I. Pengkajian
1. Mandi
2. Makan / minum
3. BAB / BAK
4. Berpakaian
5. Berhias
6. Aktifitas mobilisasi
B1 (Breath / penafasan)
B2 (Blood / sirkulasi)
Kaji adanya keluhan sakit kepala hebat. Periksa adanya pupil, unilateral ,
observasi tingkat kesadaran. Stroke menyebabkan berbagai defisit neurologi,
tergantung pada lokasi lesi (pemuluh dara mana yang tersumbat) ukuran
area perfusinya tidak adekuat, dan aliran darah koleteral (sekunder dan
asesori). Lesi otak yang rusak tidak dapat membaik sepenuhnya. Pengkajian
B3 (brain) merupakan pemeriksaan focus dan lebih lengkap dibandingkan
pengkajian pada system lain.
2. ANALISA DATA
Takikardi, hipertensi,
edema
Desakan ruang
intracerebral
MK: Resiko
Ketidakefektifan Perfusi
Jaringan Serebral
Melepaskan Bradikinin
Interpretasi Nyeri
Inkontinesia Urin
Disfagia
Terhambatnya aliran
darah
Iskemik
Dyspnea
Nervus 12 (Hipoglosus)
terganggu
Reflek mengunyah
menurun
Tersedak
3. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a) Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan sekresi secret
dan ketidak mampuan batuk efektif dibuktikan dengan pasien mengeluh batuk, ada
suara stridor, RR 16-20x/menit.
b) Defisit nutrisi berhubungan dengan disfagia sekunder akibat cedera
serebrovaskuler dibuktikan dengan pasien mengatakan mual, muntah, susah
menelan mengalami penurunan BB, HB <13,4, albumin <3,2, pasien tampak lemas
dan pucat.
c) Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan hemiparese/hemiplegia dibuktikan
dengan pasien mengeluh tidak dapat melakukan aktivitas, penurunan kekuatan otot,
keterbatasan rentang gerak.