Hidrosefalus - Santa Isana Praningtyas
Hidrosefalus - Santa Isana Praningtyas
S
DENGAN HIDROSEFALUS DINI DI RUANG G2 SARAF
RUMAH SAKIT BETHESDA
YOGYAKARTA
Disusun Oleh:
Santa Isana Praningtyas (1904086)
Mengetahui,
1. Definisi
2. Anatomi Fisiologi
Sistem Saraf Pusat (SSP) terdiri atas otak, medula spinalis, sekelompok
pemikiran, emosi, dan bicara. Otak memiliki empat regio utama yaitu
2016).
1) Serebrum
berat otak sebesar 1,3 kg dan menerima 15% hingga 20% curah
2016).
a) Lobus parietal
b) Lobus oksipital
c) Lobus temporal
panjang.
d) Lobus frontal
Mengontrol pergerakan volunter otot. Lobus frontal juga
2) Diensefalon
Berfungsi sebagai:
a) Talamus
b) Hipotalamus
c) Epitalamus
Epitalamus membentuk bagian dorsal diensefalon dan
perkembangan.
3) Batang Otak
musculoskeletal.
a) Otak tengah
Otak tengah adalah pusat refleks pendengaran dan
b) Pons
c) Medula oblongata
4) Serebelum
b. Medula Spinalis
spinalis berperan sebagai pusat pengantar pesan ke dan dari otak serta
sebagai pusat refleks. Susunan tulang belakang memiliki panjang
sekitar 42 cm dan ketebalan 1,8 cm. Gray matter medula spinal berada
lima lumbal, lima sakral, dan empat vertebra yang menyatu yang
2) Traktus piramidal
tonus otot.
3) Traktus ekstrapiramidal
1) Tengkorak
a) Duramater
b) Arachnoid
(Syaifudin, 2011).
c) Piamater
yang menuju ke otak berasal dari arkus aorta. Secara umum, arteri-
(Hartwig, 2012).
2014).
secara regional sabagai saraf spinal atau saraf kranial (LeMone et al.,
2016).
1) Saraf Spinal
2) Saraf Kranial
12 pasang saraf kranial berasal dari otak depan dan batang otak.
Tabel 1
12 Nervus
Nama Fungsi
I Olfaktori Indra pencium
II Optik Penglihatan
III okulomotor Gerakan bola mata
Menaikan kelopak mata
atas Konstriksi pupil
IV Troklear Gerakan bola mata
V Trigeminal Sensasi pada kulit kepala bagian atas,
kelopak mata bagian atas, hidung, rongga
hidung, kornea, dan kelenjar lakrimal.
Sensasi pada palatum, gigi bagian atas, pipi,
bibir bagian atas, kelopak mata bawah, dan
kulit kepala.
Sensasi pada lidah, gigi bagian bawah,
dagu, dan kulit kepala temporal
Mengunyah
VI Abdusens Gerakan lateral pada bola mata
VII Fasial Gerakan otot wajah
Sekresi kelenjar lakrimal,
hidung, submandibula,
Nama Fungsi
sublingual.
Sensasi perasa
VIII Akustik Keseimbangan
Indra
pendengaran
IX Menelan
Glosofaringeal Refleks
gag
Sekresi kelenjar saliva parotid
Indra perasa
Sentuhan, tekanan, dan nyeri dari faring dan
lidah posterior
Tekanan dari arteri karotid
Reseptor untuk mengatur tekanan darah
X Vagus Menelan
Regulasi denyut jantung
Regulasi pernapasan
Digesti
Sensasi dari organ torasik dan
abdomen Indra perasa
satu tempat antara tempat pembentukan CSS dalam sistem ventrikel dan
3) Syndrom Dandy-Walker
Skema 1
21
Patoflowdiagram
22
5. Klasifikasi
a. Berdasarkan Sumbatannya
1) Hidrosepalus Obstruktif
dan magendie.
2) Hidrosepalus Komunikan
b. Berdasarkan Perolehannya
1) Hidrosepalus Kongenital
Ini berarti pada saat lahir, otak terbentuk kecil atau pertumbuhan
2) Hidrosepalus Didapat
berupa:
1) Gangguan Kesadaran
2) Kejang
(Vivian, 2010)
7. Pemeriksaan Diagnostik
b. Venriculoatrial shunt
subarachnoid
yakni:
1) Drainase ventrikule-peritoneal
2) Drainase Lombo-Peritoneal
3) Drainase ventrikulo-Pleural
4) Drainase ventrikule-Uretrostomi
1. Pengkajian
a. Riwayat kesehatan
1) Pola nutrisi-metabolik
2) Pola eliminasi
5) Pola istirahat-tidur
6) Pola kognitif-persepsi
8) Pola peran-berhubungan
keluarga
9) Pola seksualitas-reproduksi
c. Pengkajian fisik
2) Aktivitas
3) Obat
4) Kontrol
yang ditetapkan.
2. Masalah Keperawatan
b. Nyeri akut
f. Risiko infeksi
3. Rencana keperawatan
7. Kolaborasi 7. CT-Scan
pemeriksaan diperlukan
CT-Scan untuk
kepala menentukan
diagnosis
Tgl……… Tgl……… Tgl……… Tgl………
Jam…… Jam…… Jam…… Jam……
Hambatan Setelah dilakukan NIC: Exercise
mobilitas fisik tindakan Therapy:
berhubugan keperawatan amblation 1. Peningkatan
dengan gangguan selama …x24jam 1. Observasi kekuatan otot
neuromuskular diharapkan kekuatan otot indicator
masalah teratasi perbaikan
dengan kriteria: konsisi
NOC: Mobility 2. Pasien tirah
level 2. Ubah posisi baring risiko
1. Pergerakan klien tiap 2 terkena
ekstremitas jam decubitus,
meningkat perubahan
2. Kekuatan otot posisi tiap 2
meningkat jam akan
5 5 mengurangi
5 5 risiko dari
3. Rentang gerak decubitus
Rom 3. Pasien dan
meningkat keluarga dapat
3. Ajarkan klien melakukan
dan keluarga ROM secara
untuk melatih mandiri
ROM aktif 4. ROM harus
dan pasif dilakukan
4. Kolaborasi secara
dengan bertahap
fisioterapi
untuk latihan
ROM secara
bertahap
3. Kebersihan
3. Edukasi klien tubuh sangat
untuk menjaga penting bagi
kebersihan klien
tubuh 4. Keluarga
4. Ikut sertakan dapat
keluarga membantu
dalam dalam
pemenuhan pemenuhan
ADL pasien ADL klien
ASUHAN KEPERAWATAN
Tgl Pengkajian:
Pukul : 12:45 WIB Oleh : Santa
3 November 2020
A. Pengkajian
1. Identitas
a. Pasien
Nama : Bp. S
Agama : Islam
Suka/Bangsa : Jawa/Indonesia
No. RM : 00-04-xxxx
Alamat : Gunungkidul
b. Keluarga
Nama : Bp. H
Hubungan : Anak
Umur : 30 tahun
Alamat : Bantul
2. Kesehatan pasien
a. Kesehatan Pasien
1) Keluhan utama
2) Keluhan tambahan
remasilin.
6) Alergi
b. Kesehatan keluarga
Skema 2: Genogram
Keterangan :
: laki-laki
: perempuan
: pasien
: tinggal serumah
Kesimpulan :
1) Sebelum sakit
sendiri dan kadang dikirim anak. Pasien minum 6-8 gelas/ hari
2) Selama sakit
Pasien makan dan minum sesuai jadwal dari rumah sakit, minum
b. Pola Eliminasi
1) Sebelum sakit
a) BAB
Pasien BAB 1-2 hari sekali tidak tentu, tidak ada masalah dan
keluhan BAB.
b) BAK
amonia.
2) Selama sakit
a) BAB
b) BAK
1) Sebelum sakit
a) Aktivitas sehari-hari
Aktivitas 0 1 2 3 4
Mandi √
Berpakaian √
Eliminasi √
Mobilisasi di TT √
Berpindah √
Ambulasi √
Naik tangga √
Memasak √
Belanja √
Merapikan rumah √
Keterangan :
1 : mandiri
3 : dibantu sebagian
5 : tergantung total
b) Kebutuhan tidur
c) Kebutuhan istirahat
2) Selama sakit
a) Keadaan aktivitas
Tabel 4: Aktivitas selama sakit
Aktivitas 0 1 2 3 4
Mandi √
Berpakaian √
Eliminasi √
Mobilisasi di TT √
Berpindah √
Ambulasi √
Naik tangga √
Memasak √
Belanja √
Merapikan rumah √
Keterangan :
1 : mandiri
3 : dibantu sebagian
5 : tergantung total
b) Kebutuhan tidur
1) Kebersihan kulit
2) Kebersihan rambut
3) Kebersihan telinga
4) Kebersihan mata
6) Kebersihan kuku
Pasien sudah menikah dan memiliki 2 orang anak, tidak ada keluhan.
lemas.
i. Pola Koping
1) Sebelum sakit
2) Selama sakit
4. Pemeriksaan Fisik
a. TB : 171cm
b. BB : 72 kg
d. Tingkat kesadaran
e. Keadaan umum
1) Kepala
Kulit kepala bersih, rambut hitam bercampur putih, tidak ada luka,
mengalami hidrosefalus.
2) Mata
3) Telinga
4) Hidung
6) Leher
7) Tengkuk
8) Dada
g) Inspeksi
h) Palpasi
i) Perkusi
Tidak dilakukan
j) Auskultasi
9) Punggung
10) Abdomen
12) Ekstremitas
a) Atas
b) Bawah
14) Refleks
a) Fisiologis : tidak terkaji
15) Nervus
Nama: Bp. S
Umur: 57 tahun
Risiko tinggi : ≥ 50
6. Rencana Pulang
a) Ajarkan ROM aktif dan pasif serta miring kanan-miring kiri tirah
baring.
7. Diagnostik Test
Tanggal 1-11-2020
8. Program Pengobatan
a) Tortilac 2x250 ml diberikan pada pukul 08.00 WIB dan 20.00 WIB
b) Farmadol 3x1 g diberikan bila perlu pada pukul 08.00 WIB, 16.00 WIB
dan 24.00 WIB
c) Menoperem 3x1 g diberikan pada pukul 08.00 WIB, 16.00 WIB dan
24.00 WIB
d) Primperan 2x1 ampul diberikan pada pukul 08.00 WIB dan 20.00 WIB
e) Allopurinol 1x300 mg diberikan pada pukul 13.00 WIB
Tabel 7: Analisis obat
a. Perbaikan KU
b. Rencana VP shunt
C. Analisis Data
No Diagnosis Keperawatan
1. Resiko perfusi serebral tidak efektif dengan faktor resiko anemia
2. Hipertermi berhubungan dengan proses penyakit, ditandai dengan :
Ds : pasien mengeluh panas
Do :
- Suhu: 38,4°C
- Kulit teraba hangat
- Pasien tampak pucat
- Nadi: 106x/meit
3. Defisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan, ditandai dengan :
Ds : pasien mengeluh sangat lemas
Do :
- ADL dibantu total
- Ambulasi tergantung total
- Pasien tampak lemas
4. Resiko infeksi dengan faktor resiko efek prosedur invasif
5. Resiko jatuh dengan faktor resiko anemia
Ruang : G2 Saraf/4B
Resiko ketidakefektifan perfusi Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor tanda peningkatan 1. TIK adalah tekanan
jaringan serebral dengan faktor keperawatan selama 3x24 jam TIK tiap 4 jam. dalam rongga kepala,
resiko anemia diharapkan masalah teratasi semakin tinggi
dengan kriteria hasil: peningkatan TIK
1. Tingkat kesadaran akan memperburuk
composmentis keadaan pasien.
Santa 2. GCS : 15, E:4, V:5, M:6 2. Monitor balance cairan 24 2. Balance cairan
3. Tidak ada tanda peningkatan jam kondisi cairan
TIK didalam tubuh.
4. TD: 110/70-120/80 mmhg Penumpukan cairan
50
DIAGNOSIS TINDAKAN KEPERAWATAN
KEPERAWATAN & DATA TUJUAN DAN KRITERIA TINDAKAN RASIONAL
PENUNJANG HASIL
5. N: 60-100x/m dapat meningkatkan
6. BC: 0 TIK
3. Berikan posisi head up 30ᵒ 3. Posisi head up 300
mengurangi tekanan
serebri dan
Santa melancarkan
peredaran darah
4. Edukasi keluarga untuk 4. Posisi head up 300
membatasi gerak dan mengurangi tekanan
pertahankan head up 30ᵒ serebri dan
melancarkan
peredaran darah
5. Berikan tortilac 2x250 ml 5. Tortilac untuk
mencegah edema, dan
menurunkan TIK
Santa
Santa
Tgl : 3-11-2020 Tgl : 3-11-2020 Tgl : 3-11-2020 Tgl : 3-11-2020
Jam : 13:00WIB Jam : 13:00WIB Jam : 13:00WIB Jam : 13:00WIB
Hipertermi berhubungan Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor suhu tubuh 1. Memantau Tindakan
dengan proses penyakit, keperawatan selama 3x24 jam selanjutnya
ditandai dengan : diharapkan masalah teratasi 2. Tingkatkan asupan cairan 2. Asupan cairan dan
51
DIAGNOSIS TINDAKAN KEPERAWATAN
KEPERAWATAN & DATA TUJUAN DAN KRITERIA TINDAKAN RASIONAL
PENUNJANG HASIL
Ds : pasien mengeluh panas dengan kriteria hasil: dan nutrisi yang adekuat nutrisi dapat
Do : 1. Suhu tubuh dlam batas meningkatkan kerja
- Suhu: 38,4°C normal 36,5°C-37,5°C 3. Edukasi cara pemberian tubuh
- Kulit teraba hangat 2. Kulit tidak pucat kompres hangat 3. Dengan pemberian
- Pasien tampak pucat 3. Tidak takikardi kompres hangat akan
- Nadi: 106x/menit 4. Suhu kulit menurun membuat tubuh untuk
bekerja untuk
4. Kolaborasikan dengan menurunkan suhu
dokter pemberian tubuh
Santa antipiretik 4. Antipiretik
Santa menyebabkan
hipotalamus untuk
mengesampingkan
Santa peningkatan
interkulin yang
bekerja menginduksi
suhu tubuh
Santa
Tgl : 3-11-2020 Tgl : 3-11-2020 Tgl : 3-11-2020 Tgl : 3-11-2020
Jam : 13:00WIB Jam : 13:00WIB Jam : 13:00WIB Jam : 13:00WIB
Defisit perawatan diri Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor tingkat kemandirian 1. Menmantau
52
DIAGNOSIS TINDAKAN KEPERAWATAN
KEPERAWATAN & DATA TUJUAN DAN KRITERIA TINDAKAN RASIONAL
PENUNJANG HASIL
berhubungan dengan keperawatan selama 3x24 jam ketergantungan
kelemahan, ditandai dengan : diharapkan masalah teratasi 2. Fasilitasi untuk menerima 2. Membantu pasien
Ds : pasien mengeluh sangat dengan kriteria hasil: keadaan ketergantungan dalam memenuhi
lemas 1. Kemampuan mandi kebutuhan
Do : meningjkat 3. Anjurkan melakukan 3. Memandirikan pasien
- ADL dibantu total 2. Kemampuan makan perawatan diri secara secara bertahap
- Ambulasi tergantung meningkat konsisten sesuai kemampuan
total 3. Minat melakukan perawatan 4. Kolaborasi dengan keluarga 4. Keluarga mampu
- Pasien tampak lemas diri dalam memenuhi kebutuhan memenuhi ADL
4. Mempertahankan kebersihan ADL pasien pasien terutama saat
diri dirumah
Santa
Santa Santa Santa
Resiko infeksi dengan faktor Setelah dilakukan tindakan 1. Pantau tanda-tanda infeksi 1. Infeksi disebabkan
resiko efek prosedur invasive keperawatan selama 3x24 jam oleh virus, bakteri,
diharapkan masalah teratasi jamur dan parasit.
dengan kriteria hasil: Tanda-tanda infeksi
1. Tidak ada tanda infeksi terdiri dari KDRT
Santa 2. Suhu : 36,5-37,5 ᵒC 2. Batasi jumlah pengunjung 2. Pengunjung dapat
53
DIAGNOSIS TINDAKAN KEPERAWATAN
KEPERAWATAN & DATA TUJUAN DAN KRITERIA TINDAKAN RASIONAL
PENUNJANG HASIL
3. Tidak ada kemerahan meningkatkan inos
4. Tidak terjadi flebitis
3. Edukasi cara mencuci tangan 3. Cuci tangan dapat
dengan benar mengurangi
perkembangan
4. Kolaborasi pemberian bakteri
Santa menoperem 3x1 gr 4. Antibiotic
memperkuat sistem
imun dan melawan
bakteri penyebab
Santa infeksi
Santa
Tgl : 3-11-2020 Tgl : 3-11-2020 Tgl : 3-11-2020 Tgl : 3-11-2020
Jam : 13:00WIB Jam : 13:00WIB Jam : 13:00WIB Jam : 13:00WIB
Resiko jatuh dengan faktor Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor resiko jatuh 1. Mengetahui tingkat
resiko anemia keperawatan selama 3x24 jam risiko jatuh dengan
diharapkan masalah teratasi skala morse
dengan kriteria hasil: 2. Pasang pagar tempat tidur 2. Pagar tempat tidur
1. Tidak terjadi pasien jatuh mecegah kejadian
2. Tidak jatuh saat duduk 3. Anjurkan memanggil jatuh
Santa 3. Tidak jatuh saat berdiri perawat jika membutuhkan 3. Bantuan perawat
54
DIAGNOSIS TINDAKAN KEPERAWATAN
KEPERAWATAN & DATA TUJUAN DAN KRITERIA TINDAKAN RASIONAL
PENUNJANG HASIL
4. Tidak jatuh saat di kamar bantuan untuik berpindah dapat mengurangi
mandi 4. Libatkan keluarga dalam resiko jatuh
membantu klien dalam
berpindah 4. Keluarga dapat
menjaga klien tidak
Santa jatuh terutama ketika
klien dirumah
Santa
Santa
55
56
F. Catatan Perkembangan
Ruangan : G2 Saraf/4B
Tangga
No Masalah
l& Perkembangan(SOAPIE) TTD
. Keperawatan
Jam
Tangga
No Masalah
l& Perkembangan(SOAPIE) TTD
. Keperawatan
Jam
menyuapi
E: S: -
O - ADL bergantung total Santa
14.30 : - Pasien tampak lemas
A Masalah belum teratasi
:
P: Lanjuttkan intervensi Santa
no:1, 2, 3, 4
Tangga
No Masalah
l& Perkembangan(SOAPIE) TTD
. Keperawatan
Jam
Pasien paham
- Melibatkan keluarga dalam
membantu klien dalam
berpindah
Keluarga membantu
E: S: -
O - Risiko jatuh rendah Santa
: - Pasien terpasang IV
14.30 line dan DC
A Masalah belum teratasi
:
P: Lanjutkan Intervensi No: Santa
1, 2, 3 & 4
60
CATATAN PERKEMBANGAN
Ruangan : G2 Saraf/4B
No Masalah Tanggal
Perkembangan(SOAPIE) TTD
. Keperawatan & Jam
A Masalah belum teratasi
P Lanjutkan intervensi 1,2,3,4
13.30 I - Monitor suhu tubuh Santa
Suhu: 38,4°C
- Meningkatkan asupan cairan
dan nutrisi
13:40 cairan infus dan
pemberian nutrisi yang Santa
adekuat sudah diberikan
- mengajarkan kompres
hangat
keluarga paham
- memberikan farmadol 1 Santa
13:55 gram
sudah diberikan melalui
IV
E S: -
Santa
: O - suhu: 38,1°C
: - akral teraba hangat
- kulit pucat
A Masalah belum teratasi
14.30 : Santa
P: Lanjutkan intervensi no:
1,2,3,4
62
- Memberikan menoperem 1
13:55 gram
Sudah diberikan melalui
IV
E: S: Pasien mengatakan panas
O - S: 37,90C
: - AL: 10,03 g/dL
Santa
14.30 A Masalah belum teratasi
:
P: Lanjutkan intervensi no:
1, 2 ,3 4
5. Risiko jatuh 4-11-20 S: -
12.00 O: pasien terpasang infus dan DC
A: masalah belum teratasi Santa
P: lanjutkan intervensi
13.30 I: - Mengobservasi risiko jatuh
klien
Klien risiko jatuh ringan
- Memasang pagar tempat Santa
13:40 tidur
Sudah terpasang
- Menganjurkan memanggil
perawat jika membutuhkan
bantuan untuk berpindah Santa
Pasien paham
- Melibatkan keluarga dalam
13:55 membantu klien dalam
Santa
berpindah
Keluarga membantu
E: S: -
O - Risiko jatuh rendah
: - Pasien terpasang IV
line dan DC Santa
A Masalah belum teratasi
14.30 :
P: Lanjutkan Intervensi No:
1, 2, 3 & 4
64
CATATAN PERKEMBANGAN
Ruangan : G2 Saraf/4B
E: S: -
10.00 O - Kesadaran CM
: - GCS:14 E3 V5 M6
- TD: 140/90 mmHg
- N: 125x/m
- BC: + 200cc Santa
A Masalah belum teratasi
:
P: Lanjutkan intervensi no:
1, 2, 3, 4, 5
2. Hipertermi 5-11-20 S Pasien mengeluh panas
07.30 O Suhu: 38,9°C
65
No Masalah Tanggal
Perkembangan(SOAPIE) TTD
. Keperawatan & Jam
A Masalah belum teratasi
P Lanjutkan intervensi 1,2,3,4
I - Monitor suhu tubuh Santa
09:00 Suhu: 38,4°C
- Meningkatkan asupan cairan
dan nutrisi
cairan infus dan
pemberian nutrisi yang Santa
adekuat sudah diberikan
- mengajarkan kompres
09:10 hangat
keluarga paham
- memberikan farmadol 1 Santa
09.20 gram
sudah diberikan melalui
IV
E S: -
Santa
: O - suhu: 38,1°C
10.00 : - akral teraba hangat
- kulit pucat
A Masalah belum teratasi
: Santa
P: Lanjutkan intervensi no:
1,2,3,4
66
O - S: 37,90C
: - AL: 10,03 g/dL
Munir & Rianawati. (2017). Neurologi Dasar Edisi 2. Jakarta: Sagung Seto
Priscila, LeMone, Karen, Burke M. & Gerene, Bauldoff. (2016). Buku Ajar
Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : EGC
Robinson, J.M., & Saputra. L. (2014). Buku Ajar Visual Nursing Medikal bedah
Jilid I. Jakarta: Binarupa Aksara
Satyanegara. (2014). Ilmu Bedah Saraf Edisi V. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama