Anda di halaman 1dari 9

Nama : Matica Maalalu

Kelas : pagi

Npm: 1420117145

Tugas : KEPERAWATAN KRITIS


Soal :

1. Peran dan fungsi perawat pada area keperawatan kritis

Jawaban :

Peran Perawat dalam keperawatan Kritis

Keperawatan kritis adalah salah satu keahlian khusus di dalam ilmu perawatan yang menghadapi
secara rinci dengan manusia yang bertanggung jawab atas masalah yang mengancam jiwa. Dalam
hal ini Perawat kritis adalah perawat profesional yang resmi yang bertanggung jawab untuk
memastikan pasien dengan sakit kritis dan keluarga-keluarga mereka menerima kepedulian optimal
(American Association of Critical-Care Nurses).

Peran seorang perawat pada umunya adalah ;

1. Pemberi asuhan keperawatan


2. Pembuat keputusan Klinis
3. Pelindung dan Advokat klien
4. Manager kasus
5. Rehabilitator
6. Pemberi kenyamanan
7. Pemberi keyakinan
8. Edukator
9. Kolaborator
10. Konsultan
11. Pembaharu

Peranan perawat dalam keperawatan yang dapat menunjang kualitas satndar pelayanan yang
diharapkan.

Pada tahun 2013 pemerintah Australia mengesahkan program Keselamatan dan Kualitas Standar
Pelayanan Kesehatan Nasional. Suatu kegiatan dalam rangka Akreditasi unit pelayanan, jadi harus
lebih meningkatkan dan mengembangkan dalam pelaksanaan pelayanannya dalam berbagai hal.
Pelaksanaan ini mencakup beberapa aspek termasuk pengaturan tata kelola, kemitraan dengan
konsumen dan proses pelayanan kesehatan. Di negara Australia 62% perawat rumah sakit
merupakan komponen terbesar yang memainkan peranan penting dalam memenuhi standar
tersebut. Permasalahan yang selalu dihadapi semua unit pelayanan kesehatan hampir sama yaitu
bagaimana upaya dalam meningkatkan segi pelayanan, baik dari kesejahteraan maupun
keselamatan pasiennya dan biasanya hal tersebut dikaitkan dengan beberapa faktor seperti jumlah
tenaga perawat tidak memadai, ketrampilan dari perawat itu sendiri, prasarana yang kurang
mendukung serta management yang kurang terstruktur dengan baik.

Tentu saja hal ini juga harus ditunjang pada kegiatan dan hal yang dapat meningkatkan
kesejahteraan perawat yang dapat memberikan motivasi, minat kerja/peningkatan kinerja perawat
agar peningkatan status kesehatan yang diharapkan juga dapat tercapai. Dan tentunya untuk
mencapai sasaran peningkatan kualitas pelayanan pemerintah Australia melakukan berbagai
kegiatan yang difokuskan agar dapat mencapai targetnya, yaitu dengan menambah tenaga perawat,
pengoptimalan kinerja perawat, pengoperasian jam kerja yang terstruktur dengan baik, penempatan
sesuai dengan bidang keahliannya, meningkatakan kesejahteraan perawat. Salah satunya tindakan
yang dilakukan adalah dengan memberikan berbagai pelatihan yang menunjang sesuai yang
disesuaikan dengan bidang keperawatannya. Diharapkan dengan peningkatan pengetahuan dan
ketrampilan yang dimiliki perawat diharapkan semakin baik pula status kesehatan pasien sehingga
terhindar dari perawatan yang lama yang dapat menimbulkan permasalahan baru seperti decubitus
dan infeksi lainnya, mencegah pasien mengalami cedera/jatuh dan masalah lain. Sehingga dapat
meminimalkan sekecil mungkin resiko yang dapat disebabkan karena proses perawatan selama di
rumah sakit.

Peran perawat dalam keperawatan kritis memberikan pengawasan, asuhan keperawatan


yang tepat serta penyelamatan pasien dari bahaya yang bertujuan mengurangi resiko yang
diakibatkan oleh sakit yang dialaminya maupun pelayananan yang kadang membutuhkan proses
yang lama, Karena perawat yang lebih lama waktunya dalam berinteraksi dengan pasien dalam
proses keperawatan maka disini juga diperlukan perhatian lebih dalam memberikan pengawasan
dan keselamatan pasien agar terhindar dan dapat mencegah resiko buruk yang dapat ditimbulkan.
Dalam hal ini sebagai pemberi asuhan keperawatan perawat harus bisa menjadi pembuat keputusan
yang tepat akan kondisi pasiennya, juga sebagai advokasi, bisa memberikan penjelasan yang tepat,
dan harus bisa berkolaborasi baik dengan pasien, keluarga maupn dengan tim medis lainnya.
Peran Perawat dalam keperawatan Kritis

Keperawatan kritis adalah salah satu keahlian khusus di dalam ilmu perawatan yang menghadapi
secara rinci dengan manusia yang bertanggung jawab atas masalah yang mengancam jiwa. Dalam
hal ini Perawat kritis adalah perawat profesional yang resmi yang bertanggung jawab untuk
memastikan pasien dengan sakit kritis dan keluarga-keluarga mereka menerima kepedulian optimal
(American Association of Critical-Care Nurses).

Peran seorang perawat pada umunya adalah ;

1. Pemberi asuhan keperawatan

2. Pembuat keputusan Klinis

3. Pelindung dan Advokat klien

4. Manager kasus

5. Rehabilitator

6. Pemberi kenyamanan

7. Pemberi keyakinan

8. Edukator

9. Kolaborator

10. Konsultan

11. Pembaharu

Peranan perawat dalam keperawatan yang dapat menunjang kualitas satndar pelayanan yang
diharapkan.

Pada tahun 2013 pemerintah Australia mengesahkan program Keselamatan dan Kualitas Standar
Pelayanan Kesehatan Nasional. Suatu kegiatan dalam rangka Akreditasi unit pelayanan, jadi harus
lebih meningkatkan dan mengembangkan dalam pelaksanaan pelayanannya dalam berbagai hal.
Pelaksanaan ini mencakup beberapa aspek termasuk pengaturan tata kelola, kemitraan dengan
konsumen dan proses pelayanan kesehatan. Di negara Australia 62% perawat rumah sakit
merupakan komponen terbesar yang memainkan peranan penting dalam memenuhi standar
tersebut. Permasalahan yang selalu dihadapi semua unit pelayanan kesehatan hampir sama yaitu
bagaimana upaya dalam meningkatkan segi pelayanan, baik dari kesejahteraan maupun
keselamatan pasiennya dan biasanya hal tersebut dikaitkan dengan beberapa faktor seperti jumlah
tenaga perawat tidak memadai, ketrampilan dari perawat itu sendiri, prasarana yang kurang
mendukung serta management yang kurang terstruktur dengan baik.

Tentu saja hal ini juga harus ditunjang pada kegiatan dan hal yang dapat meningkatkan
kesejahteraan perawat yang dapat memberikan motivasi, minat kerja/peningkatan kinerja perawat
agar peningkatan status kesehatan yang diharapkan juga dapat tercapai. Dan tentunya untuk
mencapai sasaran peningkatan kualitas pelayanan pemerintah Australia melakukan berbagai
kegiatan yang difokuskan agar dapat mencapai targetnya, yaitu dengan menambah tenaga perawat,
pengoptimalan kinerja perawat, pengoperasian jam kerja yang terstruktur dengan baik, penempatan
sesuai dengan bidang keahliannya, meningkatakan kesejahteraan perawat. Salah satunya tindakan
yang dilakukan adalah dengan memberikan berbagai pelatihan yang menunjang sesuai yang
disesuaikan dengan bidang keperawatannya. Diharapkan dengan peningkatan pengetahuan dan
ketrampilan yang dimiliki perawat diharapkan semakin baik pula status kesehatan pasien sehingga
terhindar dari perawatan yang lama yang dapat menimbulkan permasalahan baru seperti decubitus
dan infeksi lainnya, mencegah pasien mengalami cedera/jatuh dan masalah lain. Sehingga dapat
meminimalkan sekecil mungkin resiko yang dapat disebabkan karena proses perawatan selama di
rumah sakit.

Peran perawat dalam keperawatan kritis memberikan pengawasan, asuhan keperawatan yang tepat
serta penyelamatan pasien dari bahaya yang bertujuan mengurangi resiko yang diakibatkan oleh
sakit yang dialaminya maupun pelayananan yang kadang membutuhkan proses yang lama, Karena
perawat yang lebih lama waktunya dalam berinteraksi dengan pasien dalam proses keperawatan
maka disini juga diperlukan perhatian lebih dalam memberikan pengawasan dan keselamatan pasien
agar terhindar dan dapat mencegah resiko buruk yang dapat ditimbulkan. Dalam hal ini sebagai
pemberi asuhan keperawatan perawat harus bisa menjadi pembuat keputusan yang tepat akan
kondisi pasiennya, juga sebagai advokasi, bisa memberikan penjelasan yang tepat, dan harus bisa
berkolaborasi baik dengan pasien, keluarga maupn dengan tim medis lainnya.

Peran Perawat

Pengertian

Peran adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang sesuai
kedudukannya dalam suatu sistem. Peran dipengaruhi oleh keadaan sosial baik dari dalam maupun
dari luar dan bersifat stabil (Kusnanto, 2009). Jadi peran perawat adalah suatu cara untuk
menyatakan aktivitas perawat dalam praktik, yang telah menyelesaikan pendidikan formalnya, diakui
dan diberikan kewenangan oleh pemerintah untuk menjalankan tugas dan tanggung jawab
keperawatan secara profesional sesuai dengan kode etik profesinya. Peran yang dimiliki oleh
seorang perawat antara lain peran sebagai pelaksana, peran sebagai pendidik, peran sebagai
pengelola, dan peran sebagai peneliti (Asmadi, 2008).

Dalam melaksanakan asuhan keperawatan, perawat mempunyai peran dan fungsi sebagai perawat
diantaranya pemberi perawatan, sebagai advokat keluarga, pencegahan penyakit, pendidikan,
konseling, kolaborasi, pengambil keputusan etik dan peneliti (Hidayat,2012).

Macam-macam peran perawat

Dalam melaksanakan keperawatan, menurut Hidayat (2012) perawat mempunyai peran dan fungsi
sebagai perawat sebagai berikut:

Pemberi Perawatan (Care Giver)

Peran utama perawat adalah memberikan pelayanan keperawatan, sebagai perawat, pemberian
pelayanan keperawatan dapat dilakukan dengan memenuhi kebutuhan asah, asih dan asuh. Contoh
pemberian asuhan keperawatan meliputi tindakan yang membantu klien secara fisik maupun
psikologis sambil tetap memelihara martabat klien. Tindakan keperawatan yang dibutuhkan dapat
berupa asuhan total, asuhan parsial bagi pasien dengan tingkat ketergantungan sebagian dan
perawatan suportif-edukatif
untuk membantu klien mencapai kemungkinan tingkat kesehatan dan kesejahteraan tertinggi
(Berman, 2010). Perencanaan keperawatan yang efektif pada pasien yang dirawat haruslah
berdasarkan pada identifikasi kebutuhan pasien dan keluarga.

Advocat Keluarga

Selain melakukan tugas utama dalam merawat, perawat juga mampu sebagai advocat keluarga
sebagai pembela keluarga dalam beberapa hal seperti dalam menentukan haknya sebagai klien.
Dalam peran ini, perawat dapat mewakili kebutuhan dan harapan klien kepada profesional
kesehatan lain, seperti menyampaikan keinginan klien mengenai informasi tentang penyakitnya yang
diketahu oleh dokter. Perawat juga membantu klien mendapatkan hak-haknya dan membantu
pasien menyampaikan keinginan (Berman, 2010).

Pencegahan Penyakit

Upaya pencegahan merupakan bagian dari bentuk pelayanan keperawatan sehingga setiap dalam
melakukan asuhan keperawatan harus selalu mengutamakan tindakan pencegahan terhadap
timbulnya masalah baru sebagai dampak dari penyakit atau masalah yang diderita. Salah satu contoh
yang paling signifikan yaitu keamanan, karena setiap kelompok usia beresiko mengalami tipe cedera
tertentu, penyuluhan preventif dapat membantu pencegahan banyak cedera, sehingga secara
bermakna menurunkan tingkat kecacatan permanen dan mortalitas akibat cidera pada pasien
(Wong, 2009).

Pendidik

Dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien, perawat harus mampu berperan sebagai
pendidik, sebab beberapa pesan dan cara mengubah perilaku pada pasien atau keluarga harus selalu
dilakukan dengan pendidikan kesehatan khususnya dalam keperawatan. Melalui pendidikan ini
diupayakan pasien tidak lagi mengalami gangguan yang sama dan dapat mengubah perilaku yang
tidak sehat. Contoh dari peran perawat sebagai pendidik yaitu keseluruhan tujuan penyuluhan
pasien dan keluaraga adalah untuk meminimalkan stres pasien dan keluarga, mengajarkan mereka
tentang terapi dan asuhan keperawatan di rumah sakit, dan memastikan keluarga dapat
memberikan asuhan yang sesuai di rumah saat pulang (Kyle & Carman,2015).

Konseling

Konseling merupakan upaya perawat dalam melaksanakan peranya dengan memberikan waktu
untuk berkonsultasi terhadap masalah yang dialami oleh pasien maupun keluarga, berbagai masalah
tersebut diharapkan mampu diatasi dengan cepat dan diharapkan pula tidak terjadi kesenjangan
antara perawat, keluarga maupun pasien itu sendiri. Konseling melibatkan pemberian dukungan
emosi, intelektual dan psikologis. Dalam hal ini perawat memberikan konsultasi terutama kepada
individu sehat dengan kesulitan penyesuaian diri yang normal dan fokus dalam membuat individu
tersebut untuk mengembangkan sikap, perasaan dan perilaku baru dengan cara mendorong klien
untuk mencari perilaku alternatif, mengenai pilihan-pilihan yang tersedia dan mengembangkan rasa
pengendalian diri (Berman,2010).

Kolaborasi

Kolaborasi merupakan tindakan kerja sama dalam menentukan tindakan yang akan dilaksanakan
oleh perawat dengan tim kesehatan lain. Pelayanan keperawatan pasien tidak dilaksanakan secara
mandiri oleh tim perawat tetapi harus melibatkan tim kesehatan lain seperti dokter, ahli gizi,
psikolog dan lain-lain, mengingat pasien merupakan individu yang kompleks/yang membutuhkan
perhatian dalam perkembangan (Hidayat,2012).

Pengambilan Keputusan Etik

Dalam mengambil keputusan, perawat mempunyai peran yang sangat penting sebab perawat selalu
berhubungan dengan pasien kurang lebih 24 jam selalu disamping pasien, maka peran perawatan
sebagai pengambil keputusan etik dapat dilakukan oleh perawat, seperti akan melakukan tindakan
pelayanan keperawatan (Wong, 2009).

Peneliti

Adalah Peran perawat ini sangat penting yang harus dimiliki oleh semua perawat pasien. Sebagai
peneliti perawat harus melakukan kajian-kajian keperawatan pasien, yang dapat dikembangkan
untuk perkembangan teknologi keperawatan. Peran perawat sebagai peneliti dapat dilakukan dalam
meningkatkan mutu pelayanan keperawatan pasien (Hidayat,2012)

Menurut Puspita (2014), peran perawat dalam memberikan asuhan keperawatan secara
komprehensif sebagai upaya memberikan kenyamanan dan kepuasan pada pasien, meliputi: Caring,
merupakan suatu sikap rasa peduli, hormat, menghargai orang lain, artinya memberi perhatian dan
mempelajari kesukaan- kesukaan seseorang dan bagaimana seseorang berpikir dan bertindak.

Sharing artinya perawat senantiasa berbagi pengalaman dan ilmu atau berdiskusi dengan pasiennya.

Laughing, artinya senyum menjadi modal utama bagi seorang perawat untuk meningkatkan rasa
nyamanpasien.

Crying artinya perawat dapat menerima respon emosional baik dari pasien maupun perawat lain
sebagai suatu hal yang biasa disaat senang ataupunduka.

Touching artinya sentuhan yang bersifat fisik maupun psikologis merupakan komunikasi simpatis
yang memiliki makna.

Helping artinya perawat siap membantu dengan asuhan keperawatannya.

Believing in others artinya perawat meyakini bahwa orang lain memiliki hasrat dan kemampuan
untuk selalu meningkatkan derajat kesehatannya.

Learning artinya perawat selalu belajar dan mengembangkan diri danketerampilannya.

Respecting artinya memperlihatkan rasa hormat dan penghargaan terhadap orang lain dengan
menjaga kerahasiaan pasien kepada yang tidak berhak mengetahuinya.

Listening artinya mau mendengar keluhanpasiennya.

Feeling artinya perawat dapat menerima, merasakan, dan memahami perasaan duka , senang,
frustasi dan rasa puaspasien.
Fungsi Perawat

Fungsi perawat dalam melakukan pengkajian pada individu sehat maupun sakit dimana segala
aktifitas yang di lakukan berguna untuk pemulihan kesehatan berdasarkan pengetahuan yang di
miliki, aktifitas ini di lakukan dengan berbagai cara untuk mengembalikan kemandirian pasien
secepat mungkin dalam bentuk proses keperawatan yang terdiri dari tahap pengkajian, identifikasi
masalah (diagnosa keperawatan), perencanaan, implementasi dan evaluasi (Aisiah, 2004).

Fungsi perawat dapat dijelaskan sebagai berikut ini:

Fungsi independen, merupakan fungsi mandiri dan tidak tergantung pada orang lain, dimana
perawat dalam melaksanakan tugasnya dilaksanakan sendiri dengan keputusan sendiri dalam
melakukan tindakan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia.

Fungsi dependen, merupakan fungsi perawat dalam melaksanakan kegiatan atas pesan atau
instruksi dari perawat lain.

Fungsi interdependen, fungsi ini dilakukan dalam kelompok tim yang bersifat saling ketergantungan
diantara tim satu dengan lainnya.

Perbedaan Perawat di Ruangan Khusus dan Umum

Jika dilihat dari segi pengertian dan tugas pelaksanaannya ada perbedaan antara perawat yang jaga
di ruangan khusus dan umum, yaitu sebagai berikut ini:

Perawat di Ruang Khusus, yaitu seorang tenaga kesehatan yang memiliki kemampuan dan
ketrampilan khusus dalam menangani pasien yang memerlukan penanganan khusus ataupun
darurat, seperti perawat di ruangan hemodialisa, ICU, IGD danHCU.

Perawat di Ruang Umum, yaitu seorang tenaga kesehatan yang memiliki kemampuan dan
ketrampilan secara umum atau belum memiliki ketrampilan secara khusus dalam menangani pasien
sakit yang tidak memerlukan penanganan khusus dengan tujuan memulihkan seperti keadaan
semula, perawat tersebut berada di ruangan rawatinap.

Tujuan Keperawatan Intensif

Tujuan keperawatan intensif sesuai Standar Pelayanan Keperawatan di ICU (Dep. Kes. RI , 2006)
adalah :

Menyelamatkan nyawa

Mencegah terjadinya kondisi memburuk dan komplikasi melalui observasi dan monitoring yang
ketat, disertai kemampuan menginterpretasikan setiap data yang didapat dan melakukan tindak
lanjut

Meningkatkan kualitas hidup pasien dan mempertahankan kehidupan

Mengoptimalkan kemampuan fungsi organ tubuh pasien

Mengurangi angka kematian dan kecacatan pasien kritis dan mempercepat proses penyembuhan
pasien

Untuk mencapai tujuan tersebut, perawat di unit perawatan intensif perlu bekal ilmu dan
pengalaman yang cukup, sehingga kompeten dalam penanganan pasien kritis. Kompetensi teknikal
perawat merupakan kompetensi tidak terbatas pada kemampuan melakukan tindakan keperawatan
namun lebih penting adalah keterampilan mendapatkan data yang valid dan terpercaya serta
keterampilan melakukan pengkajian fisik secara akurat, keterampilan mendiagnostik masalah
menjadi diagnosis keperawatan, keterampilan memilih dan menentukan intervensi yang tepat
(Rosjidi & Harun, 2011).

Selain mampu melakukan asuhan keperawatan pada pasien kritis, perawat di unit perawatan intensif
juga dituntut untuk mampu menjaga mutu pelayanan yang berkulitas. Dalam menjaga mutu
pelayanan di unit perawatan intensif, fungsi dan peran perawat sangat besar, karena proses
perawatan pasien diantaranya dengan observasi kondisi pasien secara ketat yang dilakukan oleh
perawat. Beberapa peran perawat dalam menjaga mutu pelayanan intensif yaitu : mencuci tangan
setiap five moment berinteraksi dengan pasien, mampu mengatasi pasien dalam keadaan gawat
secara cepat, menjaga kesterilan setiap alat invasive yang terpasang pada pasien, memonitor pasien
yang terpasang alat invasif, mengubah posisi pasien yang tirah baring lama, menjaga keamanan
pasien yang beresiko jatuh, merawat pasien dengan luka post operatif, menjaga kesterilan saat
melakukan suctioning pada pasien dengan ventilasi mekanik serta memelihara kesterilan selang
pada mesin ventilator.

Apabila semua staf perawat dapat melaksanakan perannya dengan, mutu pelayanan unit perawatan
intensif seperti dibawah ini dapat terjamin :

Memberikan respon time yang cepat dalam penanganan kegawatan

Mencegah terjadinya dekubitus

Menurunkan resiko jatuh

Mencegah terjadinya infeksi akibat kateter vena perifer

Mencegah terjadinya infeksi akibat kateter vena sentral

Mencegah terjadinya infeksi atau reaksi alergi akibat transfusi

Mencegah terjadinya infeksi luka operasi

Mencegah terjadinya infeksi saluran kencing akibat pemasangan catheter urin

Mencegah terjadiya ventilator acquired pneumonia

Kompetensi perawat dalam penanganan pasien kritis dan menjaga mutu pelayanan ini tidak hanya
membutuhkan ilmu dan pengalaman yang cukup, namun juga tingkat kepedulian dalam merawat
pasien dengan komunikasi yang efektif. Komunikasi yang dimaksud adalah komunikasi perawat
dengan pasien, keluarga pasien serta profesi atau unit lain. Perawat wajib berkomunikasi dengan
pasien sadar maupun yang tidak sadar pada saat melakukan tindakan keperawatan dan komunikasi
penting dilakukan dalam penentuan tingkat kesadaran pasien. Kepada pihak keluarga, perawat perlu
mengorientasikan ruangan, kondisi pasien yang berubah-ubah setiap saat dan hal-hal penting
lainnya agar informasi tentang pasien diterima dengan baik dan kepuasan keluarga pasien dapat
tercapai. Hubungan perawat dengan unit lain atau profesi kesehatan lain juga memerlukan
komunikasi dan kerjasama yang baik agar pengelolaan pasien kritis bisa optimal serta sasaran
keselamatan pasien dapat tercapai (Yulianingsih, 2015).

Anda mungkin juga menyukai