Anda di halaman 1dari 26

Veri Antoni

Hukum Bisnis, Fakultas Hukum UGM


Materi Hukum Bisnis S1 Reguler Kelas B dan D FEB UGM
APAKAH HUKUM ?
TIGA PERSOALAN HUKUM
 KEADILAN
 KEPASTIAN
 KEMANFAATAN

Ketiga hal tersebut bersifat ANTINOMIbertentangan


tetapi tidak dapat dipisahkan.
HUKUM
 Apeldoorn sebagaimana dikutipnya dari Immanuel Kant,
para ahli hukum masih mencari tentang apa defenisi hukum
(Noch suchen die juristen eine defenition zu threm Begriffe
von recht).
Sudikno Mertokusumo keseluruhan kumpulan peraturan
atau kaedah2 dalam kehidupan bersama: keseluruhan
peraturan tentang tingkah laku yang berlaku dalam suatu
kehidupan bersama, yang dapat dipaksakan pelaksanaanya
dengan suatu sanksi.
Wirjono Projodikororangkaian peraturan-peraturan
mengenai tingkah laku orang sebagai anggota masyarakat,
sedangkan satu-satu tujuan dari hukum ialah menjamin
keselamatan, kebahagian dan tata tertib masyarakat itu
sendiri.
lanjutan…
 Purnadi Purbacaraka dan
Soerjono Soekanto
menyebutkan 9 arti hukum:
1. Ilmu pengetahuan
2. Disiplin
3. Norma
4. Tata Hukum
5. Petugas
6. Keputusan Penguasa
7. Proses Pemerintahan
8. Prilaku Teratur
9. Jalinan nilai-nilai
NORMA DALAM MASYARAKAT
 Purbacaraka dan Soekanto menyebutkan 4 norma: Kepercayaan,
Kesusilaan, Sopan Santun, dan Hukum.

 Mengapa diperlukan Norma Hukum?

 Oleh Prof. Sudikno Mertokusumo, karena:


1. Masih banyaknya kepentingan lain manusia yang memerlukan
perlindungan, tetapi belum perlindungan dari ke tiga norma
tersebut, dan
2. Kepentingan2 manusia yg telah mendapatkan perlindungan dari
ketiga norma tersebut belum cukup terlindungi, karena dalam
hal terjadi pelanggaran, reaksi atau sanksi yang dirasakan
belum cukup memuaskan.
HUBUNGAN HUKUM
Hubungan HukumIkatan antara individu yg tercermin pada
hak & kewajiban.

Hakkepentingan yg dilindungi oleh hukum.

Unsur hak subjek hukum, objek hukum, hubungan hukum,


perlindungan hukum.

Kewajiban: beban yg sifatnya kontraktual.

Hak dan kewajiban timbul apabila terjadi hubungan hukum


antara dua pihak yang didasarkan pada satu perikatan
(perjanjian) atau kontrak.
Lanjutan…
Konkritisasi hukum menjadi hak
dan kewajiban itu terjadi dengan
PERJANJIAN
perantaraan peristiwa hukum.
GANDA

LAINNYA
PERBUATAN HUKUKM

PERBUATAN SUBYEK SEPIHAK


HUKUK

PERBUATAN SUBYEK
PERISTIWA HUKUM HUKUKM LAINNYA

BUKAN PERBUATAN KEJADIAN, KELALAIAN,


PERISTIWA SUBYEK HUKUKM LAMPAU WAKTU

BUKAN PERISTIWA HUKUM(TANPA AKIBAT HUKUM)


PERISTIWA HUKUM DAN PERBUATAN HUKUM
 Peristiwa Hukumperistiwa tertentu yg dapat
menimbulkan akibat hukum (peristiwa alamiah
maupun perbuatan subjek hukum).

 Perbuatan Hukum perbuatan subyek hukum yang


ditujukan untuk menimbulkan akibat hukum yang
sengaja dikehendaki oleh subyek hukum.
SUBYEK HUKUM
 Segala sesuatu yg dapat memperoleh hak & kewajiban dari hukum.

 Wujud subjek hukum dari segi perdata adalah ORANG, yang terdiri dari ORANG
SEBAGAI PRIBAD& BADAN HUKUM.
 Badan hukum: perkumplan/oganisasi yg oleh hukum diperlakukan (dikonstruksi)
seperti manusia sebagai pengeman hak dan kewajiban shg dapat melakukan
perbuatan hukum.
 Ciri badan hukum:
1. kekayaan terpisah, KEKAYAAN TERPISAH 1 Vs KEKAYAAN TERPISAH 2
2. tujuan tertentu,
3. kepentingan sendiri,
4. organisasi teratur.
 Secara formal badan hukum dipersyaratkan bahwa akta pendiriannya disahkan
Menteri (Pemerintah).
OBYEK HUKUM
 Objek hukum: segala sesuatu yg dapat menjadi
pokok hubungan hukum.

 Misalnya, dalam hukum Perdata adalah benda.


Macam-macam benda: berwujud, tdk berwujud,
bergerak, tidak bergerak.
KEWENANGAN HUKUM DAN KECAKAPAN BERTINDAK

 Kewenangan Hukum Kewenangan untuk menyandang


Hak dan Kewajiban.

 Setiap subyek hukum pada umumnya dapat mempunyai


hak dan kewajiban.

 Kecakapan bertindakkemampuan untuk melakukan


perbuatan hukum.

 Orang yg tidak cakap: belum dewasa, di bawah


pengampuan/perwalian, dilarang UU melakukan
perbuatan hukum.
SUMBER HUKUM

 Undang-Undang
 Yurisprudensi (Keputusan Hakim)
 Traktat (Perjanjian-perjanjian Internasional)
 Kebiasaan
 Doktrin (Pendapat Ahli Terkemuka)
BEBERAPA ASAS HUKUM
 Lex superior derogat legi inferioriperaturan yang
lebih tinggi akan mengalahkan peraturan yang lebih
rendah.
 Lex specialist derogat legi generalipada
peraturan yang sederajat, peraturan yang lebih khusus
melumpuhkan peraturan yang umum.
 Lex posteriory derogat legi prioripada peraturan
yang sederajat, peraturan yang paling baru
melumpuhkan peraturan yang lama.
KLASIFIKASI HUKUM
 Dewasa ini, ada begitu banyak hukum, antara lain: Hukum
Pidana, Hukum Perdata, Hukum Bisnis, Hukum Tata
Negara, Hukum Administrasi Negara, Hukum Acara,
Hukum Insternasional, Hukum Adat, Hukum Pajak,
Hukum Lingkungan, Hukum Agraria, Hukum Perburuhan,
Hukum Islam, dan lain-lain.

 Klasifikasi Hukum sebagaimana tersebut di atas


berdasarkan isinya (pembagian hukum klasik) dapat
dibedakan atas: HUKUM PUBLIK dan HUKUM PRIVAT
(Keperdataan).
Lanjutan…
 Hukum Publik aturan hukum yang mengatur kepentingan
umum, atau aturan hukum yang mengatur hubungan hukum
antara Negara dengan perseorangan atau hubungan antara
Negara dengan alat pelengkapnya.

 Bidang Hukum Publik: Hukum Tata Negara, Hukum


Administrasi Negara, Hukum Pidana, dan Hukum Acara.

 Hukum Privat (Keperdataan) aturan hukum yang mengatur


kepentingan perorangan atau hubungan hukum yang mengatur
hubungan hukum antara orang yang satu dengan orang lain.

 Bidang hukum Perdata: Hukum Perorangan, hukum keluarga


(ex. hukum perkawinan), hukum waris, hukum harta kekayaan
(ex. hukum kebendaan & hukum perikatan) Hukum Dagang
HUKUM BISNIS DALAM KERANGKA HUKUM SECARA UMUM

HUKUM

HUKUM PUBLIK HUKUM PRIVAT

HUKUM PERDATA
HTN H. PIDANA

HUKUM DAGANG
HAN H. ACARA

HUKUM -HUKUM BARU LAINNYA


(Hukum Perburuhan, Hukum Paja, Hukum Hubungan Industrial, dan
lain-lain)
HUBUNGAN HUKUM PERDATA DENGAN HUKUM DAGANG

• Hukum Perdata merupakan Hukum Umum dari Hukum Dagang.

• Hukum Umum: aturan hukum yang berlaku pada umumnya.


• Hukum Khusus: aturan hukum yang berlaku untuk hal-hal yang khusus saja.

 Misalya, Mengatur perj/perikatan ex Buku III KUHPer , khusus tg


perj/perikatan di lapangan bisnis;

• Berlakunya asas hukum “lex specialist derogat legi generale”ketentuan


hukum bersifat khusus mengesampingkan ketentuan hukum bersifat khusus,
sebagaimana tersebut dalam Pasal 1 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang
(KUHD), “Ketentuan dalam KUH Perdata sepanjang tidak dilakukan
penyimpangan dalam KUHD masih tetap berlaku”.
lanjutan…
• Oleh karenanya, Hukum Dagang disebut juga Hukum Perdata
yang bersifat Khusus. Artinya, sepajang suatu ketentuan telah
di atur secara khusus (Hukum Dagang),maka ketentuan umum
(Hukum Perdata), tidak berlaku lagi. Namun, jika tidak diatur
dalam ketentuan khusus (Hukum Dagang) maka ketentuan
umum (Hukum Perdata) berlaku sebagai pelengkap.

• Terjadinya pemisahan Hukum Dagang dari Hukum Perdata


sebagai “induk”-nya hanya karena faktor sejarah dimana
terjadinya interaksi perdagangan yang sedemikian dalam
masyarakat.
SUMBER HUKUM BISNIS
 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, khususnya
Buku III (PERIKATAN).
 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang;
 Yurisprudensi;
 Kodifikasi di luar KUHD; Undang-undang.
 Kebiasaan-kebiasaan Dagang lainnya;
 Doktrin.
RUANG LINGKUP HUKUM BISNIS
Ruang lingkup hukum bisnis antara lain, namun tidak
terbatas pada:
 Hukum Perikatan dan Kontrak
 Hukum Persekutuan Perniagaan (Firma, CV, dan Perseroan
Terbatas)
 Hukum Surat-surat Berharga
 Hukum Pasar Modal
 Hukum Perbankan
 Hukum Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha
Tidak Sehat.
 Hukum atas Hak Kekayaan Intelektual
 Hukum Perdagangan International
 Dan lain-lain.
KEKAYAAN TERPISAH 1
KEKAYAAN TERPISAH 2
REFERENSI
 Rahayu Hartini, 2006, Hukum Komersial, Universitas
Muhammadiyah Malang Press, Malang.
 Ridwan Khairandy, 2006, Pengantar Hukum Dagang,
FH UII Press, Yogyakarta.
 Kartikasari, Elsi & Simangunsong, 2007, Hukum
dalam Ekonomi, Avendi, Jakarta.
TERIMAKASIH
NEXT MEETING:
HUKUM PERIKATAN DAN KONTRAK (PERJANJIAN)

 ANALISA PERJANJIAN
1. Apakah perjanjian tersebut telah memenuhi syarat
sah perjanjian?
2. Termasuk jenis apakah perjanjian tersebut?
3. Apakah unsur-unsur perjanjian telah dipenuhi
dalam kontrak tersebut?
4. Apakah klausula dalam kontrak tersebut telah
melindungi kepentingan para pihak? Berikan analisa
saudara terhadap pasal-pasal dlm kontrak
itu!(Silahkan saudara tambahkan)
5. Bagaimanakah kontrak itu seharusnya? (Perbaikilah
kontrak itu dengan membuat kontrak baru!)

Anda mungkin juga menyukai