Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
HEMOROID
DISUSUN OLEH:
HERI PURNOMO
(200103045)
FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
UNIVERSITAS AISYAH PRINGSEWU LAMPUNG
TA 2020/2021
LAPORAN PENDAHULUAN
HEMOROID
DISUSUN OLEH:
RENI ANGGRAINI
(200103039)
FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
UNIVERSITAS AISYAH PRINGSEWU LAMPUNG
TA 2020/2021
LAPORAN PENDAHULUAN HEMOROID
A. Definisi
Hemoroid adalah pelebaran varices satu segmen atau lebih vena-
vena hemoroidalis (Mansjoer, 2000). Hemoroid atau ”wasir (ambeien)”
merupakan vena varikosa pada kanalis ani. Hemoroid timbul akibat
kongesti vena yang disebabkan oleh gangguan aliran balik dari vena
hemoroidalis. Hemoroid sering dijumpai dan terjadi pada sekitar 35%
penduduk berusia lebih dari 25 tahun. Walaupun keadaan ini tidak
mengancam jiwa, namun dapat menimbulkan perasaan yang sangat tidak
nyaman (Price dan Wilson, 2006).
Penyakit hemoroid sering menyerang usia diatas 50 tahun.
Hemoroid seringkali dihubungkan dengan konstipasi kronis dan
kehamilan. Terkadang dihubungkan dengan diare, sering mengejan,
pembesaran prostat, fibroid uteri, dan tumor rectum. Komplikasi dapat
menyebabkan nyeri hebat, gatal dan perdarahan rectal (Chandrasoma,
2006; Price dan Wilson, 2006).
Hemoroidektomi adalah eksisi yang hanya dilakukan pada jaringan
yang benar-benar berlebihan untuk penderita yang mengalami keluhan
menaun dan pada penderita hemoroid derajat III dan IV (Sjamsuhidayat
dan Jong, 2000).
B. Etiologi
1. Faktor predisposisi adalah herediter, anatomi, makanan, psikis dan
sanitasi, sedangkan sebagai faktor presipitasi adalah faktor mekanis
(kelainan sirkulasi parsial dan peningkatan tekanan intra abdominal),
fisiologis dan radang umumnya faktor etiologi tersebut tidak berdiri
sendiri tetapi saling berkaitan. Menurut Tambayong (2000) faktor
predisposisi dapat diakibatkan dari kondisi hemoroid. Hemoroid
berdarah mungkin akibat dari hipertensi portal kantong-kantong vena
yang melebar menonjol ke dalam saluran anus dan rectum terjadi
trombosis, ulserasi, dan perdarahan, sehingga nyeri mengganggu.
Darah segar sering tampak sewaktu defekasi atau mengejan. Menurut
Smeltzer dan Bare (2002) hemoroid sangat umum terjadi pada usia 50-
an, 50% individu mengalami berbagai tipe hemoroid berdasarkan vena
yang melebar, mengawali atau memperberat adanya hemoroid.
C. Klasifikasi
1. Hemoroid internal Adalah pelebaran plexus hemoroidalis superior.
Diatas garis mukokutan dan ditutupi oleh mukosa diatas sfingter ani.
Hemoroid internal dikelompokkan dalam 4 derajat :
a. Derajat I Hemoroid menyebabkan perdarahan merah segar tanpa
rasa nyeri sewaktu defekasi. Tidak terdapat prolap dan pada
pemeriksaan terlihat menonjol dalam lumen.
b. Derajat II Hemoroid menonjol melalui kanal analis pada saat
mengejan ringan tetapi dapat masuk kembali secara spontan.
c. Derajat III Hemoroid akan menonjol saat mengejan dan harus
didorong kembali sesudah defekasi.
d. Derajat IV Hemoroid menonjol keluar saat mengejan dan tidak
dapat didorong masuk kembali.
2. Hemoroid Eksternal Adalah hemoroid yang menonjol keluar saat
mengejan dan tidak dapat didorong masuk. Hemoroid eksternal
dikelompokkan dalam 2 kategori yaitu:
a. Akut
Bentuk hemoroid akut berupa pembengkakan bulat kebiruan pada
pinggir anus dan sebenarnya merupakan hematoma. Walaupun
disebut sebagai hemoroid trombosis eksterna akut. Bentuk ini
sering sangat nyeri dan gatal karena ujung-ujung saraf pada kulit
merupakan reseptor nyeri.
b. Kronik
Bentuk hemoroid eksterna kronik adalah satu atau lebih lipatan
kulit anus yang terdiri dari jaringan penyambung dan sedikit
pembuluh darah.