Resume Materi Bencana 23 Dan 24
Resume Materi Bencana 23 Dan 24
Resume Materi Bencana 23 Dan 24
Risiko bencana diartikan sebagai besarnya potensi kerugian, baik langsung maupun tidak
langsung, jika suatu bencana terjadi. Pengurangan risiko bencana seperti :
1. Mitigasi
2. Kesiapsiagaan
3. Peringatan dini’
4. Sosialisasi
5. Budaya sadar bencana
6. Geladi
7. Mengenali lokasi rawan
Tujuan pencegahan penyakit menular pada bencana adalah upaya kesehatan yang
mengutamakan aspek promotive dan preventif uang ditujukan untuk menurunkan dan
menghilangkan angka kesakitan, kecacatan, dan kematian, membatasi penulartan, serta
penyebaran penyakit agar tidak meluas antar daeran ataupun antar negara serta berpotensi
menimbulkan kejadian luar biasa/wabah.
C. Promosi kesehatan
Tujuan dilakukannya promosi kesehatan adalah :
1. Kesehatan dapat terjaga
2. Mengupayakan agar lingkungan tetap sehat
3. Memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada
4. Anak dapat terlindungi dari kekerasan
5. Mengurangi stress
Promosi kesehatan dalam kondisi darurat untuk meningkatkan pemahaman keluarga dan
masyarakat untuk melakukan PHBS di pengungsian, yaitu :
Komunikasi dalam bencana tidak saja dibutuhkan dalam keadaan darurat bencana, tapi
juga penting pada saat dan pra bencana. Sebagaimana dikatakan bahwa komunikasi adalah cara
terbaik untuk kesuksesan mitigasi bencana, persiapan, respon, dan pemulihan situasi pada saat
bencana. Kemampuan untuk mengkomunikasikan pesan-pesan bencana kepada public,
pemerintah, media dan pemuka pendapat dapat mengurangi risiko, menyelamatkan kehidupan
dan dampak dari bencana. Salah satu titik yang menjadi perhatian terkait komunikasi dalam
bencana adalah masalah ketidakpastian. menurut Frank Dance, salah satu aspek penting dalam
komunikasi adalah konsep redukasi ketidakpastian. komunikasi itu sendiri muncul karena adanya
kebutuhan untuk mengurangi ketidakpastian, supaya dapat bertindak secara efektif demi
melindungi dam memperkuat ego yang bersangkutan dalam berinteraksi secara individual
maupun kelompok.
Terdapat 5 landasan utama dalam membangun komunikasi bencana yang efektif, yaitu :
1. Costumer focus, yaitu memahami informasi apa saja yang dibutuhkan oleh masyarakat dan
relawan. Harus dibangun mekanisme komunikasi yang menjamin informasi disampaikann
dengan tepat dan akurat
2. Leadership commitment, pemimpin yang berperan dalam tanggap bencana harus memiliki
komitmen untuk melakukan komunikasi efektif dan terlihat aktid dalam proses komunikasi
3. Situation awareness, komunikasi efektif didasari oleh pengumpulan, analisis dan diseminasi
informasi yang terkendali terkait bencana. Prinsip komunikasi efektif seperti transparansi
dan dapat dipercayai menjadi kunci
4. Media partnership, media seperti televise, surat kabar, radio, dan lainnya adalah media yang
sangat penting untuk menyampaikan informasi secara tepat kepada publik.