Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA UMUM

Mata Kuliah: FISIKA UMUM

JUDUL PERCOBAAN

VISKOSITAS CAIRAN – METODE STOKES

OLEH :
NAMA : SAMPANG ROTUA SIMANULLANG
NIM : 4202421013
JURUSAN : FISIKA
PROGRAM : PENDIDIKAN FISIKA
KELOMPOK : H (DELAPAN)
TGL. PELAKSANAAN : 26 November 2020

FAKULTAS MATEMATIKA ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020
I. JUDUL : VISKOSITAS CAIRAN – METODE STOKES

II. TUJUAN
- Dapat mengetahui apa itu viskositas dan hukum stokes
- Dapat menentukan koefisien viskositas (kekentalan) zat cair berdasarkan
hukum stokes
- Dapat mengetahui perbandingan hasil uji viskositas pada cairan castor oil dan
glycerin
- Dapat menentukan nilai kecepatan dari hasil uji coba pada viskositas-metode
stokes

III. TINJAUAN TEORITIS


Fluida merupakan suatu topik yang sangat penting. Hampir tiap hari kita
berhubungan dengan fluida. Secara umum, fluida dibagi atas 2 bagian, yaitu
fluida tak bergerak(fluida statis) dan fluida bergerak (fluida dinamis). Ketika
berbicara tentang viskositas, maka kita akan membahas fluida sejati. Yang mana
fluida sejati bersifat kompresibel artinya volume atau massa jenisnya berubah
ketika mendapat tekanan, ketika bergerak mengalami gesekan antara fluida
dengan dinding tabung, alirannya tidak stasioner.
Viskositas atau kekentalan merupakan gesekan yang dimiliki oleh fluida.
Gesekan dapat terjadi antarpartikel zat cair, atau gesekan antara zat cair dan
dinding permukaan tempat zat cair tersebut berada. Setiap zat cair memiliki
viskositas yang berbeda. Viskositas bergantung pada suhu. Semakin besar suhu
maka semakin kecil viskositasnya, begitu pula sebaliknya. Satuan viskositas dalam
sistem SI adalah Ns/m2, sedangkan dalam sistem cgs adalah poise.
Fluida ideal adalah fluida yang tidak memiliki viskositas (kekentalan). Jika
sebuah benda bergerak didalam fluida ideal, benda tersebut tidak akan
mengalami gaya gesekan. Jadi, tekanan fluida sebelum dan sesudah melewati
suatu penghalang tidak akan berubah, atau besarnya tetap. Resultan gaya yang
bekerja pada setiap titik aliran fluida adalah nol.
Jika benda bergerak dalam fluida yang memiliki viskositas, akan terjadi gaya
gesek antara benda dan fluida. Gaya tersebut dinamakan gaya stokes. Jika benda
bergerak dalam fluida tersebut berbentu bola, besarnya gaya stokes dirumuskan
sebagai berikut.
Fs = 6 π r η v ( Dudi, 2010 )
Apabila sebuah bola kecil bergerak dalam suatu fluida yang viskositasnya nol,
maka garis-garis arusnya akan membentuk pola yang simetris. Tekanan
disembarang titik pada permukaan bola yang searah dengan arah gerak bola
sama dengan tekanan disembarang titik berlawanan arah gerak bola sehingga
resultan gaya pada bola nol. Kemudian, bagaimanakah jika fluidanya kental? Jika
bola kecil dijatuhkan pada fluida kental, maka akan timbul hambatan pada gerak
bola tersebut. Besaran-besaran yang mempengaruhi gaya viskositas ini
diantaranya jari-jari bola r, kecepatan bola relatif terhadap fluida v, dan koefisien
viskositas fluida. (Ali, 2007)

Viskositas dihasilkan oleh gaya kohesi antara molekul-molekul zat cair dan
merupakan ukuran kekentalan suatu fluida yang secara kuantitatif dinyatakan
dengan besaran koefisien viskositas. Semakin besar viskositas, semakin susah
suatu zat padat bergerak didalamnya. (Fitri,dkk, 2015)

Viscometer (Viskosimeter) adalah alat ukur yang biasa dipergunakan untuk


mengukur viskositas fluida. Untyk zat cair yang viskositasnya berubah terhadap
aliran (fulida non-Newtonian) dapat digunakan alat ukur viskositas jenis
Rheometer. Secara umum, viskositas dapat diukur dengan dua konsep, yaitu
fulida diam dan alat digerakkan dalam suatu fluida atau alat diam dan fluida yang
bergerak didalam alat. Pada suhu 20℃, diketahui viskositas dinamik air, m
adalah 1,002 Ns/m2, sedangkan viskositas kinematik, n adalah 1,004 mm2/s.
Nilai-nilai ini sering digunakan untuk kalibrasi jenis viskometer tertentu.
Ada beberapa jenis alat ukur viskositas yang dikenal dipasaran dengan prinsip
kerja alat yang berbeda. Beberapa jenias alat viskositas yang dikenal, diantaranya
adalah U-tube viscometer, falling sphere viscometer, falling piston viscometer,
oscillating piston viscometer, vibrational viscometer, rotational viscometer,
stabinger viscometer, stormer viscometer, buble viscometer, dan rheometer atau
plastomete, dan lain-lain. (Bambang, 2018)

IV. ALAT DAN BAHAN :


Alat

No Alat Bahan
1 Stop watch Glyserin
2 Toples/Tabung kaca Coster Oil
tinggi
3 Jangka sorong -
4 Mikrometer sekrup -
5 Benang -
6 Bola kaca -
7 Skala -
V. PROSEDUR PERCOBAAN :
1. Mengatur ukuran diameter tabung kaca menggunakan jangka sorong. Ukuran
diameter disesuaikan dengan keinginan kita
2. Mengatur ukuran diameter bola menggunakan mikrometer sekrup. Ukuran
diamter disesuaikan dengan keinginan kita
3. Mengatur jarak A dan B pada tall glass jar. Jarak disesuaikan sesuai keinginan kita
(memberi batasan terminal A dan B)
4. Bersihkan tabung kaca
5. Memasukkan cairan kedalam tabung kaca. Baik cairan glyserin maupun coster oil.
Pada cairan glycerin dan coster oil dilakukan 5 kali percobaan dengan ukuran
diameter bola dan tabung yang berbeda-beda beserta dengan jarak A-B yang
berbeda pada setiap percobaan.
6. Memasukkan bola kedalam tabung kaca
7. Nyalakan Stop watch saat bola melewati terminal A
8. Lalu, mengamati pergerakannya
9. Mencatat hasil waktu pergerakan kecepatannya
10. Melengkapi tabel perhitungan
11. Menarik kesimpulan

VI. HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN :


Tabel Hasil Data Percobaan Pada Cairan Glycerin

Percobaa R Bola Jarak Waktu V’=s/t R Tabung Terminal r’2/v


n Kaca A&B, t (s) (m/s) Kaca (m) Kecepatan (m/s)
(m) s(m) (v)(m/s)
1 0,00325 0,29 12,42 0.023 0,02 0,03197 0,00033
2 0,00285 0,22 11,50 0,019 0,0225 0,02478 0,00033
3 0,0037 0,265 8,54 0,031 0,025 0,04201 0,00033
4 0,0041 0,32 7,94 0,040 0,035 0,05124 0,00033
5 0,00465 0,30 5,78 0,051 0,04 0,06523 0,00033

Tabel Hasil Data Percobaan Pada Cairan Coster Oil

Percobaan r Bola Jarak Waktu V1=s/t R Tabung Terminal r’2/v


Kaca A&B, t (s) (m/s) Kaca (m) Kecepatan (m/s)
(m) s(m) (v)(m/s)
1 0,00325 0,29 6,95 0,042 0,02 0,05838 0,00018
2 0,00285 0,22 6,43 0,034 0,0225 0,04433 0,00018
3 0,0037 0,265 4,78 0,055 0,025 0,07453 0,00018
4 0,0041 0,32 4,44 0,072 0,035 0,09224 0,00018
5 0,00465 0,30 3,23 0,092 0,04 0,11767 0,00018
Pembahasan

Dalam virtual lab ini, kami melakukan pengujian sebanyak 5 kali percobaan pada
setiap cairan, baik glycerin maupun costor oil. Yang mana diameter bola, diamter tabung,
dan jarak terminal yang kami gunakan pada setiap percobaan nya berbeda, hanya saja
pada percobaan glycerin dan coster oil yang membedakan hanyalah jenis cairan nya saja.

Dari tabel yang telah kami sajikan sebelum nya, dapat kita lihat ukuran-ukuran dari
masing-masing jari-jari dan jarak pada setiap percobaan. Disini kami menggunakan satuan
SI, sehingga terlebih dahulu kami mengubah nilainya kesatuan SI. Maka didapatlah hasil
seperti yang tersaji pada tabel.

Yang membedakan hasil percobaan viskositas menggunakan glycerin dancostor oil


terdapat pada nilai v1 yang berbeda. Hal ini dikarenakan, saat melakukan pengukuran,
bola lebih cepat melaju saat dimasukkan kedalam cairan costor oil dibanding pada cairan
glycerin. Sehingga terdapat perbedaan waktu (t).

Adapun untuk menentukan v1 dengan menggunakan rumus v1=s/t. Dimana s adalah


jarak A&B dan t adalah waktu tempuh yang diperlukan bola yang dihitung dengan
menggunakan stopwatch. Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel yang telah disajikan

Selanjutnya, kami menghitung kecepatan terminal pada masing-masing percobaan.


Untuk menentukan kecepatan terminalnya, kami menggunakan rumus

2,4 x r
V= v1(1 + ( )
R

Berikut perhitungan pada masing-masing percobaan

Cairan Glycerin

Percobaan 1

2,4 x 0,00325
V = 0,042 (1 + ( ¿=¿ 0,03197
0,02

Percobaan 2

2,4 x 0,00285
V = 0,034 (1 + ( ¿=¿ 0,02478
0,0225

Percobaan 3

2,4 x 0,0037
V = 0,055 (1 + ( ¿=¿ 0,04201
0,025

Percobaan 4
2,4 x 0,0041
V = 0,072(1 + ( ¿=¿0,05124
0,035

Percobaan 5

2,4 x 0,00465
V = 0,092 (1 + ( ¿=¿ 0,06523
0,04

Cairan Costor Oil

Percobaan 1

2,4 x 0,00325
V = 0,023 (1 + ( ¿=¿ 0,05838
0,02

Percobaan 2

2,4 x 0,00285
V = 0,019 (1 + ( ¿=¿ 0,04433
0,0225

Percobaan 3

2,4 x 0,0037
V = 0,031 (1 + ( ¿=¿0,07453
0,025

Percobaan 4

2,4 x 0,0041
V = 0,040(1 + ( ¿=¿0,09224
0,035

Percobaan 5

2,4 x 0,00465
V = 0,051 (1 + ( ¿=¿ 0,11767
0,04

Selanjutnya, kami menentukan nilai dari r’2/v yang telah disajikan dalam tabel.
Yang mana kami membagi hasil kuadrat jari-jari pada bola dengan nilai terminal yang
diperoleh pada masing-masing pecobaan. Adapaun hasil perhitungannya dapat dilihat
pada tabel yang telah disajikan. Berikut kami sajikan hasil kuadrat dari masing-masing
jari-jari bola. Yang mana pada glycerin dan costor oil kami menggunakan ukuran bola yang
sama pada masing-masing percobaannya

Percobaan ke- Diamater bola (d) (mm) Jari-jari bola (r) (m) r’2
1 6,5 0,00325 0,0000105625
2 5,7 0,00285 0,0000081225
3 7,4 0,0037 0,00001369
4 8,2 0,0041 0,00001681
5 9,3 0,00465 0,0000216225

Setelah itu, kami menghitung nilai koefisien viskositas pada masing-masing


percobaan. Perhitungannya sebagai berikut.

Dengan menggunakan rumus :

Cairan Glycerin

Percobaan 1

2 ( 0,00325 ) ( 0,00325 ) ( 2600−1260 ) 9,8


¿ =0,96414
9 (0,03197)

                                                                

Percobaan 2

2 ( 0,00285 ) ( 0,00285 ) ( 2600−1260 ) 9,8


¿ =0,95654
9(0,02478)

Percobaan 3

2 ( 0,0037 )( 0,0037 )( 2600−1260 ) 9,8


¿ =0,95097
9(0,04201)
Percobaan 4

2 ( 0,0041 ) ( 0,0041 )( 2600−1260 ) 9,8


¿ =0,95736
9( 0,05124)

Percobaan 5

2 ( 0,00465 ) ( 0,00465 ) ( 2600−1260 ) 9,8


¿ =0,96733
9(0,06523)

Cairan Costor Oil

Percobaan 1

2 ( 0,00325 ) ( 0,00325 ) ( 2600−961 ) 9,8


¿ =0,64580
9(0,05838)

Percobaan 2

2 ( 0,00285 ) ( 0,00285 ) ( 2600−961 ) 9,8


¿ =0,65401
9(0,04433)

Percobaan 3
2 ( 0,0037 )( 0,0037 )( 2600−961 ) 9,8
¿ =0,65564
9(0,07453)

Percobaan 4

2 ( 0,0041 ) ( 0,0041 )( 2600−961 ) 9,8


¿ =0,65049
9(0,09224)

Percobaan 5

2 ( 0,00465 ) ( 0,00465 ) ( 2600−961 ) 9,8


¿ =0 ,65590
9(0,11767 )

Berikut penyajian grafik pada percobaan Glycerin dan Costor Oil

Gambar Grafik pada Glerycerin


Gambar Grafik
terminal pada Costor Oil
0.14

0.12

0.1

0.08 terminal

0.06

0.04

0.02

0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Dari grafik dapat ditentukan nilai dari

Pada Cairan Glycerin

    

2 1
( 2600−1260 ) 9,8 =1,85394
9 1574,0630

Pada Cairan Costor Oil

     
2 1
( 2600−961 ) 9,8 =1,25211
9 2850,6840

BAB III PENUTUP

VII. KESIMPULAN :
1. Viskositas atau kekentalan merupakan gesekan yang dimiliki oleh fluida.
Gesekan dapat terjadi antarpartikel zat cair, atau gesekan antara zat cair dan
dinding permukaan tempat zat cair tersebut berada. Jika benda bergerak
dalam fluida yang memiliki viskositas, akan terjadi gaya gesek antara benda
dan fluida. Gaya tersebut dinamakan gaya stokes.
2. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, terdapat perbedaan hasil
koefisien viskositas pada cairan glycerin dan costor oil.
3. Hasil uji yang diperoleh berdasarkan percobaan yang telah dilakukan
menunjukkan perbandingan yang signifikan antara cairan glycerin dan costor
oil.
4. Pada coster oil kecepatan bola yang diperoleh lebih cepat mencapai terminal
B dibanding dengan menggunakan cairan glycerin
VIII. DAFTAR PUSTAKA :
1. Agus, Bambang. 2018. STATIKA FLUIDA. Yogyakarta: Gadjah Mada Unversity
Press.
2. Surya, Yohanes. 2009. Mekanika Dan Fluida Buku 2. Tanggerang:PT. Kandel.
3. Yaz, Ali. 2007. Fisika SMA Kelas XI. Jakarta : Yudhistira.

DOSEN PRAKTIKAN

( SABANI S.Pd., M.Si. ) ( SAMPANG R SIMANULLANG )


NIP : 19800410 200604 1 003 NIM : 4202421013

Anda mungkin juga menyukai