Anda di halaman 1dari 2

FARMAKOLOGI OBAT DIABETES MELITUS

Tubuh dalam mengurangi kadar glukosa maka glukosa akan diubah menjadi
glikogen oleh proses glikogenesis kemudian akan menghambat glikogenolisis,
menghambat glukoneogenesis, dan seluruh upaya dalam meningkatkan glukosa akan
dihambat. Insulin termasuk hormon peptida. Hormon peptida ini disimpan dalam
bentuk physical sekretori kemudian pelepasannya eksositosis. Transportasi didarah
dengan terlarut diplasma langsung dimetabolisme beberapa menit kemudian reseptor
berada dimembran sel. Hormon ini bekerja dengan membutuhkan bantuan reseptor
permukaan sel dan second massanger dengan target menginduksi sintesis protein.
Biosintesis insulin dirangsang keberadaan glukosa, glukosa akan masuk ke
dalam sel pankreas kemudian diubah menjadi glukosa 6 fosfat oleh enzim glukosa-6-
phosphatase kemudian akan mengaktifkan PI-kinase yang menstimulasi P70S6K dan
mengaktifkan PDX-1. PDX-1lah yang berperan dalam pembentukan gen
preproinsulin. Selanjutnya, preproinsulin akan dilepaskan menjadi proinsulin dalam
RE kemudian sebelum ke fesikel akan dipecah menjadi insulin aktif(siap bekerja).
Insulin aktif memiliki 51-asam amino dan half life sangat singkat(5menit) dalam
rangka tidak terjadi hipoglikemik maka setelah selasai akan dinon-aktivasi. Insulin
akan bekerja jika berikatan dengan resptornya. Tipe reseptornya adalah reseptor
tirosin kinase dengan 2 cincin, cincin alfa ada diluar sel & beta ada didalam membran
secara sepasang.
Glukosa pada makanan akan masuk kepankreas kemudian akan menghasilkan
ATP dalam pernapasan mitokondria namun jika kadarnya dibawah 5 tidak akan
mampu menutup kalium akibatnya muatan dalam sel negatif maka terjadi
hiperpolarisasi sehingga insulin sulit keluar. Sehingga untuk mampu mengeksresikan
insulin kadar glukosa harus diatas 5 agar terjadi depolarisasi. Setelah insulin
dieksresikan maka dilakukan pengecekan profil insulin sehingga mengobati penderita
DM profil insulin harus sama dengan insulin normal dikenal dengan 2 fase. Fase
pertama insulin dari hasil vesikel dan fase kedua insulin dari hasil biosintesis.
Sedangkan untuk penderita DM fase1 kecil sekali dan fase2 tidak menunjukkan profil
insulin lagi sehingga pada DM II dibutuhkan insulin juga tidak hanya obat diabetik.
Glukagon sama dimana dari prepoglukagon menjadi proglukogon dan
glukagon dengan half life singkat dan lebih pendek dari insulin. Targetnya reseptor
proteinG. Sekresi glukagon jika terjadi hipoglikemi atau adanya rangsang saraf
simpatis. Glukagon akan meningkatkan glukosa dan pemecahan gliserol menjadi
glukosa.
Farmakologi DM:
- Metformin, Kerjanya di mitokondria, untuk menghasilkan ATP dalam
menutup kanal kalsium
- Sulfonilurea, bekerja dengan merangsang sekresi insulin dari granul sel-sel β
Langerhans pankreas.
- Thiazolidindion, mengurangi resistensi insulin dengan meningkatkan ambilan
glukosa dan metabolisme dalam otot dan jaringan adipose
- Inhibitor DPP-4, menghambat enzim DPP-4 sehingga meningkatkan kadar dan
aksi dari GLP-I dan GIP
- Agonis reseptor GLP-1, bekerja dengan berikatan dengan reseptor protein G
yang menyebabkan peningkatan cAMP sehingga terjadi eksositosis insulin
- Inhibitor SGLT2, menghambat reabsorbsi glukosa diginjal sehingga glukosa
disekresikan dalam urin dan kadar glukosa darah turun
- Inhibitor alfa-glukosidase, menghambat kerja enzim alfa glukosidase.
- Terapi insulin

Anda mungkin juga menyukai