Anda di halaman 1dari 10

PENENTUAN KADAR LOGAM BESI (Fe) DAN MANGAN

(Mn) DALAM BEBERAPA SAMPEL AIR


Jilan Nuriah Hasanati1* , Mardiansyah2, Remila Selvany2, Aprilia
Firdausya3, Zulfikar Wicaksono3
1
Mahasiswa Prodi Biologi, 2Dosen Pengampu, 3Asisten Laboratorium
Program Studi Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta
*
Corresponding author : jilanhasanati12@gmail.com

Abstrak
Air adalah zat yang dibutuhkan oleh setiap makhluk hidup termasuk manusia, hewan serta
tumbuh – tumbuhan. Manfaat air bermacam- macam misalnya untuk diminum, pembawa zat
makanan , zat terlarut, pembersih dan lain sebagainya. Namun pencemaran terhadap
lingkungan air terjadi secara besar-besaran yang menyebabkan kualitas air semakin menurun.
Pencemaran yang berbahaya antara lain adalah pencemaran logam berat seperti Fe dan Mn.
Tujuan Praktikum ini adalah mahasiswa dapat melakukan preparasi sampel air untuk
penentuan kadar logam, mahasiswa dapat menentukan kadar logam besi (Fe) dan mangan
(Mn) pada sampel air. mahasiswa mengetahui dan mengaplikasikan penggunaan instrumen
AAS untuk analisa logam. Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini antara lain
AAS (Atomic Absorption Spektrofotometer), gelas ukur 100 ml, gelas beker 100 ml, labu
ukur 100 ml, pipet ukur, filter paper 0,45 mikro + filter apparatus, larutan Induk Fe dan Mn
1000 ppm, HNO3, aquadest, sampel air. Tahap pertama yang dilakukan adalah mengukur
masing-masing sampel sebanyak 100 mL kemudian ditambahkan HNO3 sebanyak 1 mL.
Kemudian pembuatan larutan standar mangan (Mn) dan (Fe). Sebelum dilakukan penetapan
dan penganalisaan, alat spektrofotometer serapan atom (SSA) terlebih dahulu dikalibrasi
dengan menggunakan blanko yang berisi pelarut. . Hasil pengukuran kadar logam (Fe dan
Mn) menunjukkan bahwa semua sampel masih berada dalam kisaran baku mutu air
berdasarkan Permenkes Nomor : 492/Menkes/Per/IV/2010, namun untuk kadar Fe terlihat
beberapa sampel terjadi peningkatan namun peningkatan kadar Fe tersebut masih berada
dalam batas normal.

Kata Kunci : AAS ; Air ; Besi ; Mangan

yang digunakan dapat bersumber dari


PENDAHULUAN
air permukaan maupun air tanah. Dalam
Air adalah zat yang dibutuhkan oleh penggunaan air untuk konsumsi
setiap makhluk hidup termasuk maupun rumah tangga, air yang
manusia, hewan serta tumbuh – digunakan tentunya harus bersih,
tumbuhan. Manfaat air bermacam- kualitas air bersih yang digunakan
macam misalnya untuk diminum, memenuhi syarat kesehatan bebas dari
pembawa zat makanan , zat terlarut, pencemaran (Ariyanti, 2020).
pembersih dan lain sebagainya. Namun
pencemaran terhadap lingkungan air Pencemaran yang berbahaya
terjadi secara besar-besaran yang antara lain adalah pencemaran logam
menyebabkan kualitas air semakin berat. Logam berat merupakan salah
menurun. Lingkungan yang sehat dan satu jenis zat polutan lingkungan yang
tidak tercemar salah satunya dapat paling umum dijumpai dalam perairan.
dilihat dari kualitas air yang digunakan Logam berat ini juga dapat berdampak
manusia sebagai pokok penunjang negatif terhadap manusia yang
aktivitas dalam kehidupan manusia. Air menggunakan air tersebut dan
organisme yang ada di dalam sungai.
1
Terdapatnya kandungan logam berat menimbulkan rasa mual apabila
dalam organisme mengindikasikan dikonsumsi. Sekalipun Fe diperlukan
adanya sumber logam berat yang oleh tubuh, tetapi dalam dosis yang
berasal dari alam atau dari aktivitas besar dapat merusak dinding usus.
manusia. Kandungan logam berat Kematian sering disebabkan oleh
dalam perairan secara alamiah berada rusaknya dinding usus ini. Kadar Fe
dalam jumlah yang relatif sedikit. yang lebih dari 1 mg/l akan
Tetapi dengan adanya aktifitas menyebabkan terjadinya iritasi pada
masyarakat seperti kegiatan industri, mata dan kulit. Apabila kelarutan besi
domestik, pertanian, dan lainnya dapat dalam air melebihi 10 mg/l akan
menjadi faktor penyebab terjadinya menyebabkan air berbau seperti telur
peningkatan kandungan logam berat busuk. Debu Fe juga dapat diakumulasi
dan dapat menimbulkan pencemaran dalam alveoli dan menyebabkan
logam berat pada perairan sungai. berkurangnya fungsi paru-paru. Mn
Perairan sungai memiliki kapasitas dan Fe termasuk kedalam logam
terima yang terbatas terhadap bahan esensial. Logam berat esensial adalah
pencemar. Adanya peningkatan serta logam yang keberadaannya dalam
kontinuitas buangan air limbah industri jumlah tertentu sangat dibutuhkan oleh
yang mengandung senyawa logam organisme hidup, namun dalam jumlah
berat beracun, cepat atau lambat akan yang berlebihan dapat menimbulkan
merusak ekosistem di sungai. Hal ini efek racun. Mn dan Fe juga termasuk ke
disebabkan karena logam berat sukar dalam elemen unsur mayor
mengalami pelapukan, baik secara (Prasetiawati, 2018).
fisika, kimia, maupun biologis.
Kandungan besi dalam air dapat Mn adalah Mangan merupakan
berasal dari larutan batu-batuan yang unsur logam yang termasuk golongan
mengandung senyawa Fe seperti Pyrit. VII, dengan berat atom 54,93, titik
Dalam buangan limbah industri lebur 12470C, dan titik didihnya
kandungan besi berasal dari korosi 20320C (BPPT, 2004). Menurut Slamet
pipa-pipa air mineral logam sebagai (2007), mangan (Mn) adalah metal
hasil elektro kimia yang terjadi pada berwarna kelabu-kemerahan, di alam
perubahan air yang mengandung mangan (Mn) umumnya ditemui dalam
padatan larut mempunyai sifat bentuk senyawa dengan berbagai
menghantarkan listrik dan ini macam valensi. Air yang mengandung
mempercepat terjadinya korosi. mangan (Mn) berlebih menimbulkan
Mangan tidak bersifat toksik tetapi rasa, warna (coklat/ungu/hitam), dan
keberadaannya dapat mengendalikan kekeruhan (Fauziah, 2010). Meskipun
kadar unsur toksik lainnya di perairan tidak bersifat toksik, mangan dapat
seperti logam berat (Kamaratid dkk., mengendalikan kadar unsur toksik di
2018). perairan, misalnya logam berat. Jika
dibiarkan di udara terbuka dan
Besi adalah salah satu elemen mendapat cukup oksigen, air dengan
kimiawi yang dapat ditemui pada kadar mangan (Mn 2+) tinggi (lebih
hampir setiap tempattempat di bumi, dari 0,01 mg/l) akan membentuik
pada semua lapisan geologis dan semua koloid karena terjadinya proses oksidasi
badan air. Pada umumnya, besi yang Mn 2+ menjadi Mn 4+. Koloid ini
ada di dalam air dapat bersifat terlarut mengalami presipitasi membentuk
sebagai Fe2+(fero) atau Fe3+ (feri); warna cokelat gelap sehingga air
tersuspensi sebagai butir koloidal menjadi keruh. Toksisitas mangan
(diameter). Air minum yang relatif sudah tampak pada konsentrasi
mengandung besi cenderung rendah. Kandungan mangan yang
2
diizinkan dalam air yang digunakan Alat dan bahan yang digunakan
untuk keperluan domestik yaitu pada praktikum ini antara lain AAS
dibawah 0,05 mg/l. Dalam jumlah yang (Atomic Absorption Spektrofotometer),
kecil (<0.5 mg/L) mangan (Mn) dalam gelas ukur 100 ml, gelas beker 100 ml,
air tidak menimbulkan gangguan labu ukur 100 ml, pipet ukur, filter
kesehatan, melainkan bermanfaat dalam paper 0,45 mikro + filter apparatus,
menjaga kesehatan otak dan tulang larutan Induk Fe dan Mn 1000 ppm,
(Febrina, 2015). HNO3, aquadest, sampel air. Prosedur
kerja yang dilakukan antara lain mula-
Analisis kadar Fe dan Mn pada air mula ambil 100 ml sampel dan
sangat penting dilakukan mengingat tambahkan HNO3 1 ml ( 1 % dari
dampak yang ditimbulkan jika kadar volume sampel), kemudian Apabila
logam berada pada batas baku mutu sampel agak keruh, lakukan
perairan.Tujuan Praktikum ini adalah penyaringan dengan filter paper atau
mahasiswa dapat melakukan preparasi centrifuge. Buat larutan standar Fe dan
sampel air untuk penentuan kadar Mn dari larutan induk Fe dan Mn
logam, mahasiswa dapat menentukan dengan konsentrasi 0,1 ppm, 0,5 ppm, 1
kadar logam besi (Fe) dan mangan ppm dan 2 ppm, kemudian Optimalkan
(Mn) pada sampel air. mahasiswa instrument AAS sesuai dengan instruksi
mengetahui dan mengaplikasikan kerja alat. Ukur konsentrasi larutan
penggunaan instrumen AAS untuk standar masing-masing logam dengan
analisa logam. AAS, pastikan kurva kalibrasinya
membentuk kurva linier (garis lurus)
dengan koefisien korelasi mendekati 1.
Lakukan pengukuran sampel, dan catat
METODE konsentrasi yang tertera pada AAS.
Praktikum ini dilaksanakan di Apabila tidak ada pengenceran atau
luar dan di lama laboratorium, untuk pemekatan pada sampel, maka
mengambil sampel air dilakukan di 4 konsentrasi sampel pada AAS mer
tempat yang berbeda yaitu air Puncak, upakankonsentrasi logam sampel
air Situ Kuru, air Sungai Semanggi dan tersebut.
air wudhu. Kemudian dianalisa di Pusat
Laboratorium Terpadu UIN Syarif Rumus Uji kadar Fe dan Mn
Hidayatullah Jakarta. Penelitian yang
dilakukan untuk mengetahui kadar besi Kadar Fe/Mn = C x fp
(Fe) dan mangan (Mn) pada sampel air
dari keempat lokasi tersebut dengan C = hasil pengukuran dengan
menggunakan AAS (Atomic spektrofotometer
Absorption Spechtrophotometer), yang Fp = faktor pengenceran
mengacu pada SNI.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 1. Hasil Uji Logam Besi (Fe)


Sampel air konsentrasi Absorbansi λ Absorbansi Kadar Fe
L larutan standard sampel dalam mg/L
Air Puncak 0 -0.0004 0.0062 -0,3242
Situ Kuru 2 0.1722 0.0657 0,4830

Kali Semanggi 4 0.360 0.0907 0,8222


Air wudhu 6 0.5017 0.0065 -0,3202
3
Tabel 2. Hasil Uji Logam Mangan (Mn)
Sampel air konsentrasi Absorbansi λ Absorbansi Kadar Mn
Larutan standard sampel dalam mg/L
Air Puncak 0 0.0001 0.0002 -1.0838
Situ Kuru 2 0.4803 0.1043 -0.3507
Kali Semanggi 4 0.8487 0.0878 -0.4669
Air wudhu 6 1.1070 0.0312 -0.8654

Penelitian uji analisa logam besi dan pengukuran absorbansi larutan standar
mangan menggunakan metode dilakukan dengan cara menyedot fasa
Spektrofotometri Serapan Atom, cair dari larutan sampel kemudian
Metode. Spektrofotometri Serapan diplotkan kepengukuran kadar mangan
Atom dipilih karena metode ini sangat (Mn) dan (Fe). Semakin tinggi hasil
peka, dan cocok digunakan untuk absorbansinya, semakin tinggi pula
analisis kualiatif logam. Tahap pertama kadarnya. Absorbansi larutan standar
yang dilakukan adalah mengukur ini berfungsi memberikan batasan nilai
masing-masing sampel sebanyak 100 konsentrasi sampel yang diperiksa dan
mL kemudian ditambahkan HNO3 untuk menghitung kadar mangan dan
sebanyak 1 mL. Setelah itu, disaring. besi (Warsyidah, 2019).
Fungsi penambahan HNO3 untuk
mencegah pengendapan dan melarutkan Umumnya air di alam
logam-logam yang ada dalam larutan mengandung besi dan mangan
karena di dalam air. Dengan disebabkan adanya kontak langsung
memberikan suasana asam di dalam air, antara air tersebut dengan lapisan
hidrolisis itu tidak akan terjadi sehingga tanah yang mengandung besi (Fe) dan
ion mangan (Mn) dan (Fe) tetap larut di mangan (Mn). Adanya besi (Fe) dan
dalam air dan tidak membentuk mangan (Mn) dalam jumlah yang
endapan. Pengendapan ini tidak boleh berlebih dalam air dapat menimbulkan
terjadi karena menyebabkan berbagai masalah diantaranya adalah
ketidakakuratan pengukuran. Tahap tidak enaknya rasa air minum, dapat
kedua adalah pembuatan larutan standar menimbulkan endapan dan menambah
mangan (Mn) dan (Fe). Sebelum . Adanya konsentrasi zat besi dan
dilakukan penetapan dan penganalisaan, mangan pada air tanah dapat
alat spektrofotometer serapan atom menimbulkan rasa atau bau logam
(SSA) terlebih dahulu dikalibrasi pada air tersebut, oleh karena itu untuk
dengan menggunakan blanko yang air minum kadar zat besi dan mangan
berisi pelarut. Pengkalibrasian ini yang diperbolehkan yakni masing-
bertujuan agar pada konsentrasi standar masing 0,3 mg/I dan 0,4 mg/I
nol tidak terjadi penyerapan sinar Permenkes Nomor :
sehingga pembacaan standar atau 492/Menkes/Per/IV/2010). Namun
sampel lebih tepat dan akurat. Pada untuk Fe untuk pengolahan air minum
Spektrofotometer serapan atom (SSA), secara konvensional kadar Fe ≤ 5 mg/l
pelarut yang digunakan harus (Permenkes, 2010). Maka dari itu
menggunakan air demineral, yakni air berdasarkan tabel 1. Peningkatan
yang tidak mengandung mineral atau Kadar Fe masih bisa dalam batas
logam yang dapat mengganggu larutan. normal. Logam Fe merupakan logam
Setelah itu, dilakukan pengukuran essensial yang keberadaannya dalam
absorbansi larutan standar dengan jumlah tertentu sangat dibutuhkan oleh
menggunakan spektrofotometer serapan organism hidup, namun dalm julah
atom (SSA). Pada proses SSA, berlebih dapat menimbulkan efek
2
racun (Supriyantini, E., dkk, 2015). esensial yang berfungsi membangun
Walaupun memang dari hasil struktur tulang yang sehat, metabolisme
pengukuran kadar Fe mengalami tulang dan membantu menciptakan
peningkatan Tingginya kadar besi enzim.Mangan bersifat korosi jika
disuautu perairan kemungkinan melebihi batas sehingga mengakibatkan
dikarenakan banyaknya sampah- tubuh mudah terkena penyakit
sampah kaleng dan besi yang dibuang (Rusdiana 2016). Menurut penelitian
kesungai sehingga menyebabkan kadar (Pratama 2013) tentang penentuan
besi dalam sungai meningkat. Hal ini kadar mangan (Mn) dari air baku dan
disebabkan karena adanya tumpukan air reservoir pada Perusahaan Daerah
sampah kaleng dalam sungai, kaleng- Air Minum secara spektrofotometer
kaleng bekas berkarat kemudian serapan atom, menyimpulkan bahwa
menguraikan besi yang dikandungnya kadar mangan (Mn) pada air baku dan
sehingga mencemari air sungai air reservoir masih sesuaidengan mutu
sehingga menyebabkan kadar besi baku mangan (Mn) menteri kesehatan
meningkat. Atau karena adanya RI Nomor 492/ Menkes/ Per/ IV/ 2010
aktivitas manusia berupa hasil limbah yaitu 0,4 Mg/L. Berdasarkan tabel 2.
industri ataupun rumah tangga. Air Hasil pengujian mangan (Mn). Semua
yang mengandung besi tinggi sampel menunjukkan hasil masih
cenderung akan menyebabkan berada di kisaran baku mutu, perlu
terjadinya iritasi pada mata dan kulit. diketahui dalam menentukan kurva
Hal ini dikarenakan pH kulit 6-8 standar adakalanya akan terjadi
sedangkan Fe3+ sulit larut pada pH beberapa kesalahan sehingga grafik
tersebut sehingga Fe3+ dapat serta R2 yang dihasilkan tidak
mengiritasi kulit,s edangkan Fe3+ maksimal, sehingga dapat memengaruhi
mudah larut dalam Ph rendah (sekitar penentuankonsentrasi sampel. Selain itu
5) (Nurhaini dkk., 2016). Dari kesalahan juga bisa didapatkan metode,
beberapa sampel ada yang alat yg digunakan, seperti adanya
menunjukkan hasil angka yang negatif interferensi pada AAS yakni sesuatu
hal ini mungkin terjadi karena yang dapat menyebabkan respon analit
kesalahan yang dilakukan praktikan (absorbansi) menyimpang dari keadaan
sebenarnya (Oesman, 1996).
Mangan adalah logam berat bersifat

KESIMPULAN 492/Menkes/Per/IV/2010, namun untuk


kadar Fe terlihat beberapa sampel
Pengukuran kadar logam Fe dan Mn terjadi peningkatan namun peningkatan
pada beberapa sampel air yakni yaitu kadar Fe tersebut masih berada dalam
air Puncak, air Situ Kuru, air Sungai batas normal.
Semanggi dan air wudhu dilakukan
menggunakan alat AAS, dimana DAFTAR PUSTAKA
Spektrofotometri Serapan Atom dipilih
karena metode ini sangat peka, dan Ariyanti. 2020. Analisis Kandungan
cocok digunakan untuk analisis Logam Berat pada Air Sumur Gali
kualiatif logam. Hasil pengukuran Dusun IV Desa Poasaa Kabupaten
kadar logam (Fe dan Mn) menunjukkan Konawe. Jurnal Penelitian Pendidikan
bahwa semua sampel masih berada Fisika, Vol. 5(1) : 72-77.
dalam kisaran baku mutu air
berdasarkan Permenkes Nomor : Febrina. 2015. Studi Penurunan Kadar
2
Besi (Fe) Dan Mangan (Mn) Dalam Penelitian Sain. No. 1 : 7-10
Air Tanah Menggunakan Saringan
Keramik. Jurnal Teknologi. Volume Prasetiawati, dkk. 2018. Analisis
7(1) : 35-44. Logam Berat Pada Spesies Ikan
Karang Di Perairan Cagar Alam Laut
Karmati, dkk. 2018. Kandungan Kepulauan Krakatau. Digital
Logam Berat Besi (Fe), Timbal (Pb) Repository Unila.
Dan Mangan (Mn) Pada Air Sungai
Santan.. Jurnal Penelitian Ekosistem Supriyantini, E. dan Endrawati, H.
Dipterokarpa. Vol.4 (1) : 49-56. 2015. Kandungan Logam Berat Besi
(Fe) Pada Air, Sedimen, dan Kerang
Nurhaini, dkk. 2016. Analisa Logam Hijau (Perna viridis) di Perairan
Besi (Fe) Di Sungai Pasar Daerah Tanjung Emas Semarang. Jurnal
Belangwetan Klaten Dengan Metode Kelautan Tropis. Vl. 18.
Spektrofotometri Serapan Atom.
Jurnal Ilmiah Manuntung. Vol. 2(1) : Warsyidah. 2019. Analisis Kadar
39-4. Mangan (Mn) Pada Air Alkali Dengan
Menggunakanspektrofotometer
Oesman, dkk. 1996. Studi Interferesi Serapan Atom (Ssa). Jurnal Media
Kimia Ppada Penentuan Cu, Ca, dan Labor., Vol. 9( 1); 1-5.
Cd Dengan Merode AAS. Jurnal

LAMPIRAN

Uji Kadar Fe
0.9
0.8 y = 0.0737x + 0.0301
R² = 0.9881
0.7
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
0 2 4 6 8 10 12
-0.1
Grafik 1. Kurva standar Fe

2
Uji Kadar Mn
1.8
1.6 y = 0.142x + 0.1541
R² = 0.9525
1.4
1.2
1
0.8
0.6
0.4
0.2
0
0 5 10 15

Grafik 2. Kurva standar Mn

2
Perhitungan pengenceran dan kadar logam

3
4
Pengukuran logam dengan AAS

Anda mungkin juga menyukai