BRAND MANAGEMENT
KELOMPOK 8:
FAKULTAS EKONOMI
2020
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
Critical Book Report yang berjudul “Brand Management”, mata kuliah “Brand
Mangement” dengan dosen pengampu Ibu“Dr. Adelina Lubis, SE., M.Si” sesuai
buku utama dengan buku pembanding lainnya yang dilihat dari berbagai sisi
maupun posisi.
penyusunan Critical Book Report ini, untuk itu dalam penyempurnaannya ,penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca. Akhir
Penulis,
Kelompok 8
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan 14
3.2 Saran 14
DAFTAR PUSTAKA 15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Buku Utama
Buku Pembanding
Buku Utama
Buku Pembanding
2. Penerbit : Indeks
1
BAGIAN I MENGATUR SUASANA
1. Perkenalan
membawa Anda melalui tujuh pendekatan merek. Ketujuh 'aliran pemikiran' ini
mewakili persepsi yang berbeda secara fundamental dari merek, sifat dari
Kata kunci yang akan dibahas dalam manajemen merek adalah: merek,
arsitektur merek, audit merek, komunitas merek, budaya merek, ekuitas merek,
esensi merek, ekstensi merek, silsilah merek, ikon merek, identitas merek, citra
2
merek sebagai bagian dari jalinan budaya yang lebih luas
1. Pendekatan Ekonomi
dalam pemasaran, yaitu gagasan bahwa bauran pemasaran yang tepat akan
2. Pendekatan Identitas
perusahaan dan karyawannya di pusat penciptaan ekuitas merek. Oleh karena itu,
dalam domain teoretis manajemen merek. Merek harus fokus untuk mencari
kepentingan.
Ekspresi visual dari identitas merek menjadi lebih mudah jika identitas
juga tertanam dalam standar perilaku perusahaan yang sama. Tanda dan
3
simbol identitas hanyalah mitos belaka, tetapi bisa menjadi kenyataan jika
organisasi. Oleh karena itu, identitas perusahaan tidak dapat dibatasi hanya
pada ekspresi visual, tetapi juga cara orang yang bekerja dalam suatu
wawasan yang dalam dan kaya yang diperlukan untuk memahami pendorong
membentuk asosiasi merek yang ada di benak konsumen. Oleh karena itu,
4
tetapi penting untuk diperhatikan bahwa pendekatan tersebut menyiratkan
yang diadopsi dari psikologi kognitif dan teori pemrosesan informasi pilihan
konsumen.
berlebihan secara konstan dan pikiran sebagai wadah yang tidak memadai
komersial. 'Komputer' dengan kata lain tidak mampu memproses semua data
Citra merek harus dibangun di sekitar asosiasi konsumen yang paling relevan
dan kongruen.
4. Pendekatan Kepribadian
dan identitas konsumen merupakan poin penting dalam penciptaan ekuitas merek.
Ini adalah manfaat simbolis yang dapat diberikan merek kepada konsumen yang
5
dan subjek analisis adalah diri dan identitas konsumen. Fungsi utama merek
bukan untuk memberikan atribut dan manfaat utilitarian seperti dalam pendekatan
Studi kuantitatif dan kuesioner merupakan inti dari data dan metode yang
5. Pendekatan Relasional
manusia. Makna merek dibentuk melalui proses di mana kedua belah pihak
konsumen menjadi materi data yang valid dan berharga dengan penerapan
konsumen dan dengan demikian memperhatikan banyak aspek yang tidak secara
dan bukan 'dunia luar' yang dapat menjadi subjek studi jenis lain.
6
6. Pendekatan Komunitas
berinteraksi, tidak hanya dengan merek, tetapi juga dengan satu sama lain.
menjadi sulit. Pada saat yang sama, keberadaan komunitas merek mewakili
keuntungan besar seperti tingkat loyalitas konsumen yang tidak terduga dan
'kesadaran akan jenis', 'kebiasaan dan tradisi', dan 'rasa tanggung jawab moral'.
Komunitas merek dapat terikat secara geografis dan juga tersebar. Konsep
difasilitasi pemasar, komunitas merek khas yang dijalankan oleh peminat, dan
konsumen melalui komunitas merek. Kedua jalan untuk memperoleh manfaat dari
kehadiran 'di balik layar'. Baik penjualan maupun perekrutan konsumen baru tidak
7
boleh dilakukan. Kebijaksanaan manajerial adalah kunci dalam pendekatan
konsumen.
7. Pendekatan Budaya
mana merek bertindak sebagai artefak budaya, memperluas fokus analisis dari
tingkat konsumen individu ke tingkat makro tentang peran merek dalam budaya
konsumen. Pendekatan ini berfokus pada apa yang dilakukan merek terhadap
budaya dan budaya apa yang dapat dilakukan terhadap merek. Inti dari
pendekatan budaya adalah ikon merek dan gerakan anti-merek kontra budaya.
Merek ikonik adalah merek yang berhasil memadukan diri dalam budaya dengan
lebih terampil daripada merek lain. Pada saat yang sama, ikon merek juga menjadi
budaya, dan globalisasi). Inti dari pendekatan budaya adalah gagasan tentang
pemasar yang dengan sengaja memberkahi merek dengan makna budaya dan
melalui itu memainkan peran aktif dalam budaya konsumen. Merek dipandang
mekanisme di balik merek menjadi ikon. Pada saat yang sama, pendekatan
tersebut juga terkait dengan budaya konsumen yang semakin peduli dengan
dari pendekatan ini adalah a pendekatan ini juga berkaitan dengan budaya
8
Pendekatan ini juga berkaitan dengan budaya konsumen yang semakin peduli
Konsumen dari pendekatan ini adalah a homo mercans, seorang pelaku pasar
terjalin ke dalam makna rumit yang ditemukan dalam objek konsumen budaya.
Inti dari pendekatan budaya adalah teori tentang bagaimana merek menjadi
ikon. Identitas merek Socalled (kuat pada manfaat ekspresif diri) berpotensi
menjadi ikon merek dengan beradaptasi dengan model branding budaya. Model
branding budaya berkaitan erat dengan teori klasik McCracken tentang budaya
artefak budaya yang membawa makna dari dunia yang dibentuk secara kultural
kepada konsumen. Merek dianggap sebagai sumber daya budaya seperti film,
gerakan sosial, buku, majalah, dll. Dalam perspektif merek ini, alat untuk
kurang lebih tepat. Beberapa pendekatan lahir dari artikel khusus dan inovatif
yang memperkenalkan perspektif merek baru. Pendekatan ini dapat diberi tanggal
untuk publikasi tertentu. Yang lainnya muncul secara bertahap dan dari tangan
9
adalah artikel penelitian yang penting dan mewakili pendekatan tersebut; ditulis
oleh peneliti paling penting dan berpengaruh yang menyusun pendekatan ini.
10
BAB II
PEMBAHASAN
1. Buku ini dilengkapi dengan daftar rujukan dan daftar pustaka yang
lengkap.
judul, sub judul dan isi materi, sehingga pembaca bisa dengan mudah
peletakan tanda koma, dan titik. Sehingga pembaca bisa dengan mudah
tersebut.
11
7. Disetiap akhir babnya penulis membuat ringkasan dari setiap bab
judul, sub judul dan isi materi, sehingga pembaca bisa dengan mudah
peletakan tanda koma, dan titik. Sehingga pembaca bisa dengan mudah
tersebut.
4. Buku ini terakreditasi ISBN dan dilindungi oleh UDD. Oleh karena itu
12
2. Terlalu banyak kasus yang dimunculkan, sehingga mengrangi materi
yang dibahas.
1. Materi pendukung dalam buku ini diambil dari data lima tahun terakhir
terbaru. Agar data-data yang diperoleh bisa lebih lengkap dan luas lagi.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
menyimpulkan bahwa Brand Manajemen yaitu: nama ,tanda, symbol, desain atau
(membedakan) barang atau layanan suatu penjual dari barang atau layanan penjual
lainnya.
panjang. Manajemen juga dapat berarti bagian tertentu dalam perusahaan yang
3.2 Saran
Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya.
Penulisan Critical Book Report ini pastinya masih memiliki banyak kelebihan dan
kekurangan maka dari itu penulis berharap kritikan dan saran dari pembaca yang
14
DAFTAR PUSTAKA
15