Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
O F
M
P
Keterangan :
O : Observer
P : Pemateri
F : Fasilitator
M : Moderaator
: Media
d. Observer
1) Mengobservasi jalannya proses kegiatan
2) Mencatat perilaku verbal dan non verbal peserta selama kegiatan
pendidikan kesehatan berlangsung
3) Memberikan penjelasan kepada pembimbing tentang evaluasi hasil
pendidikan kesehatan
I. Kegiatan Pendidikan Kesehatan
J. Sumber
Purnomo, B. 2011. Dasar-dsar Urologi. Jakarta: Sagung Seto.
Smeltzer, Suzanne C dan Brenda G Bare. (2012). Buku Ajar Keperawatan
Medikal Bedah Brunner & Suddarth. Edisi 8. Jakarta: EGC.
Elin, Y & Retnonasi, A. 2011. Iso farmakoterapi 2. ISFI, Jakarta.
K. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Tersedia media
b. Setting tempat teratur
c. Suasana tenang dan tidak ada yang hilir mudik
2. Evaluasi Proses
a. Selama proses berlangsung diharapkan pasien dan keluarga pasien dapat
mengikuti seluruh kegiatan
b. Selama kegiatan berlangsung diharapkan pasien dan keluarga pasien aktif
c. Berjalan dengan baik dan tepat waktu sesuai dengan perencanaan.
3. Evaluasi Hasil
a. Minimal 40 % dari audiensi yang mengikuti penyuluhan mengetahuidan
memahami tentang apendisitis.
b. Minimal 40 % dari audiensi dapat menjawab pertanyaan penyaji
c. Audiensi dapat mengulangi kembali materi penyuluhan
L. Lampiran Materi
1. Pengertian
Benigna Prostatic hyperplasia adalah suatu kondisi yang sering terjadi
sebagai hasil dari pertumbuhan dan pengendalian hormon prostat. (Elin &
Retonasi, 2011).
BPH (Hiperplasia prostat benigna) adalah suatu keadaan di mana
kelenjar prostat mengalami pembesaran, memanjang ke atas ke dalam
kandung kemih dan menyumbat aliran urin dengan menutup orifisium uretra.
BPH merupakan kondisi patologis yang paling umum pada pria. (Smeltzer
dan Bare, 2012).
Benigna Prostat Hiperplasi adalah kelenjar prostat yang mengalami
pembesaran, yang dapat menyumbat uretra pars prostatika dan menyebabkan
terhambatnya aliran urine keluar dari buli-buli (Purnomo 2011).
2. Etiologi
terjadinya BPH sampai sekarang belum diketahui. Namun yang pasti kelenjar
prostat sangat tergantung pada hormon androgen. Faktor lain yang erat
a. Dihydrotestosteron
h) Pada gejala yang sudah lanjut, dapat terjadi Azotemia (akumulasi produk
sampah nitrogen) dan gagal ginjal dengan retensi urin kronis dan volume
residu yang besar.
4. Faktor Risiko
a. Usia
Laki-laki yang memiliki umur >50 tahun memiliki risiko lebih besar
dibanding laki-laki usia <50 tahun. Sesuai dengan pertambahan usia kadar
testosteron mulai menurun secara perlahan pada usia 30 tahun dan turun lebih
cepat pada usia 60 tahun ke atas.
b. Pola Hidup
Salah satu yang harus diperhatikan untuk mengurangi risiko terjadinya
BPH yaitu dengan memperhatikan pola hidup yang sehat contohnya dengan
mengkonsumsi makanan yang tinggi serat karena dapat mengurangi
pertumbuhan sel-sel yang abnormal. Hindari mengkonsumsi makanan yang
mengandung zat-zat diuretik contohnya kopi, dan teh. Larangan
mengkonsumsi diuretik ini bertujuan agar tidak terjadi spasme pada sfingter
eksterna yang menyebabkan terjadinya retensi urin.
Mengurangi kebiasaan merokok karena nikotin dan konitin yang
terkandung dalam rokok dapat meningkatkan aktivitas enzim perusak
androgen, sehingga menyebabkan penurunan kadar testosteron.
5. Penatalaksanaan
a. Insisi transurethral prostat (TUIP)
Ini adalah prosedur endoskopi. Hal ini dilakukan dengan memasukkan
endoskopi melalui uretra ke prostat. Kemudian sayatan kecil dibuat di
jaringan prostat untuk memperbesar lubang uretra dan kandung kemih. TUIP
adalah prosedur yang cukup aman dan tidak ada luka eksterior setelah operasi.
Prosedur memakan waktu sekitar 40-50 menit.
b. Reseksi transurethral prostat (TURP)
Ini juga prosedur endoskopi. Hal ini dilakukan dengan memasukkan
endoskopi melalui penis dan mengeluarkan bagian prostat yang menghalangi
secara berurutan dengan arus listrik. Panas arus listrik bisa menghentikan
pendarahan dengan cepat juga. Prosedur ini memakan waktu sekitar 60-90
menit dan dapat dilakukan dengan anestesi umum atau regional.
c. Buka prostatektomi
Buka prostatektomi ini adalah operasi yang lebih tradisional. Insisi
dibuat di perut bagian bawah untuk menghilangkan jaringan prostat. Hal ini
umumnya dilakukan saat prostat sangat besar.