Anda di halaman 1dari 10

REKAYASA IDE

MK.MATEMATIKA EKONOMI
PRODI S1 PENDIDIKAN
EKONOMI- FE

Skor Nilai:

“SOLUSI MENGATASI KELANGKAAN BARANG


KEBUTUHAN
POKOK DI MASYARAKAT”

KELOMPOK 1

ALYA YASMIN 7203141031

CANTIKA MAHARANI SIREGAR 7201141004

HARDIA FITRI 7203341019

IRAWATI PANJAITAN 7203141037

JOAN CHRISTIN SIMBOLON 7203141029

JULAIDI SELIAN 7203341002

LAILI HASMIYAH HARAHAP 7203141021

DOSEN PENGAMPU : RANDESKA MANULLANG, SE., M.Si.

MATA KULIAH : MATEMATIKA EKONOMI

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTASEKONOMI-UNIVERSITASNEGERIMEDAN

07 DESEMBER 2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur Kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Berkat dan Rahmatnya, Kami dapat

menyelesaikan tugas Rekayasa Ide ini dengan tepat waktu. Tugas Rekayasa Ide ini merupakan salah satu tugas

yang wajib di selesaikan dari Kurikulum KKNI yang di berlakukan oleh pihak kampus Universitas Negeri

Medan.

Dalam penulisan Rekayasa Ide ini Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak RANDESKA

MANULLANG, SE., M.Si. selaku Dosen Pengampu mata kuliah Matematika Ekonomi yang telah

membimbing Kami dalam penyusunan Rekayasa Ide ini dan Kami juga berterima kasih kepada semua pihak

yang membantu Kami dalam penyusunan Rekayasa Ide ini. Demikianlah Laporan Rekayasa Ide ini ditulis,

Kami sadar jika laporan ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat

Kami harapkan. Atas perhatian Dosen pengampu dan pihak yang membantu, Kami ucapkan terima kasih.

Medan, 07 Desember 2020

Penyusun,

DAFTAR ISI

2
KATA PENGANTAR.............................................................................................. i
DAFTAR ISI........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 1
1.1Latar Belakang ............................................................................................... 1
1.2 Tujuan Rekayasa Ide .................................................................................... 2
1.3 Manfaat Rekayasa Ide ................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................... 3
2.1 Pengertian Kelangkaan Barang .................................................................. 3
2.2 Faktor Penyebab Terjadinya Kelangkaan Barang ..................................... 3
2.3 Contoh kelangkaan Barang......................................................................... 5
2.4 Solusi Untuk kelangkaan Masker ............................................................... 6
BAB III PENUTUP................................................................................................ 7
3.1 Kesimpulan .................................................................................................. 7
3.2 Saran............................................................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 8

BAB I

3
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kehidupan sehari-hari masyarakat tentunya tidak terlepas dari bahan kebutuhan
pokok, dan dapat dikatakan hidupnya tergantung dari terpenuhinya kebutuhan pokok tersebut.
Hal itu wajar karena dalam kehidupan sehari-hari masyarakat perlu mengkonsumsi bahan
kebutuhan pokok yang bermanfaat bagi tubuh, agar tetap dalam kondisi kecukupan gizi yang
terjaga.
Istilah kebutuhan pokok masyarakat (KEPOKMAS), sebelumnya dikenal dengan
istilah sembilan bahan pokok (SEMBAKO), namun dalam perkembangannya terus bertambah
tidak hanya berjumlah sembilan, sehingga dengan dikeluarkannya Peraturan Presiden Republik
Indonesia Nomor 71 tahun 2015 Tentang Penetapan dan Penyimpanan Barang Kebutuhan Pokok
dan Barang Penting. Kebutuhan pokok yang mendasar bagi setiap manusia terdiri dari kebutuhan
sandang, pangan dan papan. Pada zaman yang modern ini kebutuhan manusia semakin beragam.
Hal tersebut tercermin pada tingkat kebutuhan masyarakat yang semakin beragam dan semakin
meningkat. Namun, dari sekian banyak kebutuhan manusia, kebutuhan pangan, sandang, dan
papan masih menjadi kebutuhan pokok yang mesti selalu menempati urutan atas dalam hal
permintaan kebutuhan masyarakat.
Dalam memenuhi kebutuhan pokok di masyarakat sering terjadi yang namanya
kelangkaan barang, sehingga masyarakat terganggu dalam memenuhi kebutuhan pokoknya.
Kelangkaan merupakan kondisi di mana kita tidak mempunyai cukup sumber daya untuk
memuaskan semua kebutuhan kita. Dengan singkat kata kelangkaan terjadi karena jumlah
kebutuhan lebih banyak dari jumlah barang dan jasa yang tersedia. Kelangkaan barang terjadi
apabila suatu daerah mengalami kesulitan atau bahkan tidak dapat mendapatkan komoditas
bahan-bahan pokok secara kontinu untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat akan
komoditas bahan-bahan pokok tersebut.
1.2 Tujuan Rekayasa Ide
 Mengetahui bagaimana solusi mengatasi kelangkaan barang kebutuhan
pokok di masyarakat.
 Mengetahui tentang bagaimana kelangkaan barang kebutuhan pokok bisa
terjadi.
 Mengembangkan ide dalam mengatasi masalah yang berkaitan dengan

4
kelangkaan kebutuhan pokok
1.3 Manfaat Rekayasa Ide
 Masyarakat memperoleh solusi terbaik dalam menghadapi kelangkaan
barang bahan pokok
 Pembaca mengetahui solusi mengatasi bila terjadi kelangkaan barang
bahan pokok

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kelangkaan Barang

5
Menurut Wikipedia kelangkaan adalah kondisi dimana kita tidak mempunyai cukup sumber daya
untuk memuaskan semua kebutuhan kita.Menurut Kamus Oxford, kelangkaan adalah keadaan
menjadi langka atau kekurangan pasokan.Dan didalam Kamus Cambridge, kelangkaan adalah
situasi di mana sesuatu tidak mudah ditemukan atau didapat.Kelangkaan bukan berarti semua
sulit diperoleh atau ditemukan. Kelangkaan juga dapat diartikan dengan alat yang digunakan
untuk memuakan kebutuhan jumlahnya tidak seimbang dengan kebutuhan yang harus
dipenuhi.Masalah kelangkaan selalu dihadapi kerena kebutuhan seseorang bermacam macam dan
alat pemuas nya itu terbatas.

2.2 Faktor Penyebab Terjadinya Kelangkaan Barang


Berikut ini adalah faktor yang memngaruhi terjadinya kelangkaan barang, yaitu:
 Keterbatasan sumber daya
Alam memang menyediakan sumber daya yang cukup melimpah. Namun, tetap
saja jumlahnya terbatas, apalagi jika manusia mengolahnya secara sembarangan.
Walaupun sumber daya tersebut dapat diperbaharui atau tersedia secara bebas,
tetap saja akan berkurang dan lama-kelamaan akan habis.
 Perbedaan letak geografis
Sumber daya alam biasanya tersebar tidak merata disetiap daerah. Ada daerah yang
sangat subur, ada pula daerah yang kaya akan bahan tambang. Namun, ada pula daerah
yang gersang dan selalu kekurangan air. Perbedaan ini menyebabkan sumber daya
menjadi langka dan terbatas, terutama bagi daerah yang tidak mempunyai sumber daya
yang melimpah.
 Tidak ada pengganti (substitusi) yang efektif.
Tidak adanya pengganti akan suatu barang atau jasa merupakan salah satu penyebab
terjadinya kelangkaan.
 Pertambahan jumlah penduduk
Pertumbuhan jumlah penduduk selalu lebih cepat dibandingkan dengan pertumbuhan
produksi barang dan jasa. Hal ini telah diamati oleh seorang ekonom, Thomas Robert
Malthus. Menurutnya, jumlah manusia tumbuh mengikuti deret ukur (1, 2, 4, 8, 16, dan

6
seterusnya). Sementara jumlah produksi hanya tumbuh mengikuti deret hitung (1, 2, 3,
4, 5, dan seterusnya)
 Keterbatasan kemampuan produksi
Kemampuan produksi didukung oleh faktor-faktor produksi yang digunakan. Misalnya
kapasitas faktor produksi manusia terbatas karena masih bisa sakit, lelah, atau bosan.
Mesin produksi juga bisa rusak dan aus. Selain itu, keterbatasan produksi juga
ditentukan karena perkembangan teknologi yang tidak sama. Di negara maju,
perkembangan teknologi berlangsung sangat cepat. Sementara itu, di negara
berkembang perkembangan kebutuhan barang dan jasa masih lebih cepat daripada
perkembangan teknologinya. Keterbatasan produksi menyebabkan penawaran tetap
sedangkan permintaan barang tersebut tinggi sehingga selain menyebabkan kelangkaan
juga dapat menyebabkan inflasi permintaan.[2]
 Bencana alam
Bencana alam merupakan faktor perusak yang berada di luar kekuasaan dan
kemampuan manusia. Walaupun sebenarnya sebagian bencana terjadi akibat ulah
manusia sendiri. Banjir, gempa bumi, tanah longsor, kebakaran hutan, dan lain-lain telah
membawa dampak kerugian yang cukup besar. Kerusakan bangunan, tempat usaha,
sumber daya alam, dan bahkan korban jiwa yang menjadi korban bencana alam
tersebut.
 Kelangkaan Struktural yaitu kesalahan manajemen dan ketidaksetaraan
2.3 Contoh kelangkaan Barang
Dimasa pandemi seperti ini, Pemerintah mengajurkan kita untuk memakai masker untuk
mencegah terjadinya penularan/penyebaran Virus Covid-19.Meningkatnya konsumsi masyarakat
mengakibatkan barang kebutuhan menjadi langka, cepat habis bahkan lenyap. Kelangkaan
barang kebutuhan di pasar-pasar mengakibatkan masyarakat panik. Kepanikan masyarakat dalam
memperoleh barang kebutuhan mempengaruhi proses jual-beli di pasar-pasar. Masyarakat
berusaha secepatnya memperoleh barang kebutuhannya sementara pedagang di pasar-pasar
berusaha menyediakan barang kebutuhan masyarakat secara lengkap dan sebanyak-banyaknya.
Untuk menyediakan barang-barang kebutuhan masyarakat untuk dijual, pedagang-pedagang
berusaha memperoleh ketempat-tempat produksi barang kebutuhan masyarakat. Produksi barang

7
kebutuhan masyarakat terbatas cenderung jumlah produksi barang tetap. Memaksa pedagang
memperoleh barang kebutuhan dari sesama pedagang yang masih memiliki persediaan
berapapun tinggi harga barang kebutuhan masyarakat. Akibatnya harga barang kebutuhan
masyarakat di pasarpasar menjadi bergejolak atau harga-harga naik Dengan adanya pernyataan
seperti itu, banyak yang menjadikan itu sebagai sarana untuk mendapatkan keuntungan.
Banyaknya para pedagang yang menimbun masker untuk dijual kembali dengan harga yang lebih
tinggi dari biasanya nya dikarenakan jika permintaan yang tinggi akan menyebakan harga juga
akan naik.Sementara dalam wawancara KPPU tidak menemukan adanya dugaan pelanggaran
persaingan usaha terkait dengan melambungnya harga masker dan pedagang mengatakan "Kami
tidak menemukan pelanggaran di rantai usaha utama sesuai dengan yang tertuang dalam
Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang larangan praktik monopoli dan persaingan usaha
tidak sehat, baik kartel maupun seluruh pasalnya," ucapnya. Dari hasil penelitian selama lebih-
kurang sebulan, Guntur menyebut, kenaikan harga masker di pasaran untuk sementara murni
terjadi karena adanya permintaan yang tinggi dari masyarakat. Sedangkan kenaikan permintaan
ini tidak diimbangi dengan pertambahan stok.
2.4 Solusi Untuk kelangkaan Masker
Setelah mengetahui masalah ini, maka kelompok kami akan memberi solusi untuk mengatasi
agar tidak ada lagi masalah kelangkaan masker, yakni:
a) Adanya alternatif yaitu dengan memproduksi masker kain walaupun masker kain tidak
efektif.
b) Adanya penyaluran masker dari pihak pemerintah agar terjadi kestabilan ketersediaan
dan harga masker di pasar untuk menghindari kelangkaan masker.
c) Pemerintah harus lebih melihat dan memperhatikan para pedagang yang menimbun
masker serta mendapatkan hukuman yang dapat membuat jera para penimbun masker.
d) Pembatasan pemakaian masker maksudnya disini adalah lebih mengutamakan siapa
yang membutuhkan masker contohnya seperti Ahli Kesehatan dan orang yang sakit.
e) Menciptakan suasana peduli terhadap sesama, seperti memberikan masker kepada
orang yang belum mempunyai masker.
f) Dan yang terpenting masyarakat harus mengikuti himbauan pemerintah yaitu tidak
keluar rumah agar tidak menggunakan banyak masker.

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kelangkaan barang adalah kondisi di mana alat pemuas (barang dan jasa)kebutuhan tidak
sebanding dengan cara memperolehnya atau membutuhkan pengorbanan yang lebih besar yang
disebabkan oleh tidak adanya sumber daya yang cukup atau barang dan jasa terbatas atau
keinginan atau kebutuhan manusia tidak terbatas. Kelangkaan masker merupakan masalah yang
terjadi baru baru ini pada masa pandemi, dengan adanya masalah itu kami memberikan solusi

9
yakni: Dengan memproduksi masker kain walaupun masker kain tidak efektif.dan Adanya
penyaluran masker dari pihak pemerintah agar terjadi kestabilan ketersediaan dan harga masker
di pasar untuk menghindari kelangkaan masker.

3.2 Saran
Kami menyarankan setiap pelaku ekonomi individu maupun kelompok dapat bersama-sama
mencegah terjadinya kelangkaan. Produsen dan konsumen dapat menerapkan ide-ide yang telah
kami utarakan diatas. Dengan menerapkan beberapa ide tersebut maka masalah kelangkaan yang
sedang terjadi dapat diatasi dengan baik,sehingga kebutuhan dapat terpenuhi dan kesejahteraan
dapat dicapai.

DAFTAR PUSTAKA

Litigasi.2017.Kebijakan Pengendalian Harga Kebutuhan Pokok Masyarakat.18(01)


https://id.wikipedia.org/wiki/Kelangkaan
https://www.kompas.com/
https://www.Economics.help.com/
https://www.VOI.com/

10

Anda mungkin juga menyukai