Anda di halaman 1dari 5

Tugas Kelompok

Pertemuan 2

1. Aset ditransfer ke anak perusahaan


PT Temaram didirikan pada tanggal 1 Januari 20X1. Bersamaan dengan aset lain, PT Temaram
membeli tanah sebesar Rp80.000.000, bangunan Rp240.000.000, dan peralatan Rp90.000.000.
Pada tanggal 1 Januari 20X5, PT Temaram mentransfer aset-aset berikut: kas Rp21.000.000 dan
persediaan dengan biaya perolehan Rp37.000.000 ke anak perusahaan yang baru dibentuk, PT
Terang, sebagai pertukaran dari 10.000 lembar saham PT Terang dengan nilai nominal Rp6.000.
PT Temaram menggunakan metode penyusutan garis lurus, dan masa manfaat 40 tahun dan 10
tahun masing-masing untuk bangunan dan peralatan, tanpa nilai sisa.
Diminta:
a. Buat ayat jurnal yang digunakan oleh PT Temaram untuk mencatat transfer aset ke PT Terang
b. Buat ayat jurnal yang digunakan oleh PT Terang untuk mencatat penerimaan aset dan
pengeluaran saham biasa ke PT Temaram.1-5)

2. Pembentukan anak perusahaan baru


PT Lentera mentransfer aset berikut ke anak perusahaan yang baru dibentuk, PT Mahameru,
sebagai pertukaran dari 40.000 lembar saham biasa dengan nilai nominal Rp3.000.
Biaya Perolehan Nilai Buku
Kas Rp 40.000.000 Rp40.000.000
Piutang Usaha 75.000.000 68.000.000
Persediaan 50.000.000 50.000.000
Tanah 35.000.000 35.000.000
Bangunan 160.000.000 125.000.000
Peralatan 240.000.000 180.000.000

Diminta:
a. Buat ayat jurnal yang digunakan oleh PT Lentera untuk mencatat transfer aset ke PT
Mahameru.
b. Buat ayat jurnal yang digunakan oleh PT Mahameru untuk mencatat penerimaan aset dan
pengeluaran saham biasa ke PT Lentera.

3. Laporan Posisi Keuangan dari Induk Perusahaan.


PT Fajar membentuk PT Kelana sebagai anak perusahaan yang dimiliki seluruhnya. PT Fajar
melaporkan laporan posisi keuangan sebagai berikut sesaat sebelum dan setelah perusahaan
mentransfer aset dan utang usaha kepada PT Kelana sebagai pertukaran untuk 40.000 lembar
saham biasa dengan nilai nominal Rp12.000.
Jumlah yang dilaporkan
Sebelum Transfer Sesudah Transfer
Kas Rp 40.000.000 Rp 25.000.000
Piutang Usaha 65.000.000 41.000.000
Persediaan 30.000.000 21.000.000
Investasi pada PT Kelana 66.000.000
Tanah 15.000.000 12.000.000
Aset Terdepresiasi Rp180.000.000 Rp115.000.000
Akumulasi Penyusutan 75.000.000 105.000.000 47.000.000 68.000.000
Total Aset Rp255.000.000 Rp233.000.000

Utang Usaha Rp 40.000.000 Rp 18.000.000


Utang Obligasi 80.000.000 80.000.000
Modal Saham Biasa 60.000.000 60.000.000
Saldo Laba 75.000.000 75.000.000
Total Liabilitas dan Ekuitas Rp255.000.000 Rp233.000.000

Diminta:
a. Buat ayat jurnal yang digunakan oleh PT Fajar untuk mencatat transfer aset dan utang usaha
PT Kelana.
b. Buat ayat jurnal yang digunakan oleh PT Kelana untuk mencatat penerimaan aset dan utang
usaha dari PT Fajar.

4. Pengakuan Goodwill
PT Sempurna melaporkan laporan posisi keuangan berikut per 31 Desember 20X1.
Laporan Posisi Keuangan Biaya Historis Nilai Wajar
Kas dan Piutang Rp 50.000.000 Rp 40.000.000
Persediaan 100.000.000 150.000.000
Tanah 40.000.000 30.000.000
Bangunan dan Peralatan 400.000.000 350.000.000
Dikurangi: Akumulasi Penyusutan (150.000.000)
Paten 130.000.000
Total Aset Rp440.000.000 Rp700.000.000

Utang Usaha Rp 80.000.000 Rp 85.000.000


Modal Saham Biasa 200.000.000
Agio Saham Biasa 20.000.000
Saldo Laba 140.000.000
Total Liabilitas dan Ekuitas Rp440.000.000

Diminta:

PT Belantara membeli aset dan liabilitas PT Sempurna seharga Rp670.000.000 tunai pada
tanggal 31 Desember 20X1. Buat ayat jurnal yang dibuat PT Belantara untuk mencatat pembelian
tersebut.

5. Penurunan Nilai Goodwill.


PT Manalagi membeli aset bersih TP Probolinggo dan mengalokasikan goodwill senilai
Rp80.000.000 ke Divisi Pelaporan K. Aset dan liabilitas berikut dialokasikan ke Divisi Pelaporan
K.
Nilai Tercatat Nilai Wajar
Kas Rp14.000.000 Rp14.000.000
Persediaan 56.000.000 71.000.000
Peralatan 170.000.000 190.000.000
Goodwill 80.000.000
Utang Usaha 30.000.000 30.000.000

Diminta:
Tentukan jumlah goodwill yang akan dilaporkan oleh Divisi K dan jumlah penurunan nilai
goodwill yang akan diakui, jika ada, jika nilai wajar Divisi K ditentukan sebesar:
a. Rp 340.000.000
b. Rp 280.000.000
c. Rp260.000.000.

6. Pembelian dengan Diskon


PT Elang Perkasa membeli aset bersih PT Labardo pada tanggal 3 Januari 20X2, senilai
Rp625.000.000 tunai. Selain itu, terdapat biaya langsung sebesar Rp5.000.000 untuk
melaksanakan kombinasi bisnis. Pada saat akuisisi, PT Labardo melaporkan data biaya historis
dan nilai pasar sekarang sebagai berikut:
Laporan Posisi Keuangan Biaya Perolehan Nilai Wajar
Kas dan Piutang Rp 50.000.000 Rp 50.000.000
Persediaan 100.000.000 150.000.000
Bangunan dan Peralatan (bersih) 200.000.000 300.000.000
Paten 200.00.000
Total Aset Rp350.000.000 Rp 30.000.000

Utang Usaha Rp 30.000.000 Rp 30.000.000


Modal Saham Biasa (nilai par Rp10.000) 100.000.000
Agio saham biasa 80.000.000
Saldo laba 140.000.000
Total Liabilitas dan Ekuitas Rp350.000.000

Diminta:
Buatlah ayat jurnal yang akan dicatat oleh PT Elang Perkasa ketika ia membeli aset bersih PT
Lahardo.

7. Pencatatan Kombinasi Bisnis


PT Tirtajaya menukarkan saham biasanya dengan nilai nominal Rp2.000 untuk seluruh aset dan
liabilitas PT Merekah dalam suatu merger. Aset dan liabilitas PT Merekah sesaat sebelum
kombinasi adalah sebagai berikut:
Aset
Kas dan Setara Kas Rp 41.000.000
Piutang Usaha 73.000.000
Persediaan 144.000.000
Tanah 200.000.000
Bangunan 1.520.000.000
Peralatan 638.000.000
Akumulasi Penyusutan (431.000.000)
Total Aset Rp2.185.000.000

Liabilitas dan Ekuitas


Utang Usaha Rp 35.000.000
Wesel Bayar Jangka Pendek 50.000.000
Utang Obligasi 500.000.000
Modal Saham Biasa (nilai pari Rp10.000) 1.000.000.000
Agio Saham Biasa 325.000.000
Saldo Laba 275.000.000
Total Liabilitas dan Ekuitas Rp2.185.000.000

Sesaat sebelum kombinasi bisnis, PT Tirtajaya melaporkan agio saham Rp250.000.000 dan saldo
laba Rp1.350.000.000. Nilai wajar aset dan liabilitas PT Merekah sama dengan nilai bukunya
pada tanggal kombinasi bisnis kecuali bangunan yang mempunyai nilai Rp1.500.000.000 dan
peralatan bernilai Rp300.000.000. Total biaya terkait dnegan perencanaan dan penyelsaian
kombinasi bisnis sebesar Rp38.000.000 dan total biaya pengeluaran saham sebesar
Rp22.000.000. Nilai pasar saham PT Tirtajaya pada tanggal kombinasi bisnis adalah Rp4.000 per
lembar.
Diminta:
Buatlah ayat jurnal yang akan muncul di pembukuan PT Tirtajaya untuk mencatat kombinasi
bisnis jika PT Tirtajaya mengeluarkan 450.000 lembar saham untuk kombinasi bisnis.

8. Akuisisi Saham
PT Marunda tengah berada di pertengahan program ekspansi besar-besarn. Sebagian besar
pertumbuhan perusahaan berasal dari ekspansi internal, tetap pada tahun 20X1, PT Marunda
memutuskan untuk meneruskan perluasan usahanya melalui akuisisi perusahaan lain. Perusahaan
pertama yang diakuisisi adalah PT Tenggara, perusahaan manufaktur kecil yang memproduksi
sistem pengarah untuk pesawat dan misil. Pada tanggal 10 Juni 20X1, PT Marunda mengeluarkan
17.000 lembar saham biasa dengan nilai nominal Rp25.000 untuk seluruh saham biasa PT
Tenggara sebanyak 40.000 lembar dengan nilai nominal Rp10.000. Pada tanggal kombinasi
bisnis, PT Tenggara melaporkan tambahan agio saham sebesar Rp100.000.000 dan saldo laba
Rp350.000.000. Saham PT Marunda diperdagangkan senilai Rp58.000 per lembar saham
sebelum kombinasi bisnis. Setelah kombinasi bisnis, PT Tenggara dioperasikan sebagai anak
perusahaan PT Marunda.

Diminta:
Buatlah ayat jurnal yang akan dibuat oleh PT Marunda untuk mencatat kombinasi bisnis dnegan
PT Tenggara.
9. Penghitungan Nilai Wajar
PT Gaharu mengakuisisi seluruh aset dan liabilitas PT Cendana pada tanggal 1 Januari 20X2
dalam suatu kombinasi bisnis. Pada tanggal tersebut, PT Cendana melaporkan aset dengan nilai
buku Rp624.000.000 dan liabilitas Rp356.000.000. PT Gaharu mengetahui bahwa PT Cendana
mempunyai biaya penelitian dan pengembangan pada pembukuannya senilai Rp40.000.000 pada
tanggal akuisisi yang tidak mempunyai nilai bagi PT Gaharu. PT Gaharu juga menentukan bahwa
paten yang dikembangkan oleh PT Cendana mempunyai nilai wajar Rp120.000.000, tetapi nilai
ini belum dicatat oleh PT Cendana. Kecuali untuk bangunan dan peralatan, PT Gaharu
menentukan nilai wajar dari aset lain dan liabilitas yang dilaporkan PT Cendana mendekati nilai
tercatatnya. Dalam mencatat nilai transfer aset dan liabilitas pada pembukuannya, PT Gaharu
mengakui goodwill sebesar Rp93.000.000. PT Gaharu membayar Rp517.000.000 untuk
mengakuisisi aset dan liabilitas PT Cendana. Jika nilai buku bangunan dan peralatan PT Cendana
adalah Rp341.000.000 pada tanggal akuisisi, berapakah nilai wajar dari bangunan dan peralatan
tersebut?

10. Pengalokasian Goodwill


PT Datasawala membeli PT Hanacaraka senilai Rp450.000.000 pada tanggal 1 Januari 20X4.
Pada tanggal tersebut, nilai wajar aset bersih yang dapat diidentifikasi PT Hanacaraka adalah
Rp390.000.000. Aset yang diakuisisi dalam pembelian PT Hanacaraka dianggap sebagai unit
pelaporan terpisah oleh PT Datasawala. Nilai tercatat investasi PT Datasawala pada tanggal 31
Desember 20X4 adalah Rp500.000.000.
Diminta:
Berapa jumlah penurunan nilai goodwill, jika ada, yang seharusnya diakui pada tanggal 31
Desember 20X4, jika nilai wajar aset bersih (tidak termasuk goodwill) pada tanggal tersebut
adalah Rp440.000.000 dan nilai wajar unit pelaporan ditentukan sebesar:
a. Rp530.000.000
b. Rp485.000.000
c. Rp450.000.000.

Anda mungkin juga menyukai