OLEH :
YUL DEVYA OKTAVIANI
POO320018050
1. Masalah Utama :
Klien mengatakan merasa cemas akan operasi yang akan di jalaninya
b. Presipitasi: Klien mengatakan sejak mengalami kecemasan dia tidak fokus dalam
melakukan aktivitas sehari-hari.
Data Obyektif :
d. Mekanisme Koping:
Mekanismme koping yang di gunakan klien tersebut adalah mekanisme koping
berorientasi emosi yaitu:
Reaksi formasi Adalah klien berusahan menyembunyikan rasa kecemasan
dengan cara menyembunyikan perasaan sebenarnya dengan menampakkan
sesekali ekspresi wajah senang.
Represi adalah klien berusaha menyingkirkan masalah yang dapat
menyebabkan kecemasan dengan cara menekankan dirinya pada kejadian
yang membahagiakan.
e. Sumber Koping.
4. Referensi / Rujukan
FORMAT PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
A. IDENTITAS
1. Nama pasien : Ny. A
2. Umur : 43 Thn
3. Jenis kelamin : Perempuan
7. Pendidikan : SMA
8. Tanggal masuk :-
C. STATUS MENTAL
1. Emosi : Nampak klien berekspresi tegang
2. Konsep Diri:
a. Citra Tubuh: Klien mengatakan merasa kurang percaya diri
b. Identitas Diri: -
c. Peran: Klien mengatakan mengganggu peranya sebagai seorang ibu
d. Ideal Diri :
Nampak klien khawatir memikirkan penyakitnya
Nampak klien sulit berkonsentrasi
3. Pola Interaksi :
Nampak klien berkomunikasi kurang baik
Nampak klien susah berkosentrasi
E. RIWAYAT KELUARGA
1. Genogram :
Ket : = perempuan = meninggal
= laki-laki = keturunan
2. Masalah Keluarga dan Krisis : Klien mengatakan masalah yang dialami terkait
dengan kondisi sakitnya yaitu masalah ekonomi
3. Interaksi dalam Keluarga : klien mengatakan selama sakit interaksi dengan keluarga
meningkat karena selalu ditanya terkait dengan kondisinya.
F. PENGKAJIAN FISIK
1. Riwayat Penyakit : klien mengeluh susah tidur, mulut kering, tangan berkeringat
dingin, nadi dan tekanan darah meningkat, nafas pendek, meremas – remas tangan.
2. Kebiasaan yang Berhubungan dengan Status Kesehatan : klien mengatakan jarang
mengkonsumsi sayuran, klien lebih senang dengan makanan siap saji.
3. Merokok : tidak
4. Alkohol/Obat-obatan : tidak
5. Istirahat dan Tidur : klien mengatakan selama sakit waktu tidurnya berkurang karena
suka kepikiran tentang penyakit yang dialami.
6. Nutrisi : klien mengatakan nafsu makan berkurang setelah sakit.
7. Eliminasi : -
8. Orientasi : -
9. Tingkat Aktivitas : klien mengatakan tingkat aktivitasnya menurun
10. Tingkat Energi : Nampak klien lelah
(HARS)
2 Ketegangan
- Merasa tegang √
- Lesu √
- Tak bisa istrahat tenag
- Mudah terkejut
- Mudah menangis
- Gemetar
- Gelisah
√
3 Ketakutan
- Pada gelap √
- Pada orang asing √
- Di tinggal sendiri
- Pada binatang besar
- Pada keramaian lalu lintas
- Pada kerumunan orang banyak
4 Gangguan tidur
- Sukar masuk tidur √
- Terbangun malam hari √
- Tidak nyeyak √
- Bangun dengan lesu
- Banyak mimpi – mimpi
- Mimpi buruk
- Mimpin menakutkan
5 Gangguan kecerdasan
- Sukar konsentrasi √
- Daya ingat buruk
6 Perasaan depresi
- Hilangnya minat
- Berkurang kesenangan pada hobi
- Sedih
- Bangun dini hari
√
- Perasaan berubah – ubah sepanjang hari √
9 Gejala kardiovaskuler
- Takhikardia
- Berdebar
- Nyeri di dada
- Denyut nadi mengeras
- Perasaan lesu / lemas seperti mau
pingsan √
- Detak jantung menghilang ( berhenti
sekejap
10 Gejala respiratori
- Rasa tertekan atau sempit di dada
- Perasaan tercekik
- Sering menarik nafas
- Nafas pendek/ sesak
11 Gejala gastrointestinal
- Sulit menelan
- Perut melilit
- Gangguan pencernaan
- Nyeri sebelum dan sesudah makan
- Perasaan terbakar di perut
- Rasa penuh atau kembung
- Mual
- Muntah
- Buang air besar lembek
- Kehilangan berat badan
- Sukar bungan air besar ( konstipasi)
12 Gejala urogenital
- Sering buang air kecil
- Tidak dapat menahan air seni
- Amenorhoe
- Menorrhagai
- Menjadi dingin
- Ejukasi praecocks
- Ereksi hilang
- Impotensi
13 Gejala otonom
- Mulut kering √
- Muka merah
- Mudah berkeringat
- Pusing, sakit kepala
- Bulu – bulu berdiri
ANALISA DATA
NO DATA MASALAH
Ds :
Klien mengatakan merasa khawatir
terhadap operasi yang akan dijalaninya
Klien mengatakan merasa cemas akan
keadaan penyakitnya
Klien mengatakan tidak nafsu makan
klien mengatakan selama sakit waktu
tidurnya berkurang karena suka
kepikiran tentang penyakit yang dialami.
1. Klien mengatakan merasa kurang ANSIETAS
percaya diri
klien mengatakan harapannya untuk
akan segera sembuh
Do :
Nampak klien berekspresi tegang
Nampak klien susah berkonsentrasi
Nampak klien susah tidur
Nampak klien gelisah
Nampak klien berkomunikasi kurang
baik
PLEMENTASI KEPERAWATAN
HARI /
N
TANGGA DX. KEP IMPLEMENTASI EVALUASI
O
L/JAM
1. Selasa , 27 Ansietas 1. Membina hubungan S:
Oktober saling percaya. Klien mengatakan bersedia
2020 2. Melakukan pengkajian untuk diberikan asuhan
mengenai tingkat keperawatan kesehatan
kecemasan klien. ansietas.
Klien mengatakan belum
3. Memeriksa TTV mengetahui cara untuk
mengontrol kecemasan
O:
Nampak Klien kooperatif
Nampak Skala hars
menunjukkan pada
kecemasan tingkat sedang
(23)
TTV :
TD : 140/90 mmHg
N : 98 x/menit
RR: 24 x/menit
S : 36,8 0c
A:
Klien belum tau
mengurangi kecemasan
P:
Intervensi mengenai tingkat
kecemasan di lanjutkan esok
hari
2. Rabu , 28 S:
Oktober 1. Memeriksa tanda-tanda Klien mengatakan bahwa
2020 vital. apakah tekanan darahnya
2. Mengukur tingkat sudah menurun
kecemasan Klien Mengatakan Bahwa
dia masih khawatir
3. Menganjurkan keluarga memikirkan operasi yang
untuk bersama klien. akan dijalaninya
Keluarga klien
mengatakan siap untuk
menemani klien
O:
Nampak Skala hars
menunjukkan pada
kecemasan tingkat sedang
TTV :
TD : 140/90 mmHg
N : 98 x/menit
RR: 24 x/menit
S : 36,8 0c
A:
Klien masih mengalami
kecemasan
P:
Intervensi Dilanjutkan
esok hari yaitu mengenai
tingkat kecemasan dan
Memberikan edukasi
tentang relaksasi untuk
mengurangi kecemasan
TTV :
TD : 120/80 mmHg
N : 85 x/menit
RR: 20 x/menit
S : 36,6 0c
A:
Klien masih mengalami
kecemasan namun sudah
ringan
P:
Intervensi di hentikan
EVALUASI KEPERAWATAN
A :.
Klien masih mengalami kecemasan
Klien masih khawatir dengan penyakitnya
P:
Intervensi Dilanjutkan esok hari yaitu mengenai
tingkat kecemasan dan menganjurkan keluarga
untuk selalu bersana klien serta memberikan
edukasi tentang relaksasi untuk mengurangi
kecemasan.
3. Rabu 28 Ansietas S:
oktober Klien mengatakan rasa khawatir terhadap
2020 operasi yang akan dijalaninya sudah mulai
menurun
Klien mengatakan cemasnya sudah mulai
menurun
O:
A:
Klien masih sedikit mengalami
kecemasan
P:
Intervensi Dilanjutkan esok hari yaitu
memberikan edukasi tentang relaksasi untuk
mengurangi kecemasan dan mengevaluasi
kembali tentang edukasi relaksasi untuk
mengurangi kecemasan yang telah di berikan.
4. Sabtu, 31 Ansietas S
oktober Klien Mengatakan Bahwa Sudah mengetahui
2020 cara mengurangi kecemasan
Klien mengatakan sudah mengetahui tehnik-
tehnik relaksasi
Klien mengatakan dengan adanya tehnik
relaksai yang diajarkan dapat membantu
mengurangi kecemasannya
Klien mengatakan cemas sudah berkurang
O:
Nampak Skala hars masih menunjukkan pada
kecemasan tingkat ringan yaitu angka nya
sudah menurun dari 21 ke 18
Nampak klien sangat terlihat lebih membaik
setelah menelewati proses keperawatan.
A:
Klien masih mengalami kecemasan namun
sudah ringan
P:
Intervensi di hentikan
1. Kondisi Klien :
Klienmengatakan merasa bingung
Klien mengatakan merasa khawatir dengan akibat kondisi yang di hadapi kebutuhan tidak
terpenuhi
Klien nampak gelisah
2. Diagnosa keperawatan :
Ansietas
3. Tujuan Khusus
Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat
4. Tindakan Keperawatan
a. BHSP: Salam terapiutik, perkenalkan diri, jelaskan tujuan, lingkungan yang
terapiutik, kontrak yang jelas
b. Dorong dan beri kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaanya
c. Dengarkan ungkapan klien dengan empati
d. Beri reinforcement positif atas kemampuan klien mengungkapkan perasaanya
A. Orientasi
1. Salam terapiutik
“Selamat pagi bu ?.”
“Perkenalkan saya perawat yang bertugas hari ini, nama yul devya, saya biasa di panggil
yul , nama ibu siapa?”
“ibu senang di panggil siapa?
2. Evaluasi
“Bagaimana perasaan bu hari ini, apa yang bu rasakan saat ini?
3. Kontrak
“bu, saya bertugas di sini untuk merawat adek dari hariselasa sampai sabtu mulai dari jam
08.00 sampai dengan 13.00 WITA saya harap selama saya merawat ibu saya dapat
memberikan pelayanan yang terbaik bagi ibuyah. sekarang saya ingin berbincang-
bincang dengan ibuuntuk mengetahui keadaan ibu saat ini, apakah kamu bersedia?
Sayamenggunakanwaktuuntukberbincangsekitar15 menit?
B. Kerja
1. tadi ibu sudah menyebutkan nama ibu, lalu boleh saya tahu berapa umur ibu sekarang?
2. Boleh saya tahu ibu berasal dari mana?
3. Apa yang ibuandarasakansaatini ?
4. Kecemasanapa yang andarasakansaatini
5. Boleh saya tahu apa pekerjaan ibusaatini? Bisa ibuceritakan tentang pekerjaannya?
6. Ternyata ibu hanya sebagai ibu rumah tangga
7. Siapa yang menyemangati ibu selama sakit
C. Terminasi
1. Evaluasi
(Subyektif) : Setelah kita ngobrol tadi,bagaimana perasaanibu saat ini?
(obyektif) : Klien mau menjawab pertanyaan perawat dan sesekali melihat perawat.
2. Tindak lanjut
Nah bu, ini sudah 15 menit. Jadi kita cukupkan saja dulu perbincangan kita. Sekarang
ibuistirahat dulu. Kalau nanti ada yang ingin ibu ceritakan atau tanyakan kepada saya,
3. Kontrak yang akan datang
Bagaimana kalau besok pagi kita ngobrol-ngobrol lagi sekitar pukul 08.00 wita? Dan
bagaimana kalau nanti kita membicarakan tentang kondisi ibu? Apakah kamu bersedia?
ibu nanti ingin mengobrol dimana? Apakah di tempat ini lagi? Baik yah bu nanti kita
berbincang-bincang lagi, kalau begitu saya permisi dulu yah bu, terima kasih karena ibu
sudah mau berbincang-bincang dengan saya.
Strategipelaksanaantindakankeperawatanpadapasienkecemasan
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Umum Klien :
DS : - Klien mengatakan ia merasa pusing
- Klien mengatakan tegangbagianleherbelakang
DO : - Klien tampak lesuh
- Klien tampak lemah
Diagnosa Keperawatan :Ansietas
2. Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan penurunantekanandarah
3. Tindakan keperawatan :
Melakukan pengukuran TTV ( TD, S, N dan RR)
B. Fase Orientasi
1. Salam terapeutik
Selamat pagi ibu...perkenalkan nama saya yul devya oktaviani, Saya yang
bertugasdisini sari hariselasasampaisabtu guna untuk merawat ibu, mulai dari jam
07.00 hingga jam 13.00 siang nanti. saya harap selama saya merawat ibusaya dapat
memberikan pelayanan yang terbaik bagi ibuyah.
2. Evaluasi (validasi)
3. Kontrak
a. Topik : Ibu pagi ini saya akan melakukan pemeriksaan terhadap tekanan darah ibu,
suhu badan ibu, nadi ibu serta pernapasan ibu ya.
b. Tujuan : tujuannya agar dapat mengetahui tekanan darah ibu, suhu tubuh ibu, nadi serta
pernafasan ibu ya,
C. Fase Kerja
jelaskan prosedur pada klien
2. cuci tangan
3. atur posisi klien
4. letakkan lengan yang hendak diukur pada posisi telentang.
5. lengan baju dibuka.
6. pasang manset pada lengan kanan / kiri atas sekitar 3 cm diatas fossa cubiti (jangan terlalu
ketat maupun longgar)
7. tentukan denyut nadi arteri radialis dekstra / sinistra.
8. pompa balon udara manset sampai denyut nadi arteri radialis tidak teraba.
9. pompa terus sampai manometer setinggi 20 mmHg lebih tinggi dari titik radialis tidak teraba.
10. letakkan diafragma stetoskop diatas nadi brakhialis dan kempeskan balon udara manset
secara perlahan dan berkesinambungan dengan memutar sekrup pada pompa udara berlawanan
arah jarum jam
11. catat mmHg manometer saat pertama kali denyut nadi teraba kembali. Nilai ini menunjukkan
tekanan sistolik secara palpasi.
12. tentukan letak aksila dan bersihkan daerah aksila dengan menggunakan tisu.
13. turunkan thermometer dibawah suhu 34˚ - 35˚ c.
14. letakkan thermometer pada daerah aksila dan lengan klien fleksi di atas dada.
15. setelah 3-10 menit thermometer diangkat dan dibaca hasilnya.
16. bersihkan thermometer dengan kertas tisu.
17. cuci dengan air sabun, desinfektan, bilas dengan air bersih dan keringkan.
hitung frekuensi dan irama pernapasan.
18. letakkan kedua lengan telentang di sisi tubuh
19. Tentukan letak arteri (denyut nadi yang akan dihitung)
20. Periksa denyut nadi (arteri) dengan menggunakan ujung jari telunjuk, tulunjuk, jari tengah
dan jari manis. Tentukan frekuensinya permenit dan keteraturan irama, dan kekuatan denyut
21.catat hasil
22. cuci tangan setelah prosedur dilakukan
D. Fase Terminasi
1. Evaluasi subjektif :
Nah ibu bagaimana perasaan ibu sekarang setelah saya melakukan pemeriksaan terhadap
tekanan darah ibu, suhu ibu, nadi serta pernapasan ibu? wah...baik ya bu.
2. Evaluasi Objektif :
TD : 170/80mmHg, S : 36,5C, N : 90x/menit, RR : 20x/menit
2. Tujuan : tujuannya ibu agar kita dapat selalu mengontrol tanda-tanda vital ibu ya
Pertemuan ke-3
i. Kontrak :
· Topik, Waktu, Tempat, Tujuan
“Baiklah bu, bagaimana kalau sekarang kita berbincang-bincang tentang perasaan yang ibu
rasakan? Dan saya akan mengajarkan ibu teknik relaksasi hipnotis 5 jari untuk menghilangkan
rasa gelisah ibu. Kita akan berbincang-bincang selama 30 menit. Kita akan lakukan disini saja
ya bu.”
· Tujuan
“Tujuan perbincangan kita hari ini adalah agar ibu mengetahui cara untuk menghilangkan rasa
gelisah ibu dengan teknik relaksasi hipnotis 5 jari dan ibu dapat mempraktekkan ketika rasa
gelisah ibu datang kembali.”
· Obyektif
“Nah, coba ibu praktikkan kembali apa yang telah saya ajarkan tadi. Bagus, ternyata ibu masih
ingat apa yang telah saya ajarkan.”
ProsedurTindakan :
Letakkan lengan yang hendak diukur dalam posisi terlentang(“Permisi, saya
atur posisi tangannyaya”)
Pasang manset pada lengan atas(“bu, sayapasangmansetnya.
Mungkinsedikitketat”)
Tentukan denyut nadi brakhialis(“Permisi bu, saya raba dulu nadinya”)
Pompa balon udara manset (“Saya mulai memompaya, sedikit sakit”)
Letakkan diagfragma stetoskop diatas arteri brakhialis dan dengarkan
Kempeskan balon udara manset secara perlahan dan berkesinambungan
dengan memutar sekrup pada pompa udara berlawanan arah jarum jam
Catat mmHg manometer saat pertama kali denyut nadi terdengar nilai ini
menunjukkan tekanan sistolik dan catat mmHg denyut nadi yang terakhir
terdengar, nilai ini menunjukkan tekanan diatolik
Lepasmansetdarilenganpasien(permisi bu, mansetnya saya lepaskan ya”)
Catat hasil
2 Tekanan Darah:
Letakkan lengan yang hendak diukur dalam posisi
terlentang(“Permisi, sayaaturposisitangannyaya”)
Pasang manset pada lengan atas(“bu, saya pasang
mansetnya. Mungkin sedikit ketat”)
Tentukan denyut nadi brakhialis(“Permisi bu, saya
raba dulu nadinya”)
Pompa balon udara manset (“Saya mulai memompaya,
sedikit sakit”)
Letakkan diagfragma stetoskop diatas arteri brakhialis
dan dengarkan
Kempeskan balon udara manset secara perlahan dan
berkesinambungan dengan memutar sekrup pada pompa
udara berlawanan arah jarum jam
Catat mmHg manometer saat pertama kali denyut nadi
terdengar nilai ini menunjukkan tekanan sistolik dan catat
mmHg denyut nadi yang terakhir terdengar, nilai ini
menunjukkan tekanan diatolik
Lepasmansetdarilenganpasien(permisi bu, mansetnya
saya lepaskan ya”)
Catathasil
6 Dokumentasi
3. FaseTerminasi
EvalusiRespon
a. Evaluasi Subjektif:
Perawat: “Bagaimana perasaan bu setelah diukur tekanan darahnya”?
b. Evaluasi Objektif:
Perawat: “Tampaknya ibu sudah jauh lebih baik setelah mengetahui
tekanan darahnya”
Rencana Tindak lanjut
Perawat: “Baiklah bu,saya sudah mengukur tekanan darahnya Jika ada
yang dibutuhkan kembali silahkan keluarga melapor kepada
perawat.Ada yang ingin ditanyakan
c. Kontrak yang akan datang: topik, waktu, tempat
Perawat: “Nanti saya akan kembali lagi sekitar satu jam kedepan untuk
memeriksa keadaan bu”.
Pasien : iyasuster
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Data Subjektif :
a. Klien mengatakan pernah dirawat dirumah sakit
b. Klien mengatakan pusing jika terlalu banyak berbicara
Data Objektif
a. Tekanan darah klien meningkat
b. Mulut kering
c. Kontak mata dengan perawat baik
d. Komunikasi verbal lancar
2. Diagnosa Keperawatan
Ansietas
3. Tujuan Tindakan Keperawatan
a. Tujuan Umum : mengatasi gangguan ansietas klien.
b. Tujuan Khusus :
1) Pasien mampu membina hubungan saling percaya
2) Pasien mampu mengenal ansietas
3) Pasien mampu mengatasi ansietas melalui teknik relaksasi
4) Pasien mampu memperagakan dan menggunakan teknik relaksasi untuk mengatasi ansietas
4. Tindakan Keperawatan
a. Membina hubungan saling percaya perlu dipertiibungkan agar pasien merasa aman dan
nyaman saat berinteraksi
Tindakan yang harus dilakukan dalam membina hubungan saling percaya adalah
1) Mengucapkan salam terapeutik
2) Berjabat tangan
3) Menjelaskan tujuan interaksi
4) Membuat kontrak (topik, waktu, tempat, tujuan) setiap kali bertemu pasien
B. Strategi Komunikasi
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Selamat pagi ibu. Saya perawat yang bertugas pada pagi ini, masih ingat dengan saa kan
perkenal;kan lagi nama saya yul devya. Saya adalah mahasiswa dari ilmu keperawatan
poltekkeskendari. Nama ibu siapa?”
“ibu senangnya dipanggil apa?”
b. Evaluasi/validasi
“Bagaimana perasaan ibu hari ini? semalam tidurnya nyenyak?”
c. Kontrak :
· Topik
“Bagaimana jika sekarang kita berbincang-bincang tentang kecemasan dan latihan cara
mengontrol cemas dengan latihan relaksasi”
· Waktu
“Berapa lama ibu punya waktu untuk berbincang-bincang dengan saya? Bagaimana kalau 15
menit saja”
· Tempat
“Dimana ibu mau berbincang-bincang dengan saya? Ya sudah, Bagaimana jika diruangan ini
saja kita berbincang-bincang”
· Tujuan
“Agar ibu dapat mengetahui kecemasan yang ibu rasakan serta cara mengatasinya”
2. Fase Kerja
“Sekarang coba ibu ceritakan apa yang ibu rasakan saat ini kepada saya”
“Jika boleh saya tahu, sebelumnya ibu pernah mengalami masalah seperti ini atau tidak dan
bagaimana cara ibu mengatasinya ?”
“Saya mengerti bagaimana perasaan ibu. Setiap orang akan memiliki perasaan yang sama jika
diposisi ibu. Tapi saya sangat kagum pada ibu. Karena ibu mampu menahan semua cobaan ini.
Jadi saat ini ibu berada pada tingkat kecemasan yang sedang. Kalau masalah ini tidak diatasi,
dapat mengganggu kondisi ibu nantinya. Untuk itu, ibu perlu melakukan terapi
disaat ibu merasakan perasaan cemas. Terapi ini akan membuntu menurunkan tingkat
kecemasan ibu. Bagaimana kalau sekarang kita coba mengatasi kecemasan ibu dengan latihan
relaksasi dengan cara tarik nafas dalam, ini merupakan salah satu cara untuk mengurangi
kecemasan yang ibu rasakan”
“Bagaimana kalau kita latihan sekarang, Saya akan lakukan, ibu perhatikan saya, lalu ibu bisa
mengikuti cara yang sudah saya ajarkan. Kita mulai ya ibu. Silakan duduk dengan posisi seperti
saya. Pertama-tama, ibu tarik nafas dalam perlahan-lahan, setelah itu tahan nafas dalam hitungan
tiga setelah itu ibu hembuskan udara melalui ,
mulut dengan meniup udara perlahan-lahan. Sekarang coba ibu praktikkan”
“Bagus sekali, ibu sudah mampu melakukannya. ibu bisa melakukan latihan ini selama 5 sampai
10 kali sampai ibu merasa relaks atau santai. Selain cara tersebut untuk mengatasi
kecemasan ibu, ibu bisa melakukan dengan metode pengalihan yaitu dengan melepas kecemasan
dengan tertawa, berolahraga, menulis kecemasan ibu disebuah kertas,bersantai seperti jalan-jalan
atau ibu juga bisa mengatasinya dengan mendengarkan musik.
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi
· Subyektif
Bagaimana perasaan ibu setelah kita ngobrol tentang masalah yang ibu rasakan dan latihan
relaksasi?
· Obyektif
Coba ibu ulangi lagi cara yang sudah kita pelajari.
b. Rencana Tindak Lanjut (RTL)
“Kapan ibu akan berlatih lagi untuk melakukan cara ini?”
“Mari, kita masukkan dalam jadwal harian ibu. Jadi, setiap ibu merasa cemas, ibu bisa langsung
praktikkan cara ini”
· Waktu
c. Kontrak yang akan datang
· Topik
“Cara yang kita praktikkan tadi baru mengurangi sedikit kecemasan yang ibu rasakan, bagamana
jika kita latihan besok? Jangan lupa ibu mencoba teknik yang lain untuk mengurangi
kecemasan ibu ya”
“Bagaimana kalau kita latihan cara yang kedua ini besok, dengan jam yang sama seperti hari
ini. Berapa lama ibu punya waktu untuk berbincang-bincang dengan saya besok? Bagaimana
kalau 20 menit saja”
· Tempat
“Dimana ibu akan latihan dengan saya besok? Ya sudah, bagaimana kalau besok kita
melakukannya disini saja lagi
Fase Kerja:
“Apa yang ibu rasakan?, “Bagaimana perasaan itu bisa muncul?”. “Apa yang ibu lakukan jka
perasaan itu cemas itu muncul?”. “Oh, jadi ibu mondar-mandir dan banyak bicara jika perasaan
cemas dan tidak nyaman itu muncul”.”Ada peristiwa apa sebelum ansietas itu muncul? “Atau
adakah hal-hal yang ibu pikirkan sebelumnya?” “Jadi ibu akan merasa cemas jika ada pekerjaan
bapak yang belum bisa ibu selesaikan. Bisa kita diskusikan apa yang membuat pekerjaan ibu
tidak selesai? Oh, jadi ibu merasa beban kerja yang diberikan diluar kesanggupan ibu untuk
menyelesaikannya. . “Apakah sebelumnya ibu pernah mendapatkan beban kerja yang tinggi
pula? Apakah ibu bisa menyelesaikan pekerjaan tersebut? Wah, baik sekali, berarti dulu ibu
mampu menyelesaikan pekerjaan yang banyak. Bagaimana cara ibu menyelesaikan pekerjaan itu
waktu dulu?”.
Fase Terminasi:
“Bagaimana perasaan bapak setelah kita bincang-bincang?”, “Coba ibu sebutkan lagi apa yang
membuat ibu cemas?” apa perubahan yang ibu rasakan dengan kondisi kecemasan,”. “Dua hari
lagi saya akan datang untuk mengajarkan latihan relaksasi, jam 10.00 tempatnya disini ya bu,
Sekarang saya pamit dulu Assalamualaikum Wr Wb.”