Agustus 2018 - Agustus 2019

320.000 315.243
307.529
310.000
300.000 293.623
290.000
280.000
267.350
270.000
260.000
250.000
240.000
2018 2019

Formal Informal

4. Pencari Kerja Menurut Pendidikan

Dilihat dari sisi komposisi pencari kerja menurut pendidikan, pencari kerja di
Kabupaten Serang umumnya berpendidikan menengah (SMA/SMK). Persentase
pencari kerja yang berpendidikan tinggi (diploma dan sarjana) sedikit meningkat
dari 1,57 persen menjadi 2,00 persen dari total penduduk pencari kerja. Untuk
persentase pengangguran yang mengenyam pendidikan menengah (SMA/SMK)
sendiri terlihat mengalami penurunan dari 56,91 persen menjadi 50,64 persen,
namun masih mendominasi komposisi pencari kerja. Sebaliknya pencari kerja
pendidikan rendah (SMP ke bawah) mengalami kenaikan dari 41,52 persen di
tahun 2018 menjadi 47,36 persen di tahun 2019.
Tabel 4
Komposisi Penduduk Bekerja dan Pengangguran menurut Pendidikan
di Kabupaten Serang, Agustus 2018 - Agustus 2019

Pendidikan Tertinggi Yang Bekerja Pengangguran


Ditamatkan
2018 2019 2018 2019
< SD 271.324 79,682 17.333 17,333
SMTP 127.032 131,481 20.658 17,040
SMA Umum 102.098 107,062 34.654 21,778
SMA Kejuruan (SMK) 45.256 57,193 13.242 14,978
Diploma/Akademi/Univeritas 29.169 33.448 1.319 1,455

Kabupaten Serang 574.879 608,866 84.163 72,584

5. Pengangguran menurut Kabupaten/Kota di Banten

Dilihat menurut data ketenagakerjaan kabupaten/kota, tingkat pengangguran


terbuka Kabupaten Serang merupakan yang terbesar di Propinsi Banten (12,56
persen). Kota Tangerang Selatan memiliki angka pengangguran terkecil sebesar
4,79 persen. Jumlah pengangguran terbesar berada di Kabupaten Tangerang, hal
ini sejalan dengan jumlah penduduk Kabupaten Tangerang yang merupakan
jumlah terbesar di Propinsi Banten dan merupakan salah satu daerah yang
menjadi tujuan pencari kerja di Propinsi Banten.
Tabel 6
Jumlah dan Persentase Pengangguran menurut Kabupaten/Kota
Propinsi Banten, Agustus 2018 – Agustus 2019

Agustus 2018 Agustus 2019


Kabupaten/Kota Jumlah Jumlah
% %
(000) (000)
Kabupaten Pandeglang 44 8,33 46 8,71
Kabupaten Lebak 47 7,69 47 8,05
Kabupaten Tangerang 164 9,70 164 8,91
Kabupaten Serang 84 12,77 73 10,65
Kota Tangerang 78 7,13 79 7,13
Kota Cilegon 19 9,33 19 9,68
Kota Serang 24 8,16 25 8,08
Kota Tangerang Selatan 37 4,67 38 4,79
Propinsi Banten 497 8,52 491 8,11

6 Keadaan Ketenagakerjaan Kabupaten Serang 2019


Konsep Ketenagakerjaan

Konsep dan definisi yang digunakan dalam pengumpulan data ketenagakerjaan oleh
Badan Pusat Statistik (BPS) adalah The Labour Force Concept yang disarankan oleh
the International Labour Organization (ILO). Konsep ini membagi penduduk
menjadi dua kelompok, yaitu penduduk usia kerja dan penduduk bukan usia kerja.
Selanjutnya penduduk usia kerja dibedakan pula menjadi dua kelompok
berdasarkan kegiatan utama yang sedang dilakukannya. Kelompok tersebut adalah
angkatan kerja dan bukan angkatan kerja.

1. Penduduk usia kerja adalah penduduk berumur 15 tahun dan lebih. Batas
bawah bervariasi antar Negara. Indonesia, menggunakan batas bawah usia 15
tahun. Setiap negara memiliki batas bawah yang berbeda.Contoh : Mesir (6
tahun), Brazil (10 tahun), USA (16 tahun), Kanada (14 dan 15 tahun), India (5
dan 15 tahun). Batas atas bervariasi antar Negara Denmark, Swedia, Norwegia,
Finlandia (74 tahun), Mesir, Malaysia, Mexico (65 tahun). Banyak Negara
termasuk Indonesia tidak ada batas atas.

2. Penduduk yang termasuk angkatan kerja adalah penduduk usia kerja (15
tahun dan lebih) yang bekerja, atau punya pekerjaan tetapi sementara tidak
bekerja, dan pengangguran.

3. Penduduk yang termasuk bukan angkatan kerja adalah penduduk usia


kerja (15 tahun dan lebih) yang masih sekolah, mengurus rumahtangga atau
melaksanakan kegiatan lainnya.

4. Bekerja adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh seseorang dengan


maksud memperoleh atau membantu memperoleh pendapatan atau
keuntungan, paling sedikit dilakukan selama 1 jam (tidak terputus) dalam
seminggu yang lalu.

5. Penganggur terbuka, terdiri dari:


a) Mereka yang mencari pekerjaan.
b) Mereka yang mempersiapkan suatu usaha.
c) Mereka yang tidak mencari pekerjaan, karena merasa tidak mungkin men-
dapatkan pekerjaan (bukan karena alasan kekurangan fisik).
d) Mereka yang sudah punya pekerjaan, tetapi belum mulai bekerja

6. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) adalah rasio jumlah angkatan


kerja terhadap penduduk usia kerja (15+)

7. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) adalah rasio jumlah penganggur


terbuka terhadap jumlah angkatan kerja (An ILO Manual on Concepts and
Methods)

8. Penduduk bekerja berdasar jam kerja dibagi ke dalam dua kategori yaitu
pekerja penuh dan pekerja tidak penuh (setengah pengangguran).

a) Pekerja penuh adalah mereka yang bekerja dengan jumlah jam kerja 35
jam atau lebih dalam seminggu
b) Pekerja tidak penuh (Setengah Pengangguran) adalah mereka yang
bekerja dengan jumlah jam kerja dibawah jam kerja normal (kurang dari 35
jam seminggu).
Setengah penganggur terdiri dari:
1) Setengah Penganggur terpaksa adalah mereka yang bekerja di bawah
jam kerja normal (kurang dari 35 jam seminggu) dan masih mencari
pekerjaan atau masih bersedia menerima pekerjaan.
2) Setengah penganggur sukarela (pekerja paruh waktu) adalah
mereka yang bekerja dibawah jam kerja normal (kurang dari 35 jam
seminggu) tetapi tidak mencari pekerjaan atau tidak bersedia menerima
pekerjaan lain.

8 Keadaan Ketenagakerjaan Kabupaten Serang 2019


Diterbitkan oleh:

Badan Pusat Statistik Konten Berita Resmi Statistik dilindungi oleh


Kabupaten Serang Undang-Undang, hak cipta melekat pada
Jl. Desa Kaseangan Pengampelan
No 7 Ciruas – Serang 42182 Badan Pusat Statistik. Dilarang mengumum
kan, mendistribusikan, meng komunikasikan,
Ir. Indra Warman dan/atau menggandakan sebagian atau
Kepala BPS Kabupaten Serang
Telepon: (0254)282902,
seluruh isi tulisan ini untuk tujuan komersial
E-mail: bps3604@bps.go.id tanpa izin tertulis dari Badan Pusat Statistik
Website: http://serangkab.bps.go.id

Anda mungkin juga menyukai