“ ANGGARAN PEMERINTAH “
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS RIAU
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan karunianya yang telah memberi
kemudahan, khususnya bagi kami dalam menyusun makalah ini. Makalah ini akan membahas
mengenai “Anggaran Pemerintah”. Tugas ini kami buat guna memenuhi tugas mata kuliah
Akuntansi Sektor Publik.
Kami sebagai penulis menyadari di dalam makalah ini masih banyak terdapat
kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca guna membangun agar makalah ini dapat lebih baik lagi kedepannya. Kami juga
mengharapkan makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .................................................................................................................... ii
Daftar Isi ............................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
1.1.Latar Belakang ................................................................................................. 1
1.2.Rumusan Masalah ............................................................................................ 1
1.3.Tujuan .............................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................... 3
2.1 Peran APBN Bagi Pembangunan Dan Pertumbuhan Ekonomi …. .……......... 3
2.2 Dasar Hukum APBN Dan APBD ………………………….............................. 3
2.3 Siklus APBN Dan APBD ………..……………............................................... 5
2.4 Perencanaan dan Fungsi Perencanaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja
Negara/Daerah …………………………………………………………………7
2.5 Prinsip Penyusunan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara/Daerah …… 8
2.6 Azas Penyusunan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara/Daerah ……… 8
2.7 Sumber Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara/Daerah ………………… 8
BAB III PENUTUP ………................................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah :
1. Mahasiswa mampu menjelaskan peran APBN bagi pembangunan dan pertumbuhan
ekonomi
2. Mahasiswa mampu menjelaskan dasar hukum APBN dan APBD
3. Mahasiswa mampu menjelaskan siklus APBN dan APBD
4. Mahasiswa mampu menjelaskan perencanaan dan Fungsi Perencanaan Anggaran
Pendapatan
5. Mahasiswa mampu menjelaskan prinsip perencanaan Anggaran pendapatan
6. Mahasiswa mampu menjelaskan azas peyusunan Anggaran pendapatan
7. Mahasiswa mampu menjelaskan sumber Anggaran Pendapatan
BAB II
PEMBAHASAN
Seperti yang telah disinggung di atas, APBN memiliki dasar hukum dalam
pelaksanaannya. Dasar hukum tersebut yaitu sebagai berikut :
Undang-Undang Dasar 1945 merupakan dasar hukum yang tertinggi dalam struktur perundang-
undangan Indonesia. Oleh sebab itu, pengaturan tentang keuangan negara selalu didasarkan pada
undang-undang dasar ini.
Dalam UUD 1945 pasal 23 ayat 1 ini menyatakan bahwa anggaran pendapatan dan belanja
negara ditetapkan setiap tahun. Selain itu, bahasan tentang APBN juga termuat dalam bab VIII
Undang-Undang Dasar 1945 Amendemen IV pasal 23. Yaitu mengatur tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Ayat (1) = Anggaran pendapatan dan belanja negara sebagai wujud dari pengelolaan keuangan
negara ditetapkan setiap tahun dengan undang-undang dan dilaksanankan secara terbuka dan
bertanggungjawab untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Ayat (2) = rancangan undang-undang anggaran pendapatan dan belanja negara diajukan oleh
Presiden untuk dibahas bersama Dewan Perwakilan Rakyat dengan memperhatikan
pertimbangan Dewan Perwakilan Daerah.
Ayat (3) = Apabila Dewan Perwakilan Rakyat tidak menyetujui rancangan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara yang diusulkan oleh Presiden, Pemerintah menjalankan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara tahun yang lalu.
Yang tercakup dalam undang-undang ini meliputi hal baru dan atau perubahan mendasar dalam
ketentuan keuangan negara seperti : Pengertian dan ruang lingkup keuangan negara, Asas-asas
umum pengelolaan keuangan negara, Kedudukan Presiden sebagai pemegang kekuasaan
pengelolaan keuangan negara, Pendelegasian kekuasaan Presiden kepada Menteri Keuangan dan
Pimpinan Lembaga, Susunan APBN dan APBD, Ketentuan penyusunan dan penetapan APBN
dan APBD, Pengaturan hubungan keuangan antara pemerintah pusat dengan bank sentral,
pemerintah daerah, dan pemerintah/lembaga asing, Pengaturan hubungan keuangan antara
pemerintah dengan perusahaan negara, perusahaan daerah, perusahaan swasta, dan badan
pengelola dana masyarakat, Penetapan bentuk dan batas waktu penyampaian laporan
pertanggungjawaban pelaksanaan APBN dan APBD.
Selain itu, ketentuan tentang penyusunan dan penetepan APBN dalam undang-undang ini
meliputi : Penegasan tujuan dan fungsi anggaran pemerintah, Penegasan peran DPR/DPRD dan
pemerintah dalam proses penyusunan dan penetapan anggaran, Pengintegrasian sistem
akuntabilitas kinerja dalam sistem penganggaran, Penyempurnaan klasifikasi anggaran,
Penyatuan anggaran, dan Penggunaan kerangka pengeluaran jangka menengah dalam
penyusunan anggaran.
Perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan pemerintahan daerah mencakup pembagian
keuangan antara pemerintah dan pemerintahan daerah secara proporsional, demokratis, adil serta
transparan dengan memperhatikan potensi, kondisi dan kebutuhan daerah.
Cakupan yang terdapat dalam UU No.33 Tahun 2004 yaitu : Prinsip kebijakan perimbangan,
Dana pendanaan pemerintah daerah, Sumber penerimaan daerah, Pendanaan asli daerah, Dana
perimbangan, Lain-lain pendapatan, Pinjaman daerah, Obligasi daerah, Pengelolaan keuangan
dalam rangka desentralisasi, Dana dekonsentrasi, Dana tugas pembantuan, Sistem informasi
keuangan daerah.
APBD adalah singkatan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. APBD dapat
diartikan sebagai suatu daftar yang memuat perincian sumber- sumber pendapatan daerah dan
macam-macam pengeluaran daerah dalam waktu satu tahun. Undang-Undang Nomor 32 Tahun
2003 mengartikan APBD sebagai rencana keuangan tahunan pemerintah daerah yang dibahas
dan disetujui bersama oleh pemerintah daerah dan DPRD dan ditetapkan dengan Peraturan
Daerah (Perda).
c. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2002 tentang Pedoman Pengurusan,
Pertanggungjawaban Keuangan Daerah serta Tata Cara Pengawasan, Penyusunan, dan
Penghitungan APBD.
Siklus APBD
APBD merupakan dasar pengelolaan keuangan daerah dalam masa 1 (satu) tahun
anggaran terhitung mulai tanggal 1 Januari sampai dengan tanggal 31 Desember. APBD disusun
sesuai dengan kebutuhan penyelenggaraan pemerintahan dan kemampuan pendapatan daerah.
Dalam pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan, pemerintah melaksanakan kegiatan keuangan
dalam siklus pengelolaan anggaran yang secara garis besar proses perencanaan dan penyusunan
APBD adalah sebagai berikut:
2.4 Perencanaan dan Fungsi Perencanaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara/Daerah
Untuk menyusun Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) tentu
tidak mudah karena banyak faktor yang setiap saat dapat berubah atau paling tidak perubahan
yang terjadi masih dalam kurun waktu satu tahun.
Penyusunan APBN tidak lepas dari sasaran kebijakan keuangan pemerintah yang harus
menunjang pertumbuhan dan pembangunan ekonomi, kestabilan moneter, perluasan kesempatan
kerja, pelayanan umum dan lain-lainnya yang menyangkut peningkatan kesejahteraan rakyat.
Dengan demikian kebijakan anggaran diartikan sebagai kebijakan pemerintah untuk mengatur
APBN agar sesuai dengan arah dan laju pertumbuhan ekonomi yang diharapkan dalam Program
Pembangunan Nasional.
Penyusunan APBN mulai tahun 2005 telah menerapkan format baru, yaitu format
anggaran terpadu berdasar undang-undang nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara.
Format baru tersebut merupakan sistem penganggaran terpadu yang melebur anggaran rutin dan
pembangunan dalam satu format anggaran dengan tujuan mengurangi tumpang tindih alokasi
pengeluaran. Selanjutnya Anda perhatikan animasi proses penyusunan APBN berikut:
1. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sebagai wujud dari pengelolaan keuangan
Negara ditetapkan setiap tahun dengan undang-undang dan dilaksanakan secara
terbuka dan bertanggung jawab untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat
APBN itu sendiri memiliki beberapa prinsip didalam penyusunannya yang meliputi
sebuah prinsip sebagai berikut ini :
1. Prinsip penyusunan dari APBN yang berdasarkan dari aspek pendapatan yaitu, sebagai
berikut:
2. Prinsip penyusunan dari APBN berdasarkan dari aspek pengeluaran suatu negara :
Prinsip Hemat, tidak mewah, efisien, dan juga sesuai dari kebutuhan teknis yang sudah
diisyaratkan.
Sangat terarah, terkendali sesuai dengan rencana dari program/kegiatan.
Semaksimal mungkin pemanfaatan dari hasil produksi didalam negeri dengan
memperhatikan beberapa segi kemampuan/potensi nasional yang dimiliki.
Pendapatan negara non-pajak Sumber pendapatan negara non pajak terdiri dari
keuntungan Badang Usaha Milik Negara (BUMN), pengelolaan sumber daya alam,
pinjaman, barang sitaan, percetakan uang atau sumbangan. Berikut beberapa contohnya:
1. Sumber penerimaan dari barang-barang yang dikuasai atau milik pemerintah.
Barang milik negara yang disewakan kepada pihak swasta, kemudian biaya
sewanya masuk dalam kas negara.
2. Perusahaan yang melakukan monopoli dan oligopoli ekonomi. Salah satu sumber
pendapatan negara non pajak adalah keuntungan BUMN. Perusahaan bisa bersifat
monopoli berskala besar dan sebagian keuntungannya bisa disisihkan untuk
pembiayaan negara.
3. Harta telantar adalah harta peninggalan yang dianggap tidak ada seorangpun yang
mengajukan klaim atas barang itu. Dalam hal ini negara berhak mengumumkan
terlebih dahulu, jika tidak ada ahli waris maka harta tersebut menjadi milik
negara.
4. Denda yang dijatuhkan untuk kepentingan umum. Denda ini berupa sitaan atau
pembayaran yang telah disepakati. Untuk barang biasanya dilakukan lelang,
kemudian hasilnya dimasukkan dalam kas negara.
5. Retribusi dan iuran. Retribusi sendiri merupakan dana yang dipungut berkaitan
dengan jasa negara.
Hibah
Hibah merupakan pemberian yang diberikan kepada pemerintah tetapi bukan bersifat
pinjaman. Hibah bersifat sukarela dan diberikan tanpa ada kontrak khusus. Dana bantuan
yang didapat biasanya diperuntukkan bagi pembiayaan pembangunan. Selain itu,
penerimaan yang berasal dari luar negeri juga masuk dalam pinjaman program atau
pinjaman proyek dengan jangka waktu tertentu. Lembaga internasional yang pernah
memberi bantuan pada Indonesia adalah Bank Dunia (World Bank), Asean Development
Bank (ADB), dan International Monetary Fund (IMF).
BAB III
PENUTUP