Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH KELOMPOK

“ KATETERISASI”

Dosen pembimbing: bu Tri Ari Prasetyowati, S.S.T, M. Kes

Disusun oleh :

Lulu’ Fitri Nurhidayah Syafa’ati (201901004)

Nadia Umi Rosyida (201901005)

Naila Nihayatin Ni’mah (201901006)

Winda Ariska Ningrum (201901007)

AKADEMI KEBIDANAN DUTA DHARMA PATI

TAHUN AJARAN 2019/2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang tiada henti memberikan
kenikmatan dan karunia kepada semua makhluk-Nya sehingga kami bisa
menyelesaikantugas makalah ini. Sholawat serta salam semoga selalu tercurah kepada
Nabi Muhammad SAW, semoga kita semua mendapatkan syaatnya didunia hingga
akhirananti.
Alhamdulillah, dengan izin Allah kami telah menyelesaikan tugas makalah
kelompok masyarakat tentang KATETERISASI. Penyusunan makalah ini dapat
terwujud tak lepas dari bimbingan, pengarahan, dan bantuan dari berbagai pihak.
Kami selaku penyusun menyadari dalam makalah ini masih banyak kekurangan,
karena keterbatasan kemampuan maupun pengalaman kami. Maka dari itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi memperbaiki kekurangan
ataupun kekeliruan yang ada. Harapan kami semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
para mahasiswa kebidanan untuk menambah wawasan dalam bidang kesehatan.
Kami mohon maaf apabila dalam pembuatan makalah ini masih terdapat
kesalahan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Dan makalahinidapatbermanfaatbagi kami
sendiri selakupenyusun dan juga para pembaca. Terimakasih

Sabtu, 16 Agustus 2020

Tim penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................2

DAFTAR ISI..................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................4

BAB II TINJAUAN TEORI.........................................................................................5

BAB III TINJAUAN KASUS.......................................................................................7

BAB IV PELAKSANAAN PRASAT..........................................................................8

BAB V PENUTUP.........................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................12

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. LatarBelakang
Kateter merupakan alat yang digunakan untuk indikasi keperawatan
dengan cara memasukkan kateter kedalam kandung kemih melalui uretra yang
bertujuan untuk membantu mengeluarkan urine dan sebagai bahan pemeriksaaan
labortorium (Purnomo, 2012). Kateter biasanya digunakan untuk pasien yang
memiliki gangguan pada system berkemih disebabkan karena gangguan saraf
maupun sumbatan saluran kemih.
Kateter memungkinkan mengalirnya urin berkelanjutan pada klien yang
tidak mampu mengontrol perkemihan atau klien yang mengalami obstruksi.
Tindakan pemasangan kateter merupakan tindakan invasive yang dapat
menimbulkan rasa nyeri, sehingga jika dikerjakan dengan cara yang keliru akan
dapat menimbulkan kerusakan uretra yang permanent. Nyeri merupakan keluhan
utama yang sering dialami oleh pasien.

B. Tujuan
Sesuai dengan pembuatan makalah ini yang bertujuan dapat memahami
secara maksimal tentang katerisasi. Dapat melakukan pemasangan kateter
dengan benar dan baik sesuai dengan prosedur yang ada, mampu
meminimaliskan rasa nyeri dalam pelaksanaan pemasangannya, serta tepat
dalam menggunakan kateter.

C. Manfaat
1. Megetahui semua tentang katerisasi baik secara umum dan khusus.
2. Dapat melakukan katerisasi secara tepat.
3. Memahami lebih detail mengenai tindakan katerisasi yang dilakukan.
4. Mengetahui baik secara teori maupun praktek tentang mempertahankan
eliminasi pada pasien.

4
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Definisi

Kateter adalah suatu selang untuk memasukkan dan mengeluarkan


cairan. Katerisasi urin adalah memasukkan kateter melalui uretra kedalam
kandung kemih dengan tujuan untuk mengeluarkan urine (Perry &
Potter.2011). Kateterisasi urine adalah memasukkan selang karet atau plastic
melalui uretra dan kedalam kandung kemih (Kusyati, Eni. 2010)

B. Jenis Kateter

1. Intermittent catheter

Kateterini digunakan bila anda memerlukan kateter untuk


sementara. Kateter ini biasa dipakai untuk pasien pasca operasi atau pasien
yang enggan membawa kantong penampung urine.

2. Indwelling catheter
Jenis kateter ini hampir sama dengan intermittent catheter yang ditujukan
untuk pemakaian sementara waktu. Hanya saja, kateter jenis ini dilengkapi
dengan balon kecil yang berfungsi mencegah kateter bergeser dan keluar dari
tubuh. Balon tersebut akan dikempiskan dan dikeluarkan ketika kateter
sudah selesai digunakan.

3. Condom catheter
Kateter jenis ini harus diganti tiap hari. Bentuknya menyerupai kondom yang
dipasang pada bagian luar penis. Fungsinya sama dengan kateter pada
umumnya yaitu mengalirkan air seni ke kantong drainase. Kateter jenis ini
biasa digunakan pada pria yang tidak memiliki gangguan di saluran kemih,
namun memiliki gangguan mental ataupsikis, seperti demensia (pikun).

5
Contoh gambar :

1. 2. 3.

C. Indikasi Pemasangan Kateter

1. Mengatasiretensi atau tertahannya urine

2. Mengukur dan memantau jumlah output urine

3. Mengosongkan kandung kemih sebelum atau selama oprasi

4. Untuk memperoleh urine steril

5. Mengurangi ketidaknyamanan pada distensi atau pelebaran pada vesika


urinaria

6. Pengambilan urine residu atau sisa setelah pengosongan urinaria

D. KontraIndikasi Pemasangan Kateter


1. Robeknya atau rupture uretra akibat trauma
2. Hematoris (keluarnya darah dari urine)

Dalam melakukan pemasangan kateter urine di perlukan kemampuan dengan


tetap memperhatikan kehati-hatian, karena bisa saja komplikasi itu terjadi di
akibatkan dari pemasangan kateter itu sendiri.

E. Manfaat Pemasangan Kateter


1. Untuk memudahkan mengeluarkan urine
2. Menghilangkan ketidaknyamanan karena distensi kandung kemih

6
BAB III

TINJAUAN KASUS

Pada Hari Senin tanggal 17 Agustus 2020, Ny. A dibawa ke rumah sakit. Akan
melahirkan dan dokter menganjurkan untuk dipasang keteter untuk persiapan SC
(sectio sesaria).

7
BAB IV

PELAKSANAAN PRASAT

A. Persiapan Alat

1. Bak intrumen steril berisi :

a. Sarung tangan

b. Duk lubang

c. Kapas DTT

d. Pinset

2. Kateter indwelling

3. Spuit 5-10 cc

4. Aquades atau air matang

5. Kom

6. Jelli/ pelumas

7. Urine bag

8. Plester

9. Perlak pengalas

10. Kantung sampah/ bengkok

11. Botol specimen (bila perlu)

B. Langkah Kerja

Pre Interaksi

1. Menjelaskan prosedur tindakan

2. Mengatur posisi senyaman mungkin

3. Menutup ruangan

4. Mencuci tangan

8
Interaksi

5. Petugas berdiri disebelah kanan klien (bila memiliki tangan dominan


kanan)

6. Membantu klien pada posisi dorsal recumbent

7. Selimuti klien dengan selimut mandi

8. Memasang perlak dan pengalas

9. Apabila diperlukan, cuci daerah perineal dengan sabun dan air hangat
dengan waslap (sesuai kebutuhan) dan dikeringkan dengan handuk

10. Mendekatkan alat yang diperlukan, untuk mempertahankan teknik


aseptis selama prosedur

11. Gunakan sarung tangan

12. Ambil duk lubang dengan sudut, pastikan tidak menyentuh permukaan
yang terkontaminasi

13. Pasang duk diantara kedua paha klien, sisipkan tepi duk tepat dibawah
bokong. Perhatikan untuk tidak menyentuh permukaan yang
terkontaminasi dengan tangan yang telah menggunakan sarung tangan

14. Ambil ujung kateter, dengan pinset. Beri pelumas pada dasar ujung
keteter 2,5 sampai 5 cm

15. Dengan hati-hati, regangkan labia mayora untuk pemajanan meatus


uretra

16. Lakukan vulva hygiene. Ambil kapas dengan pinset dan bersihkan area
perineal. Usap dari depan ke belakang, dari klitoris ke arah anus.
Gunakan bola kapas berisih dan baru, untuk taip usapan

17. Dengan tangan kanan (dominan) ambil kateter 7,5-10 cm dari ujung.
Tempatkan ujung lubang pada wadah penampung urine

18. Minta klien untuk menhindari mengejan dengan menarik napas dalam.
Dengan perlahan masukkan kateter ke dalam meatus uretra

19. Dorong kateter sekitar 5-7,5 cm pada orang dewasa, 2,5 cm pada anak-

9
anak atau sampai urine mengalir keluar pada ujung kateter, dorong 5
cm lagi

20. Lepaskan labia dan gunakan tangan kiri (non dominan) untuk
memegang kateter

21. Biarkan kandung kemih kosong (750-1000 ml)

Apabila diperlukan pemerikasaan laboratorium, isi botol spesimen


sampai batas yang diinginkan (20-30 ml)

22. Pada keteter intermitten, tarik kateter straight dengan perlahan dan
lembut

23. Pada kateter indwelling :

 Dengan tangan dominan yang bebas, hubungkan spuit berisi


aqua ke port injeksi kateter

 Injeksi sejumlah larutan sesuai jumlah yang ditentukan

 Setelah mengembang balon, kateter ditarik perlahan


menggunakan tangan kiri untuk merasakan tekanan

24. Hubungkan ujung kateter dengan urine bag

25. Fiksasi kateter ke sebelah paha dengan plester. Biarkan mengendur


sehingga gerakan paha tidak menimbulkan tegangan pada keteter

Terminasi

26. Lepaskan sarung tangam dan rapikan perlatan

27. Bantu klien pada posisi nyaman

28. Mencuci tangan

10
BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pemasangan kateter merupakan tindakan keperawataan dengan


cara memasukkan kateter ke dalam kandung kemih melalui uretra yang
bertujuan untuk membantu memenuhi kebutuhan eliminasi dan sebagai
pengambilan bahan pemeriksaan.

Tindakan pemasangan kateter urin dilakukan dengan cara


memasukkan selang plastik sesuai dengan ukurannya ke dalam kandung
kemih.

Tindakan pemasangan kateter merupakan tindakan invasif yang


dapat menimbulkan rasa nyeri, sehingga jika dikerjakan dengan cara
yang keliru akan dapat menimbulkan kerusakan uretra yang permanent.
Nyeri merupakaan keluhan utama yang sering dialami oleh pasien
dengan kateterisasi urin karena tindakan memasukkan selaang kateter
ini ke dalam kaandung kemih mempunyai resiko terjadinya infeksi atau
trauma pada uretra. Resiko trauma berupa iritasi pada dinding uretra
lebih sering terjadi pada pria karena keadaan uretranya berliku-liku dari
pada wanita serta membran mukosa yang melapisi dinding uretra sangat
mudah rusak oleh pergesekan akibat dimasukkannya kateter (Kozier &
Erb, 2010).

B. SARAN

Untuk mempertahankan eliminasi pada klien dengan tepat maka


diharapkan perawatan secara komprehensif mampu mengatasi
penyebaran infeksi yang disebabkan oleh pemasangan kateter. Perlu
ditingkatkan perawatan kateter secara tepat untuk menghindari keadaan
klien yang semakin memburuk dandapatmemberikanklien rasa yang
nyamanterhadappemasangankateter.

11
DAFTAR PUSTAKA

Terjemahan Suzanne C. Smeltzer. Edisi 8. Vol 8. Penerbit Buku Kedokteran


EGC: Jakarta

Hidayat, A. Aziz Alimun. 2012. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia: Aplikasi

Konsep dan Proses Keperawatan, Jakarta: Salemba Medika

Potter & Perry (2012) Buku Ajar Fundamental Keperawatan :Konsep, Proses
&Praktek. Edisi 4. Vol 1. Jakarta : EGC

Uliya, Musrifatul,dkk. Ketrampilan Dasar Praktik Klinik : Salemba Medika

12

Anda mungkin juga menyukai