Anda di halaman 1dari 18

Nama : Tria Ira Kinanti

NIM : P1337425220001
Prodi : DIV Keperawatan Gigi

Kelas : A ( Semester 1)

RESUME MATERI SEL


1. Pengertian Sel
Sel adalah unit struktural terkecil dan fungsional penyusun tubuh makhluk hidup. Sel
merupakan tempat terjadinya peristiwa fisiologis dan pewarisan genetis makhluk hidup. Makhluk
hidup ada yang disusun oleh satu sel (uniseluler), dan ada yang disusun oleh banyak sel
(multiseluler). Sel mempunyai kata latin cella. Berarti ruangan kecil, yang ditemukan oleh Robert
Hooke, pengamatan terhadap sayatan gabus (terdapat ruangan-ruangan kecil yang menyusun
gabus).
2. Klasifikasi sel
 Berdasarkan Ada Tidaknya Selaput Inti (Nuclear Envelope)
 Sel prokarion, sel yang intinya tidak memiliki membran, materi inti tersebar dalam
sitoplasma (sel yang memiliki satu system membran. Yang termasuk dalam
kelompok ini adalah bakteri dan alga biru
 Sel eukarion, sel yang intinya memiliki membran. Materi inti dibatasi oleh satu
system membran terpisah dari sitoplasma. Yang termasuk kelompok ini adalah
semua makhluk hidup kecuali bakteri dan alga biru.

Struktur sel prokariotik lebih sederhana dibandingkan struktur sel eukariotik. Akan
tetapi, sel prokariotik mempunyai ribosom (tempat protein dibentuk) yang sangat banyak. Sel
prokariotik dan sel eukariotik memiliki beberapa perbedaan sebagai berikut : Sel Prokariotik dan
Eukariotik:
Sel Prokariotik Sel Eukariotik
1. Tidak memiliki membran inti (materi
genetik tersebar pada sitoplasma sel) 1. Memiliki membran inti (materi genetik berada
2. Tidak memiliki sistem endomembran di inti sel)
(organel tidak memiliki membran) 2. Memiliki sistem endomembran (organel
3. Hanya terdapat pada kingdom bermembran)
archaebacreria dan eubacteria. 3. Terdapat pada kingdom Protista, Fungi, Plantae,
Contoh : Escherichia coli, cyanobacteria dan Animalia
 Berdasarkan Keadaan Kromosom dan Fungsiny:
a. Sel Somatis, sel yang menyusun tubuh dan bersifat diploid
b. Sel Germinal. sel kelamin yang berfungsi untuk reproduksi dan bersifat haploid
3. STRUKTUR SEL

 Bagian hidup(komponen protoplasma), terdiri atas nucleus (didalamnya terdapat


nukleoplasma yang mengandung kromatin/kromosom, protein, DNA, nucleolus) dan
sitoplasma (mengandung komparteminisasi sel / bagian sel bermembran antara lain :
mitokondria, kloroplas, RE, apparatus golgi, lisosom, sentriol dll)
 Bagian mati (inklusio), terdiri atas dinding sel dan isi vakuola a Dinding sel. Dinding sel
hanya terdapat pada sel tumbuhan.

1. Membran Plasma

Membran sel merupakan lapisan yang melindungi inti sel dan sitoplasma. Membran sel
membungkus organel-organel dalam sel. Membran sel juga merupakan alat transportasi
bagi sel yaitu tempat masuk dan keluarnya zat-zat yang dibutuhkan dan tidak dibutuhkan
oleh sel. Struktur membran ialah dua lapis lipid (lipid bilayer) dan memiliki permeabilitas
tertentu sehingga tidak semua molekul dapat melalui membran sel.

Komponen penyusun membran sel antara lain adalah phosfolipids, protein,


oligosakarida, glikolipid, dan kolesterol. Salah satu fungsi dari membran sel adalah sebagai
lalu lintas molekul dan ion secara dua arah. Molekul yang dapat melewati membran sel
antara lain ialah molekul hidrofobik (CO2, O2), dan molekul polar yang sangat kecil (air,
etanol). Sementara itu, molekul lainnya seperti molekul polar dengan ukuran besar
(glukosa), ion, dan substansi hidrofilik membutuhkan mekanisme khusus agar dapat masuk
ke dalam sel.

Banyaknya molekul yang masuk dan keluar membran menyebabkan terciptanya lalu
lintas membran. Lalu lintas membran digolongkan menjadi dua cara, yaitu dengan
transpor pasif untuk molekul-molekul yang mampu melalui membran tanpa mekanisme
khusus dan transpor aktif untuk molekul yang membutuhkan mekanisme khusus.

 Transpor pasif

Transpor pasif merupakan suatu perpindahan molekul menuruni gradien


konsentrasinya. Transpor pasif ini bersifat spontan. Difusi, osmosis, dan difusi terfasilitasi
merupakan contoh dari transpor pasif. Difusi terjadi akibat gerak termal yang
meningkatkan entropi atau ketidakteraturan sehingga menyebabkan campuran yang lebih
acak.. Osmosis merupakan difusi pelarut melintasi membran selektif yang arah
perpindahannya ditentukan oleh beda konsentrasi zat terlarut total (dari hipotonis ke
hipertonis
Contoh molekul yang berpindah dengan transpor pasif ialah air dan glukosa. Transpor
pasif air dilakukan lipid bilayer dan transpor pasif glukosa terfasilitasi transporter. Ion polar
berdifusi dengan bantuan protein transpor.

 Transpor aktif

Transpor aktif merupakan kebalikan dari transpor pasif dan bersifat tidak spontan. Arah
perpindahan dari transpor ini melawan gradien konsentrasi.

2. Mitokondria

Mitokondria adalah tempat di mana fungsi respirasi pada makhluk hidup berlangsung.
Respirasi merupakan proses perombakan atau katabolisme untuk menghasilkan energi
atau tenaga bagi berlangsungnya proses hidup. Dengan demikian, mitokondria adalah
“pembangkit tenaga” bagi sel.

Membran luar terdiri dari protein dan lipid dengan perbandingan yang sama serta
mengandung protein porin yang menyebabkan membran ini bersifat permeabel terhadap
molekul-molekul kecil yang berukuran 6000 Dalton.

3. Lisosom

Lisosom adalah organel sel berupa kantong terikat membran yang berisi enzim hidrolitik
yang berguna untuk mengontrol pencernaan intraseluler pada berbagai keadaan. Lisosom
ditemukan pada tahun 1950 oleh Christian de Duve dan ditemukan pada semua sel
eukariotik. Di dalamnya, organel ini memiliki 40 jenis enzim hidrolitik asam seperti
protease, nuklease, glikosidase, lipase, fosfolipase, fosfatase, ataupun sulfatase. Semua
enzim tersebut aktif pada pH 5. Fungsi utama lisosom adalah endositosis, fagositosis, dan
autofagi.

–Endositosis ialah pemasukan makromolekul dari luar sel ke dalam sel melalui mekanisme
endositosis, yang kemudian materi-materi ini akan dibawa ke vesikel kecil dan tidak
beraturan, yang disebut endosom awal.

– Proses autofagi digunakan untuk pembuangan dan degradasi bagian sel sendiri, seperti
organel yang tidak berfungsi lagi. Mula-mula, bagian dari retikulum endoplasma kasar
menyelubungi organel dan membentuk autofagosom. Setelah itu, autofagosom berfusi
dengan enzim hidrolitik dari trans Golgi dan berkembang menjadi lisosom (atau endosom
lanjut). Proses ini berguna pada sel hati, transformasi berudu menjadi katak, dan embrio
manusia.

– Fagositosis merupakan proses pemasukan partikel berukuran besar dan mikroorganisme


seperti bakteri dan virus ke dalam sel .Kemudian, fagosom akan berfusi dengan enzim
hidrolitik dari trans Golgi dan berkembang menjadi lisosom (endosom lanjut).

4. Badan Golgi

Badan Golgi (disebut juga aparatus Golgi, kompleks Golgi atau diktiosom) adalah organel
yang dikaitkan dengan fungsi ekskresi sel, dan struktur ini dapat dilihat dengan
menggunakan mikroskop cahaya biasa. Organel ini terdapat hampir di semua sel eukariotik
dan banyak dijumpai pada organ tubuh yang melaksanakan fungsi ekskresi, misalnya ginjal.

Badan Golgi ditemukan oleh seorang ahli histologi dan patologi berkebangsaan Italia
yang bernama Camillo Golgi.

beberapa fungsi badan golgi antara lain :

1. Membentuk kantung (vesikula) untuk sekresi. Terjadi terutama pada sel-sel kelenjar
kantung kecil tersebut, berisi enzim dan bahan-bahan lain.
2. Membentuk membran plasma. Kantung atau membran golgi sama seperti membran
plasma. Kantung yang dilepaskan dapat menjadi bagian dari membran plasma.
3. Membentuk dinding sel tumbuhan
4. Fungsi lain ialah dapat membentuk akrosom pada spermatozoa yang berisi enzim untuk
memecah dinding sel telur dan pembentukan lisosom.
5. Tempat untuk memodifikasi protein
6. Untuk menyortir dan memaket molekul-molekul untuk sekresi sel
7. Untuk membentuk lisosom

5. Retikulum Endoplasma

RETIKULUM ENDOPLASMA (RE) adalah organel yang dapat ditemukan di seluruh sel hewan
eukariotik.

Retikulum endoplasma memiliki struktur yang menyerupai kantung berlapis-lapis.


Kantung ini disebut cisternae. Fungsi retikulum endoplasma bervariasi, tergantung pada
jenisnya. Retikulum Endoplasma (RE) merupakan labirin membran yang demikian banyak
sehingga retikulum endoplasma melipiti separuh lebih dari total membran dalam sel-sel
eukariotik. (kata endoplasmik berarti “di dalam sitoplasma” dan retikulum diturunkan dari
bahasa latin yang berarti “jaringan”).
Ada tiga jenis retikulum endoplasma:
RE kasar Di permukaan RE kasar, terdapat bintik-bintik yang merupakan ribosom. Ribosom
ini berperan dalam sintesis protein. Maka, fungsi utama RE kasar adalah sebagai tempat
sintesis protein. RE halus Berbeda dari RE kasar, RE halus tidak memiliki bintik-bintik
ribosom di permukaannya. RE halus berfungsi dalam beberapa proses metabolisme yaitu
sintesis lipid, metabolisme karbohidrat dan konsentrasi kalsium, detoksifikasi obat-obatan,
dan tempat melekatnya reseptor pada protein membran sel. RE sarkoplasmik RE
sarkoplasmik adalah jenis khusus dari RE halus. RE sarkoplasmik ini ditemukan pada otot
licin dan otot lurik. Yang membedakan RE sarkoplasmik dari RE halus adalah kandungan
proteinnya. RE halus mensintesis molekul, sementara RE sarkoplasmik menyimpan dan
memompa ion kalsium. RE sarkoplasmik berperan dalam pemicuan kontraksi otot.

6. Nukleus

sel atau nukleus sel adalah organel yang ditemukan pada sel eukariotik. Organel
ini mengandung sebagian besar materi genetik sel dengan bentuk molekul DNA linear
panjang yang membentuk kromosom bersama dengan beragam jenis protein seperti
histon. Gen di dalam kromosom-kromosom inilah yang membentuk genom inti sel.
Fungsi utama nukleus adalah untuk menjaga integritas gen-gen tersebut dan
mengontrol aktivitas sel dengan mengelola ekspresi gen. Selain itu, nukleus juga
berfungsi untuk mengorganisasikan gen saat terjadi pembelahan sel, memproduksi
mRNA untuk mengkodekan protein, sebagai tempat sintesis ribosom, tempat terjadinya
replikasi dan transkripsi dari DNA, serta mengatur kapan dan di mana ekspresi gen harus
dimulai, dijalankan, dan diakhiri

7. Plastida

Plastida adalah organel sel yang menghasilkan warna pada sel tumbuhan. ada tiga macam
plastida, yaitu :
– leukoplast : plastida yang berbentuk amilum(tepung)
– kloroplast : plastida yang umumnya berwarna hijau. terdiri dari : klorofil a dan b (untuk
fotosintesis), xantofil, dan karoten
– kromoplast : plastida yang banyak mengandung karoten

8. Sentriol (sentrosom)

Sentorom merupakan wilayah yang terdiri dari dua sentriol (sepasang sentriol) yang
terjadi ketika pembelahan sel, dimana nantinya tiap sentriol ini akan bergerak ke bagian
kutub-kutub sel yang sedang membelah. Pada siklus sel di tahapan interfase, terdapat fase
S yang terdiri dari tahap duplikasi kromoseom, kondensasi kromoson, dan duplikasi
sentrosom.
Terdapat sejumlah fase tersendiri dalam duplikasi sentrosom, dimulai dengan G1
dimana sepasang sentriol akan terpisah sejauh beberapa mikrometer. Kemudian
dilanjutkan dengan S, yaitu sentirol anak akan mulai terbentuk sehingga nanti akan
menjadi dua pasang sentriol. Fase G2 merupakan tahapan ketika sentriol anak yang baru
terbentuk tadi telah memanjang. Terakhir ialah fase M dimana sentriol bergerak ke kutub-
kutub pembelahan dan berlekatan dengan mikrotubula yang tersusun atas benang-benang
spindel.

9. Vakuola

Vakuola merupakan ruang dalam sel yang berisi cairan (cell sap dalam bahasa Inggris).
Cairan ini adalah air dan berbagai zat yang terlarut di dalamnya. Vakuola ditemukan pada
semua sel tumbuhan namun tidak dijumpai pada sel hewan dan bakteri, kecuali pada
hewan uniseluler tingkat rendah.

fungsi vakuola adalah :


1. memelihara tekanan osmotik sel
2. penyimpanan hasil sintesa berupa glikogen, fenol, dll
3. mengadakan sirkulasi zat dalam sel

RESUME MATERI JARINGAN

A. JARINGAN Jaringan adalah sekelompok sel dengan struktur dan fungsi yang mirip. Jaringan
berperan terhadap fungsi organ dimana dia ditemukan. Jaringan tubuh dapat dikelompokkan
dalam 4 tipe utama sesuai struktur dan fungsinya. (gambar 1).

1) 3)
2) 4)

1. Jaringan epitel; menutupi permukaan tubuh dan dinding organ berongga, rongga tubuh,dan
saluran,juga membentuk kelenjar. Jaringan ini memungkinkan tubuh untuk berinteraksi dengan
lingkungan internal dan eksternal. Jaringan epitel memiliki 3 fungsi utama :

a. Barier selektif yang membatasi atau membantu transpor zat-zat ke dan dari dalam tubuh. 
Anatomi Fisiologi Manusia  31

b. Sebagaipermukaan sekretoriyangmelepaskan produk-produkyang dihasilkan oleh sel ke


dalam permukaan bebas.

c. Sebagai permukaan pelindung yang menahan jaringan dari pengaruh abrasif oleh lingkungan

Jenis epitel yang tersebar di dalam tubuh:

1. Epitel gepeng selapis (simple squamous epithelium)

Epitel pipih atau gepeng selapis berfungsi untuk menyaring (filtrasi) zat-zat yang hendak masuk
ke dalam organ, sekaligus menghasilkan pelumas untuk melancarkan kerja organ. Epitel ini bisa
ditemukan pada ginjal, selubung jantung, pembuluh darah, pembuluh limfatik, dan kantung
udara paru-paru (alveolus).

2. Epitel kubus selapis (simple cuboidal epithelium)


Epitel kubus selapis bertugas untuk mempermudah organ tubuh dalam menjalankan proses
sekresi dan penyerapan. Epitel ini terletak pada ginjal, ovarium, dan berbagai kelenjar di dalam
tubuh.

3. Epitel silindris selapis (simple columnar epithelium)

Hampir serupa dengan epitel kubus selapis, epitel silindris selapis juga melancarkan kerja organ
pada proses sekresi lendir dan enzim, serta penyerapan zat-zat tertentu. Namun bedanya,
epitel yang satu ini dilengkapi dengan hadirnya lendir dan silia kecil seperti rambut. Epitel ini
terdapat di saluran pencernaan, bronkus paru-paru, rahim, serta beberapa kelenjar lainnya.

4. Epitel pipih berlapis (stratified squamous epithelium)


Epitel pipih atau gepeng berlapis berperan dalam melindungi jaringan yang ada di bawahnya.
Ada dua jenis epitel pipih berlapis, pertama yang terletak di bawah lapisan kulit dengan struktur
yang lebih keras karena mengandung protein keratin di dalamnya. Sementara yang kedua tanpa
protein keratin (nonkeratinized) terletak di mulut, kerongkongan, uretra, vagina, dan anus.

5. Epitel kubus berlapis (stratified cuboidal epithelium)

Epitel kubus berlapis bertindak sebagai pelindung untuk jaringan, kelenjar, maupun sel yang
ada di bawahnya. Letaknya ada di sekitar kelenjar payudara, kelenjar air liur, dan kelenjar
keringat.

6. Epitel silindris berlapis (strarified columnar epithelium)

Epitel silindris berlapis bertugas untuk melancarkan proses sekresi dan perlindungan organ.
Epitel ini biasanya hanya terdapat pada tubuh pria. Tepatnya di bagian uretra dan berhubungan
dengan kelenjar tertentu.

7. Epitel kolumnar pseudostratifikasi (pseudostratified columnar epithelium)


Epitel kolumnar pseudostratifikasi merupakan lapisan sel tunggal dengan tinggi yang berbeda-
beda. Tugasnya untuk melancarkan proses sekresi dan pergerakan lendir pada organ. Epitel ini
biasa ditemukan pada tenggorokan, saluran pernapasan bagian atas, saluran sperma, dan
kelenjar lainnya.Kolumnar pseudostratifikasi adalah lapisan sel tunggal dengan tinggi bervariasi.
Jaringan ini memungkinkan sekresi dan pergerakan lendir. Letaknya adalah di tenggorokan dan
saluran pernapasan bagian atas, saluran sperma, dan kelenjar.

8. Epitel transisional (transitional epithelium)

Epitel transisional digambarkan sebagai jaringan yang tediri lebih dari satu lapisan sel, dengan
susunan kombinasi bentuk kubus dan pipih. Letaknnya ada di sistem perkemihan, khususnya
kandung kemih yang bertujuan untuk memungkinkan peregangan atau pembesaran pada organ
saat menampung urin.

2. Jaringan ikat; melindungi dan menyokong tubuh dan organ-organnya. Beberapa tipe jaringan
ikat terikat dengan organ secara bersama,menyimpan energi cadangan seperti lemak dan
membantu pertahanan tubuh terhadap organisme penyebab penyakit.

Fungsi jaringan ikat:

1. Penyokong, Pengikat, dan Pengisi


2. Pembungkus jaringan lain
3. Penyimpan cadangan makanan
4. Pertahanan mikroorganisme yang masuk ke tubuh
5. Perbaikan jaringan yang mengalami kerusakan
6. TRansportasi yang membawa nutrisi dari pembuluh darah kejaringan lain
7. Nutrisi
Jenis jaringan ikat:
1. Jaringan ikat sejati
Jaringan ikat sejati terdiri atas jaringan ikat longgar dan jaringan ikat padat.
 Jaringan ikat longgar mempunyai komponen penyusun sel yang lebih banyak dibanding
serabut/serat. Jaringan ikat longgar berfungsi untuk membungkus organ tubuh,
pembuluh darah, dan saraf. Adapun salah satu contoh jaringan ikat longgar adalah
mesenterium, yaitu selaput pembungkus organ dalam perut.
 jaringan ikat padat merupakan jaringan ikat yang komponen penyusun selnya lebih sedikit
dibandingkan serabut/seratnya.

2. Jaringan ikat cair

jaringan ikat cair terdiri dari jaringan darah dan limfa. Jaringan darah berperan dalam proses
transportasi dan sebagai sistem kekebalan tubuh. Sementara jaringan limfa berperan dalam
sistem imunitas tubuh.

3. Jaringan ikat penyokong

Jaringan ikat penyokong adalah jaringan ikat yang berperan dalam membentuk dan menyokong
tubuh. Jaringan ini terdiri dari tulang rawan dan tulang keras.

 Jaringan tulang rawan: Tersusun oleh sel kondrosit. Terdapat 3 macam jaringan rawan,
yaitu hialin, elastin, dan fibrosa.

 Jaringan tulang keras: Tersusun oleh sel osteosit. Dan terdiri dari tulang kompak dan
tulang berongga.

3. Jaringan otot; terdiri dari sel-sel khusus untuk kontraksi dan menghasilkan tenaga. Dalam
proses kontraksi, jaringan otot menghasilkan panas yang menghangatkan tubuh.

 Fungsi Jaringan Otot:


1. Menjaga tubuh tetap stabil
2. Membangun postur tubuh
3. Melindungi organ dalam tubuh
4. Mengatur suhu
5. Mengtur pencernaan
 3 tipe jaringan otot:
1. Otot rangka/luriik
Otot yang bergerak dibawah kesadaran. Letak otot lurik sendiri melekat pada rangka
tubuh manusia. Seperti pada otot paha, otot betis, otot dada, dan yang lainnya.
Sedangkan letak inti selnya berada pada bagian tepi.Karakteristik lainnya dari otot
lurik adalah dapat bekerja dengan cepat. Bahkan juga memiliki tingkat mudah lelah
yang tinggi. Sehingga setelah beraktivitas harus segera diistirahatkan.
2. Otot polos
Otot polos polos juga disebut sebagai otot tak sadar (otot viseral). Jaringan otot
polos ditemukan dalam dinding organ tubuh berongga seperti lambung, usus,
kandung kemih, uterus, dan pembuluh darah. Dalam dinding arteri dan vena, otot
polos mengonstriksi atau mendilatasi pembuluh untuk mempertahankan tekanan
darah normal. Iris dari mata memiliki dua set otot polos untuk mengonstriksi atau
mendilatasi pupil yang mengatur sejumlah cahaya yang masuk ke retina.
3. Otot Jantung
Otot jantung ditemukan hanya dalam dinding jantung. Sel otot jantung berbentuk
silinder dan bercabang yang menghubungkan ke sel otot jantung lainnya. Cabang-
cabang ini menghubungkan satu dengan yang lainnya melalui area khusus yang
disebut intercalated disk. Otot jantung tampak bergaris mirip dengan sel otot rangka
dan hanya memiliki satu nukleus setiap sel. Sel otot jantung lebih pendek daripada
sel otot rangkadan otot polos. Otot ini bertanggung jawab untuk memompa darah
melalui jantung dan ke dalam pembuluh darah.

4. Jaringan saraf; mendeteksi perubahan dalam berbagai kondisi didalam dan luar tubuh dan
direspon oleh sinyal elektrik yang hasilnya disebut potensial aksi saraf (impuls saraf) yang
mengaktifkan kontraksi otot dan sekresi kelenjar. Jaringan saraf adalah jaringan yang berfungsi
untuk menghantarkan impuls (rangsangan) dan terdiri dari sel-sel saraf (neuron)

Jenis-Jenis Jaringan Syaraf


Berdasarkan fungsinya terdapat 3 macam :
1. Sel Saraf Sensorik
Berfungsi menghantarkan rangsangan dari reseptor (penerima rangsangan) ke sumsum
tulang belakang.
2. Sel Saraf Motorik
Berfungsi menghantarkan impuls motorik dari susunan saraf pusat ke efektor.
3. Sel Saraf Penghubung
Merupakan penghubung sel saraf yang satu dengan sel saraf yang lain.

Sel saraf mempunyai kemampuan iritabilitas dan konduktivitas. Iritabilitas artinya


kemampuan sel saraf untuk bereaksi terhadap perubahan lingkungan. Konduktivitas
artinya kemampuan sel saraf untuk membawa impuls-impuls saraf.

Fungsi Jaringan Syaraf

1. Merespon perubahan lingkungan (iritabilitas).


2. Membawa impuls-impuls saraf (pesan) ke pusat saraf maupun sebaliknya (konduktivitas).
3. Bereaksi aktif terhadap rangsang yang datang berupa gerakan pindah atau menghindar.

Tipe sel saraf pada sistem saraf tepi:

 Aferen/sensorik, merupakan sel saraf yang menghantarkan informasi dari reseptor


sensorik pada tubuh menuju sistem saraf pusat.
 Eferen/motorik, merupakan sel saraf yang menghantarkan informasi dari sistem saraf
pusat menuju otot/kelenjar.

Bagian saraf dan fungsinya

1. Dendrit
Dendrit adalah percabangan dari badan sel saraf yang berupa tonjolan sitoplasma yang pendek
dan bercabang-cabang. Fungsi dendrit adalah untuk menerima dan mengantarkan rangsangan
ke badan sel.
2. Badan Sel
Badan sel adalah bagian utama dari sel saraf yang mengandung bagian-bagian yang umumnya
dimiliki oleh sel hewan. Di dalam badan sel terdapat sitoplasma, nukleus (inti sel), dan
nukleolus (anak inti sel). Fungsi badan sel adalah untuk menerima impuls (rangsangan) dari
dendrit dan meneruskannya ke neurit (akson).
3. Inti Sel
Inti sel (nukleus) adalah inti sel saraf yang berfungsi sebagai pengatur kegiatan sel saraf
(neuron). Di dalam inti sel juga terdapat kromosom dan DNA yang berfungsi untuk mengatur
sifat keturunan dari sel tersebut.
4. Neurit /akson
Neurit adalah serabut sel saraf panjang yang merupakan penjuluran sitoplasma badan sel.
Neurit disebut juga akson.. Fungsi neurit adalah untuk meneruskan impuls dari badan sel saraf
ke sel saraf lainnya.
5. Selubung Mielin
Selubung mielin adalah selaput pembungkus neurit.. Fungsi selubung mielin mirip pembungkus
kabel listrik yang bersifat isolator.
6. Sel Schwann
Sel schwann adalah sel yan mengelilingi selubung mielin.. Fungsi sel schwann adalah untuk
mempercepat jalannya impuls, membantu menyediakan makanan untuk neurit, dan membantu
regenerasi neurit.
7. Nodus Ranvier
Nodus ranvier adalah bagian pada neurit yang tidak terbungkus selubung mielin. Fungsi
utamanya sebagai loncatan untuk mempercepat impuls saraf ke otak atau sebaliknya.
8. Oligodendrosit
Oligodendrosit adalah sebuah sel pendukung yang menyediakan isolasi bagi sel-sel saraf
dengan membentuk selubung mielin di sekitar akson. Fungsi oligodendrosit adalah untuk
membentuk selubung mielin yang sama pada sistem saraf pusat dan sebagai sel penyokong.
9. Sinapsis
Sinapsis adalah titik temu antara terminal akson salah satu neuron dengan neuron lain.. Fungsi
sinapsis adalah untuk mengirimkan impuls dari akson ke dendrit di sel saraf lain.

 Sumber Referensi:
 Ruang.guru.com.struktur dan fungsimjaringan ikat
 Guru Pendidikan.blogspot.jaringan ikat
 Pusdikmas.Anatomi dan fisiologi manusia
 Harapan rakyat.ciri otot lurik
 Hedisasrawan.blogspot.bagian-bagian sel saraf
 Wikipedia.Jaringan saraf
 Uzone.id. mengenal bagian dan fungsi saraf system tubuh manusia
RESUME MIKROBA RONGGA MULUT

Di dalam rongga mulut mikroorganisme yang masuk akan dinetralisir oleh zat anti
bakteri yang dihasilkan oleh kelenjar ludah dan bakteri flora normal.

hal-hal yang dapat memicu perkembangan bakteri:

1. Suhu
2. Potensial REDOX atau anaerobiosis (bentuk kehidupan yang berkelanjutan tanpa adanya
oksigen)
3. pH (tingkat asam basa)
4. Nutrisi (endogen & eksogen (diet))
5. Pertahanan tubuh (bawaan & akusisi)
6. Genetika tubuh (perubahan respon imun, dll.)
7. Zat antimikroba & inhibitor (penghambat)

Pertumbuhan flora normal pada bagian tubuh tertentu dipengaruhi oleh suhu,
kelembaban, nutrisi dan adanya zat penghambat. Keberadaan flora normal pada bagian tubuh
tertentu mempunyai peranan penting dalam pertahanan tubuh karena menghasilkan suatu zat
yang menghambat pertumbuhan mikroorganisme lain.

 Bakteri aerob dan fakultatif anaerob yang dapat berada dirongga mulut :

a. Golongan Gram-negatif : (Escherichia coli, Proteus vulgaris, Klebsiella pneumonia,


Eikenella corrodens, Bordetellapertussis, Haemophilus influenza, Actinobacillus
actinomycetemcomitannc, Campylobacter rectus).
b. Golongan Gram negatif diplococcic:(Moraxella catarrhalis, Neisseriameninggitis,
Neisseria flavescens, Neisseria gonorrhoeae)
c. Golongan Gram-positif dan coryneform bacteria (Lactobacillusacidophilus,
Corynebacterium diphteriae)
d. Golongan Staphylococci : (Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermis,
Staphyloccocus spp.)
e. Golongan Streptococci : ( Streptococcus mutans, Streptococcus salivarius, Streptococcus
milleri, Streptococcus sangius, Streptococcus pyogenes, Streptpcoccus pneumonia,
Streptococcus Spp. Enterococcus faecalis)
f. Golongan Enterococcus spp : Spirochetes (Treponema pallidum) Mycoplasmas (
Mycoplasma pneumonia)

 Bakteri anaerob dirongga mulut meliputi:


a. Golongan Gram-negatif : (Prophyromonas Gingivalis, Prevotella Intermedia, Prevotella
Melaninogenica, Prevotella Oralis, Prevotella Spp, Fusobacterium Nucleatum,
Fusobacterium Spp, Bacteroides Spp, Verillonella Spp)
b. Golongan Gram-positif : (Arachnia Spp, Bifidobacterium Spp, Eubacterium
Spp,Propionibacterium Spp, Peptostreotococcus Micros, Peptostreptococcus Spp)
c. Golongan yang membentuk spora :Actinomycetes (Actinomysesviscosus, Actinomyces
Israelii, Actinomyses Spp)
d. Bakteri yang terdapat dirongga mulut akibat penyakit gigi danperiodontal :

• Bakteri penyebab karies : Streotococcus Mutans, Lactobacillus Acidophilus Dan Actinomyces


Viscosus.
• Bakteri anaerob yang menyebabkan periodontitis : Porphyromonas Gingivalis, Prevotella
Intermedia Dan Peptostreptococcus Micros.
ormal dalam rongga mulut terdiri dari:
1. Streptococcus mutans/Streptococcus viridans,
Bakteri ini paling banyak ditemukan pada pits dan fisura . Dan lebih sedikit ditemukan
dipermukaan bukal. Strepcococus mutans memainkan peran utama dalam kerusakan
gigi,memetabolisme sukrosa menjadi asam laktat.
2. Strepcococus sanguinis
3. Staphylococcus sp dan
4. Lactobacillus sp.
Bakteri-bakteri tersebut bisa berubah menjadi patogen karena adanya faktor predisposisi
yaitu kebersihan rongga mulut. Bakteri flora normal mulut bisa masuk aliran darah melalui gigi
yang berlubang atau karies gigi dan gusi yang berdarah sehingga terjadi bakterimia.
Fungsi bakteri baik di dalam mulut adalah untuk menjaga populasi bakteri jahat yaitu
bakteri yang bisa mengikis email dan melubangi gigi, tetap terkendali.
Bakteri mulut yang berbahaya:

1. Phorphyromonas: P. gingivalis, patogen periodontal utama. Salah saty penyebab penyakit


periodontitis
2. Pevotella: P. intermedia, pantogen periodontal
3. Fusobacterium: F. nucleatum, periodontal pathogen
4. Antinobacillus/Aggregatibacter: A. actinomycetemcomitans, tergabung dalam periodontitis
agresif
5. Treponema: T. denticola, kelompok penting dalam kondisi periodontal akut, seperti ANUG
6. Neisseria
7. Veillonella

Anda mungkin juga menyukai