102 - 5C2 - Jilan Nuriah Hasanati - Logam PDF
102 - 5C2 - Jilan Nuriah Hasanati - Logam PDF
Abstrak
Air adalah zat yang dibutuhkan oleh setiap makhluk hidup termasuk manusia, hewan serta
tumbuh – tumbuhan. Manfaat air bermacam- macam misalnya untuk diminum, pembawa zat
makanan , zat terlarut, pembersih dan lain sebagainya. Namun pencemaran terhadap
lingkungan air terjadi secara besar-besaran yang menyebabkan kualitas air semakin menurun.
Pencemaran yang berbahaya antara lain adalah pencemaran logam berat seperti Fe dan Mn.
Tujuan Praktikum ini adalah mahasiswa dapat melakukan preparasi sampel air untuk
penentuan kadar logam, mahasiswa dapat menentukan kadar logam besi (Fe) dan mangan
(Mn) pada sampel air. mahasiswa mengetahui dan mengaplikasikan penggunaan instrumen
AAS untuk analisa logam. Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini antara lain
AAS (Atomic Absorption Spektrofotometer), gelas ukur 100 ml, gelas beker 100 ml, labu
ukur 100 ml, pipet ukur, filter paper 0,45 mikro + filter apparatus, larutan Induk Fe dan Mn
1000 ppm, HNO3, aquadest, sampel air. Tahap pertama yang dilakukan adalah mengukur
masing-masing sampel sebanyak 100 mL kemudian ditambahkan HNO3 sebanyak 1 mL.
Kemudian pembuatan larutan standar mangan (Mn) dan (Fe). Sebelum dilakukan penetapan
dan penganalisaan, alat spektrofotometer serapan atom (SSA) terlebih dahulu dikalibrasi
dengan menggunakan blanko yang berisi pelarut. . Hasil pengukuran kadar logam (Fe dan
Mn) menunjukkan bahwa semua sampel masih berada dalam kisaran baku mutu air
berdasarkan Permenkes Nomor : 492/Menkes/Per/IV/2010, namun untuk kadar Fe terlihat
beberapa sampel terjadi peningkatan namun peningkatan kadar Fe tersebut masih berada
dalam batas normal.
Penelitian uji analisa logam besi dan pengukuran absorbansi larutan standar
mangan menggunakan metode dilakukan dengan cara menyedot fasa
Spektrofotometri Serapan Atom, cair dari larutan sampel kemudian
Metode. Spektrofotometri Serapan diplotkan kepengukuran kadar mangan
Atom dipilih karena metode ini sangat (Mn) dan (Fe). Semakin tinggi hasil
peka, dan cocok digunakan untuk absorbansinya, semakin tinggi pula
analisis kualiatif logam. Tahap pertama kadarnya. Absorbansi larutan standar
yang dilakukan adalah mengukur ini berfungsi memberikan batasan nilai
masing-masing sampel sebanyak 100 konsentrasi sampel yang diperiksa dan
mL kemudian ditambahkan HNO3 untuk menghitung kadar mangan dan
sebanyak 1 mL. Setelah itu, disaring. besi (Warsyidah, 2019).
Fungsi penambahan HNO3 untuk
mencegah pengendapan dan melarutkan Umumnya air di alam
logam-logam yang ada dalam larutan mengandung besi dan mangan
karena di dalam air. Dengan disebabkan adanya kontak langsung
memberikan suasana asam di dalam air, antara air tersebut dengan lapisan
hidrolisis itu tidak akan terjadi sehingga tanah yang mengandung besi (Fe) dan
ion mangan (Mn) dan (Fe) tetap larut di mangan (Mn). Adanya besi (Fe) dan
dalam air dan tidak membentuk mangan (Mn) dalam jumlah yang
endapan. Pengendapan ini tidak boleh berlebih dalam air dapat menimbulkan
terjadi karena menyebabkan berbagai masalah diantaranya adalah
ketidakakuratan pengukuran. Tahap tidak enaknya rasa air minum, dapat
kedua adalah pembuatan larutan standar menimbulkan endapan dan menambah
mangan (Mn) dan (Fe). Sebelum . Adanya konsentrasi zat besi dan
dilakukan penetapan dan penganalisaan, mangan pada air tanah dapat
alat spektrofotometer serapan atom menimbulkan rasa atau bau logam
(SSA) terlebih dahulu dikalibrasi pada air tersebut, oleh karena itu untuk
dengan menggunakan blanko yang air minum kadar zat besi dan mangan
berisi pelarut. Pengkalibrasian ini yang diperbolehkan yakni masing-
bertujuan agar pada konsentrasi standar masing 0,3 mg/I dan 0,4 mg/I
nol tidak terjadi penyerapan sinar Permenkes Nomor :
sehingga pembacaan standar atau 492/Menkes/Per/IV/2010). Namun
sampel lebih tepat dan akurat. Pada untuk Fe untuk pengolahan air minum
Spektrofotometer serapan atom (SSA), secara konvensional kadar Fe ≤ 5 mg/l
pelarut yang digunakan harus (Permenkes, 2010). Maka dari itu
menggunakan air demineral, yakni air berdasarkan tabel 1. Peningkatan
yang tidak mengandung mineral atau Kadar Fe masih bisa dalam batas
logam yang dapat mengganggu larutan. normal. Logam Fe merupakan logam
Setelah itu, dilakukan pengukuran essensial yang keberadaannya dalam
absorbansi larutan standar dengan jumlah tertentu sangat dibutuhkan oleh
menggunakan spektrofotometer serapan organism hidup, namun dalm julah
atom (SSA). Pada proses SSA, berlebih dapat menimbulkan efek
2
racun (Supriyantini, E., dkk, 2015). esensial yang berfungsi membangun
Walaupun memang dari hasil struktur tulang yang sehat, metabolisme
pengukuran kadar Fe mengalami tulang dan membantu menciptakan
peningkatan Tingginya kadar besi enzim.Mangan bersifat korosi jika
disuautu perairan kemungkinan melebihi batas sehingga mengakibatkan
dikarenakan banyaknya sampah- tubuh mudah terkena penyakit
sampah kaleng dan besi yang dibuang (Rusdiana 2016). Menurut penelitian
kesungai sehingga menyebabkan kadar (Pratama 2013) tentang penentuan
besi dalam sungai meningkat. Hal ini kadar mangan (Mn) dari air baku dan
disebabkan karena adanya tumpukan air reservoir pada Perusahaan Daerah
sampah kaleng dalam sungai, kaleng- Air Minum secara spektrofotometer
kaleng bekas berkarat kemudian serapan atom, menyimpulkan bahwa
menguraikan besi yang dikandungnya kadar mangan (Mn) pada air baku dan
sehingga mencemari air sungai air reservoir masih sesuaidengan mutu
sehingga menyebabkan kadar besi baku mangan (Mn) menteri kesehatan
meningkat. Atau karena adanya RI Nomor 492/ Menkes/ Per/ IV/ 2010
aktivitas manusia berupa hasil limbah yaitu 0,4 Mg/L. Berdasarkan tabel 2.
industri ataupun rumah tangga. Air Hasil pengujian mangan (Mn). Semua
yang mengandung besi tinggi sampel menunjukkan hasil masih
cenderung akan menyebabkan berada di kisaran baku mutu, perlu
terjadinya iritasi pada mata dan kulit. diketahui dalam menentukan kurva
Hal ini dikarenakan pH kulit 6-8 standar adakalanya akan terjadi
sedangkan Fe3+ sulit larut pada pH beberapa kesalahan sehingga grafik
tersebut sehingga Fe3+ dapat serta R2 yang dihasilkan tidak
mengiritasi kulit,s edangkan Fe3+ maksimal, sehingga dapat memengaruhi
mudah larut dalam Ph rendah (sekitar penentuankonsentrasi sampel. Selain itu
5) (Nurhaini dkk., 2016). Dari kesalahan juga bisa didapatkan metode,
beberapa sampel ada yang alat yg digunakan, seperti adanya
menunjukkan hasil angka yang negatif interferensi pada AAS yakni sesuatu
hal ini mungkin terjadi karena yang dapat menyebabkan respon analit
kesalahan yang dilakukan praktikan (absorbansi) menyimpang dari keadaan
sebenarnya (Oesman, 1996).
Mangan adalah logam berat bersifat
LAMPIRAN
Uji Kadar Fe
0.9
0.8 y = 0.0737x + 0.0301
R² = 0.9881
0.7
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
0 2 4 6 8 10 12
-0.1
Grafik 1. Kurva standar Fe
2
Uji Kadar Mn
1.8
1.6 y = 0.142x + 0.1541
R² = 0.9525
1.4
1.2
1
0.8
0.6
0.4
0.2
0
0 5 10 15
2
Perhitungan pengenceran dan kadar logam
3
4
Pengukuran logam dengan AAS