Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL dan


EKSTERNAL LEMBAGA PENDIDIKAN

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Managemen Stategik Pendidikan Islam
Dosen Pengampu
Dr. Hj. Sulistyorini, M. Ag.
Dr. Hj. Chusnul Chotimah, M. Ag.

Oleh :
Badriyatul Ulum
12501194030

PROGRAM MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


PASCASARJANA IAIN TULUNGAGUNG
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
2019

i
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam berdirinya sebuah perusahaan, hal terpenting yang disiapkan adalah


faktor-faktor yang bisa menguatkan bahkan yang dapat mengancam berdirinya
sebuah perusahaan. Ini sejalan dengan sebuah lembaga pendidikan yang tidak
luput dari mempersiapkan hal-hal yang dapat mengancam berjalannya sebuah
lembaga. Analisis lingkungan internal yang merupkan hal yang paling intim di
dalam sebuah lembaga. Karena dalam analisis lingkungan internal inilah
bagaimana mengetahui kekuatan ataupun kelemahan dari dalam diri lembaga
tersebut. Lain dari itu, diperlukan juga analisis lingkungan eksternal yang mana
merupakan pengaruh dari luar lembaga. Untuk mengetahui faktor apa saja yang
harus dipersiapkan untuk melawan ancaman yang datangnya dari luar. Dan dalam
analisis lingkungan eksternal untuk mengetahui juga apa saja kesempatan yang
dapat diambil sebuah lembaga untuk lebih memperkenalkan bahkan memajukan
lembaga yang telah dibangun. Maka dari itu, makalah ini akan membahas tentang
analisis lingkungan internal dan analisis limgkungan eksternal sebuah lembaga.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan analisis lingkungan internal lembaga?
2. Apa saja aspek terkait dengan internal lingkungan lembaga?
3. Apa yang dimaksud dengan analisis lingkungan eksternal lembaga?
4. Apa saja aspek terkait dengan lingkungan lembaga eksternal?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui arti dari analisis internal lembaga.
2. Untuk mengetahui aspek-aspek yang terkait dengan analisis internal
lembaga.
3. Untuk mengetahui arti dari analisis internal lembaga.
4. Untuk mengetahui aspek-aspek yang terkait dengan analisis eksternal
lembaga.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Analisis Lingkungan Internal Lembaga Pendidikan

Analisis lingkungan internal merupakan suatu kegiatan penilaian terhadap


faktor apa saja yang dapat mempegaruhi ketercapainnya tujuan lembaga dilihat
dari aspek internal. Analisis ini penting dilakukan sebuah lembaga pendidikan
untuk mengetahui kelebihan-kelebihan dan kekurangan-kekurangan yang dimiliki
oleh lembaganya. Pada dasarnya ada dua pendekatan yang dapat mengidentifikasi
dan menilai faktor-faktor pendidikan :1

1. Pendekatan Fungsi : menilai faktor internal mencangkup kemampuan dan


keterbatasan lembaga.
2. Pendekatan Analisis : yang meliputi pelaksanaan kegiatan pokok, analisis
kegiatan penunjang.

Menurut Sholihin dalam buku Manajemen Stategik, analisis


lingkungan internal perusahaan bertujuan untuk mengidentifikasikan
kekuatan dan kelemahan yang berada pada sumberdaya dan proses internal
bisnis yang dimiliki oleh perusahaan. Perusahaan melakukan perbandingan
sumberdaya dan proses internal dengan perusaaahn lain atau perusahaan
pesaing. Baik yang menghasilkan produk sejenis maupun perusahaan yang
memproduksi produk subtitusi.2

Alat analisis yang dapat digunakan adalah analisis rantai nilai


korporasi. Rantai nilai adalah serangkaian kegiatan untuk operasi
perusahaan dalam industri yang spesifik. Jika dalam dunia pendidikan
rantai nilai merupakan serangkaian kegiatan sekolah yang berkaitan
dengan berlangsungnya suatu pembelajaran. Analisis rantai nilai korporasi
digunakan untuk menganalisis kemampuan sumberdaya internal lembaga.
1
Weni Puspita, “Pentingnya Analisis Lingkungan Internal Bagi Pencapaian Tujuan
Lembaga Pendidikan Islam, Jurnal of Islamic Education Management 2, No. 2 (2016), hal. 124
2
I Sholihin, Manajemen Strategik, Jakarta : Erlangga (2012)

2
Jika di dalam suatu perusahaan menganalisis seperti fungsi pemasaran,
produksi, keuangan, riset dan pengembangan, maupun fungsi lainnya yang
ada di dalam perusahaan. Dengan kemampuan fungsi-fungsi tersebut
bermuara pada kemampuan perusahaan untuk menghasilkan margin.

Dalam pelaksanaan analisis rantai nilai tersebut, dapat melalui tahapan


sebagaimana berikut :3

1. Aktivitas utama (primary activities), merupakan aktivitas penciptaan fisik,


pengajaran, kegiatan dan lain-lain.
2. Aktivitas pendukung (supporting acivities), merupakan aktivitas pelengkap
dari aktivitas utama. Yaitu keberadaan sumberdaya manusia, teknologi,
dukungan administrasi dan lain-lain.
Tujuan dari analisis rantai ini adalah mengupayakan langkah-langkah yang
dilakukan dapat memilih aktivitas dengan biaya terendah dan dapat mengubah
nilai.

B. Aspek-aspek Analisis Internal Lembaga Pendidikan

Menurut Purwanto menyatakan bahwa, analisis lingkungan internal


meliputi analisis pemasaran (analisis lingkungan umum, analisis perilaku
konsumen, dan analisis pesaing), aspek sumber daya manusia, aspek
produksi dan operasional dan aspek keuangan.4 Untuk menganalisis
lingkungan internal lembaga dapat dilihat dari beberapa aspek
sebagaimana berikut :5

1. Posisi Pasar
Pasar dalam hal ekonomi sering diartikan sebagai tempat setiap produk
maupun jasa yang dipromosikan kepada pembeli, sedangkan dalam lembaga
pendidikan merujuk pada kondisi penggunaan jasa pedidikan. Identifikasi posisi
3
Muhammad Khoirul Umam, ”Analaisis Lingkungan Strategik Dalam Corak
Penyelenggaraan Pendidikan Islam, Jurnal al-Hikam 4, no. 2 (2016), hal. 6
4
Iwan Purwanto, Manajemen Strategik Pedoman Jitu dan Efektif Membidik Sasaran
Perusahaan Melalui Analisis Internal dan Eksternal, Yogyakarta : Yrama Widya (2016), hal. 100
5
Weni Puspita, “Pentingnya Analisis ..., hal. 125

3
pasar dilakuakan untuk mengambil langkah yang dibutuhkan dengan memahami
posisi yang tepat para pengguna jasa seperti kebutuhannya, status sosialnya, latar
belakang pendidikan, seleranya, kecenderungan belanja kebutuhan maupun
sumber pengahasilan. Dalam hal ini yang berperan sebagai pengguna jasa adalah
anak didik.
Identifikasi pasar dilakukan untuk mengetahui metode hingga proses
pembelajaran yang tepat digunakan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan dari
peserta didik. Karena setiap peserta didik memiliki karakteristik berbeda, baik dari
EQ, SQ hingga IQ. Setiap individupun memiliki gaya belajar yang berbeda, ini
mengharuskan lembaga memiliki taktik untuk membuat pembelajaran disesuaikan
dengan gaya belajar dan menggunakan metode yang pas. Karena itu merupakan
kebutuhan belajar yang sangat penting.
Selain kebutuhan belajar, faktor lain yang perlu dilihat dari segi sosial peseta
didik. Keuntungannya untuk memahami peserta didik dari aspek perkembangan
sosialnya, terutama untuk merancang program lembaga yang sesuai dengan
kebutuhan yang mana akan berdampak pada kemajuan lembaga tersebut. Dari
latar belakang pendidikan yang berbedapun dapat mempengaruhi pola pikir dan
perkembangan individu peserta didik. Dan juga analisis terhadap sumber
penghasilan orangtua dapat membantu manajemen untuk mengidentifikasi
kelemahan atau kelebihan lembaganya dari aspek keuangan sedini mungkin
sebelum merancang program pendidikan.

Jelaslah bahwa analisis posisi pasar dalam lingkungan penting bagi lembaga
pendidikan guna mengembangkan program pendidikan dan pembelajaran sesuai
dengan kebutuhan pengguna jasa pendidikan.

2. Keuangan

Untuk menjalankan program pendidikan, tidak lepas dari biaya yang


dibutuhkan untuk operasionalnya. Kebutuhan untuk pembiayaan yang baik
membutuhkan pembiayaan yang memadai pula. Analisis dari aspek keuangan
dapat diperoleh dengan cara pengumpulan dana, pembayaran utang, pengendalian
kas, serta perencanaan kebutuhan operasional lembaga. Mengetahui semua

4
komponen biaya pendidikan, dapat membantu manajemen untuk melakukan
tafsiran biaya yang dibutuhkan untuk berlangsungan proses pembelajaran.
Dapat diketahui bahwa, analisis keuangan bagi lembaga pendidikan penting
dilakukan untuk mengetahui seberapa besar biaya yang dibutuhkan untuk
melaksanakan program. Hal ini dilakukan dapat mengantisipasi kekurangan biaya
dalam menjalankan program. Analisis keuangan dibutuhkan pula untuk
mengetahui pemborosan atas pengeluaran yang tidak berguna.

3. Sumber Daya Manusia


Manusia merupakan hal terpenting dalam sebuah lembaga. Karena manusia
inilah kekuatan inti untuk melakukan kegiatan operasional lembaga. Fasilitas yang
lengkap tidak menjamin keberhasilan lembaga jika tanpa adanya kualitas sumber
daya manusia. Keberadaannya sangat dibutuhkan untuk menciptakan program-
progam unggul yang ditawarkan oleh suatu lembaga.
Analisis internal terhadap sumber daya manusia bagi manajemen lembaga
pendidikan dilakukan untuk mengetahui aspek-aspek yang perlu mendapat
perhatian dalam bidang sumber daya manusia. Ada beberapa aspek yang perlu
diperhatikan dalam manajemen yang berkaitan dengan sumber daya manusia,
diantaranya :
a) kebijakan tentang sumber daya manusia, meliputi : penciptaan sistem
informasi SDM, klasifikasi jabatan, analisis pekerjaan, uraian pekerjaan,
standar pengukuran kinerja, perencanaan tenaga kerja, rekrutmen, seleksi
hingga peminsiunan pegawai,
b) penanganan yang tepat terhadap keterampilan dan semangat kerja,
c) pemberian motivasi,
d) sistem imbalan,
e) kebijakan yang diambil saat lembaga dalam keadaan sibuk dan kondisis jam
tidak efektif,
f) pengenalan sumber-sumber tenaga kerja,
g) peran yang dimainkan oleh serikat pekerja dan pemimpinnya.

5
Hasil analisis internal terhadap sumber daya manusia dapat dijadikan
informasi sekaligus kekuatan suatu lembaga untuk menghadapi pesaing
bagi lembaga lain yang bergerak di bidang yang sama. Agar dapat
menyusun program lembaga yang lebih unggul dan kompetitif. Juga dapat
merumuskan strategi yang tepat dalam menghadapi pesaing.

C. Analisis Lingkungan Eksternal Lembaga Pendidikan


Lingkungan eksternal merupakan gambaran kondisi luar lingkungan yang
terdiri dari keadaan dan kekuatan yang mempengaruhi proses dan tujuan
organisasi. Lingkungan eksternal perlu dianalisis untuk menentukan kesempatan
dan ancaman yang akan dihadapi organisasi.6 Menurut Yurniawati, lingkungan
eksternal dapat dipandang berdasarkan dua prespektif, yaitu : 7
1. Prespektif yang memandang lingkungan eksternal sebagai penyedia sumber
daya yang kritikal bagi kelangsungan hidup perusahaan, sekaligus dapat
sumberdaya internal yang dimiliki sebuah organisasi.
2. Memandang lingkungan eksternal sebagai sumber informasi, yang
mengaitkan informasi dengan ketidakpastian lingkungan.
Analisis lingkungan eksternal lembaga bertujuan untuk mengidentifikasi
sejumlah peluang dan ancaman yang berada di lembaga. Peluang merupakan tren
positif yang berada di lingkungan eksternal lembaga. Apabila peluang tersebut
dimanfaatkan secara baik oleh lembaga maka akan menghasilkan keuntungan bagi
lembaga tersebut. Ancaman adalah hal negatif yang berada di lingkungan
eksternal lembaga. Apabila ancaman tersebut tidak diantisipasi oleh lembaga
maka akan menjadi bomerang bagi lembaga dan bisa menjadikan terpuruk hingga
menimbulkan kerugian bagi lembaga.
Analisis lingkungan eksternal memiliki beberapa tahapan, yaitu :8

6
Binti Nasukah, “Analisis Lingkungan Lembaga Pedidikan Islam”, Jurnal Tarbiyatuna 2,
no. 1 (2017), hal. 6
7
Yuniawati, Pengaruh Lingkungan Bisnis Eksternal dan Perencanaan Strategi terhadap
Kinerja Perusahaan Manufaktur, (Bandung: Universitas Padjajaran, 2005) hal. 42
8
Muhammad, Khoirul Umam, “Analisis Lingkungan Strategik dalam Corak
Penyelenggaraan Pendidikan Islam”, Jurnal al-Hikmah 4, no. 2 (2016), hal. 6

6
1. Scanning, mempelajari seluruh segmen dalam lingkungan pendidikan pada
recana penyelenggaraan pendidikan.
2. Monitoring, mengamati perubahan.
3. Forecasting, melakukan prediksi.
4. Assesing, menentukan pengaruh perubahan lingkungan.

D. Aspek-aspek Analisis Eksternal Lembaga Pendidikan

Pengaruh lingkungan eksternal sangatlah penting dalam sebuah


lembaga pendidikan. Agar visi, misi, sasaran dan tujuan organisasi dapat
dilaksanakan, maka organisasi harus memperhitungkan aspek-aspek
lingkungan eksternal tersebut. Aspek-aspek eksternal tersebut
diantaranya :9

1. Kebijakan Pemerintah
Kebijakan yang dikeluarkan melalui perpu pemerintah, surat keputusan
mentri/pejabat pemerintah dan sebagainya merupakan arahan yang harus
diperhitungkan oleh organisasi. Kebijakan pemerintah perlu juga
dipertimbangkan, karena hal ini akan sangat berpengaruh pada program-program
pengembangan sumberdaya manusia pada organisasi yang bersangkuan.
2. Sosio-budaya
Organisasi dibangun untuk kepentingan masyarakat yang memiliki latar
belakang sosio-budaya yang berbeda. Tantangan terberat yang diahadapi lembaga
pendidikan adalah bagaiman menghadapi orang-orang yang memiliki sosio-
budaya yang berbeda. Begitupun guru, orang yang sangat dekat dengan warga
belajar. Selain itu, humas atau tata usaha lembaga memerlukan kecakapan
tersendiri untuk beradaptasi dengan lingkungan yang bervariasi tersebut. Sehingga
program pengembangan sumberdaya manusia bagi kedua bidang pekerjaan ini
menjadi hal yang penting. Karena tanpa keterampilan yang memadai dapat

9
Anisa Febriyanti, “Scanning Lingkungan Ekternal dan Internal Lembaga Pendidikan
Islam”, Jurnal Kependidikan 3, no. 2 (2015), hal. 7

7
membuat staf kesulitan dalam menjalankan tugasnya masing-masing terutama
yang berhubungan dengan masyarakat dan masyarakat menjadi warga belajar.

8
3. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Dewasa ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangatlah pesat.
Sebagai lembaga yang berkembang, sudah sepatutnya untuk selalu mengikuti arus
perkembangan pengetahuan maupun teknologi tersebut. Akan tetapi
perkembangannya juga harus disaring dan disesuaikan dengan kebutuhan
lembaga. Setelah lembaga mampu menyesuaikan dengan teknologi yang sudah
berkembang, giliran sumberdaya manusianya harus menyesuaikan dan beradaptasi
dengan teknologi baru.
Pada perkembangan pengetahuan dan teknologi ini, diperlukan program
untuk pengembangan staf dalam upaya menyesuaikan menurut zamannya. Dalam
lembaga pendidikan, teknologi yang sering berkembang diantaranya media
pembelajaran, pelayanan pada siswa, dan lain sebagainya. Sebenarnya
perkembangan teknologi dapatlah memberikan kemudahan bagi penggunanya,
namun jika sumberdaya manusianya masih saja gagap teknologi maka akan
membuatnya semakin sulit dan dapat memperburuk sebuah lembaga.

9
Berikut adalah contoh analisis lingkungan internal dan ekternal pada lembaga.

Lingungan Internal Lingkungan Eksternal


Kekuatan Kekurangan Peluang Ancaman
- Memiliki - Guru Tahfidz - Lebih -Ditiru oleh sekolah
program yang kurang diminati lain tentang
unggulan, memadai masyarakat program
yakni tahfidz - belum berani karena unggulan
untuk seluruh akreditasi memiliki -Akreditasi yang
siswa lembaga program belum ada,
- Memiliki - Tempat yang ungulan akan lebih di
program belum begitu tahfidz bagi pertimbangkan
tambahan yakni representatif seluruh siswa lagi oleh wali
baca tulis al dan strategis - Menjadi santri untuk
qur’an - Belum bisa sekolah menyekolah
- Pembiasaan promosi pelopor anaknya
untuk wudhu dimedia sosial program -Bisa menjadi
dan sholat - Guru yang tahfidz bagi tersingkirkan
dhuha sebelum belum anak usia dini karena belum
pelajaran memahami - Pembuka adanya media
- Memiliki 2 akan teknologi tempat untuk sosial untuk
operator para donatur promosi
dengan tugas jika akan
yang berbeda bersedekah
- Memiliki
tempat bermain
yang memadai
- Guru yang
berkompeten

Dari paparan di atas dapat diketahui bahwa yang digunakan pada


RA Al Qur’an Jabalkat adalah strategi diferensiasi yang memberikan
penambahan program tahfidz pada setiap santri. Sehingga diharapkan
santri menjadi insan yang lebih unggul, berakhlaqul karimah dan lebih taat
kepada Allah swt. Strategi lain yang akan dilakukan yaitu perkembangan

10
teknologi, karena sudah adanya 2 operator yang menjalankan tugas
berbeda maka akan lebih memudahkan dalam memanajemen baik dari
administrasi maupun promosi bagi lembaga ini. Hal ini disadarkan karena
perkembangan zaman yang lebih canggih dan kompetitif, mendorong
lembaga untuk lebih aktif dan memperbarui sistem yang telah ada.

11
BAB III

PENUTUP

Dalam berdirinya sebuah lembaga tak lepas dari proses manajemen


yang tepat. Karena dengan melakukan manajemen yang tepat,
keberhasilan tujuan berdirinya lembaga dapat tercapai. Salah satu cara
dengan melakukan analisis internal dan eksternal pada lembaga tersebut.
Analisis internal merupakan analisis yang dilakukan berkaitan dengan
kekuatan dan kelemahan dari lembaga tersebut. Dengan mengenali
kelemahan maka dapat mencarikan solusi penawar untuk memperbaiki
program yang mungkin sudah berjalan dan mengetahui kekuatan
menjadikan satu poin plus yang dapat dimilik lembaga. Kekuatan ini bisa
dijadikan suatu unggulan yang dapat membanggakan lembaga tersebut.

Selain itu perlu adanya analisis eksternal, yang merupakan analisis


pada lingkungan luar lembaga. Pada analisis ini untuk mengetahui peluang
dan ancaman yang dapat merusak tujuan lembaga. Menganalisis peluang
memberikan stimulus tambahan untuk lebih mengembangkan berdirinya
sebuah lembaga. Dan analisis ancaman untuk menghindari suatu kesalahan
yang dapat merusak citra bahkan dapat meruntuhkan lembaga tersebut,
jika tak dikenali dari awal pembentukan lembaga.

12
DAFTAR RUJUKAN

Febriyanti, Anisa. 2015. Scanning Lingkungan Ekternal dan Internal Lembaga


Pendidikan Islam. Jurnal Kependidikan 3, no. 2.
Khoirul, Muhammad Umam. 2016. “Analisis Lingkungan Strategik dalam Corak
Penyelenggaraan Pendidikan Islam. Jurnal al-Hikmah 4, no. 2.
Khoirul, Muhammad Umam. 2016. Analaisis Lingkungan Strategik Dalam Corak
Penyelenggaraan Pendidikan Islam. Jurnal al-Hikam 4, no. 2.
Nasukah, Binti. 2017. Analisis Lingkungan Lembaga Pedidikan Islam. Jurnal
Tarbiyatuna 2, no. 1.
Purwanto, Iwan. 2016. Manajemen Strategik Pedoman Jitu dan Efektif Membidik
Sasaran Perusahaan Melalui Analisis Internal dan Eksternal. Yogyakarta :
Yrama Widya.
Puspita, Weni. 2016. Pentingnya Analisis Lingkungan Internal Bagi Pencapaian
Tujuan Lembaga Pendidikan Islam. Jurnal of Islamic Education Management
2, No. 2.
Sholihin, I. 2012. Manajemen Strategik. Jakarta : Erlangga.
Yuniawati. 2005. Pengaruh Lingkuan Bisnis Eksternal dan Perencanaan Strategi
terhadap Kinerja Perusahaan Manufaktur. Bandung: Universitas Padjajaran.

13

Anda mungkin juga menyukai