Anda di halaman 1dari 33

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

PADA Ny. A DENGAN GANGGUAN KECEMASAN /ANSIETAS


DI KOTA KENDARI

OLEH :
YUL DEVYA OKTAVIANI
POO320018050

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES KENDARI
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2020
FORMAT LAPORAN PENDAHULUAN

1. Masalah Utama :
Klien mengatakan merasa cemas akan operasi yang akan di jalaninya

2. Proses Terjadi Masalah :


a. Predisposisi:

- Faktor Biologis, Klien mengatakan cemas karena munculnya penyakit yamg


dideritanya dan harus menjalani operasi.
- Factor Psikologis :
 Teori Interpersonal, Klien menutup diri tentang masalah penyakitnya
kepada keluarga
- Faktor Sosial Budaya, Klien merasa cemas akan biaya operasinya

b. Presipitasi: Klien mengatakan sejak mengalami kecemasan dia tidak fokus dalam
melakukan aktivitas sehari-hari.

c. Perilaku ( tanda dan gejala ):


Data Subyektif:

 Klien mengatakan merasa cemas terhadap operasi yang akan dijalaninya


 Klien mengatakan merasa khawatir akan keadaan penyakitnya

Data Obyektif :

 Nampak klien susah tidur


 Nampak klien gelisah
 Nampak klien susah berkonsentarasi

d. Mekanisme Koping:
 Mekanismme koping yang di gunakan klien tersebut adalah mekanisme koping
berorientasi emosi yaitu:
 Reaksi formasi Adalah klien berusahan menyembunyikan rasa kecemasan
dengan cara menyembunyikan perasaan sebenarnya dengan menampakkan
sesekali ekspresi wajah senang.
 Represi adalah klien berusaha menyingkirkan masalah yang dapat
menyebabkan kecemasan dengan cara menekankan dirinya pada kejadian
yang membahagiakan.

e. Sumber Koping.

Klien mengatakan sumber koping yang dimiliki merupakan dukungan dari


keluarga/orang terdekat

3. Tindakan Keperawatan ( sesuai strategi pelaksanaan )

4. Referensi / Rujukan
FORMAT PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL

A. IDENTITAS
1. Nama pasien : Ny. A

2. Umur : 43 Thn
3. Jenis kelamin : Perempuan

4. Status perkawinan : menikah

5. Orang yang berarti : Suami dan anak-anaknya

6. Pekerjaan : Ibu rumah tangga

7. Pendidikan : SMA

8. Tanggal masuk :-

9. Tanggal pengkajian : 26 -11-2020

10. Diagnosa medic :-

11. Penampilan : Baik

B. PERSEPSI DAN HARAPAN


1. Pasien :

 Klien mengatakan merasa khawatir terhadap operasi yang akan dijalaninya


 Klien mengatakan merasa cemas akan keadaan penyakitnya
 Klien mengatakan tidak nafsu makan
 klien mengatakan harapannya untuk akan segera sembuh
 Nampak klien susah berkonsentarasi
 Nampak klien susah tidur
 Nampak klien gelisah
 TTV
TD : 140/90 mmHg
N : 98 x/menit
RR : 24 x/menit
S : 36,8

2. Keluarga : Keluarga klien berharap klien cepat pulih


Keluarga klien berharap operasi klien lancar

C. STATUS MENTAL
1. Emosi : Nampak klien berekspresi tegang
2. Konsep Diri:
a. Citra Tubuh: Klien mengatakan merasa kurang percaya diri
b. Identitas Diri: -
c. Peran: Klien mengatakan mengganggu peranya sebagai seorang ibu
d. Ideal Diri :
 Nampak klien khawatir memikirkan penyakitnya
 Nampak klien sulit berkonsentrasi

3. Pola Interaksi :
 Nampak klien berkomunikasi kurang baik
 Nampak klien susah berkosentrasi

4. Gaya Komunikasi : Baik

D. LATAR BELAKANG STATUS SOSIAL BUDAYA


1. Pekerjaan : Ibu rumah tangga
2. Hubungan Sosial : Klien mengatakan hubungan social dengan orang sekitar baik
3. Sosio-budaya : Baik
4. Gaya Hidup : Klien mengatakan kemungkinan besar gaya hidup mempengaruhi
status kesehatan klien.

E. RIWAYAT KELUARGA
1. Genogram :
Ket : = perempuan = meninggal

= laki-laki = keturunan

= pasien = tinggal serumah

2. Masalah Keluarga dan Krisis : Klien mengatakan masalah yang dialami terkait
dengan kondisi sakitnya yaitu masalah ekonomi
3. Interaksi dalam Keluarga : klien mengatakan selama sakit interaksi dengan keluarga
meningkat karena selalu ditanya terkait dengan kondisinya.

F. PENGKAJIAN FISIK
1. Riwayat Penyakit : klien mengeluh susah tidur, mulut kering, tangan berkeringat
dingin, nadi dan tekanan darah meningkat, nafas pendek, meremas – remas tangan.
2. Kebiasaan yang Berhubungan dengan Status Kesehatan : klien mengatakan jarang
mengkonsumsi sayuran, klien lebih senang dengan makanan siap saji.
3. Merokok : tidak
4. Alkohol/Obat-obatan : tidak
5. Istirahat dan Tidur : klien mengatakan selama sakit waktu tidurnya berkurang karena
suka kepikiran tentang penyakit yang dialami.
6. Nutrisi : klien mengatakan nafsu makan berkurang setelah sakit.
7. Eliminasi : -
8. Orientasi : -
9. Tingkat Aktivitas : klien mengatakan tingkat aktivitasnya menurun
10. Tingkat Energi : Nampak klien lelah

HAMILTON RATING SCALE FOR ANXIETY

(HARS)

Nama responden :Nn.A


Tanggal pemeriksaan :26 Oktober 2020
Skor : 0 = tidak ada
1 = ringan
2 = sedang
3 = berat
4 = berat sekali
Total skor : kurang dari 14 : tidak ada kecemasan
14 – 20 : kecemasan ringan
21 – 28 : kecemasan sedang
29 – 41 : kecemasan berat
42 – 56 : kecemasan berat sekali
N
Pertanyaan 0 1 2 3 4
o
1 Perasaan ansietas
- Cemas 
- Firasat buruk
- Takut akan pikiran sendiri √
- Mudah tersinggung √

2 Ketegangan
- Merasa tegang √
- Lesu √
- Tak bisa istrahat tenag
- Mudah terkejut
- Mudah menangis
- Gemetar
- Gelisah

3 Ketakutan
- Pada gelap √
- Pada orang asing √
- Di tinggal sendiri
- Pada binatang besar
- Pada keramaian lalu lintas
- Pada kerumunan orang banyak

4 Gangguan tidur
- Sukar masuk tidur √
- Terbangun malam hari √
- Tidak nyeyak √
- Bangun dengan lesu
- Banyak mimpi – mimpi
- Mimpi buruk
- Mimpin menakutkan

5 Gangguan kecerdasan
- Sukar konsentrasi √
- Daya ingat buruk

6 Perasaan depresi
- Hilangnya minat
- Berkurang kesenangan pada hobi
- Sedih
- Bangun dini hari

- Perasaan berubah – ubah sepanjang hari √

7 Gejala somatic (otot)


- Sakit dan nyeri di otot – otot
- Kaku
- Kedutan otot
- Gigi gemerutuk
- Suara tidak stabil

8 Gejala somatic ( sensorik)


- Tinnitus
- Penglihatan kabur
- Muka merah atau pucat
- Merasa lemah 
- Perasaan di tusuk – tusuk

9 Gejala kardiovaskuler
- Takhikardia
- Berdebar 
- Nyeri di dada
- Denyut nadi mengeras
- Perasaan lesu / lemas seperti mau
pingsan √
- Detak jantung menghilang ( berhenti
sekejap

10 Gejala respiratori
- Rasa tertekan atau sempit di dada
- Perasaan tercekik
- Sering menarik nafas 
- Nafas pendek/ sesak

11 Gejala gastrointestinal
- Sulit menelan
- Perut melilit
- Gangguan pencernaan
- Nyeri sebelum dan sesudah makan
- Perasaan terbakar di perut
- Rasa penuh atau kembung
- Mual
- Muntah
- Buang air besar lembek
- Kehilangan berat badan
- Sukar bungan air besar ( konstipasi)

12 Gejala urogenital
- Sering buang air kecil
- Tidak dapat menahan air seni 
- Amenorhoe
- Menorrhagai
- Menjadi dingin
- Ejukasi praecocks
- Ereksi hilang
- Impotensi

13 Gejala otonom
- Mulut kering √
- Muka merah
- Mudah berkeringat
- Pusing, sakit kepala
- Bulu – bulu berdiri

14 Tingkah laku pada wawancara


- Gelisah √
- Tidak tenang √
- Jari gemetar
- Kerut kening
- Muka tegang √
- Tonus otot meningkat
- Nafas pendek dan cepat
- muka merah

Skor = 23( kecemasan sedang)

ANALISA DATA

NO DATA MASALAH

Ds :
 Klien mengatakan merasa khawatir
terhadap operasi yang akan dijalaninya
 Klien mengatakan merasa cemas akan
keadaan penyakitnya
 Klien mengatakan tidak nafsu makan
 klien mengatakan selama sakit waktu
tidurnya berkurang karena suka
kepikiran tentang penyakit yang dialami.
1.  Klien mengatakan merasa kurang ANSIETAS
percaya diri
 klien mengatakan harapannya untuk
akan segera sembuh
Do :
 Nampak klien berekspresi tegang
 Nampak klien susah berkonsentrasi
 Nampak klien susah tidur
 Nampak klien gelisah
 Nampak klien berkomunikasi kurang
baik

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN


NO Dx.Keperawatan Tujuan/Luaran Intervensi

1 Ansietas b.d Setelah dilakukan Reduksi Ansietas


kekhawatiran tindakan keperawatan Observasi
mengalami kegagalan selama 3 x 24 jam
maka tingkat ansietas  Identifikasi saat tingkat
menurun dengan ansietas berubah
kriteris hasil :  Monitor tanda tanda
1. Verbalisasi  ansietas
khawatir akibat Terapeutik
kondisi yang
dihadapi menurun  Temani pasien untuk
2. Perilaku gelisah mengurangi kecamasan
menurun  Dengarkan dengan penuh
3. Perilaku tegang perhatian
menurun Edukasi
4. Konsentrasi  Anjurkan keluarga untuk
membaik tetap bersama pasien
5. Pola tidur  Anjurkan untuk
membaik mengungkapkan perasaan
dan presepsi
 Latih kegiatan pengalihan
untuk mengurangi
ketegangan
 Latih teknik relaksasi
Kolaborasi

 Kolaborasi pemberian obat


ansietas,jika pelu
IM8

PLEMENTASI KEPERAWATAN

HARI /
N
TANGGA DX. KEP IMPLEMENTASI EVALUASI
O
L/JAM
1. Selasa , 27 Ansietas 1. Membina hubungan S:
Oktober saling percaya.  Klien mengatakan bersedia
2020 2. Melakukan pengkajian untuk diberikan asuhan
mengenai tingkat keperawatan kesehatan
kecemasan klien. ansietas.
 Klien mengatakan belum
3. Memeriksa TTV mengetahui cara untuk
mengontrol kecemasan
O:
 Nampak Klien kooperatif
 Nampak Skala hars
menunjukkan pada
kecemasan tingkat sedang
(23)
 TTV :
TD : 140/90 mmHg
N : 98 x/menit
RR: 24 x/menit
S : 36,8 0c
A:
 Klien belum tau
mengurangi kecemasan
P:
Intervensi mengenai tingkat
kecemasan di lanjutkan esok
hari
2. Rabu , 28 S:
Oktober 1. Memeriksa tanda-tanda  Klien mengatakan bahwa
2020 vital. apakah tekanan darahnya
2. Mengukur tingkat sudah menurun
kecemasan  Klien Mengatakan Bahwa
dia masih khawatir
3. Menganjurkan keluarga memikirkan operasi yang
untuk bersama klien. akan dijalaninya
 Keluarga klien
mengatakan siap untuk
menemani klien
O:
 Nampak Skala hars
menunjukkan pada
kecemasan tingkat sedang
 TTV :
TD : 140/90 mmHg
N : 98 x/menit
RR: 24 x/menit
S : 36,8 0c
A:
 Klien masih mengalami
kecemasan
P:
 Intervensi Dilanjutkan
esok hari yaitu mengenai
tingkat kecemasan dan
Memberikan edukasi
tentang relaksasi untuk
mengurangi kecemasan

3. Kamis , 29 1. Memeriksa tanda-tanda S:


Oktober vital.  Klien Mengatakan bahwa
2020 2. Mengukur tingkat sudah mengetahui cara
kecemasan mengurangi kecemasan
3. Memberikan edukasi setelah diberikan
tentang relaksasi untuk pengetahuan
mengurangi kecemasan  Klien mengatakan
tegangnya mulai menurun
O:
 Nampak klien sudah tidak
terlalu khawatir lagi
karena sudah mengetahui
cara untuk mengatasi
kecemasan
 Nampak Skala hars masih
menunjukkan pada
kecemasan tingkat sedang
namun angka nya sudah
menurun yaitu dari 23 ke
21
 Nampak Klien Cemasnya
mulai berkurang
 TTV :
TD : 130/80 mmHg
N : 94 x/menit
RR: 20 x/menit
S : 36,6 0c
A:
 Klien masih sedikit
mengalami kecemasan
P:
 Intervensi Dilanjutkan
esok hari yaitu mengenai
tingkat kecemasan dan
mengevaluasi kembali
edukasi tentang relaksasi
untuk mengurangi
kecemasan yang telah di
berikan

4. Jumat, 30 1. Memeriksa tanda-tanda S:


Oktober vital.  Klien Mengatakan Bahwa
2020 2. Mengukur tingkat Sudah mengetahui cara
kecemasan mengurangi kecemasan
3. Mengevaluasi kembali  Klien mengatakan sudah
edukasi tentang relaksasi mengetahui tehnik-tehnik
untuk mengurangi relaksasi
kecemasan yang telah di  Klien mengatakan sudah
berikan bisa tidur di malam hari
O:
 Nampak Skala hars masih
menunjukkan pada
kecemasan tingkat ringan
yaitu angka nya sudah
menurun dari 21 ke 18
 Nampak klien sangat
terlihat lebih membaik
dari sebelum setelah
melewati proses
keperawatan.

 TTV :
TD : 120/80 mmHg
N : 85 x/menit
RR: 20 x/menit
S : 36,6 0c
A:
 Klien masih mengalami
kecemasan namun sudah
ringan
P:
 Intervensi di hentikan

EVALUASI KEPERAWATAN

NO HARI/TGL DX. KEP. EVALUASI


1. Selasa, 27 Ansietas S:
oktober  Klien mengatakan merasa khawatir terhadap
2020 operasi yang akan dijalaninya
 Klien mengatakan merasa cemas akan keadaan
penyakitnya
O:
 Nampak Klien masih terlihat gelisah
 Nampak klien masih terlihat tegang
A:
 Klien belum tau mengurangi kecemasan
P:
 Intervensi mengenai tingkat kecemasan di
lanjutkan esok hari
2 Selasa, 27 Ansietas S:
oktober  Klien mengatakan masih merasa khawatir
2020 terhadap operasi yang akan dijalaninya
 Klien mengatakan masih merasa cemas akan
keadaan penyakitnya
O:
 Nampak Klien masih terlihat gelisah
 Nampak klien masih terlihat tegang

A :.
 Klien masih mengalami kecemasan
 Klien masih khawatir dengan penyakitnya

P:
 Intervensi Dilanjutkan esok hari yaitu mengenai
tingkat kecemasan dan menganjurkan keluarga
untuk selalu bersana klien serta memberikan
edukasi tentang relaksasi untuk mengurangi
kecemasan.
3. Rabu 28 Ansietas S:
oktober  Klien mengatakan rasa khawatir terhadap
2020 operasi yang akan dijalaninya sudah mulai
menurun
 Klien mengatakan cemasnya sudah mulai
menurun
O:

 Nampak Klien masih sedikit terlihat


gelisah
 Nampak klien masih terlihat tegang
 Nampak Skala hars masih menunjukkan
pada kecemasan tingkat ringan yaitu angka nya
sudah menurun dari 23 ke 21

A:
 Klien masih sedikit mengalami
kecemasan
P:
 Intervensi Dilanjutkan esok hari yaitu
memberikan edukasi tentang relaksasi untuk
mengurangi kecemasan dan mengevaluasi
kembali tentang edukasi relaksasi untuk
mengurangi kecemasan yang telah di berikan.
4. Sabtu, 31 Ansietas S
oktober  Klien Mengatakan Bahwa Sudah mengetahui
2020 cara mengurangi kecemasan
 Klien mengatakan sudah mengetahui tehnik-
tehnik relaksasi
 Klien mengatakan dengan adanya tehnik
relaksai yang diajarkan dapat membantu
mengurangi kecemasannya
 Klien mengatakan cemas sudah berkurang
O:
 Nampak Skala hars masih menunjukkan pada
kecemasan tingkat ringan yaitu angka nya
sudah menurun dari 21 ke 18
 Nampak klien sangat terlihat lebih membaik
setelah menelewati proses keperawatan.

A:
 Klien masih mengalami kecemasan namun
sudah ringan
P:
 Intervensi di hentikan

STRATEGI PELAKSANAAN (SP)

Strategi pelaksanaan tindakan keperawatan pada pasien kecemasan

Tanggal 27 oktober 2020


Pertemuan: 1
Proses Keperawatan

1. Kondisi Klien :
Klienmengatakan merasa bingung
Klien mengatakan merasa khawatir dengan akibat kondisi yang di hadapi kebutuhan tidak
terpenuhi
Klien nampak gelisah
2. Diagnosa keperawatan :
Ansietas
3. Tujuan Khusus
Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat
4. Tindakan Keperawatan
a. BHSP: Salam terapiutik, perkenalkan diri, jelaskan tujuan, lingkungan yang
terapiutik, kontrak yang jelas
b. Dorong dan beri kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaanya
c. Dengarkan ungkapan klien dengan empati
d. Beri reinforcement positif atas kemampuan klien mengungkapkan perasaanya

Proses Pelaksanaan Tindakan

A. Orientasi
1. Salam terapiutik
“Selamat pagi bu ?.”
“Perkenalkan saya perawat yang bertugas hari ini, nama yul devya, saya biasa di panggil
yul , nama ibu siapa?”
“ibu senang di panggil siapa?
2. Evaluasi
“Bagaimana perasaan bu hari ini, apa yang bu rasakan saat ini?
3. Kontrak
“bu, saya bertugas di sini untuk merawat adek dari hariselasa sampai sabtu mulai dari jam
08.00 sampai dengan 13.00 WITA saya harap selama saya merawat ibu saya dapat
memberikan pelayanan yang terbaik bagi ibuyah. sekarang saya ingin berbincang-
bincang dengan ibuuntuk mengetahui keadaan ibu saat ini, apakah kamu bersedia?
Sayamenggunakanwaktuuntukberbincangsekitar15 menit?
B. Kerja
1. tadi ibu sudah menyebutkan nama ibu, lalu boleh saya tahu berapa umur ibu sekarang?
2. Boleh saya tahu ibu berasal dari mana?
3. Apa yang ibuandarasakansaatini ?
4. Kecemasanapa yang andarasakansaatini
5. Boleh saya tahu apa pekerjaan ibusaatini? Bisa ibuceritakan tentang pekerjaannya?
6. Ternyata ibu hanya sebagai ibu rumah tangga
7. Siapa yang menyemangati ibu selama sakit
C. Terminasi
1. Evaluasi
(Subyektif) : Setelah kita ngobrol tadi,bagaimana perasaanibu saat ini?
(obyektif) : Klien mau menjawab pertanyaan perawat dan sesekali melihat perawat.
2. Tindak lanjut
Nah bu, ini sudah 15 menit. Jadi kita cukupkan saja dulu perbincangan kita. Sekarang
ibuistirahat dulu. Kalau nanti ada yang ingin ibu ceritakan atau tanyakan kepada saya,
3. Kontrak yang akan datang
Bagaimana kalau besok pagi kita ngobrol-ngobrol lagi sekitar pukul 08.00 wita? Dan
bagaimana kalau nanti kita membicarakan tentang kondisi ibu? Apakah kamu bersedia?
ibu nanti ingin mengobrol dimana? Apakah di tempat ini lagi? Baik yah bu nanti kita
berbincang-bincang lagi, kalau begitu saya permisi dulu yah bu, terima kasih karena ibu
sudah mau berbincang-bincang dengan saya.

Strategipelaksanaantindakankeperawatanpadapasienkecemasan

Tanggal :28 oktober 2020


Pertemuan: 2

A.  Proses Keperawatan
1.      Kondisi Umum Klien :
DS : -  Klien mengatakan ia merasa pusing
-       Klien mengatakan tegangbagianleherbelakang
DO : - Klien tampak lesuh
-  Klien tampak lemah
Diagnosa Keperawatan :Ansietas
2.      Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan penurunantekanandarah
3.      Tindakan keperawatan :
Melakukan pengukuran TTV ( TD, S, N dan RR)

B.  Fase Orientasi

1.      Salam terapeutik

Selamat pagi ibu...perkenalkan nama saya yul devya oktaviani, Saya yang
bertugasdisini sari hariselasasampaisabtu guna untuk merawat ibu, mulai dari jam
07.00 hingga jam 13.00 siang nanti. saya harap selama saya merawat ibusaya dapat
memberikan pelayanan yang terbaik bagi ibuyah.

2.      Evaluasi (validasi)

Ibu bagaimana keadaan nyahari ini ?

3.      Kontrak

a.       Topik : Ibu pagi ini saya akan melakukan pemeriksaan terhadap tekanan darah ibu,
suhu badan ibu, nadi ibu serta pernapasan ibu ya.

b.      Tujuan : tujuannya agar dapat mengetahui tekanan darah ibu, suhu tubuh ibu, nadi serta
pernafasan ibu ya,

c.       Waktu : sayamenggunakanwaktusekitar 10 sampai 15 menit yah bu


d.      Tempat : Tempat kitadirumahnyaibusaja. Bagaimana ibu, apakah ibubersedia? Baiklah
karena ibu bersedia, saya siapkan dulu alatnya ya bu

      C.    Fase Kerja
 jelaskan prosedur pada klien
2. cuci tangan
3. atur posisi klien
4. letakkan lengan yang hendak diukur pada posisi telentang.
5. lengan baju dibuka.
6. pasang manset pada lengan kanan / kiri atas sekitar 3 cm diatas fossa cubiti (jangan terlalu
ketat maupun longgar)
7. tentukan denyut nadi arteri radialis dekstra / sinistra.
8. pompa balon udara manset sampai denyut nadi arteri radialis tidak teraba.
9. pompa terus sampai manometer setinggi 20 mmHg lebih tinggi dari titik radialis tidak teraba.
10. letakkan diafragma stetoskop diatas nadi brakhialis dan kempeskan balon udara manset
secara perlahan dan berkesinambungan dengan memutar sekrup pada pompa udara berlawanan
arah jarum jam
11. catat mmHg manometer saat pertama kali denyut nadi teraba kembali. Nilai ini menunjukkan
tekanan sistolik secara palpasi.
12. tentukan letak aksila dan bersihkan daerah aksila dengan menggunakan tisu.
13. turunkan thermometer dibawah suhu 34˚ - 35˚ c.
14. letakkan thermometer pada daerah aksila dan lengan klien fleksi di atas dada.
15. setelah 3-10 menit thermometer diangkat dan dibaca hasilnya.
16. bersihkan thermometer dengan kertas tisu.
17. cuci dengan air sabun, desinfektan, bilas dengan air bersih dan keringkan.
 hitung frekuensi dan irama pernapasan.
18. letakkan kedua lengan telentang di sisi tubuh
19. Tentukan letak arteri (denyut nadi yang akan dihitung)
20. Periksa denyut nadi (arteri) dengan menggunakan ujung jari telunjuk, tulunjuk, jari tengah
dan jari manis. Tentukan frekuensinya permenit dan keteraturan irama, dan kekuatan denyut
21.catat hasil
22. cuci tangan setelah prosedur dilakukan
D.    Fase Terminasi
1.      Evaluasi subjektif :
Nah ibu bagaimana perasaan ibu sekarang setelah saya melakukan pemeriksaan terhadap
tekanan darah ibu, suhu ibu, nadi serta pernapasan ibu?  wah...baik ya bu.

2.      Evaluasi Objektif :
TD : 170/80mmHg, S : 36,5C, N : 90x/menit, RR : 20x/menit

3.      Rencana tindak lanjut


Baiklah ibu \saya telah selesai melakukan pemeriksaan terahadap tanda-tanda vital ibu

        E.     Kontrak yang akan datang


1.  Topik : ibu jam 10.00WIB nanti saya akan datang lagi kerumahibu besokuntuk
memeriksaibu

2.        Tujuan : tujuannya ibu agar kita dapat selalu mengontrol tanda-tanda vital ibu ya

3.        Waktu : waktunya sekitar 10-15 menit saja ya bu

4.      Tempat : tempattetapdirumahibu yah. Bagaimana bu apakah ibu bersedia? baiklah


kalau ibu bersedia, saya permisi keluar dulu ya bu. istirahat ya. Permisi ibu,
assalamualaikum.

Pertemuan ke-3

A.    Proses Keperawatan


5.    Kondisi Klien
Data Subjektif :
·         Klien mengatakan takut jika pasien berada dirumah.
·         Klien mengatakan dulu klien pernah dijahati oleh tetanganya.
·         Klien mengatakan sulit tidur
·         Klien mengatakan tidak nafsu makan.
Data Objektif
·         Klien terlihat seperti orang bingung
·         Klien tampak seperti orang bingung
·         Klien sulit berkonsentrasi

6.    Diagnosa Keperawatan


Ansietas

7.    Tujuan Tindakan Keperawatan


a.    Tujuan Umum :
Pasien mampu mengatasi ansietas melalui teknik relaksasi hipnotis 5 jari
b.    Tujuan Khusus :
Pasien mampu memperagakan dan menggunakan teknik relaksasi hipnotis 5 jari untuk mengatasi
ansietas

8.    Tindakan Keperawatan


a.       Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
b.      Menjelaskan cara teknik relaksasi hipnotis 5 jari
c.       Membantu pasien mempraktikkan teknik relaksasi hipnotis 5 jari dan memasukkan dalam
jadwal
d.      Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian

B.        Strategi Komunikasi


7.    Fase Orientasi
g.    Salam Terapeutik
“Selamat pagi ibu”
h.    Evaluasi/validasi
“Bagaimana perasaan ibu pagi ini? Apakah ibu masih gelisah dan tidak bisa tidur? Apakah
yang kemaren saya ajarkan sudah di praktekkan dalam jadwal harian ibu? Nah kalau sudah
coba di praktikkan kembali ya. Bagus bu”

i.      Kontrak :
·      Topik, Waktu, Tempat, Tujuan
“Baiklah bu, bagaimana kalau sekarang kita berbincang-bincang tentang perasaan yang ibu
rasakan? Dan saya akan mengajarkan ibu teknik relaksasi hipnotis 5 jari untuk menghilangkan
rasa gelisah ibu. Kita akan berbincang-bincang selama 30 menit. Kita akan lakukan disini saja
ya bu.”

·      Tujuan
“Tujuan perbincangan kita hari ini adalah agar ibu mengetahui cara untuk menghilangkan rasa
gelisah ibu dengan teknik relaksasi hipnotis 5 jari dan ibu dapat mempraktekkan ketika rasa
gelisah ibu datang kembali.”

8.    Fase Kerja


“Tadi ibu katakan, ibu merasa gelisah, tidak bisa tidur, coba ibu ceritakan lebih lanjut tentang
perasaan ibu, kenapa ibu tidak bisa tidur, apa yang ibu pikirkan? Oh, jadi ibu merasa takut jika
dijahati oleh tetangga ibu, ouw. Dulu ibu pernah dihipnotis oleh tetangga ibu dan tetangga ibu
mengambil barang berharga ibu. Dan ibu takut jika kejadian itu terulang lagi. Nah ibu,
sekarang saya akan mengajarkan ibu teknik   relaksasi degan cara hipnotis 5 jari. Kita mulai ya
bu. Ibu pejamkan mata ibu, nah sekarang sentuh jari telunjuk ibu dengan jempol ibu, sekarang
bayangkan pada saat ibu sedang bahagia. Sekarang sentuh jari tengah ibu, bayangkan saat ibu
bersama orang yang ibu sayangi/ cintai, sekarang sentuh jari manis ibu, bayangkan ketika ibu
di puji oleh seseorang, dan sekarang sentuh jari kelingking ibu, bayangkan tempat yang paling
indah yang pernah di kunjungi. Ibu, coba ulangi lagi cara teknik hipnotis 5 jari yang sudah kita
pelajari tadi. Wah bagus sekali, mari kita masukkan dalam jadwal harian ibu. Jadi, setiap ibu
merasa cemas, ibu bisa langsung praktikkan cara ini, dan bisa melakukannya lagi sesuai jadwal
yang telah kita buat.”

9.    Fase Terminasi


g.      Evaluasi
·           Subyektif
“Bagaimana perasaan ibu setelah kita berbincang bincang tentang masalah yang ibu rasakan
dan latihan mempaktekkan teknik relaksasi hipnotis 5 jari?”

·           Obyektif
“Nah, coba ibu praktikkan kembali apa yang telah saya ajarkan tadi. Bagus, ternyata ibu masih
ingat apa yang telah saya ajarkan.”

h.      Rencana Tindak Lanjut (RTL)


“Saya harap apa yang tadi saya ajarkan kepada ibu, ibu dapat mempraktekkan kembali dan
jangan lupa untuk memasukannya dalam jadwal kegiatan harian yaitu sekitar 2 kali dalam
sehari ya bu.”

i.        Kontrak yang akan datang


·      Topik, Waktu, Tempat
“Ibu sudah tidak terasa sudah 30 menit kita berbincang-bincang. Latihan relaksasi ini adalah
cara ke-3 yang bisa digunakan untuk mengatasi kecemasan atau ketegangan ibu, masih ada
cara ke-4 yaitu dengan melakukan pendekatan spiritual, bagaimana kalau kita latihan cara
yang ke 4 ini besok pagi, jam berapa bu? Seperti biasa jam 10 pagi ya dikamar ibu? Masih ada
yang mau ditanyakan atau tidak bu? Baiklah kalau tidak ada saya pamit dulu. Terimakasih atas
waktunya.”

STRATEGI PELAKSANAAN (SP)PENGUKURAN TEKANAN DARAH

Nama Klien : Ny.A


Umur :43 tahun
Ruangan :
Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Data Subjektif:
 Keluarga mengatakan klien sulit disadarkan
Data Objektif:
 Keadaan umum klien tampak lemah
 Kesadaran menurun GCS 13
 Terpasang infus Nacl 28 tts/menit
2. Diagnosa Keperawatan:perfusi perifer tidak efektif berhubungan dengan peningkatan
tekanan darah
3. Tujuan Khusus (TUK):
 Sebagai data untuk menegakkan diagnosa selanjutnya
 Sebagai data untuk mengetahui nilaitekanandarahpasien
4. Intervensi Tindakan Keperawatan:
Bina hubungan saling percaya (BHSP) dengan tekhnik komunikasi terapeutik,
perkenalan dan menjelaskan prosedur serta tujuan tindakan pengukuran tekanandarah.

ProsedurTindakan :
 Letakkan lengan yang hendak diukur dalam posisi terlentang(“Permisi, saya
atur posisi tangannyaya”)
 Pasang manset pada lengan atas(“bu, sayapasangmansetnya.
Mungkinsedikitketat”)
 Tentukan denyut nadi brakhialis(“Permisi bu, saya raba dulu nadinya”)
 Pompa balon udara manset (“Saya mulai memompaya, sedikit sakit”)
 Letakkan diagfragma stetoskop diatas arteri brakhialis dan dengarkan
 Kempeskan balon udara manset secara perlahan dan berkesinambungan
dengan memutar sekrup pada pompa udara berlawanan arah jarum jam
 Catat mmHg manometer saat pertama kali denyut nadi terdengar nilai ini
menunjukkan tekanan sistolik dan catat mmHg denyut nadi yang terakhir
terdengar, nilai ini menunjukkan tekanan diatolik
 Lepasmansetdarilenganpasien(permisi bu, mansetnya saya lepaskan ya”)
 Catat hasil

A. Strategi Komunikasi Dalam Pelaksanaan Tindakan Keperawatan


1. Fase Orientasi/perkenalan
a. Salam
Perawat: “Assalamualaikum, Selamat pagi.Permisi, perkenalkan nama saya
yul devya , bisa dipanggil yul , saya mahasiswa keperawatan Poltekkes yang
sedang praktik , pagi ini saya yang akan memberikan perawatan mulai dari
jam 07.00 sampai 14.00”.
b. Evaluasi/validasi
Perawat: “Bagaimana keadaannya hari ini?”
c. Kontrak: topik,waktu,tempat
Topic: pengukuran tanda-tanda vital
Perawat: “Baiklah, pagi ini saya akan mengukur tekanan darah ibu,kurang
lebih sekitar 5 sampai 10 menit, bagaimana bisa kita lakukan ditempat ini?”
d. Tujuan:
Perawat: “adapun tujuannya itu untuk mengetahui nilai tekanan darah ibu”.
2. Kerja
a. Mencuci tangan
b. Mempersiapkan alat:
1) Spignomanometer, stetoskop
2) Sarung tangan
c. Prosedur pelaksanaan:
No Tindakan

1 Cuci tangan dan pakai sarung tangan

2 Tekanan Darah:
 Letakkan lengan yang hendak diukur dalam posisi
terlentang(“Permisi, sayaaturposisitangannyaya”)
 Pasang manset pada lengan atas(“bu, saya pasang
mansetnya. Mungkin sedikit ketat”)
 Tentukan denyut nadi brakhialis(“Permisi bu, saya
raba dulu nadinya”)
 Pompa balon udara manset (“Saya mulai memompaya,
sedikit sakit”)
 Letakkan diagfragma stetoskop diatas arteri brakhialis
dan dengarkan
 Kempeskan balon udara manset secara perlahan dan
berkesinambungan dengan memutar sekrup pada pompa
udara berlawanan arah jarum jam
 Catat mmHg manometer saat pertama kali denyut nadi
terdengar nilai ini menunjukkan tekanan sistolik dan catat
mmHg denyut nadi yang terakhir terdengar, nilai ini
menunjukkan tekanan diatolik
 Lepasmansetdarilenganpasien(permisi bu, mansetnya
saya lepaskan ya”)
 Catathasil

3 Lepaskan sarung tangan dan masukkan ke dalam bengkok

4 Kembalikan alat ke tempat semula

5 Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.

6 Dokumentasi

3. FaseTerminasi
 EvalusiRespon
a. Evaluasi Subjektif:
Perawat: “Bagaimana perasaan bu setelah diukur tekanan darahnya”?
b. Evaluasi Objektif:
Perawat: “Tampaknya ibu sudah jauh lebih baik setelah mengetahui
tekanan darahnya”
 Rencana Tindak lanjut
Perawat: “Baiklah bu,saya sudah mengukur tekanan darahnya Jika ada
yang dibutuhkan kembali silahkan keluarga melapor kepada
perawat.Ada yang ingin ditanyakan
c. Kontrak yang akan datang: topik, waktu, tempat
Perawat: “Nanti saya akan kembali lagi sekitar satu jam kedepan untuk
memeriksa keadaan bu”.
Pasien : iyasuster

STRATEGI PELAKSANAAN (SP)


TINDAKAN KEPERAWATAN TEKNIK NAFAS DALAM PADA
KLIEN DENGAN ANSIETAS

A.      Proses Keperawatan
1.    Kondisi Klien
Data Subjektif             :
a.       Klien mengatakan pernah dirawat dirumah sakit
b.      Klien mengatakan pusing jika terlalu banyak berbicara
Data Objektif
a.       Tekanan darah klien meningkat
b.      Mulut kering
c.       Kontak mata dengan perawat baik
d.      Komunikasi verbal lancar
2.    Diagnosa Keperawatan
Ansietas
3.    Tujuan Tindakan Keperawatan
a.       Tujuan Umum       : mengatasi gangguan ansietas klien.
b.      Tujuan Khusus      :
1)      Pasien mampu membina hubungan saling percaya
2)      Pasien mampu mengenal ansietas
3)      Pasien mampu mengatasi ansietas melalui teknik relaksasi
4)      Pasien mampu memperagakan dan menggunakan teknik relaksasi untuk mengatasi ansietas
4.    Tindakan Keperawatan
a.       Membina hubungan saling percaya perlu dipertiibungkan agar pasien merasa aman dan
nyaman saat berinteraksi
Tindakan yang harus dilakukan dalam membina hubungan saling percaya adalah
1)      Mengucapkan salam terapeutik
2)      Berjabat tangan
3)      Menjelaskan tujuan interaksi
4)      Membuat kontrak (topik, waktu, tempat, tujuan) setiap kali bertemu pasien

b.      Meibuntu pasien mengenal ansietas :


1)      Bantu pasien untuk mengidentifikasi dan menguraikan perasaannya
2)      Bantu pasien menjelaskan situasi yang menimbulkan ansietas
3)      Bantu pasien mengenal penyebab ansietas
4)      Bantu pasien menyadari perilaku akibat ansietas
c.       Mengajarkan pasien teknik relaksasi untuk meningkatkan kontrol dan rasa percaya diri :
pengalihan situasi

B.     Strategi Komunikasi
1.    Fase Orientasi
a.    Salam Terapeutik
“Selamat pagi ibu. Saya perawat yang bertugas pada pagi ini, masih ingat dengan saa kan
perkenal;kan lagi nama saya yul devya. Saya adalah mahasiswa dari ilmu keperawatan
poltekkeskendari. Nama ibu siapa?”
“ibu senangnya dipanggil apa?”
b.    Evaluasi/validasi
“Bagaimana perasaan ibu hari ini? semalam tidurnya nyenyak?”
c.    Kontrak :
·      Topik
“Bagaimana jika sekarang  kita berbincang-bincang tentang kecemasan dan latihan cara
mengontrol cemas dengan latihan relaksasi”
·      Waktu
“Berapa lama ibu punya waktu untuk berbincang-bincang dengan saya? Bagaimana kalau 15
menit saja”
·      Tempat
“Dimana ibu mau berbincang-bincang dengan saya? Ya sudah, Bagaimana jika diruangan ini
saja kita berbincang-bincang”
·      Tujuan
“Agar ibu dapat mengetahui kecemasan yang ibu rasakan serta cara mengatasinya”
2.    Fase Kerja
“Sekarang coba ibu ceritakan apa yang ibu rasakan saat ini kepada saya”
“Jika boleh saya tahu, sebelumnya ibu pernah mengalami masalah seperti ini atau tidak dan
bagaimana cara ibu mengatasinya ?”
“Saya mengerti bagaimana perasaan ibu. Setiap orang akan memiliki perasaan yang sama jika
diposisi ibu. Tapi saya sangat kagum pada ibu. Karena ibu mampu menahan semua cobaan ini.
Jadi saat ini ibu berada pada tingkat kecemasan yang sedang. Kalau masalah ini tidak diatasi,
dapat mengganggu kondisi ibu nantinya. Untuk itu, ibu perlu melakukan terapi
disaat ibu merasakan perasaan cemas. Terapi ini akan membuntu menurunkan tingkat
kecemasan ibu. Bagaimana kalau sekarang kita coba mengatasi kecemasan ibu dengan latihan
relaksasi dengan cara tarik nafas dalam, ini merupakan salah satu cara  untuk mengurangi
kecemasan yang ibu rasakan”
“Bagaimana kalau kita latihan sekarang, Saya akan lakukan, ibu perhatikan saya, lalu ibu bisa
mengikuti cara yang sudah saya ajarkan. Kita mulai ya ibu. Silakan duduk dengan posisi seperti
saya. Pertama-tama, ibu tarik nafas dalam perlahan-lahan, setelah itu tahan nafas dalam hitungan
tiga setelah itu ibu hembuskan udara melalui ,
mulut dengan meniup udara perlahan-lahan. Sekarang coba ibu praktikkan”
“Bagus sekali, ibu sudah mampu melakukannya. ibu bisa melakukan latihan ini selama 5 sampai
10 kali sampai ibu merasa relaks atau santai. Selain cara tersebut untuk mengatasi
kecemasan ibu, ibu bisa melakukan dengan metode pengalihan yaitu dengan melepas kecemasan
dengan tertawa, berolahraga, menulis kecemasan ibu disebuah kertas,bersantai seperti jalan-jalan
atau ibu juga bisa mengatasinya dengan mendengarkan musik.

3.    Fase Terminasi
a.       Evaluasi
·           Subyektif
Bagaimana perasaan ibu setelah kita ngobrol tentang masalah yang ibu rasakan dan latihan
relaksasi?
·           Obyektif
Coba ibu ulangi lagi cara yang sudah kita pelajari.
b.      Rencana Tindak Lanjut (RTL)
“Kapan ibu akan berlatih lagi untuk melakukan cara ini?”
“Mari, kita masukkan dalam jadwal harian ibu. Jadi, setiap ibu merasa cemas, ibu bisa langsung
praktikkan cara ini”

·         Waktu
c.       Kontrak yang akan datang
·         Topik
“Cara yang kita praktikkan tadi baru mengurangi sedikit kecemasan yang ibu rasakan, bagamana
jika kita latihan besok? Jangan lupa ibu mencoba teknik yang lain untuk mengurangi
kecemasan ibu ya”
“Bagaimana kalau kita latihan cara yang kedua ini besok, dengan jam yang sama seperti hari
ini. Berapa lama ibu punya waktu untuk berbincang-bincang dengan saya besok? Bagaimana
kalau 20 menit saja”
·         Tempat
“Dimana ibu akan latihan dengan saya besok? Ya sudah, bagaimana kalau besok kita
melakukannya disini saja lagi

Strategi pelaksanaan : Membina hubungan saling percaya, membantu pasien


mengenal ansietas, dan membantu pasien menjelaskan situasi yang
menimbulkan cemas
Fase Orientasi:
“Assalamualaikum bu, perkenalkan nama saya yul devya, panggil saya yul, saya perawat yang
akan merawat ibu dan datang kerumah ibu seminggu dua kali, yaitu hari rabu dan Sabtu jam
10.00 pagi. “Nama ibu siapa, suka dipanggial apa?” “Bagaimana perasaan ibu hari ini? Oh, jadi
bapak merasa tidak nyaman?”, “Baiklah bu, kita akan berbincang-bincang tentang perasaan yang
ibu rasakan. “Berapa lama kita bincang-bincang? “Bagaimana kalau 20 menit”.”Dimana
tempatnya bu? Bagaimana kalau disini saja?”

Fase Kerja:
“Apa yang ibu rasakan?, “Bagaimana perasaan itu bisa muncul?”. “Apa yang ibu lakukan jka
perasaan itu cemas itu muncul?”. “Oh, jadi ibu mondar-mandir dan banyak bicara jika perasaan
cemas dan tidak nyaman itu muncul”.”Ada peristiwa apa sebelum ansietas itu muncul? “Atau
adakah hal-hal yang ibu pikirkan sebelumnya?” “Jadi ibu akan merasa cemas jika ada pekerjaan
bapak yang belum bisa ibu selesaikan. Bisa kita diskusikan apa yang membuat pekerjaan ibu
tidak selesai? Oh, jadi ibu merasa beban kerja yang diberikan diluar kesanggupan ibu untuk
menyelesaikannya. . “Apakah sebelumnya ibu pernah mendapatkan beban kerja yang tinggi
pula? Apakah ibu bisa menyelesaikan pekerjaan tersebut? Wah, baik sekali, berarti dulu ibu
mampu menyelesaikan pekerjaan yang banyak. Bagaimana cara ibu menyelesaikan pekerjaan itu
waktu dulu?”.

Fase Terminasi:
“Bagaimana perasaan bapak setelah kita bincang-bincang?”, “Coba ibu sebutkan lagi apa yang
membuat ibu cemas?” apa perubahan yang ibu rasakan dengan kondisi kecemasan,”. “Dua hari
lagi saya akan datang untuk mengajarkan latihan relaksasi, jam 10.00 tempatnya disini ya bu,
Sekarang saya pamit dulu Assalamualaikum Wr Wb.”

Anda mungkin juga menyukai