Every family hopes to build harmony family, happy family, and mutual loving each others.
In fact, there are several violences that happen In familylife eitherphysically, psychologi
cally, sexually, or emotionaliy. The violence In family because of internal and extemal
factors eitherindividually or collectively. In particular In the age ofInformation nowadays
the violence cultures emerges byinformation that producing by media, both printed media
and electronic media. The condition tends to influence the development ofchildren, so that
they can not grow naturally, they can not reach high score In their school. Hence, itneeds
to be conductedpsychologically, educatively, preventively, and curatively toward the cases
that happen in family life, especially the victims and society In general.
kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, anak-anak menjadi trauma dalam hidupnya,
seksual, psikologis, dan/atau penelantaran sehingga mereka tidak merasa nyarfian dan
rumah tangga termasuk ancaman untuk aman.
Penelantaran rumah tangga dapat perilaku yang lebih agresif. Di sisi lain, ahli
dikatakan dengan kekerasan ekonomik teori beiajar berteori bahwa perbedaan
yang dapat diindikasikan dengan perilaku perilaku agresif terutama disebabkan oieh
di antaranya seperti; penolakan untuk perbedaan sosiaiisasi terhadap pria dan
memperoleh keuangan, penolakan untuk wanita.
memberikan bantuan yang bersifatfinansial, Kedua, teori frustasi-agresi menya
penolakan terhadap pembeiian makan dan takan bahwa kekerasan sebagai suatu cara
kebutuhan dasar, dan mengontrol untuk mengurangi ketegangan yang
pemerolehan layanan kesehatan, pekerjaan, dihasiikan. situasi frustasi. Teori Ini berasai
dan sebagalnya. dari suatu pendapatyang masuk akal bahwa
seseorang yang frustasi sering menjadi
Penyebab Terjadinya KDRT terlibat daiam tindakan agresif. Orang
Zastrow & Browker (1984) menyatakan frustasi sering menyerang sumber
bahwa ada tiga teori utama yang mampu frustasinya atau memindahkan frustasinya
menjelaskan terjadinya kekerasan, yaitu ke orang lain. MIsainya, seorang remaja
teori biologis, teori frustasi-agresi, dan teori (teenager) yang diejekoieh orang lain mung-
kontrol.. kin membaias dendam, sama hainya seekor
binatang kesayangan yang digoda. Seorang
Pertama, teori biologis menjelaskan
pengangguran yang tidak dapat menda-
bahwa manusia, seperti juga hewan,
patkan pekerjaan mungkin memukul istri
memiiiki suatu insting agresif yang sudah
dan anak-anaknya.
dibawa sejak iahir. Sigmund Freud
menteorikan bahwa manusia mempunyai Suatu persoaian penting dengan teori
suatu keinginan akan kematian yang inl, bahwa teori ini tidak menjelaskan
mengarahkan manusia-manusia itu untuk mengapa frustasi mengarahkan teijadinya
menikmati tindakan melukai dan membunuh tindakan kekerasan pada sejumiah orang,
orang lain,dan dirinya sendiri. RobertArdery tidak pada orang Iain. Diakui bahwa
yang menyarankan bahwa manusia memiiild sebagian besar tindakan agresif dan
instink untuk menakiukkan dan mengontrol kekerasan nampak tidak berkaitan dengan
wiiayah, yang sering mengarahkan pada frustasi. Misalnya, seorang pembunuh
perilaku kbnflik antar pribadi yang penuh profesional tidak harus menjadi frustasi
kekerasan. untuk meiakukan penyerangan.
Konrad Lorenz menegaskan bahwa Waiaupun teori fhjstasi-agresi sebagian
agresi dan kekerasan adalah sangat besar dikembangkan oleh para psikoiog,
berguna untuk survive. Manusia dan hewan beberapa sosiolog telah menerapkan teori
yang agresif lebih cocok untuk membuat untuk suatu keiompok besar. Mereka
keturunan dan survive, sementara itu memperhatikan perkampungan miskin dan
manusia atau hewan yang kurang agresif kotor di pusat kota dan dihuni 'Oieh kaum.
memungkinkan untuk mat! satu demi satu. minoritas telah menunjukkan angka
Agresi pada hakekatnya membantu untuk kekerasan yang tinggi. Mereka berpendapat
menegakkan suatu sistem dominan, dengan bahwa kemiskinan, kekurangan kesempatan,.
demikian memberikan strukturdan stabiiitas dan ketidakadilan lainnya di wiiayah inisangat
untuk keiompok. membuat frustasi penduduknya. Penduduk
semua menginginkan semua banda yang
Beberapa ahli teori biologis berhipotesis
mereka iihat dan dimiiiki oieh orang lain.
bahwa hormon sek pria menyebabkan
serta tak ada hak yang sah sedikitpun untuk Ketidakmampuan mencari solusi
menggunakannya. Akibatnya, mereka masalah rumah tangga apapun; dan
frustasi dan bemsaha untukmenyerangnya. juga
Teori Ini memberikan penjelasan yang Kondisi mabuk karena minuman keras
masuk akal terhadap angka kekarasan yang dan narkoba.
tinggi bagi penduduk minoritas.
Ketiga, teori ini menjelaskan bahwa Danipak KDRT terhadap Anak
crang-orang yang hubungannya dengan or- Marianne James, Senior Research
ang lain tidak memuaskan dan tidak tepat pada Australian Institute of Criminology
adalah mudah untuk terpaksa berbuat (1994), menegaskan bahwa KDRT memiliki
kekerasan ketika usaha-usahnya untuk dampak yang sangat berarti terhadap
berhubungan denganoranglain menghadapl perilaku anak, baik berkenaan dengan
situasi frustasi. Teori ini berpegang bahwa kemampuan kognitif, kemampuanpemecahan
orang-orang yang memiliki hubungan erat masalah, maupun fungsi mengatasi masalah
dengan orang lain yang sangat berarti dan emosi. Adapun dampak KDRT secara
cenderung leblh mampu dengan baik rind akan dibahas berdasarkan tahapan
mengontrol dan mengendaiikan perilakunya perkembangannya sebagai berikut:
yang impulsif.
Travis Hirschi memberikan dukungan 1. Dampak terhadap Anak
kepada teori ini melalu temuannya bahwa Berusia Bayi
remaja putera yang memiliki sejarah prilaku
Usia bayi seringkaii menunjukkan
agresif secara fisik cenderung tidak memiliki
keterbatasannya dalam kaitannya dengan
hubungan yang dekat dengan orang lain.
kemampuan kognitifdan beradaptasi. Jaffe
Seiain itujuga dinyatakan bahwa kekerasan
dkk (1990) menyatakan bahwa anak bayi
mengalami jumlah yang lebih tinggi di antara
yang menyaksikan terjadinya kekerasan
para eks narapidana dan orang-orang lain
antara pasangan bapak dan ibu sering
yang terasingkan dari teman-teman dan
dicirikan dengan anak yang memiliki
keluarganya daripada orang-orang Amerika
kesehatan yang buruk,kebiasaan tiduryang
pada umumnya.
jeiek, dan teriakan yang beriebihan. Bahkan
Setelah memperhatikan ketiga teori kemungkinan juga anak-anak Itu menun
tersebut, kiranya varlasi kekerasan di jukkan penderitaan yang serlus. Hai Ini
masyarakat untuk sementara ini disebabkan berkonsekuensi logis terhadap kebutuhan
oleh tigafaktortersebut. Bagaimana dengan dasamya yang diperoleh dari ibunya ketika
penyebab munculnya KDRT, lebih mengalami gangguan yang sangat berarti.
khususnya di Indonesia. Menurut hemat Kondisi Ini pula berdampak lanjutan bagi
saya. KDRT dt Indonesia temyata bukan ketidaknormalan dalam pertumbuhan dan
sekedar masalah ketimpangan gender. Hal perkembangannya yang seringkaii
tersebut acapkall terjadi karena: diwujudkan dalam problem emosinya,
Kurang komunikasi, Ketidakharmo- bahkan sangat terkait dengan persoalan
nisan. keiancaran dalam berkomunikasi.
Alasan Ekonomi
Ketidakmampuan mengendaiikan ^Vv*
emosi
2. Dampak terhadap anak kecil yang memperoleh rasa distress pada usia
sebelumnya dapat dildentiflkasi tiga tipe
Dalam tahun kedua fase perkembangan, reaksi perilaku. Periama, 46%-nya menun-
anak-anak mengembangkan upaya dasamya jukkan emosi negatif yang diwujudkan
untuk mengaitkan penyebab perilaku • dengan perilaku marah yang diikuti
dengan ekspresi emosinya. Penelltian setelahnya dengan rasa sedih dan
Cummings dkk (1981) menilai terhadap berkeinglnan untuk menghalangi atau
ekspresi marah dan kaslh sayang yang campur tangan. Kedua, 17%-nya tidak
teriadi secara alamiah dan berpura-pura. menunjukkan emosi, tetapl setelah Itu
Selanjutnya ditegaskan, bahwa ekspresi mereka marah. Ketiga, lebih dari seper-
marah dapat menyebabkan bahaya atau tiganya, menunjukkan perasaan emosional
kesulitan pada anak kecil. Kesulitan inl yang tinggi (balk positif maupun negatif)
semakin menjadi lebih nampak, ketika selama berargumentasi. Keempat, mereka
ekspresi verbal dibarengi dengan serangan bahagia, tetapl sebagian besar di antara
fisikoleh anggbta kelUarga lainnya. Bahkan mereka cenderung menunjukkan sikap
banyak peneliti berhipotesis bahwa agresif secara fisik dan verbal terhadap
penampilan emosi yang kasar dapat teman sebayanya.
mengancam rasa aman anak dalam
Berdasarkan pemeriksaan terhadap 77
kaitannya dengan lingkungansosialnya.
anak, Davis dan Carlson (1987) menemu-
Pada tahun ketiga ditemukan bahwa kan anak-anak TK yang menunjukkan
anak-anak yang merespon dalam Inter- perilaku reaksi agresifdan kesulitan makan
akslnya dengan kemarahan, maka yang pada pria lebih tinggi daripada wanita.
ditlmbulkannya adalah adanya sikap agresif Hughes (1988) melakukan penelltian
terhadap teman sebayanya. Yang menarik terhadap ibu dan anak-anak yang usia TK
bahwa anak lakl-laki cenderung lebih agresif dan non-TK, baik dari keiompokyang tidak
daripada anak-anak perempuan selama menyaksikan KDRT maupun yang
simulasi. sebaliknya anak perempuan menyaksikan KDRT. Disimpulkan bahwa
cenderung lebihc//sfress daripada anak lakl- kelompok yang menyaksikan KDRT
laki. Selanjutnya dapat dikemukakan pula menunjukkan tingkat distressyangjauhlebih
bahwa dampak KDRT terhadap anak usia tinggi, dan kelompok anak-anak TK
muda (anak kecil) sering digambarkan menunjukkan periiaku distres yang lebih
dengan problem perilaku, seperti seringnya tinggi daripada anak-anak non-TK.
sakit," memillkl rasa malu yang serlus,
De Lange (1986) meialui pengamat-
memiliki self-esteem yang rendah, dan
annya bahwa KDRT berdampak terhadap
memllikimasalah selama dalam pengasuhan;
terutama masalah sosial, misalnya:
kompetensi perkembangan soslal-kognitif
memukul, mengglgit, dan suka mendebat. anak usia prasekolah. Ini dapat dijelaskan
bahwa anak-anak prasekolah yang
dipisahkan secara sosia! dari teman
3. Dampak terhadap Anak Usia
sebayanya, bahkan tidak berkesempatan
Pra Sekolah
untuk berhubungan dengan keglatan atau
Gumming (1981) melakukan penelltian minat teman sebayanya juga, maka mereka
tentang KDRT terhadap anak-anak yang cenderung memlliki beberapa masalah yang
berusia TK, pra sekolah, sekltar 5 atau 6 terkait dengan orang dewasa.
tahun. Dilaporkannya bahwa Anak-anak
Jaffe dkk (1990) menyatakan bahwa Pada usia ini biasanya kecakapan
pada usia SD, orangtua merupakan suatu kognitif dan kemampuan beradaptasi telah
model peran yang sangat berarli. Balk anak mencapai suatu fase perkembangan yang
pria maupun wanita yang menyaksikan meliputi dinamika keluarga dan jaringan
KDRT secara cepat beiajar bahwa sosial di luarrumah, seperti kelompokteman
kekerasan adalah suatu cara yang paling sebaya dan pengaruh sekolah. Dengan kata
tepat untuk menyelesaikan konflik dalam lain, anak-anak remaja sadar bahwa ada
hubungan kemanusiaan. Mereka lebih cara-cara yang berbeda dalam berpikir,
mampu .mengekspresikan ketakutan dan merasa, dan berperiiaku dalam kehidupan
kecemasannya berkenaan dengan perilaku di dunia ini. Misalnya, studi Davis dan
orangtuanya. Hughes (1986) menemukan Carlson (1987) menyimpulkan, bahwa hidup
bahwa anak-anak usia SD serlngkali dalam keluarga yang penuh kekarasan
memlliki kesuiltan tentang pekerjaan cenderung dapat meningkatkan kemung-
sekolahnya, yang diwujudkan dengan kinan menjadikan isterl yang tersiksa,
prestasi akademik yang jelek, tidak ingin sementara itu Hughes dan Barad (1983)
pergl ke sekolah, dan kesuiltan dalam mengemukakan dari hasil studinya, bahwa
konsentrasl. angka kejadian kekerasan yang tinggi
Wolfe et.al, 1986: Jaffe et.al, 1986, dalam keluarga yang dllakukan oleh ayah
Christopoulus et al, 1987 menguatkan cenderung dapat menimbulkan korban
melalui studinya, bahwa anak-anak dari kekerasan, terutama anak-anaknya. Tetapi
keluarga yang mengalami kekerasan ditekankan pula oleh Rosenbaum dan
domistik cenderung memillki problem O'Leary (1981), bahwa tidak sertiua anak
perilaku lebih banyak dan kompetensi yang hidup kesehariannya dalam hubungan
sosialnya lebih rendah daripada keluarga yang penuh kekerasan akan mengulangi
yang tidak mengalami kekerasan dalam pengalaman itu. Artinya, bahwa seberat
rumah tangga. apapun kekerasan yang ada dalam rumah
tangga, tidak sepenuhnya kekerasan itu
Sementara stud! yang dllakukan
terhadap anak-anakAustralia,(Mathiasetal, berdampak kepada semua anak remaja,
tergantung ketahanan mental dan kekuatan
1995) sebanyak 22 anak dari usia 6 sd 11
tahun menunjukkan bahwa kelompok anak- pribadi anak remaja tersebut.
anak yang secara historls mengalami Dari banyak penelltian menunjukkan
kekerasan dalam rumah tangganya bahwa konflik antar kedua orangtua yang
cenderung mengalami problem perilaku disakslkan oleh anak-anaknya yang sudah
pada tinggi batas ambang sampai tingkat remaja cenderung berdampak yang sangat
berat, rriemiliki kecakapan adaptifdi bawah berarti, terutama anak remaja pria cende
rata-rata, memlliki kemampuan membaca rung lebih agresif, sebaliknya anak remaja
di bawah usia kronologlsnya, dan memillki wanita cenderung lebih dipresif.
kecemasan pada tingkat menengah sampai
dengan tingkat tinggi. Upaya Penanganan KDRT
Pada hakekatnya secara psikologis
dan pedagogis ada dua pendekatan yang
Departemen Hukum dan Ham, 2004, Jaffe, P., Wolfe, D., and Wilson, S.K. 1990,
Undang-Undang No 23 tahun 2004 Children of Battered Women, Sage
tentang Penghapusan Kekerasan Publications, California.
Dalam Rumah Tanjgga (PKDRT),
Jakarta: Jaffe, P., Wolfe, D., Wilson, 8. and Zak, L.
1986, 'Family violence and child ad
Eshlemen, Ross, J. 1988, The Family: An justment: a comparative analysis of
Introduction, Fifth Edition, Boston: girls' and boys' behavioural symp
Allen and Bacon toms', American Joumal ofPsychia
try,vol.143, no.1, pp.74-7.
Hughes, H. 1986, Research with children in
shelters: Implications for clinical ser Lembaga Bantuan Hukum untuk
vices, Children Today, vol.15, no.2, Peremouan dan Keadilan (LBH APIK)
pp.21-5. Jakarta, (2002),Angka Kekerasan dl
Jakarta tahun 1998-2002, Jakarta:
, 'Psychological and behavioural LBHAPIK
correlates.of family violence in child
witnesses and victims', American Mathias, J., Mertin, P. and Murray, B. 1995,
Joumal of Orthopsychlatry, vol.58, 'The psychologicalfunctioning of chil
no.1,pp.77-90. dren from backgrounds of domestic
violence', Australian Psychologist,
Hughes, H. and Barad, S. 1983, 'Psycho vol.30, no.1 (March).
logicalfunctioningof children in a bat
tered women's shelter: a preliminary Zastrow, Charles &Bowker, Lee. 1984, So
investigation', American Journal of cial Problems: Issues and Solutions,
Orthopsychlatry, vol.53, no.3, pp.525- Chicago: Nelson-Hall
31.
•••