Anda di halaman 1dari 19

Nurfijrin Ramadhani

 Peluruhan eksponensial
 Campuran dua aktivitas yang meluruh secara
saling tidak tergantung
 Peluruhan radioaktif berturutan
 Radioaktivitas dapat didefinisikan sebagai proses acak dari
inti yang tidak stabil transformasi untuk melepaskan energi
berlebih dalam bentuk radiasi.
 Laju peluruhan inti radioaktif ini disebut sebagai aktivitas
radioaktif yang besarnya dapat dirumuskan sebagai berikut;
 Tanda negatif menunjukkan angka yang menurun seiring
waktu.
 Diferensial orde pertama persamaan ini memberikan laju
peluruhan untuk periode waktu yang sangat kecil.
 Untuk mendapatkan kecepatan peluruhan per periode waktu
yang dapat diukur, persamaan tersebut harus diintegrasikan
ke dalam bentuk berikut:
 Massa; Keaktifan;

N ( t ) = besaran pada waktu t ,


N 0 = N (0) adalah besaran awal, yaitu besaran pada waktu
t=0
At= keaktifan pada waktu t
A 0 = keaktifan pada waktu awal
e= bilangan natural 2,71828
konstanta λ disebut dengan konstanta peluruhan
 watu paruh (t 1/2) didefinisikan sebagai
waktu yang diperlukan agar jumlah
radionuklida mencapai separuh dan jumlah
semula
 waktu paruh dan konstanta peluruhan terkait
dengan persamaan berikut ini
 Umur rata-rata Iebih besar (1/0,693) kali daripada umur
paruh. Banyaknya nuklida yang dicapai pada saat umur rata-
rata (1I) adalah (lie) kali jumlah nuklida awal
 Umur sebenarnya dari masing-masing atom dalam sampel
berbeda; beberapa pendek, dan beberapa panjang.
karakteristik waktu rata-rata atom;
 Aktivitas suatu radioaktif adalah banyaknya
peluruhan per satuan waktu.
 Adapun satuan aktivitas adalah bequerel (Bq)
atau curie (Ci).
 Satu bequerel setara dengan satu disintegrasi
per detik (dps), dan satu curie setara dengan
3,7.1010Bq
 Jika ada dua spesies radioaktif (misalnya radioaktif 1 dan
2) dicampur bersama -sama, maka aktivitas totalnya
adalah

 Kuva log A terhadap t (waktu) merupakan kurva cekung,


karena radionuklida yang berumur paruh lebih pendek
menjadi kurang signifikan dengan berjalannya waktu.
 Pada kenyataannya, setelah cukup waktu radionuklida
yang waktu paruh lebih panjang akan mendominasi,
waktu paruhnya dapat dibaca dan bagian akhir kurva
peluruhan.
 Jika bagian akhir yang berupa garis lurus
diekstrapolasikan kembali pada t = 0 dan
garis ekstrapolasi dikurangkan dan kurva asal
(asli), maka kurva sisa pengurangan tersebut
mewakili peluruhan dan semua radionuklida
kecuali yang berumur paruh panjang
 Untuk kurva yang terdiri dari dua
radionuklida yang umur paruhnya tidak
terlalu berbeda, maka

 Jika kedua sisi dikalikan maka akan


diperoleh
 Jika ada suatu radionuklida yang meluruh menjadi anak
luruhnya, dan anak luruh tersebut bersifat radioaktif sehingga
akan meluruh menjadi radionuklida berikutnya, maka peluruhan
tersebut disebut dengan peluruhan radioaktif berturutan Jika
dibuat dalam suatu reaksi, maka

 Radionuklida A adalah radionuklida induk yang meluruh dengan


konstanta peluruhan λ1menjadi radionuklida B (radionuklida
anak). Radionuklida B akan menjadi C dengan konstanta
peluruhan λ2. Banyaknya nuklida A yang meluruh dihitung
dengan menggunakan persamaan


 Dengan adalah banyaknya nuklida pada waktu t
= 0. Nuklida anak akan terbentuk dengan laju
sebesar laju peluruhan nuklida induk dan nuklida
anak akan dengan laju λ2 N2.

 Persamaan diferensial linier orde satu tersebut


dapat diselesaikan dengan metode standar yang
hasilnya adalah sebagai berikut
 Jika pada awalnya hanya ada nuklida A saja
atau N2= 0 pada t = 0, maka
 Kesetimbangan sekuler terjadi jika umur paruh
induk jauh lebih besar daripada umur paruh anak.
λ2>>> λ1

 Pada kesetimbangan sekuler, aktivitas anak akan


sama dengan aktivitas induk. Radionuklida anak
akan meluruh dengan umur paruh radionuklida
induk
 Contoh;
 Bila waktu paruh radionuklida induk sedikit lebih besar
daripada waktu paruh radionuklida anak atau λ2 > λ1 dengan
faktor yang kecil sekitar

 Setelah t menjadi cukup besar, Diabaikan, akhirnya


diperoleh:

 Waktu paruh induk dalam kesetimbangan fana jauh lebih pendek


daripada dalam kesetimbangan sekuler.
 Saat nuklida anak meluruh dengan waktu paruh induk, tetapi aktivitas
anak lebih besar daripada induk, maka kesetimbangan fana terjadi.
Peluruhan bercabang terjadi jika radionuklida dapat
meluruh menjadi lebih dari satu jenis anak dan dapat
dituliskan sebagai berikut

A + β+

λtotal = λ1 + λ 2+….+λn
130Cs

B + β-
 Bila t1/2 radionuklida induk lebih pendek daripada anak, λ1 > λ2
 Pada kesetimbangan transien dan tidak terjadi
kesetimbangan, ada titik maksimum dari kurva pertumbuhan
anak yang menunjukkan aktivitas anak terbesar yang dapat
dicapai.
 Waktu untuk mencapai aktivitas maksimum tersebut dapat
ditentukan dengan cara mendeferensialkan nuklida anak
terhadap waktu, dan hasil deferensial tersebut sama dengan
nol atau
1. Waktu paruh peluruhan unsur radioaktif Bi-210 adalah 5,0 hari.
Hitung:
a. tetapan peluruhan (dalam s-1),
b. waktu yang diperlukan agar 0,016 mg Bi-210 meluruh menjadi 0,001 mg!

2. Hitung berapa persen cuplikan Co-60 yang tinggal setelah 6


tahun, jika diketahui waktu paruh Co-60 3 tahun!
3. Dari penimbangan thorium 234 ternyata massanya 1,28 mg.
Jika 56 hari kemudian penimbangannya menghasilkan thorium
0,32 mg, tentukan waktu paruh thorium tersebut
4. Dari penimbangan thorium 234 ternyata massanya 1,28 mg.
Jika 48 hari kemudian diketahui massa thorium yang meluruh
adalah 0,96 mg, tentukan waktu paruh thorium tersebut!
 5. Sebuah benda purbakala yang baru ditemukan memiliki massa
8 gram. Jika umur benda tersebut diperkirakan 2,610 tahun
dengan waktu paruh 870 tahun, massa awal benda adalah …
gram

Anda mungkin juga menyukai