LAPORAN
OLEH :
ARINAULFA MAWADDAH HASIBUAN
180301116
KELOMPOK I
AGROTEKNOLOGI III
LAPORAN
OLEH :
ARINAULFA MAWADDAH HASIBUAN
180301116
KELOMPOK I
AGROTEKNOLOGI III
Laporan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Dapat Memenuhi Komponen Penilaian
di Laboratorium Pupuk dan Pemupukan Program Studi Agroteknologi
Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara Medan.
Disetujui oleh:
Dosen Penanggung Jawab Laboratorium
Puji dan syukur penulis ucapkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan ini tepat pada
waktunya.
Pada kesempatan ini, penulis juga mengucapkan rasa terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada Dr. Ir. Sarifuddin, MP. selaku dosen penanggung jawab
Laboratorium Pupuk dan Pemupukan serta kakak dan abang asisten Laboratorium
paper ini.
Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................... i
PENDAHULUAN
Latar Belakang........................................................................................ 1
Tujuan Praktikum .................................................................................... 2
Kegunaan Penulisan................................................................................ 2
TINJAUAN PUSTAKA
Karakteristik Pupuk ................................................................................ 4
Urea ........................................................................................ 4
ZA .......................................................................................... 5
TSP......................................................................................... 7
SP-36 ...................................................................................... 7
KCl ......................................................................................... 8
ZK .......................................................................................... 9
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ii
DAFTAR TABEL
No Keterangan Hal
iii
DAFTAR GAMBAR
No Keterangan Hal
1 Gambar 1. Kelarutan Pupuk Urea 13
iv
v
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
tanah, sedang pemupukan adalah penambahan bahan tersebut ke tanah agar tanah
penamabahn zat hara tanaman ke dalam tanah. Dalama arti luas pemumupukan
sifat-sifat tanah misalnya pemberian pasir pada tanah liat, penambahan tanah
meneral pada tanah organik, pengapuran dan sebagainya (ameliorasi) ( Aji, 2007).
Pupuk dapat di bedakan menjadi pupuk alam dan pupuk buatan. Pupuk
alam adalah pupuk yang langsung di dapat dari alam misalnya fosfat alam, pupuk
organik (pupuk kandang, kompos) dan sebagainya. Jumlah dari jenis unsur hara
dalam pupuk alam terdapat secara alami. Pupuk buatan adalah pupuk yang di buat
di pabrik dengan jenis dan kadar unsur haranya sengaja di tambahkan dalam
organik padat dan pupuk organik cair. Pupuk organik padat dapat mengembalikan
kesuburan tanah, terutama berkaitan dengan sifat fisik tanah, sifat kimia tanah,
dan sifat biologi tanah. Pupuk organik cair yang disemprotkan pada daun tanaman
Takaran pupuk yang digunakan untuk memupuk satu jenis tanaman akan
berbeda untuk masing-masing jenis tanah, hal ini dapat dipahami karena setiap
jenis tanah memiliki karakteristik dan susunan kimia tanah yang berbeda. Oleh
2
karena itu anjuran (rekomendasi) pemupukan harus dibuat lebih rasional dan
tanaman itu sendiri sehingga efisiensi penggunaan pupuk dan produksi meningkat
tanpa merusak lingkungan akibat pemupukan yang berlebihan. Dari uraian di atas
terlihat bahwa pemakaian pupuk secara berimbang sampai saat ini masih
merupakan pilihan yang paling baik bagi Petani dalam kegiatan usahanya untuk
(Lindawita, 2013).
maupun anorganik yang ditujukan untuk memperbaiki kondisi kimia tanah dan
mengganti kehilangan unsur hara dalam tanah serta bertujuan untuk memenuhi
tanaman. Ilmu memupuk adalah Ilmu yang bertujuan menyelidiki zat-zat yang
Tujuan Percobaan
higroskopisitas dan tingkat kemasaman (pH) suatu pupuk buatan seperti Urea,
ZA, TSP, SP-36, KCl dan ZK yang ditentukan oleh sifat pupuk tersebut.
Kegunaan Penulisan
Adapun kegunaan penulisan jurnal ini adalah sebagai salah satu syarat
Sumatera Utara, Medan. Serta sebagai bahan informasi bagi pihak yang
membutuhkan.
4
TINJAUAN PUSTAKA
Karakteristik Pupuk
Pupuk Urea
oleh setiap tanaman, khususnya pada masa pertumbuhan. Zat nitrogen juga bisa
cukup kasar. Pupuk urea dapat berbentuk butiran-butiran seperti kristal dengan
warna putih. Rumus kimia pupuk urea ialah NH2 CONH2. Pupuk urea dapat
dengan mudah larut dalam air. Hal ini bisa mempermudah para petani untuk dapat
demikian, pupuk urea termasuk jenis pupuk yang dapat dengan mudah berikatan
dengan air (higroskopis). Sebaiknya, pupuk urea disimpan di tempat kering serta
juga tertutup dengan rapat. Pengertian pupuk urea ialah jenis pupuk yang
Pupuk urea adalah pupuk yang mengandung nitrogen (N) berkadar tinggi .
Unsur Nitrogen merupakan zat hara yang sangat diperlukan tanaman. Unsur
nitrogen di dalam pupuk urea sangat bermanfaat bagi tanaman untuk pertumbuhan
dan perkembangan. Manfaat lainnya antara lain pupuk urea membuat daun
tanaman lebih hijau, rimbun, dan segar. Nitrogen juga membantu tanaman
sehingga mempunyai banyak zat hijau daun (klorofil). Dengan adanya zat hijau
daun yang berlimpah, tanaman akan lebih mudah melakukan fotosintesis, pupuk
urea juga mempercepat pertumbuhan tanaman (tinggi, jumlah anakan, cabang dan
lain-lain). Serta, pupuk urea juga mampu menambah kandungan protein di dalam
Pupuk ini termasuk salah salah satu jenis pupuk higroskopis sehingga
lebih mudah menguap di udara. Bahkan pada kelembaban 73%, urea sudah dapat
menarik uap air dari udara sehingga mudah larut dalam air serta mudah diserap
oleh tanaman. Untuk dapat diserap oleh tanaman, nitrogen dalam urea harus
urease melalui proses hidrolisis. Namun bila diberikan ke tanah, proses hidrolisis
tersebut akan cepat sekali terjadi sehingga mudah menguap sebagai ammonia.
Pemberian urea dengan disebar akan cepat terhidrolisis (dalam 2-4 hari) dan ini
atau butir-butir bulat. Kadar N 45 %. Karena kadar N yang tinggi maka lebih
ekonomis (murah) daripada pupuk N yang lain. Higroskopis, sudah mulai menarik
uap air pada kelembapan nisbi udara 73 %. Sering diberi selaput (coated) untuk
Pupuk ZA
tambahan hara nitrogen bagi tanaman. Pupuk ZA mudah menyerap air, karena ion
sulfat sangat mudah larut dalam air sedangkan ion amonium lebih lemah, pupuk
mengandung belerang 24% (dalam bentuk sulfat) dan nitrogen 21% (dalam
serta nilai gizi hasil panen dan pakan ternak karena peningkatan kadar protein
pati, padi, gula, lemak, vitamin, dll. Memperbaiki rasa dan warna hasil panen.
6
Tanaman lebih sehat dan lebih tahan terhadap gangguan lingkungan (hama,
belerang pada tanah-tanah yang miskin unsur ini, maka Pupuk ZA merupakan
sulfur. Nitrogen merupakan unsur hara yang utama dalam pertumbuhan tanaman
pembentuk protein. Pupuk ZA atau disebut Ammonium Sulfat adalah salah satu
dan belerang bagi tanaman. Selain itu, pupuk ZA merupakan salah satu jenis
herbisida organik yang dapat membunuh gulma dibandingan jenis pupuk yang
sulfur. Nitrogen merupakan unsur hara yang utama dalam pertumbuhan tanaman
hara nitrogen dan belerang bagi tanaman. Pupuk ZA atau ammonium sulfat adalah
salah satu jenis herbisida anorganik yang dapat membunuh gulma (tanaman
pengganggu). Dibandingkan pupuk lain, seperti amonium nitrat dan urea, pupuk
pemupukan per massa nitrogen yang diberikan pada usaha pertanian, tetapi
7
(Jenny, 2007).
Pupuk TSP
umumnya berwarna abu-abu. Bentuknya berupa butiran dan larut dalam air.
sedemikian popuer sebagai pupuk sumber P selama beberapa waktu. Pupuk TSP
kandungan P nya bersifat Mudah larut dalam air (water soluble), sehingga dapat
dengan cepat/ segera tersedia untuk diserap oleh tanaman. Begitu ditebar di tanah
yang lembab, segera bentuk butirannya akan meluruh, kemudian campuran tanah-
TSP ini akan menjadi bersifat asam. TSP juga mengandung 15% Kalsium (Ca),
memperbaiki unsur hara tanah dalam hal budiaya pertanian. Pupuk Triple Super
dalam bentuk P2O5. Jadi wajar jika pupuk TSP ini sering disebut sebagai sumber
Pupuk SP-36
hara tanah untuk pertanian. Pupuk SP36 merupakan hasil reaksi antara BP dengan
asam sulfat, bersifat tidak higroskopis dan larut dalam air sehingga cepat tersedia.
8
Pupuk SP36 pilihan terbaik untuk memenuhi kebutuhan tanaman akan unsur hara
fosfor karena keunggulan yang dimilikinya, kandungan hara fosfor dalam bentuk
tinggi yaitu sebesar 36%, unsur hara fosfor yang terdapat dalam pupuk SP-
36 hampir seluruhnya larut dalam air, tidak mudah menghisap air, sehingga dapat
disimpan cukup lama dalam kondisi penyimpanan yang baik (Hanafiah, 2005).
SP-36 merupakan pupuk fosfat buatan berbentuk butiran yang dibuat dari
batuan fosfat dengan campuran asam fosfat dengan asam sulfat yang komponen
utamanya mengandung unsur hara fosfor berupa mono kalsium fosfat. Kandungan
fosfor yang terdapat dalam pupuk SP-36 sebesar 36%, yang berarti setiap 100 kg
Pupuk KCl
Salah satu jenis pupuk kalium yang dikenal adalah KCl. Pupuk KCl yang
kalium yang sangat terkenal ada di Perancis dan Jerman. Kandungan utama dari
endapan tersebut adalah KCl dan K2SO4 karena umumnya tercampur dengan
bahan lain seperti kotoran, pupuk ini harus dimurnikan terlebih dahulu. Hasil
pasaran. Endapan tambang kalium yang sangat terkenal ada di Perancis dan
Kalium klorida (KCl) merupakan salah satu jenis pupuk kalium yang juga
bagi tanaman. Pembuatan pupuk KCl melalui proses ekstraksi bahan baku
utama dari endapan tambang kalsium adalah KCl dan sedikit K2SO4. Hal ini
disebabkan karena umumnya tercampur dengan bahan lain seperti kotoran, pupuk
Kalium merupakan unsur hara esensial yang terdapat dalam pupuk KCl
dengan kadar 60% K2O yang memiliki peran dalam pembentukan, pemecahan,
sintesis protein dan mempercepat pertumbuhan. Selan itu kalium berguna pada
sehingga tak mudah roboh, memperkuat daun, bunga dan buah agar tidak mudah
lepas dari tangkainya serta lebih tahan terhadap penyakit (Darwin et al., 2016).
Pupuk ZK
telah dikenal sejak abad ke-14 yang merupakan garam berwarna putih dan
memiliki sifat tidak mudah terbakar serta larut didalam air. ZK digunakan sebagai
sumber senyawa kalium dan sulfur pada tanaman perkebunan seperti rami, kapas
10
dan tembakau. Di Indonesia pupuk ini tidak disubsidi sehingga harganya relatif
pohon buah-buahan seperti jeruk, apel, nanas, kubis dan kentang juga sangat
mengkerut dan kadang mengkilap, selanjutnya dari ujung dan tepi daun tampak
menguning, warna seperti ini tampak pula diantara tulang-tulang daun, pada
bagian yang berbecak ini jatuh hingga daun tampak bergerigi dan kemudian mati
kali yang berarti belerang kalium. Nama tersebut adalah untuk menggambarkan
bahan baku yang digunakan dalam pembuatan pupuk ZK ini yaitu kalium sulfat
(K2SO4) yang berwujud cair dan asam belerang (H2S) yang berbentuk
padat.. ZK yang dibuat dari bahan asam belerang pastilah mengandung asam
pula. Kandungan asam inilah yang menyebabkan tanah menjadi masam (pH-nya
halnya pupuk ZA, pupuk ZK pun bersifat tidak higroskopis dan tidak mobile di
dalam tanah oleh karena itu pemberian pupuk ini ke tanaman perlu meniru seperti
dilakukan atau dimulai pada tanggal 11 Maret 2020 sampai dengan 15 Maret
2020.
Adapaun bahan yang digunakan adalah Pupuk Urea sebagai contoh pupuk
anorganik N, Pupuk SP-36 sebagai contoh pupuk anorganik P, Pupuk KCl sebagai
contoh pupuk anorganik K, pupuk TSP sebagai contoh pupuk anorganik P, Pupuk
label untuk menandai setiap perlakuan pengaamatan pupuk, kertas sebagai wadah
sabun dan air mengalir untuk membersihkan wadah bekas pupuk dan mencuci
tangan.
erlemeyer 125 cc sebagai wadah pupuk untuk diaduk dan diamati, botol kocok
indikator warna yang menentukan pH. buku penuntun sebagai tempat menulis
hasil pengamatan, kamera sebagai alat untuk mengamati hasil pengamatan, botol
waktu.
12
Prosedur Percobaan
sifat – sifat penting yaitu sifat higroskopis pupuk, kelarutan pupuk dan pH pupuk.
Higroskopis Pupuk
- Diambil kertas hvs berwarna kuning yang bersih dan diberi tanda
- Diletakkan sejumlah sampel pupuk Urea, ZA, TSP, SP-36, KCl, dan ZK di
Kelarutan Pupuk
pH pupuk
Hasil
Kelarutan Pupuk
pH Pupuk
Urea 7
15
ZA 6
TSP 3
SP – 36 6
KCl 7
ZK 6
16
Higroskopisitas Pupuk
2. 12 Mar 2020
3. 13 Mar 2020
4. 14 Mar 2020
17
5. 15 Mar 2020
Keterangan : Mencair Menyatu dan Tidak terjadi Tidak terjadi Sedikit Tidak terjadi
pada hari ke- mengeras perubahan perubahan mencair pada perubahan
3 dan pada hari ke- hari ke-4 dan
membasahi 3 dan disekitar
bagian membasahi kertas
sekitar kertas sekitar kertas lembab
Pembahasan
warna putih menjadi bening keruh serta tidak terdapat endapan, pupuk urea
kimia NH2CONH2. Hal ini sesuai dengan literatur Mulyani (2002) yang
sulfur, memiliki sifat kelarutan sempurna dengan perubahan warna putih menjadi
bening dan tidak memiliki endapan, pupuk ZA bersifat asam dengan pH 6 dan
bersifat higroskopis (mudah menyerap uap air). Hal ini sesuai dengan literature
Gunawan (2009) yang menyatakan bahwa Pupuk ZA mudah menyerap air, karena
ion sulfat sangat mudah larut dalam air sedangkan ion amonium lebih lemah,
mengandung belerang 24% (dalam bentuk sulfat) dan nitrogen 21% (dalam
bentuk amonium).
Pupuk TSP adalah salah satu pupuk sumber hara fosfor pertama yang
memiliki hasil analisa kandungan cukup tinggi dan dipakai secara luas di
masyarakat. Memiliki sifat kelarutan yang tidak dapat larut, perubahan warna
hitam menjadi abu-abu serta terdapat endapan pada larutan. Pupuk TSP bersifat
asam dengan pH 3 dan tidak bersifat higroskopis (mudah menyerap uap air). Hal
ini sesuai dengan literatur Ekayanti (2004) yang menyatakan bahwa Pupuk TSP
kandungan P nya bersifat Mudah larut dalam air (water soluble), sehingga dapat
dengan cepat/ segera tersedia untuk diserap oleh tanaman. Begitu ditebar di tanah
yang lembab, segera bentuk butirannya akan meluruh, kemudian campuran tanah-
ditambang. Kandungan unsur haranya dalam bentuk P2O5 yang lebih rendah dari
TSP yaitu 36 %. Memiliki sifat kelarutan sempurna, perubahan warna abu – abu
tua menjadi abu – abu muda serta tidak terdapat endapan pada larutan. Pupuk ini
bersifat basa dengan pH 6 dan tidak bersifat higroskopis. Hal ini sesuai dengan
literature Hanafiah (2005) kandungan hara fosfor dalam bentuk tinggi yaitu
sebesar 36%, unsur hara fosfor yang terdapat dalam pupuk SP-36 hampir
seluruhnya larut dalam air, tidak mudah menghisap air, sehingga dapat disimpan
Kalium klorida (KCl) merupakan salah satu jenis pupuk kalium yang juga
bagi tanaman. Memilki sifat kelarutan tidak sempurna, perubahan warna dari
merah bata menjadi merah bata muda serta terdapat sedikit endapan. Pupuk ini
bersifat netral dengan pH 7 dan bersifat higroskopis. Hal ini sesuai dengan
literature Mulyani (2002) yang menyatakan bahwa pembuatan pupuk KCl melalui
Pupuk ZK Pupuk ini lebih dikenal dengan nama ZK. Kalium sulfat
(K2SO4) (juga dikenal sebagai garam abu sulfur) merupakan garam yang terdiri
dari kristal putih yang dapat larut dalam air dan tidak mudah terbakar, memiliki
sifat kelarutan yang sukar larut dalam air, perubahan warna putih menjadi bening
dan terdapat endapan pada larutan. Reaksi pupuk netral sampai asam dengan pH 6
dan bersifat tidak higroskopis sehingga dapat disimpan lama walau kelembaban
udara tinggi. Hal ini sesuai dengan literatur Fatmawati (2001) yang menyatakan
bahwa ZK yang dibuat dari bahan asam belerang pastilah mengandung asam pula.
halnya pupuk ZA, pupuk ZK pun bersifat tidak higroskopis dan tidak mobile di
dalam tanah.
20
KESIMPULAN
1. Pupuk urea memiliki sifat kelarutan yang sempurna dengan perubahan warna
putih menjadi bening keruh serta tidak terdapat endapan, pupuk urea bersifat
menjadi bening dan tidak memiliki endapan, pupuk ZA bersifat asam dengan
3. Pupuk TSP memiliki sifat kelarutan yang tidak dapat larut, perubahan warna
hitam menjadi abu-abu serta terdapat endapan pada larutan. Pupuk TSP bersifat
asam dengan pH 3 dan tidak bersifat higroskopis (mudah menyerap uap air).
menjadi abu – abu muda serta tidak terdapat endapan pada larutan. Pupuk ini
warna dari merah bata menjadi merah bata muda serta terdapat sedikit endapan.
6. Pupuk ZK memiliki sifat kelarutan yang sukar larut dalam air, perubahan
warna putih menjadi bening dan terdapat endapan pada larutan. Reaksi pupuk
DAFTAR PUSTAKA
Mukani dan A.S. Murdiyati. 2003. Profil komoditas tembakau. Laporan Hasil
Penelitian, Puslitbangbun, Bogor.
Mulyani, A., Sukaraman., A. Hidayat dan A. Abdurachman. 2001. Peluang
Pemanfaatan Lahan Tidur Untuk Meningkatkan Produksi tanaman Pangan
di Indonesia. Jurnal Litbang Pertanian, 20(1), 2001. Pradhania R.dan
Sudirman. 2011. Laporan Praktikum Pupuk dan Pemupukan. Universitas
Hasanuddin. Makassar.
Nainggolan, G.D. 2010. Pola Pelepasan Nitrogen dari Pupuk Tersedia Lambat
(Slow Release Fertilizer) (Skripsi). Bogor: Institut Pertanian Bogor.
LAMPIRAN
1. Data
24