Anda di halaman 1dari 5

TUGAS AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

LAILI KHASANAH (A210170059)


1. Kemukakan dan beri penjelasan mengenai azaz umum pengelolaan keuangan
daerah
Keuangan daerah dikelola secara :
 Tertib , artinya bahwa keuangan daerah dikelola secara tepat waktu dan tepat guna
yang didukung dengan bukti-bukti administrasi yang dapat dipertanggungjawabkan
 Taat peraturan, bahwa pengelolaan keuangan daerah harus berpedoman pada
peraturan perundang-undangan
 Efektif, merupakan pencapaian hasil program dengan target yang telah ditetapkan,
yaitu dengan cara membandingkan keluaran dengan hasil
 Efisien, pencapaian keluaran yang maksimum dengan masukan tertentu atau
penggunaan masukan terendah untuk mencapai keluaran tertentu
 Ekonomis, pemerolehan masukan dengan kualitas dan kuantitas tertentu pada
tingkat harga yang terendah
 Transparan, prinsip keterbukaan yang memungkinkan masyarakat untuk
mengetahui dan mendapatkan akses informasi seluas-Iuasnya tentang keuangan
daerah
 Tanggungjawab, merupakan perwujudan kewajiban seseorang
untuk mempertanggungjawabkan pengelolaan dan pengendalian sumber daya dan
pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepadanya dalam rangka pencapaian
tujuan yang telah ditetapkan. Dalam mempertanggungjawabkan pengelolaan dan
pengendalian harus sesuai dengan:
 azaz keadilan : keseimbangan distribusi kewenangan dan pendanaannya
dan/atau keseimbangan distribusi hak dan kewajiban berdasarkan pertimbangan
yang obyektif
 azaz kepatutan : Kepatutan adalah tindakan atau suatu sikap yang dilakukan
dengan wajar dan proporsional
 azaz manfaat untuk masyarakat : adalah bahwa keuangan daerah diutamakan
untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat
2. Gambarkan mengenai kepala daerah sebagai pemegang kekuasan pengelola
keuangan daerah
Pemegang kekuasaan Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) mempunyai kewenangan:
a) Menyusun rancangan Perda tentang APBD, rancangan Perda tentang
perubahan APBD, dan rancangan Perda tentang pertanggungjawaban
pelaksanaan APBD;
b) Mengajukan rancangan Perda tentang APBD, rancangan
Perda tentang perubahan APBD, dan rancangan Perda tentang
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD kepada DPRD untuk
dibahas bersama;
c) Menetapkan Perda tentang APBD, rancangan Perda tentang
perubahan APBD, dan rancangan Perda tentang
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD yang telah mendapat
persetujuan bersama DPRD;
d) Menetapkan kebijakan terkait Pengelolaan Keuangan Daerah;
e) Mengambil tindakan tertentu dalam keadaan mendesak
terkait Pengelolaan Keuangan Daerah yang sangat dibutuhkan oleh
Daerah dan/ atau masyarakat;
f) Menetapkan kebijakan pengelolaan APBD;
g) Menetapkan KPA
h) Menetapkan bendahara penerimaan dan bendahara pengeluaran
i) Menetapkan pejabat yang bertugas melakukan pemungutan
pajak daerah dan retribusi daerah;
j) Menetapkan pejabat yang bertugas melakukan pengelolaan Utang dan
Piutang Daerah;
k) Menetapkan pejabat yang bertugas melakukan pengujian atas
tagihan dan memerintahkan pembayaran;
l) Menetapkan pejabat lainnya dalam rangka Pengelolaan Keuangan
Daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
m) Melaksanakan kewenangan lain sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan

3. Gambarkan Struktur Birokrasi Pejabat Pengelola Keuangan Daerah

1. Kepala SKPKD selaku PPKD mempunyai tugas:


1) Menyusun dan melaksanakan kebijakan Pengelolaan Keuangan
Daerah;
2) Menyusun rancangan Perda tentang APBD, rancangan Perda
tentang perubahan APBD, dan rancangan Perda tentang
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD;
3) Melaksanakan pemungutan Pendapatan Daerah yang telah
diatur dalam Perda;
4) Melaksanakan fungsi BUD; dan
5) Melaksanakan tugas lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
2. PPKD dalam melaksanakan fungsinya selaku BUD,
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d berwenang:
a. Menyusun kebijakan dan pedoman pelaksanaan APBD;
b. Mengesahkan DPA SKPD;
c. Melakukan pengendalian pelaksanaan APBD;
d. Memberikan petunjuk teknis pelaksanaan sistem penerimaan dan
pengeluaran kas umum daerah melaksanakan pemungutan pajak
daerah;
e. Menetapkan SPD;
f. Menyiapkan pelaksanaan pinjaman dan pemberian jaminan
atas nama Pemerintah Daerah;
g. Melaksanakan sistem akuntansi dan pelaporan
h. Keuangan Daerah;
i. Menyajikan informasi keuangan daerah; dan
j. Melakukan pencatatan dan pengesahan dalam hal penerimaan dan
Pengeluaran Daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan, tidak dilakukan melalui Rekening Kas Umum Daerah.
3. PPKD selaku BUD mengusulkan pejabat di lingkungan SKPKD
kepada Kepala Daerah untuk ditetapkan sebagai Kuasa BUD.
4. Kuasa BUD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan
dengan keputusan Kepala Daerah.
5. Kuasa BUD sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
mempunyai tugas:
a. Menyiapkan Anggaran Kas;
b. Menyiapkan SPD
c. Menerbitkan SP2D;
d. Memantau pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran APBD oleh
bank dan atau lembaga keuangan lainnya yang telah ditunjuk;
e. Mengusahakan dan mengatur dana yang diperlukan dalam
pelaksanaan APBD;
f. Menyimpan uang daerah;
g. Melaksanakan penempatan uang daerah dan mengelola/
menatausahakan investasi
h. Melakukan pembayaran berdasarkan permintaan PA/KPA
atas Beban APBD;
i. Melaksanakan Pemberian Pinjaman Daerah atas nama
Pemerintah Daerah
j. Melakukan pengelolaan Utang dan Piutang Daerah;
k. Melakukan penagihan Piutang Daerah.
6. Kuasa BUD sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
bertanggung jawab kepada PPKD selaku BUD
7. Kepala SKPD selaku PA mempunyai tugas:
a. Menyusun RKA SKPD;
b. Menyusun DPA SKPD;
c. Melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas Behan
anggaran belanja;
d. Melaksanakan anggaran SKPD yang dipimpinnya
e. Melakukan pengujian atas tagihan dan memerintahkan
pembayaran
f. Melaksanakan pemungutan retribusi daerah;
g. Mengadakan ikatan/ perjanjian kerja sama dengan pihak
lain dalam batas anggaran yang telah ditetapkan
h. Menandatangani SPM
i. Mengelola Utang dan Piutang Daerah yang menjadi tanggung
jawab SKPD yang dipimpinnya;
4. Gambarkan ruang lingkup dan pengurusan keuangan negara
Ruang lingkup keuangan negara meliputi:
a) Hak negara untuk memungut pajak, mengeluarkan dan mengedarkan uang, dan
melakukan pinjaman;
b) Kewajiban negara untuk menyelenggarakan tugas layanan umum pemerintahan
negara dan membayar tagihan pihak ketiga;
c) Penerimaan negara;
d) Pengeluaran negara;
e) Penerimaan daerah;
f) Pengeluaran daerah;
g) Kekayaan negara/kekayaan daerah yang dikelola sendiri atau oleh pihak lain berupa
uang, surat berharga, piutang, barang, serta hak–hak lain yang dapat dinilai dengan
uang, termasuk kekayaan yang dipisahkan pada perusahaan negara/perusahaan
daerah;
h) Kekayaan pihak lain yang dikuasai oleh pemerintah dalam rangka penyelenggaraan
tugas pemerintahan dan/atau kepentingan umum
i) Kekayaan pihak lain yang diperoleh dengan menggunakan fasilitas yang diberikan
pemerintah
j) Kekayaan pihak lain sebagaimana dimaksud meliputi kekayaan yang dikelola oleh
orang atau badan lain berdasarkan kebijakan pemerintah, yayasan-yayasan di
lingkungan kementeriannegara/lembaga, atau perusahaan negara/daerah
Pengurusan keuangan negara
a. Pengurusan Umum Dalam pengurusan umum pejabat yang melaksanakan
pengurusan anggaran Negara dapat diklasifikasikan atas dua macam, yaitu seperti
berikut :
1. Otorisator Otorisator adalah pejabat yang mempunyai wewenang untuk
mengambil tindakan/keputusan yang dapat mengakibatkan uang Negara
keluar sehingga menjadi berkurang atau bertambah karena pungutan dari
masyarakat. Wewenang untuk mengambil keputusan yang dapat
mengakibatkan uang Negara berkurang atau bertambah disebut otorisasi.
Otorisasi dapat diklasifikasikan menjadi dua macam, yaitu : a. Otorisasi
umum, otorisasi yang berupa keputusan dan tindakan yang lainnya berbentuk
peraturan umum Contohnya: Undang-Undang Pajak b. Otorisasi yang
berbantuk surat keputusan yang khsuusnya mengikat orang/public tertentu,
misalnya Surat keputusan Pegawai negeri Sipil dan otorisasi untuk proyek
2. Ordonator Ordonator adalah pejabat yang melakukan pengawasan terhadap
otorisator agar Otorisator tersebut dalam melaksanakan
tindakan/keputusannya selalu demi kepentingan umum Tugas utama
ordonator adalah melaksanakan pengujian dan penelitian terhadap
penerimaan maupun pengeluaran uang Negara.

DAFTAR ISI
Badan Keuangan Gorontalo. 2015. “ Asas-Asas Umum Dalam Pengelolaan Keuangan Daerah
Bagian 1”. (online), https://badankeuangan.gorontalokab.go.id/2015/01/14/asas-asas-umum-
dalam-pengelolaan-keuangan-daerah-bagian-1/, diakses tanggal 30 September 2019
Bpkad Kab. Banjar. 2018. “Pengertian Dan Ruang Lingkup Keuangan Negara”. (Online),
http://bpkad.banjarkab.go.id/index.php/2018/03/06/pengertian-dan-ruang-lingkup-keuangan-
negara/ diakses tanggal 30 September 2019
Indonesia University Of Education. 2011. “Pengurusan Umum Dalam Pengurusan Umum
Pejabat” (online), https://www.coursehero.com/file/piat4sp/2-Pengurusan-Keuangan-Negara-
a-Pengurusan-Umum-Dalam-pengurusan-umum-pejabat/ diakses tanggal 30 September 2019
Kementrian Keuangan Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan. 2015. “PP Nomor 59
Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah”. (Online),
http://www.djpk.kemenkeu.go.id/?p=460, diakses tanggal 30 September 2019
Kemenkeu. 2003.” Undang”, (online),
https://jdih.surabaya.go.id/pdfdoc/permendagri_58.pdf, diakses tanggal 30 September 2019

Anda mungkin juga menyukai