Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
MAKALAH
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Instrumen Keuangan Syariah
Jurusan Akuntansi
Disusun oleh :
Nama : Raka Abidzar Al Ghifari
NIM : 175144055
Kelas : 3B Keuangan Syariah
A. Latar Belakang
PEMBAHASAN
Asuransi dalam Islam dikenal dengan istilah takaful yang berarti saling
memikul resiko diantara sesama orang , sehingga antara satu dengan yang lainnya
menjadi penanggung atas resiko yang lainnya. Saling pikul resiko ini dilakukan atas
dasar tolong menolong dalam kebaikan dimana masing-masing mengeluarkan
dana/sumbangan/derma (tabarru’) yang ditunjuk untuk menanggung resiko tersebut.
Takaful dalam pengertian tersebut sesuai dengan surah Al Maidah(5):2 “ Dan tolong
menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebaikan dan takwa, jangan tolong-menolong
dalam berbuat dosa dan pelanggaran.”
Adapun proses yang dilalui seputar mekanisme kerja asuransi syariah dapat diuraikan:
1. Underwriting
Underwriting adalah proses penafsiran jangka hidup seorang calon peserta
yang dikaitkan dengan besarnya resiko untuk menentukan besarnya premi.
Underwriting asuransi syariah bertujuan memberikan skema pembagian resiko
yang proposional dan adil diantara para peserta yang secara relatif homogen.
Dalam melakukan proses underwriting terdapat tiga konsep penting yang menjadi
dasar bagi perusahaan asuransi untuk menerima dan menolak suatu penutupan
resiko. Pertama, kemungkinan menderita kerugian. Kondisi ini diramalkan
berdasarkan apa yang terjadi pada masa lalu. Kedua, tingkat resiko, yaitu
ketidakpastian akan kerugian pada masa yang akan datang. Ketiga, hukum
bilangan dimana makin banyak obyek yang mempunyai resiko yang sama atau
hampir sama, akan makin bertambah baik bagi perusahaan karena penyebaran
risiko akan lebih luas dan kemungkinan menderita kerugian dapat secara
sistematis diramalkan.
Beberapa hal yang patut menjadi perhatian para underwriter pada asuransi umum,
sebelum mengambil keputusan untuk menerima atau tidak suatu prospek adalah
sebagai berikut:
1. Kompetisi
Disini dituntut kematangan seorang underwriter.
a. Underwriter yang baik adalah yang adil.
b. Penyebaran resiko dan volume.
c. Survei
Survei akan memungkinkan underwriter memperoleh setiap detail
kemungkinan mengenai resiko kondisi fisik dan juga kesempatan
mengamankan informasi mengenai keadaan moral pemohon.
Laporan survei meliputi sejumlah ciri-ciri berikut:
1) Deskripsi utuh terhadap resiko.
2) Penilaian tingkat resiko.
3) Pengukuran kemungkinan kerugian maksimal.
Calon peserta harus mengisi formulir permohonan secara lengkap yang intinya
antara lain sebagai berikut:
a. Uraian bisnis secara rinci.
b. Perubahan bisnis yang dilakukan belakangan ini dan kemungkinan
pengembangannya selama masa keikutsertaannya asuransi syariah.
c. Catatan perkara yang telah dialami.
2. Polis
Polis asuransi adalah surat perjanjian antara pihak yang menjadi peserta
asuransi dengan perusahaan asuransi. Polis asuransi merupakan bukti auntetik
berupa akta mengenai adanya perjanjian asuransi. Unsur-unsur yang harus ada
dalam polis adalah:
a. Deklarasi, memuat data yang berkaitan dengan peserta seperti nama, alamat,
jenis dan lokasi objek asuransi, tanggal dan jangka waktu penutupan,
perhitungan dan besarnya premi serta informasi lain yang diperlukan.
b. Perjanjian asuransi, memuat pernyataan perusahaan asuransi menyatakan
kesanggupannya mengganti kerugian atas objek asuransi apabila terjadi
kerusakan.
c. Pernyataan polis, memuat kondisi objek, batas waktu pembayaran premi,
permintaan pembatalan polis, prosedur pengajuan klaim, asuransi ganda,
subrogasi.
d. Pengecualian, memuat penyebutan dengan jelas musibah apa saja yang tidak
ditutup atau diluar penutupan asuransi.
e. Kondisi pertanggungan, memuat kondisi objek yang diasuransikan.
f. Polis ditandatangani oleh perusahaan asuransi.
3. Premi (Kontribusi)
Premi asuransi bagi peserta secara umum bermanfaat untuk menentukan besar
tabungan peserta asuransi, mendapatkan santunan kebajikan atau dana klaim
terhadap suatu kejadian yang mengakibatkan terjadinya klaim, menambahkan
investasi pada masa yang akan datang. Sedangkan bagi perusahaan premi berguna
untuk menambah investasi pada suatu usaha untuk dikelola. Premi yang
dikumpulkan dari peserta paling tidak harus cukup untuk menutupi tiga hal, yaitu
klaim resiko yang dijamin, biaya akuisisi, dan biaya pengelolaan operasional
perusahaan.
Premi dalam asuransi syariah umumnya dibagi beberapa bagian, yaitu:
1) Premi tabungan, yaitu bagian premi yang merupakan dana tabungan
pemegang polis yang dikelola oleh perusahaan dimana pemiliknya akan
mendapatkan hak sesuai dengan kesepakatan dari pendapatan investasi bersih.
Premi tabungan dan hak bagi hasil investasi akan diberikan kepada peserta
bila yang bersangkutan dinyatakan berhenti sebagai peserta.
2) Premi tabarru’, yaitu sejumlah dana yang dihibahkan oleh pemegang
polis dan digunakan untuk tolong menolong dan menaggulangi musibah
kematian yang akan disantunkan kepada ahli waris bila peserta meninggal
dunia sebelum masa asuransi berakhir.
3) Premi biaya adalah sejumlah dana yang dibayarkan oleh peserta kepada
perusahaan yang digunakan untuk membiayai operasional perusahaan dalam
rangka pengelolaan dana asuransi.
Penetapan tarif premi asuransi kerugian, perhitungan jumlah premi yang akan
mempengaruhi dana klaim tergantung pada beberapa hal, antara lain:
1. Penetapan tarif premi harus dilakukan dengan memperhitungkan:
a. Premi murni dihitung berdasarkan profil kerugian untuk jenis asuransi
yang bersangkutan sekurang-kurangnya 5 tahun terakhir.
b. Biaya perolehan, termasuk komisi agen.
c. Biaya administrasi dan biaya umum lainnya.
2. Tarif premi harus ditetapkan pada tingkat yang mencukupi, tidak melebihi
dan tidak ditetapkan secara diskriminatif. Demikian pula tidak boleh terlalu
berlebihan sehingga tidak sebanding dengan manfaat yang dijanjikan.
5. Pembagian Keuntungan
Jika pada perusahaan asuransi konvensional kita tidak mengetahui secara pasti
kemana dana kita diolah, lain hal dengan manfaat asuransi syariah yang
memberikan penjelasan transparan soal pembagian investasi dan keuntungan.
Karena keuntungan dan resiko sama-sama dibagi kepada semua peserta, maka
kemungkinan yang bisa terjadi ialah :
KESIMPULAN
Asuransi syariah memiliki prinsip asuransi yang sesuai dengan syariat islam
diantaranya yaitu; Dibangun atas dasar kerjasama (ta’awun), Asuransi syariat tidak bersifat
mu’awadhoh, tetapi tabarru’ atau mudharabah, Sumbangan (tabarru’) sama dengan hibah
(pemberian) oleh karena itu haram hukumnya ditarik kembali. Kalau terjadi peritiwa, maka
diselesaikan menurut syariat, Setiap anggota yang menyetor uangnya menurut jumlah yang
telah ditentukan harus disertai dengan niat membantu demi menegakkan prinsip ukhuwah,
Tidak dibenarkan seseorang menyetorkan sejumlah kecil uangnya dengan tujuan supaya ia
mendapat imbalan yang berlipat bila terkena suatu musibah. Akan tetapi ia diberi uang
jamaah sebagai ganti atas kerugian itu menurut ijin yang diberikan oleh jamaah, Apabila uang
itu akan dikembangkan maka harus dijalankan menurutaturan syar’i.
Pembayaran klaim pada asuransi syariah diambil dari dana tabarru semua peserta.
Perusahaan sebagai mudharib wajib menyelesaikan proses klaim secara cepat, tepat dan
efisien sesuai dengan amanah yang diterimanya, sebagaimana firman Allah SWT dalam Surat
al-Anfaal : 27. Sesuai dengan Fatwa Dewan Syariah Nasional NO: 21/DSN-MUI/X/2000
memutuskan bahwa ketentuan klaim adalah sebagai berikut:
a. Klaim dibayarkan berdasarkan akad yang disepakati pada awal perjanjian.
b. Klaim dapat berbeda dalam jumlah, sesuai dengan premi yang dibayarkan.
c. Klaim atas akad tijarah sepenuhnya merupakan hak peserta dan merupakan kewajiban
perusahaan untuk memenuhinya.
d. Klaim atas akad tabarru’, merupakan hak peserta dan merupakan kewajiban
perusahaan, sebatas yang disepakati dalam akad.
DAFTAR PUSTAKA
Sumber referensi :
http://m.asuransisyariah.asia/Pengertian-Asuransi-Syariah.html
http://www.sanabila.com/2015/07/prinsip-prinsip-asuransi-syariah-takaful.html
http://husnulmirza96.blogspot.co.id/2016/12/premi-dan-dana-tabarru-dalam-
asuransi.html#
http://takaful94.blogspot.co.id/2011/12/klaim-pada-asuransi-syariah.html
http://www.investasiuntung.com/2017/01/cara-mendaftar-klaim-asuransi-syariah.html