102 - Jilan Nuriah Hasanati - 5C2 PDF
102 - Jilan Nuriah Hasanati - 5C2 PDF
Abstrak
Benthos merupakan organisme yang mendiami dasar perairan dan tinggal didalam atau di
permukaan substrat dasar perairan. Organisme ini terdiri atas kelompok hewan (zoobenthos) dan
tumbuhan (fitobenthos). Bentos sebagai organisme dasar perairan yang memiliki habitat yang
relatif tetap. Dengan sifat yang demikian, perubahan kualitas air dan substrat tempat hidupnya
sangat mempengaruhi komposisi maupun kemelimpahannya. Komposisi maupun kemelimpahan
makroinvertebrata tergantung kepada toleransinya terhadap perubahan lingkungan. Tujuan
praktikum ini adalah Kita dapat mengetahui keberadan spesies bentos yang ada di Pantai Karang
Serang serta mengetahui hubungan kualitas pada kawasan tersebut. Metode pengamatan
dilakukan dengan membagi daerah pengamat menjadi 3 titik titik titik pertama jauh dari
mangrove, titik kedua pertengahan dari mangrove dan titik ke tiga dekat dengan mangrove.
Kemudian bentos yang ditemukan difoto sebagai data dan dokumentasi. Bentos yang ditemukan
yakni Littrorina sp dan L. scabra mereka berada di substrat bebatuan tepatnya berada batu
pemecah ombak. Jenis bentos yang ditemukan hanya sedikit yang memungkinkan bahwa
kawasan tersebut telah tercemar.
PENDAHULUAN
Benthos merupakan organisme yang sifat yang demikian, perubahan kualitas air
mendiami dasar perairan dan tinggal dan substrat tempat hidupnya sangat
didalam atau di permukaan substrat dasar mempengaruhi komposisi maupun
perairan. Organisme ini terdiri atas kemelimpahannya. Komposisi maupun
kelompok hewan (zoobenthos) dan kemelimpahan makroinvertebrata tergantung
tumbuhan (fitobenthos). Hewan bentos atas kepada toleransinya terhadap perubahan
tiga golongan yaitu: Makrofauna atau lingkungan. Setiap komunitas memberikan
makrozoobentos yang merupakan 156 respon terhadap perubahan kualitas habitat
kelompok hewan bentos berukuran ≥ 0,5 dengan cara penyesuaian diri pada struktur
mm, mesofauna atau mesozoobentos yang komunitas (Ardian dkk.., 2018).
merupakan kelompok hewan bentos
berukuran 0,5 – 0,1 mm, mikrofauna atau Kawasan pesisir pantai dibentuk oleh
mikrozoobentos yang merupakan kelompok berbagai ekosistem yang dicirikan oleh sifat
hewan bentos berukuran < 0,1 mm. Bentos dan proses biotik dan abiotik yang jelas, satu
sebagai organisme dasar perairan yang sama lain tidak berdiri sendiri, bahkan saling
memiliki habitat yang relatif tetap. Dengan berkaitan (Nybakken, 1992). Menurut
Dahuri (2003) bahwa kawasan pesisir pantai sering di pantai tersebut di pasang pemecah
adalah unik, karena dipengaruhi oleh gelombang (breakwater). Hal ini terjadi di
berbagai aktifitas manusia dan proses alami Pantai Parang Serang. Kawasan tersebut
baik di kawasan bagian atas daratan (Uplan terlihat adanya batu pemecah gelombang
areas) maupun di lautan atau samudra (breakwater). Di pemecah gelombang
(ocean). Berbagai jenis ekosistem yang terdapat bentos berupa gastropoda yang
ditemukan di wilayah pesisir mulai dari setiap waktu mendapat tekanan, pengaruh
daerah pasang surut, hutan bakau, terumbu gelombang yang kuat dan akan senantiasa
karang, padang lamun, estuaria, dan salah untuk tetap bertahan hidup di tempat itu
satu hewan yang berinteraksi di dalam (Tamba dkk., 2014). Praktikum ini
wilayah ini adalah hewan yang termasuk bertujuan untuk mengetahui keberadan
dalam filum moluska atau yang sering spesies bentos yang ada di Pantai Karang
disebut hewan lunak. Air laut merupakan Serang serta mengetahui hubungan kualitas
komponen penting dalam komoditi pada kawasan tersebut.
lingkungan kawasan pesisir pantai. Aktivitas
manusia dengan adanya pertumbuhan dan METODE
populasi yang tinggi di kawasan pesisir
menimbulkan permasalahan bagi kelestarian Praktikum ini dilakukan di Pantai
lingkungan hidup. Kawasan pesisir pantai Karang Serang Tangerang pada tanggal 19
merupakan tempat bertemunya daratan dan November 2020 jam 06:00 WIB. Alat yang
air laut. Kawasan pesisir dan laut di digunakan dalam pengamatan kali ini adalah
Indonesia memegang peranan penting, kamera ponsel, prosedur pengamatan
kawasan pesisir memiliki nilai strategis dilakukan dengan membagi daerah
berupa potensi sumberdaya alam dan jasa- pengamat menjadi 3 titik .titik pertama jauh
jasa lingkungan yang disebut sumberdaya dari mangrove, titik kedua pertengahan dari
pesisir (Suyanto dkk, 2020). mangrove dan titik ke tiga dekat dengan
mangrove. Kemudian bentos yang
Kawasan pantai karang serang ditemukan difoto sebagai data dan
terdapat batu pemecah omabak. Suatu pantai dokumentasi.
menghadapi permasalahan abrasi maka
Titik 1
Gambar 2.1. Daerah kawasan pantai 1 Gambar 2.2. Bentos berada di substrat batu kena ombak
Gambar 2.3. Kawasan yg dipenuhi banyak sampah Gambar 2.4. bentos di substrat batu tidak kena ombak
Titik 2
Gambar 2.5 Bentos berada di substrat batu langsung kena ombak Gambar 2.6 Kawasan titik 2 pantai