Anda di halaman 1dari 6

KUALITAS PERAIRAN BERDASARKAN FAKTOR KIMIA FISIK

PERAIRAN
Jilan Nuriah Hasanati1* , Mardiansyah2, Khohirul Hidayah2, Ahmad Zulfikar Wicaksono3,
Aprilia Firdausya3, Afianur Azmi Muhammad3
1
Mahasiswa Prodi Biologi, 2Dosen Pengampu, 3Asisten Laboratorium
Program Studi Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
*Corresponding author : jilanhasanati12@gmail.com

Abstrak
Air mrupakan sumber daya alam yang diperlukan untuk hajat hidup orang banyak, bahkn oleh semua makhluk
hidup. Saat ini, masalah utama yang dihadapi oleh sumber daya air meliputi kuantitas air yang sudah tidak
mampu memenuhi memenuhi kebutuhan yang terus meningkat dan kualitas air untuk keperluan domestil yang
semakin menurun. Kegian industri, domestic, dan kegiatan manusia lainnya menurunkan kualitas air. Perubahan
kualitas air dapat diketahui dengan pemantauan kualitas air. Oleh sebab itu, pemantauan kualitas air dapat
digunakan untuk menjawab permasalahan yang spesifik terkait dengan pengelolaan daerah aliran sungai (Ponce,
1980 dalam Asdak, 1995). pemantauan kualitas air dilakukan dengan beberapa indicator atau parameter seperti
kimia, fisik, dan biologi, Indonesia sendiri memiliki standar kualitas perairan yang berdasarkan peraturan menurut
PP No. 20 Tahun 1990 dan PP. No. 82 Tahun 2001 yang membagi 4 golongan berdasarkan parameter kimia, fisik,
dan mikrobiologi. Praktikum ini bertujuan untuk memahami penggunaan alat kimia fisik perairan, dan
parameternya. Praktikum dilakukan di Sungai Semanggi wilayah Tangerang Selatan. Metode yang digunakan
adalah dengan mengukur sampel air secar insitu, dan penaalisis data berdasarkan standar Water Quality Index
(WQI) dan disuaikan dengan baku mutu air yang telah ditetapkan, dengan parameter pH, EC, TDS, suhu,
Salinitas, DO, dan kekeruhan air. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa standar kualitas air pada perairan Sungai
Semanggi memiliki kualitas yang sedang yaitu sebesar 67,27.

Kata kunci: Fisika, Kimia, Water Quality Index (WQI),

PENDAHULUAN warga atau yang lainnya akan


menyebabkan penumpukan bahan organik
Air mrupakan sumber daya alam
maupun anorganik seperti nitrat, fosfat di
yang diperlukan untuk hajat hidup orang
badan air, yang tentunya akan mengganggu
banyak, bahkn oleh semua makhluk hidup.
keseimbangan fisika kimia biologi
Saat ini, masalah utama yang dihadapi oleh
diperairan. Masuknya limbah juga dapat
sumber daya air meliputi kuantitas air yang
menyebabkan blooming algae dan
sudah tidak mampu memenuhi memenuhi
mengubah faktor fisik dan kimia
kebutuhan yang terus meningkat dan
lingkungan perairan (Noriko, dkk. 2015)..
kualitas air untuk keperluan domestil yang
semakin menurun. Kegian industri, Perubahan kualitas air dapat diketahui
domestic, dan kegiatan manusia lainnya dengan pemantauan kualitas air. Oleh sebab
menurunkan kualitas air. Kondisi ini itu, pemantauan kualitas air dapat
menyebabkan gangguan, kerusakan dan digunakan untuk menjawab permasalahan
bahaya bagi semua makhluk hidup yang yang spesifik terkait dengan pengelolaan
bergantung pada sumber daya air (Effendi, daerah aliran sungai (Ponce, 1980 dalam
2003). Asdak, 1995). pemantauan kualitas air
dilakukan dengan beberapa indicator atau
Pasokan limbah ke perairan yang parameter seperti kimia, fisik, dan biologi,
cukup tinggi yang disebabkan oleh aktivitas Indonesia sendiri memiliki standar kualitas
1
perairan yang berdasarkan peraturan ditentukkan dulu lokasi pengambilan
menurut PP No. 20 Tahun 1990 dan PP. sampel air yaitu di air kali Semanggi area
No. 82 Tahun 2001 yang membagi 4 dekat kampus, analisis sampe air
golongan berdasarkan parameter kimia, dilakukan langsung di area tempat
fisik, dan mikrobiologi. pengambilan (insitu). Sampel air diambil
dengan menggunakan water bottle
sampling masukkan ke dalam botol
Pemantauan kualitas air
winkler kemudian diukur parameter pH,
berkembang degan ilmu pengetahuan yang
suhu, EC, menggunakan Hanna
semakin maju dan kebaruan seperti standar
instrument, pengukuran kandungan
water Quality Index (WQI). Indeks
oksigen air diambil menggunakan water
Kualitas Air (Water Quality Index / WQI)
sampler kamudian diukur menggunakan
adalah metode sederhana yang digunakan
DO meter, cara yang sama juga dilakukan
sebagai bagian dari survei kualitas air
untuk mengukur kekeruhan air
secara umum dengan menggunakan
menggunakan turbidimeter, pengukuran
sekelompok parameter yang mengurangi
salinitas menggunakan refraktofotometer
sejumlah besar informasi ke nomor tunggal,
dengan cara diambil beberapa ml air
biasanya berdimensi, dengan cara yang
sampel kemudian ditetskan ke kaca
mudah direproduksi. (Susilo, dkk. 2018),
indicator yang di refraktofotometer.
penilaian yang telah dilakukan menunjukan
Kemudian tutup dan dilihat berapa nilai
Metode WQI lebih realistis dan lebih sesuai
yang muncul berdekatan dengan nilai.
dengan kondisi riil di lapangan. Melihat
begitu pentingnya peranan kualitas air
Kemudian untuk menganalisis data nilai
maka perlu mahasiswa untuk melakukan
yang telah didapat dari pengukuran,
pembelajaran melalui praktikum mengukur
dicatat dan kemudian dianalisis
parameter kualitas airberdasarkan sifat
berdasarkan deskribtuf. Kualitas kimia
kimia dan fisik. Praktikum ini bertujuan
fisik perairan berdasarkan standard
agar praktikan dapat memahami
kualitas air menurut PP No. 20 Tahun
penggunakaan alat kimia fisik perairan,
1990 dan PP No. 82 Tahun 2001. Selain
serta memahami parameter kimia fisik
itu, data yang terkumpul dianalisis
perairan.
dnegan menggunakan rumus yang dibuat
oleh Rodriguezz de Bassoon (Pesce dan
METODE Wunderlin, 200)

Praktikum ini dilaksanakan pada WQI =


∑ CiPi
hari Rabu, tanggal 16 September 2020, ∑ Pi
lokasi tempat pengambilan sampel berada
di area dekat kampus UIN Syarif Dimana n adalah jumlah parameter, Ci
Hidayatullah, Alat-alat yang digunakan adalah nilai yang sesuai parameter I
pada praktikum ini antara lain, setelah normalisasi dan Pi adalah beban
rafraktofotmeter, turbidimeter, DO meter, ralatif tiap parameter dengan nilai 1
Hanna instrument, water bottle sampling, sampai 4 sesuai dengan tingkat
botol winkler semai. pentingnya dalam ekosistem perairan
kriterian kualitas dibagi menjadi 5 kelas
Metode yang dilakukan saat yaitu
praktikum ini adalah mula-mula

2
Nilai Klasifikasi
91-100 Sangat baik
71-90 Baik
51-70 sedang
26-50 Buruk
0-25 Sangat buruk

HASIL DAN PEMBAHASAN


Tabel 1. Hasil pengukuran Sifat fisik air kali Semanggi area kampus UIN Jakarta

No Parameter Nilai
1. pH 7
2. T 28,5 ºC
3. TDS 170 mg/l
4. EC 450 µ/cm
5. TUR 46,63 FTU
6. DO 5,4 ppm
7. Salinitas 0 %/ Lit

Berdasarkan hasil diatas yakni suhu dikategorikan baik untuk kualitas air minum
untuk air kali senilai 28, 5 ºC. Menurut PP dan air bersih adalah pH 6,5 – 8,5. Sehingga,
No.82 Tahun 2001 (kelas II) kisaran suhu berdasarkan nilai derajat keasaman (pH)
untuk kegiatan budidaya air tawar adalah masih memenuhi syarat untuk
deviasi 3 sedangkan toleransi suhu perairan peruntukannya (Anggeraini, dkk. 2020).
yang baik untuk menunjang pertumbuhan Pengukuran TDS di dapatkan 170 mg/L.
optimal dari beberapa ikan budidaya air Menurut Peraturan Menteri Kesehatan
tawar seperti mas dan nila adalah 28 ºC. Republik Indonesia Nomor :
Suhu mempunyai peranan penting dalam 416/MENKES/PER/IX/1990 Tanggal : 3
menentukan pertumbuhan ikan yang hidup September 1990, kadar maximum TDS yang
di air tersebut, kisaran yang baik untuk diperbolehkan yaitu 1.000 mg/L. Jadi,
menunjang pertumbuhan optimal adalah 28 darisampel tersebut masih memenuhi batas
ºC – 32 ºC (Rompas, dkk. 2013). Hal ini persyaratan kualitas air bersih.
menunjukkan bahwa keadaan suhu air di
Kemudian pengukuran DO
Kali semanggi masih layak dan bias
didapatkan 5,4 ppm. Kandungan oksigen
dikatakan normal.
terlarut atau Dissolved Oxygen (DO)
Kemudian pH air kali semanggi merupakan parameter yang penting karena
masih dikatakan normal yaitu 7 kisaran pH oksigen sangat dibutuhkan oleh biota akuatik
tersebut masih termasuk aman kerena baik untuk proses metabolisme maupun
berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 82 respirasi. Kandungan oksigen terlarut
Tahun 2001 menyatakan bahwa derajat (Dissolved Oxygen/DO) dari hasil yang
keasaman (pH) yang dikategorikan baik diperoleh pada melewati ambang batas yang
untuksemua kelas yaitu pH 6-9. Hal tersebut ditetapkan yaitu minimal 4 ppm. Rendahnya
juga didukung oleh Peraturan Menteri kisaran DO tersebut merupakan indikasi kuat
Kesehatan Republik Indonesia yang telah terjadi pencemaran yang diduga
menyatakan derajat keasaman (pH) yang disebabkan limbah pemukiman dan

3
berpotensi menyebabkan pencemaran Selain itu ada salinitas dan EC. Daya
(Suryani, 2016). hantar listrik sangat erat kaitannya dengan
nilai salinitas suatu perairan. Semakin tinggi
Kemudian kekeruhan air didapatkan
nilai salinitas suatu perairan makan semakin
46,63 FTU. Dari penelitian lain yakni
tinggi pula nilai DHL karena banyaknya
pengukuran nilai kekeruhan sungai Sago
garam-garam terlarut yang dapat terionisas
berkisar antara 7.38-37.23 NTU peneliti
(Astuti, 2014). Nilai DHL senilai 450 µ/cm,
menyebutkan bahwa Nilai tersebut
lokasi sampling masih memenuhi baku mutu
kekeruhan yang masih berada dalam ambang
yang dipersyaratkan menurut klasifikasi
batas baku mutu. Maka dapat diiduga bahwa
DHL dan PP No. 82 Tahun 2001 untuk air
air semanggi tealh melampaui batas.
kelas II. Kemudian praktikum ini kami
kekeruhan air biasanya disebabkan oleh
menganalisis data dengan WQI
adanya zat padat tersuspensi baik bersifat
menggunakan parameter suhu, pH, DO,
organik maupun anorganik. Zat anorganik
TDS, EC, dan TUR yang diperoleh dari hasil
biasanya berasal dari lapukan batuan dan
pengukuran, dan menunjukkan kisaran nilai
logam, sedangkan yang organik berasal dari
indeks 67,27 dan termasuk dalam kategori
lapukan hewan dan tanaman. Kekeruhan
sedang.
tersebut akan mengurangi estetika (Suryani,
2016).

KESIMPULAN

Dari praktikum ini dapat ditarik kesimpulam bahwa penhukuran kualitas air kali di
daerah Semanggi yang menngunakan paramterer sifat fisik dan kimia air meliputi Ph, suhu,
DO, TDS, kekeruhan, EC, TUR menunjukkan kisaran nilai indeks 67,27 dan termasuk dalam
kategori sedang. Dan juga dilihat berdasarkan standar baku mutu Peraturan Pemerintah No 82
tahun 2001.
.
DAFTAR PUSTAKA

Astuti, 2014. Kualitas Air Irigasi Ditinjau Dari Parameter Dhl, Tds, Ph Pada Lahan Sawah Desa
Bulumanis Kidul Kecamatan Margoyoso. Jurnal Litbang. Vol.10 [1] : 35-42.

Suryani, 2016. Kualitas Parameter Fisik dan Kimia Perairan Sungai Sago Kota Pekanbaru Tahun
2016. Jurnal Katalisator. Vol. 4 [1] : 32-41

Noriko, dkk. 2018. Kualitas Air Situ Lebak Wangi Bogor Berdasarkan Analisa Fisika,Kimia dan
Biologi. Jurnal Al-Azhar Indonesia Seri Sains Dan Teknologi, Vol. 3 [2].

Susilo, dkk. 2018. Kajian Penggunaan Metode Ip, Storet, Dan Ccme Wqi Dalam Menentukan
Status Kualitas Air. Jurnal SPATIAL Wahana Komunikasi Dan Informasi Geografi. Vol. 18(1):1-
13.

Effendi, 2003. Telaah Kualitas Air, Bagi Pengelolaan Sumber Daya Dan Lingkungan Perairan.
Penerbit Kanisius. Yogyakarta.
4
Anggeraini. 2020. Analisis Kualitas Air Sungai Ciliwung ditinjau dariParameter pH dan
Kekeruhan Air Berbasis Logger Pro. Prosiding Seminar Nasional Sains. Vol 1 (1): 29-38.
Rompas, dkk. 2013. Studi Parameter Fisika Kimia Air pada Areal Budidaya Ikan di Danau
Tondano, Desa Paleloan, Kabupaten Minahasa. Budidaya Perairan. Vol. 1 No. 2 : 8-19.

LAMPIRAN

WQI =
∑ CiPi = (100.1) + (60.4) + 90.2) + (100.1) + (30.2) / 1+1+4+2+1+2
∑ Pi
= 67,72 (sedang)

5
6

Anda mungkin juga menyukai