Kuliah Distokia

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 3

Kantong amnion: pelican

Hubungan antara
Tekukan, mati. Tranposisi

Sumbu Panjang fetus dengan sumbu Panjang induk

Kepala masuk: anterior

Kakinnya ke pelvis: posterior

Melintang: transversal ventral, transveral longitudianal

Dorso public: telapak tangan diatas

Dorso irial dextra

Transversal: kepala kearah irial

Longitudinal dorso sacral: normal

Longitudinal dorso transversal: leher menekuk= kesulitan melahirkan

Aplasia segmentalis ductus mulleri

Kurang Latihan saat bunting? Otot-otot dipinggul

Sakro pubis? Tulang pelvis? Kalua sempit susuah keluar

Skor suhu tubuh: 3

Inersia primer dan sekunder: inersia= tidak ada kontraksi/ pergerakan … inersia sekunder:
kehilangan kontraksi tiba-tiba

Fetotomi= pemotongan fetus

Longitudinal: normal = sumbu Panjang fetus sama dengan sumbu pjng induk:
Corpus luteum pesistem : korpus yang tidak mengalami regresi setelah partus…= sapi perah tinggi
(tidak mengalami regresi setelah partus )

Progesterone untuk perkembangan alveolar diambing

Corpus luteum dipertahankan pada sapi perah : corpus luteum mengahsilkan progesterone :
progesterone dipertahankan di sirkulasi darah : u/ mengahsilkan susu/ meningkatkan oksitoksin

Hormone oksitoksin: hanya meningkatkan kontraksi uterus. Tidak bisa diberikan atau berfungsi
karena hewan distokia.

Section Caesar dilakukan di: flank/legok lapar

karena pada sapi perah masih harus mempertahankan progesterone dalam darah dimana PG
berguna untuk perkembangan alveolar di dinding ambil dan memacu penghasilan oksitosin yang
berguna utk kontraksi air susu. Dikarenakan perlunya progesterone dalam darah menyebabkan
coospus luteum pada sapi perah mengalami persisten yaitu tidak mengalami regresi setelah partus.

Anda mungkin juga menyukai